Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Sampah Rumah Tangga dalam Kelestarian


Lingkungan Perumahan Vila Nusa Indah 5

Diajukan Untuk Penyusunan Tugas Akhir Materi Proposal pada


Pelajaran Bahasa Indonesia

oleh:
Gabriella Agatha Uktolseja
YAYASAN ASTI DHARMA CABANG BOGOR
SEKOLAH MENENGAH ATAS BUNDA HATI KUDUS
2023
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
A. JUDUL PENELITIAN:
Pengaruh Sampah Rumah Tangga dalam kelestarian lingkungan perumahan Vila Nusa Indah 5.
Hadirnya sampah selalu menjadi permasalahan yang sering kali diperbincangkan. Hampir setiap
orang menghasilkan sampah yang pada akhirnya akan dibuang ke tempat sampah. Sering kali
kita menemukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka
hasilkan dengan cara membuang sampah tersebut bukan pada tempat yang seharusnya, dengan
membuang sampah sembarangan. Hal ini tentunya mengaggu kelestarian lingkugan yang berada
di sekitar tempat pembuangan sampah tersebut. Lingkungan tersebut menjadi terkesan kotor,
tidak rapi, berantakan, dan memiliki bau yang tidak sedap. Hal ini disebabkan karena adanya
sampah yang memberikan berbagai dampak negative salah satunya adalah dengan menghasilkan
bau yang tidak sedap. Dengan hadirnya berbagai dampak buruk sampah maka kelestarian di
lingkungan sekitar kita akan menjadi berkurang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan sisa dari hasil kegiatan konsumsi atau pengolahan yang dilakukan oleh
seseorang. Kita dapat melihat banyak sekali sampah di sekitar kita, lingkungan di sekitar kita
banyak terdapat sampah yang berserakan. Hadirnya sampah dilingkungan kita menjadi salah
satu pembicaraan yang selalu diperbincangkan dari waktu ke waktu. Hadirnya sampah
dilingkungan kita banyak memberikan dampak negatif salah satu contohnya adalah sebagai
tempat berkembangnya kuman dan penyakit, Lingkungan yang dikelilingi oleh banyak
sampah juga terlihat sangat buruk karena selain memberikan kesan yang kotor dan tidak rapi,
sampah juga menghasilkan bau yang tidak sedap sehingga sangat mengganggu kegiatan
sehari-hari setiap orang yang berada dalam lingkungan tersebut, Kesadaran penduduk untuk
membuang sampah pada tempatnya juga terlihat masih sangat rendah, Volume sampah terus
meningkat setiap tahunya, hal ini disebabkan dengan meningkatnya penggunaan berbagai
barang serta konsumsi yang dilakukan oleh para penduduk. Meningkatnya volume sampah
juga menjadi masalah yang cukup besar hal ini berkaitan dengan makin sulitnya untuk
mencari tempat yang akan digunakan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA). Hal ini pun
menjadi masalah karena banyaknya lahan yang telah digunakan para penduduk untuk
keperluan mereka seperti sebagai lahan tempat tinggal, lahan pertanian, bahkan lahan untuk
tempat pengolahan barang-barang tertentu. Berkaitan dengan meningkatnya jumlah sampah
yang ada, salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah tersebut adalah dengan
memilah dan mengolah kembali sampah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali oleh
manusia. Sampah dapat di daur ulang berdasarkan bahan penyusun sampah tersebut. Cara
mendaur ulang sampah dapat dikategorikan berdasarkan jenis sampah yang akan di daur
ulang. Sampah tergolong menjadi dua jenis kategori yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah Organik merupakan golongan sampah yang dapat diuraikan secara alami
atau oleh lingkungan sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat
diuraikan secara alami atau harus melalui langkah atau proses tertentu agar dapat diolah
kembali. Sampah Organik merupakan jenis sampah yang umumnya ditemukan di tempat-
tempat yang melakukan proses pengolahan menggunakan bahan makanan ataupun tempat
yang memperdagangkan hasil olahan makanan ataupun minuman yang dikonsumsi oleh
manusia. Sampah Organik dapat kita daur ulang menjadi banyak hal, salah satu yang
umumnya kita olah adalah dengan mendaur ulang kotoran hewan ataupun sisa tumbuhan
yang telah mati atau tidak dapat tumbuh lagi menjadi pupuk kompos untuk tanaman,
Berikutnya adalah sampah anorganik, sampah anorganik merupakan sampah yang paling
sering kita temui pada lingkungan kita. Sampah Anorganik terkategorikan menjadi beberapa
jenis berdasarkan bahan penyusunya. Secara umum ada 5 jenis sampah anorganik yaitu
sampah berbahan kertas, sampah berbahan kaleng, sampah berbahan plastik, sampah
berbahan besi, dan sampah berbahan kain. Sampah Anorganik dapat kita daur ulang menjadi
berbagai hal salah satu contohnya adalah dengan membuat kerajinan tangan. Dengan kita
memilah sampah kita dapat membedakan sampah yang dapat kita gunakan kembali dengan
sampah yang benar-benar kita tidak butuhkah dan harus kita buang. Dengan adanya kegiatan
pemilahan sampah kita dapat mengatur jumlah keluarnya sampah yang berasal dari rumah
kita. Dengan ini kita juga dapat ikut berkontribusi untuk memelihara dan menjaga kebersihan
lingkungan yang berada di sekitar kita.

