Anda di halaman 1dari 7

PATOFLOWDIAGRAM TUBERCULO

Mycobacterium Tuberkulosis

droplet airbone berisi bacili mycobacterium tuberculosis

aliran udara dan anatomi paru mendukung pengendapan

alveolar macrophage memakan basil yang dihirup mela

basil menghindari kerusakan intraseluler melalui meka

makrofag yang terinfeksi basil diaktifkan dan melepaskan s

sitokin pro-inflamasi selanjutnya mengaktifkan dan merekrut

makrofag yang terinfeksi berpindah ke


Limfadenopati kelenjar getah bening melalui sistem
limfatik
granuloma merupakan din
basil mengaktifkan program kematian sel pelindung dari bakteri dan me
penyebaran bakteri
makrofag

basil dilepaskan dan memasuki sistem jaringan yang di dalam m


limfatik dan peredaran darah
membentuk nekrosis kase
basil menyebar hingga masuk ke dalam
tubuh
tuberculin skin test
TBC ekstrapulmonal

antituberculosis
INH, rifampisin (Rifadin
pirazinamid, dan etambu
(Myambutol)
Risiko penyebaran infe

sel yang terinflamasi bermigrasi ke pleura dan melepaskan sitokin

peningkatan permebialitas kapiler/vasodilatasi

kebocoran protein dan cairan dalam kapiler


Punksi pleura, pemasangan WSD
effusi pleura
Pola nafas inefektif
Sesak nafas

peradangan mengganggu lapisan sel


mesotheial pleura visceral

kekuatan mekanik respirasi menimbulkan


blebs

Pola nafas inefektif bleb ruptur atau pecah

hidropneumothorax (tipe dari pneumothorax


Pemasangan WSD pneumothorax
aktif 20 cmH20 tekanan alveoli lebih besar dari pleura
CT Thorax, X-ray Thorax
(Hydropneuthorax) udara dari paru masuk ke pleura

udara masuk ke jaringan udara memisahkan dada dari parenkim paru tekanan intrapleura tin
subkutaneus
terjadi pergeseran mediastinum ke sisi yang rusak paru kolaps
emfisema subkutaneus
tension pneumothorax komplians paru turun

O2 tidak dapat masuk ke a

CO2 terperangkap di alv

Meninggal O2 turun dan CO2 menin

sesak nafas
AGRAM TUBERCULOSIS PARU

bacterium Tuberkulosis

cobacterium tuberculosis masuk ke saluran nafas

mendukung pengendapan basil di zona tengah paru

an basil yang dihirup melalui proses fagositosis enzim lisosom intraseluler dilepaskan ke dalam
vesikel yang berisi basil
intraseluler melalui mekanisme yang kompleks

aktifkan dan melepaskan sitokin inflamasi (TNF-a, IL-1B, IL-6/8) enzim lisosom mencerna dan menghancurkan basil

engaktifkan dan merekrut neutrofil, T-Limfosit ke tempat infeksi Infeksi M tuberkulosis dibersihkan dari tubuh

sputum kultur, pewarnaan AFB,PCR TB,


makrofag yang direkrut memfagosit basil IGRA, Gen Xpert
ekstraseluler dan menjadi terinfeksi
granuloma merupakan dinding
elindung dari bakteri dan mencegah makrofag membentuk granuloma untuk mengisolasi focus ghon pada
penyebaran bakteri hasil X-ray thorax
dan menampung basil di paru-paru

jaringan yang di dalam mati merekrut sel dendritik memfagosit M tuberkulosis Respons sel T tertunda pada
dan menghasilkan antigen ke sel T imunokomproma
membentuk nekrosis kaseosa
Sel T merangsang antigen M tuberkulosis dan infeksi memanjan
melepaskan IFN-γ
tuberculin skin test
pusat nekrosis granulom
IFN-γ mengaktifkan makrofag yang terinfeksi di sehingga bakteri dapat kelua
dalam granuloma agar lebih efektif menghancurkan saluran napas
basil intraseluler melalui enzim lisosom
basil kembali memasuki sa
antituberculosis basil tangguh di dalam granuloma bertahan dari inang, memungkinkan penu
enzim lisosom dan menjadi tidak aktif/dorman ke inang lain
INH, rifampisin (Rifadin),
pirazinamid, dan etambutol
(Myambutol) TBC M laten, reaktivasi karena penekanan kekebalan akumulasi mediator inflamasi
Risiko penyebaran infeksi misalnya pada pasien AIDS, acute on CKD, DM, usia lanjut dan jaringan nekrotik di paru
yang mengiritasi jalan nafas
ra dan melepaskan sitokin Infeksi menyebar ke lobus atas paru
batuk kronis
memori sel T melepaskan sitokin inflamasi (TNF-a, IL-1B, IL-6/8)
X-ray Thorax, CT efek disregulasi ke hipo
Thorax, analisa granuloma --> membentuk nekrosis kaseosa
cairan pleura, kultur Hipertermia demam keringat malam
cairan pleura membentuk lesi fibro kavitis gangguan pola tidur
bakteri menyebar ke jalan nafas dan paru - paru menghancurkan jaringan paru

bronkopnemonia sistem vaskular pembuluh darah di paru

menekan sistem bronkus TBC milier sistemik


batuk darah /hemoptisis
inflamasi jalan nafas

batuk berdahak Ginjal Meningen Otak Vertebra Lumbal

bersihan jalan nafas inefektif Piuria (WBC tinggi Meningitis Penyakit POTT
dalam urine)
mukolitik (N-Acetylsistein),
bronkodilator (combivent)

tekanan intrapleura tinggi

paru kolaps

komplians paru turun

O2 tidak dapat masuk ke alveoli

CO2 terperangkap di alveoli


AGD
O2 turun dan CO2 meningkat pemberian oksigen
Gangguan pertukaran gas
nyeri dada pleuritik
KETERANGAN

PASIEN Yang dialami pasien


Etiologi
pemeriksaan penunjang
masalah keperawatan
tanda dan gejala
ilepaskan ke dalam penatalaksanaan
isi basil komplikasi

menghancurkan basil

rsihkan dari tubuh

warnaan AFB,PCR TB,


Gen Xpert

Respons sel T tertunda pada individu yang


imunokompromais

infeksi memanjang

pusat nekrosis granuloma mencair


sehingga bakteri dapat keluar kembali ke
saluran napas
sputum kultur, pewarnaan AFB,PCR TB,
IGRA, Gen Xpert
basil kembali memasuki saluran napas
inang, memungkinkan penularan droplet Gen Xpert : M. TB detected high
Sputum kultur -->
ke inang lain AFB Smear : Positif III staphylococcus hominis ssp
hominis
Tuberkulosis aktif antituberculosis
si mediator inflamasi
ngan nekrotik di paru Moxifloxacin 1x400 mg IV
INH 300 mg, rifampisin 450 mg,
engiritasi jalan nafas pirazinamid, dan etambutol
(Myambutol)
batuk kronis antitusif
bertanya tt pengobatan selanjutnya Defisit Pengetahuan
efek disregulasi ke hipotalamus
MDR TB/XDR TB Manajemen kesehatan tidak efeketif
keringat malam penurunan BB tidak patuh obat/putus obat
gangguan pola tidur defisit nutrisi
curkan jaringan paru

uluh darah di paru

darah /hemoptisis

Vertebra Lumbal Liver Modus limfe Osteo

Penyakit POTT Hepatitis Limfadenitis osteomielitis


utum kultur -->
ococcus hominis ssp
hominis

oxacin 1x400 mg IV

hatan tidak efeketif

Anda mungkin juga menyukai