Perbedaan antara sistem dinamis satu derajat kebebasan (SDOF) dan sistem dinamis banyak
derajat kebebasan (MDOF) terletak pada jumlah derajat kebebasan yang dimiliki oleh
masing-masing sistem.
1. Identifikasi Sistem: Tentukan struktur atau elemen struktur yang ingin dimodelkan
sebagai sistem SDOF. Misalnya, sebuah bangunan dengan satu lantai dapat
dimodelkan sebagai SDOF dengan massa konsentris pada lantai tersebut.
2. Definisikan Variabel: Tentukan variabel yang akan digunakan dalam model.
Biasanya, kita menggunakan:
m: Massa sistem (kg)
k: Konstanta pegas (N/m)
c: Koefisien redaman (N.s/m)
3. Gambarkan Diagram Sistem: Gambarkan diagram struktur SDOF dengan
menunjukkan massa, pegas, dan damper.
4. Terapkan Hukum Newton: Terapkan hukum Newton untuk sistem tersebut. Gaya
total yang bekerja pada massa adalah jumlah gaya restorasi dari pegas dan gaya
redaman dari damper.
total=⋅¨Ftotal=m⋅x¨
Di mana ¨x¨ adalah percepatan massa.
5. Tulis Persamaan Gerak: Gunakan hukum Newton untuk menulis persamaan gerak
sistem dalam bentuk persamaan diferensial. Persamaan ini biasanya memiliki bentuk
umum:
mx¨+cx˙+kx=F(t)
Di mana x adalah perpindahan massa, x˙ adalah kecepatan massa, dan F(t) adalah
gaya luar (jika ada) yang bekerja pada sistem.
6. Solusi Persamaan Diferensial: Solusi umum untuk persamaan diferensial ini
bergantung pada kondisi awal dan fungsi waktu F(t). Solusi dapat ditemukan
menggunakan metode transformasi Laplace atau metode numerik lainnya.
7. Interpretasi Hasil: Analisis solusi untuk memahami respons dinamis sistem terhadap
gaya-gaya luar tertentu. Ini dapat mencakup respons amplitudo, frekuensi alami, dan
redaman.
Dengan memodelkan struktur sebagai SDOF, kita dapat memahami perilaku dinamis struktur
tersebut dan merancang sistem pengendali yang efektif untuk mengurangi getaran atau
memperbaiki performa struktur.
Matematis
di mana:
m adalah massa efektif struktur,
c adalah koefisien redaman yang mencakup semua redaman dalam sistem (redaman
struktural, redaman viskos, dll.),
k adalah konstanta pegas efektif yang mencerminkan kekakuan struktur, dan
F(t) adalah gaya luar yang bekerja pada struktur pada waktu t.
Persamaan ini mungkin disesuaikan dengan kasus-kasus khusus tergantung pada
situasi tertentu. Misalnya, jika tidak ada gaya luar F(t), persamaan tersebut menjadi:
¨+cx˙+kx=0
Ini adalah bentuk persamaan untuk getaran bebas struktur, di mana respons
struktur terhadap getaran adalah respons alami dari sistem tanpa adanya gaya
eksternal.
Untuk menyelesaikan persamaan diferensial ini, kita dapat menggunakan berbagai
metode, seperti metode analitis (menggunakan transformasi Laplace atau metode
solusi eksplisit), atau metode numerik (seperti metode Euler atau metode Runge-
Kutta) jika solusi analitis tidak dapat ditemukan.
Dalam konteks pegas dengan prinsip D'Alembert, pegas tersebut dianggap memiliki
kekakuan linier (tetap) dan berperilaku seperti pegas linier pada umumnya. Namun, prinsip
D'Alembert digunakan untuk menganalisis sistem secara keseluruhan, termasuk pegas
tersebut bersama dengan elemen-elemen lain dalam sistem.