1.2 Rumusan masalah


 Pengaruh Sampah dalam Kelestarian Lingkungan Perumahan Vila Nusa Indah 5. Dengan
adanya berbagai jenis sampah dalam lingkungan tersebut salah satunya yang berasal dari
sampah rumah tangga, dapat menghasilkan dampak tertentu pada lingkungan sekitar.
 Dampak tersedianya sampah pada lingkungan tersebut dapat berpengaruh pada
kelestarian lingkungan yang menjadi tempat penelitian, Dampak dari kehadiran sampah
tersebut juga akan berpengaruh pada gaya hidup masyarakat yang berada dalam
lingkungan tersebut
 Kondisi Lingkungan pada tersebut juga akan menunjukan keadaan yang terjadi pada area
tersebut dengan adanya berbagai sampah
 Pengolahan Sampah yang dilakukan oleh para warga akan menjadi salah satu upaya
untuk menyusun upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan perumahan tersebut
 Perilaku Warga serta kesadaran untuk mengelola sampah yang mereka hasilkan juga
menjadi salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan

1.3 Metode Penelitian


 Metode Kualitatif, dengan upaya untuk melakukan observasi pada lingkungan sekitar
serta melakukan kegiatan wawancara dengan beberapa narasumber yang merupakan
warga dari perumahan villa nusa indah 5
 Metode Desktiptif, dengan mendeskripsikan hasil observasi serta hasil wawancara kepada
narasumber

1.4 Tujuan Penelitian

 Menafsirkan bagaimana Pengaruh Sampah pada Kelestarian Lingkungan Perumahan


Villa Nusa Indah 5
 Mengidentifikasi Dampak adanya sampah pada Kelestarian Lingkungan Perumahan Villa
Nusa Indah 5
 Menganalisa bagaimana kondisi Lingkungan apabila terdapat sampah pada area
Perumahan Villa Nusa Indah 5
 Mendalami Metode Pengelolaan Sampah sebagai langkah untuk menjaga kelestarian
Lingkungan Perumahan Villa Nusa Indah 5
 Memahami perilaku serta kesadaran warga yang berupaya untuk mengelola sampah yang
mereka hasilkan sebagai langkah untuk menjaga kelestarian Lingkungan Perumahan
Villa Nusa Indah 5

1.5 Manfaat Penelitian


Dengan adanya Penelitian ini diharapkan kita mengetahui pengaruh kehadiran sampah
terhadap lingkungan sekitar kita. Mampu menafsirkan dampak dari adanya sampah pada
lingkungan perumahan villa nusa indah 5. Serta memahami langkah untuk mengelola sampah
yang dihasilkan agar dapat mengatur bagaimana cara kita untuk bertanggung jawab atas
sampah yang kita hasilkan agar kelestarian lingkungan sekitar tetap terjaga dengan baik. Kita
dapat membangun rasa kesadaran kita akan pentingnya untuk bertanggung jawab atas sampah
yang kita hasilkan. Melalui perilaku para warga perumahan vila nusa indah 5 yang memahami
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perumahan dengan memilah sampah. DIharapkan
dengan adanya penelitian yang dilaksanakan diharapkan kita dapat menyadari pentingnya
serta pengaruh adanya sampah pada lingkungan sekitar kita, yang berhubungan dengan gaya
hidup yang telah kita lakukan selama ini. Sehingga kesadaran untuk menjaga kelestarian
lingkungan dengan mengatur sampah yang kita hasilkan dapat memberikan dampak yang baik
pada lingkungan sekitar kita.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat berbagai publikasi yang berhubungan dengan topik yang
diteliti, antara lain: uraian teori, konsep, variabel, indikator, penelitian terdahulu, alat/bahan,
dan metode yang pernah digunakan penelitian sebelumnya. Melalui kajian kepustakaan ini
diperoleh gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilaksanakan.
Bahan pustaka diharuskan bahan yang mutakhir dan sedapat mungkin karangan asli. Sumber
informasi berupa abstrak sebaiknya dihindari. Buku teks (bahan pustaka primer) dan artikel
dari jurnal ilmiah terkemuka yang relevan dengan topik karya ilmiah dapat digunakan untuk
memberi arahan penelitian. Penulis tidak hanya menyampaikan kutipan-kutipan dari rujukan
yang dibacanya, tetapi juga mengulasnya. Kurun waktu masing-masing publikasi yang
digunakan tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun terakhir (kecuali hal-hal yang sangat khusus).

2.2 Kerangka berpikir


Kerangka konsep/berpikir penelitian merupakan gambaran ringkas, lugas, dan bernas
mengenai keterkaitan satu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti, atau
menggambarkan pengaruh/ hubungan antara satu kejadian/ fenomena dengan kejadian/
fenomena lainnya. Lazimnya dijabarkan dalam bentuk bagan, dan isi kerangka konsep
minimal nama konsep dan/ atau nama variabel (khususnya variabel independen dan variabel
dependen) sebagai ukuran konsep, dan jenis keterkaitan antar konsep.
Kerangka konsep yang baik dapat memberikan informasi yang jelas dan mempermudah
pemilihan desain penelitian. Oleh karena itu kerangka konsep harus dinarasikan oleh peneliti.
Konsep yang diteliti harus ditetapkan dan didefinisikan, untuk menghindari salah pengertian
tentang arti konsep yang digunakan.
Definisi konsep diuraikan di bagian bawah kerangka konsep. Dalam hal tertentu, seperti
dalam penelitian deskriptif, kerangka konsep boleh ada dan boleh tidak. Hal ini tergantung
apakah hubungan antar kejadian/ fenomena yang diteliti dapat digambarkan dalam bentuk
hubungan antar konsep/ variabel.
Kekeliruan yang sering ditemukan adalah tertukarnya kerangka konsep dengan
kerangka operasional (alur penelitian).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Pada bagian ini diuraikan tentang jenis dan rancangan penelitian yang digunakan, alasan
atau maksud dari penggunaan jenis penelitian.

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian


Bagian ini menguraikan secara ringkas dan jelas sumber pengumpulan data yang
digunakan, baik untuk mengumpulkan data primer maupun data sekunder. Data Primer ialah
jenis dan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama (tidak
melalui perantara),baik individu maupun kelompok. Jadi data yang di dapatkan secara
langsung.
Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder itu berupa bukti,catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip atau
data dokumenter.

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Metode


 Pada penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat dengan melakukan survey,
interview dan juga eksperimen.
 Jika penelitian kualitatif maka dapat dilakukan metode pengumpulan data dengan
beberapa cara,misalnya seperti:1) Wawancara yaitu teknik mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada orang yang ada kaitanya dengan objek penelitian dengan
maksud untuk mendapatkan data berupa jawaban; 2) Observasi yaitu melihat dan
mengamati secara langsung objek yang diteliti, dengan harapan bisa mendapatkan data-
data untuk penelitian; 3) Review dokumen yaitu mencari data yang diperlukan untuk
penelitian melalui dokumen-dokumen tertulis, gambar, video dll.

3.4 Metode analisis data


Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data. Metode analisis data
kualitatif prosedur-prosedurnya sangat jelas, ketajaman pada analisis data kualitatif
tergantung pada kebiasaan-kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian, jika peneliti
sudah terbiasa dengan penelitian kualitatif maka hasil penelitiannya akan sangat mendalam
dan juga konkrit. Sementara analisis data kuantitatif tidak terlalu mendalam seperti analisis
data Kualitatif, pada bagian ini tergantung penulis menggunakan metode yang
digunakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian daftar pustaka merupakan sumber-sumber materi yang menjadi referensi
dalam menyusun proposal dan disusun sesuai abjad nama penulis materi. Contoh penulisan:
Amelia, N. (2019). Pengembangan Instrumen Penilaian untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Kelas X pada Materi Perubahan Lingkungan (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Palembang).
Arifin, Z. (2017). Pengembangan instrumen pengukur berpikir kritis matematika siswa SMA kelas
X. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 1(2).
Borg, W.R. dan Gall, M.D. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifthy Edition. New York:
Longman.
Cottrell, Stella. (2005). Critical Thinking Skill: Developing Effective Analysis and Argument. New
York: Palcrave Macmillan.
Dalman, H. (2006). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Press.
Depdikbud. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai