Arthritis Gout merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan yang ditandai dengan penumpukan Kristal Monosodium Urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Monosodium Urat ini berasal dari metabolisme Purin. Hal penting yang mempengaruhi penumpukan Kristal Urat adalah Hiperurisemia dan supersaturasi jaringan tubuh terhadap Asam Urat (Arthritis Gout). Apabila kadar Asam Urat (Arthritis Gout) di dalam darah terus meningkat dan melebihi batas ambang saturasi jaringan tubuh, penyakit Arthritis Gout ini akan memiliki manifestasi berupa penumpukan Kristal Monosodium Urat secara Mikroskopis maupun Makroskopis berupa Tofi . Arthritis Gout adalah penyakit sendi yang diakibatkan oleh tingginya kadar Asam Urat (Arthritis Gout) dalam darah. Kadar Asam Urat (Arthritis Gout) yang tinggi dalam darah melebihi batas normal yang menyebabkan penumpukan Asam Urat (Arthritis Gout) di dalam persendian dan organ lainnya. Jadi, dari definisi di atas maka Arthritis Gout merupakan penyakit inflamasi sendi yang diakibatkan oleh tingginya kadar Asam Urat (Arthritis Gout) dalam darah, yang ditandai dengan penumpukan Kristal Monosodium Urat di dalam ataupun di sekitar persendian. 2. Penyebab Arthritis Gout Secara garis besar penyebab terjadinya Arthritis Gout disebabkan oleh faktor primer dan faktor sekunder, faktor primer 99% nya belum diketahui (Idiopatik). Namun, diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan peningkatan produksi Asam Urat (Arthritis Gout) atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya pengeluaran Asam Urat (Arthritis Gout) dari tubuh. Faktor sekunder, meliputi peningkatan produksi Asam Urat (Arthritis Gout), terganggunya proses pembuangan Asam Urat (Arthritis Gout) dan kombinasi kedua penyebab tersebut. Umumnya yang terserang Artritis Gout adalah pria, sedangkan perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah Menopause. Artritis Gout lebih umum terjadi pada laki-laki, terutama yang berusia 40-50 tahun. faktor resiko yang mempengaruhi Arthritis Gout adalah : a. Usia b. Jenis kelamin c. Konsumsi Purin yang berlebih d. Konsumsi alkohol e. Obat-obatan
3. Manifestasi Arthritis Gout
tanda gejala penyakit Asam Urat (Arthritis Gout) sebagai berikut : a. Terasa ngilu, linu, nyeri dan kesemutan di sendi, serangan pertama biasanya terjadi di sendri pangkal ibu jari kaki (80% kasus). b. Sendi membengkak dan kulit diatas nya tampak merah atau keunguan, kencang dan licin, terasa hangat serta terasa licin, terasa hangat serta sakit sekali jika kulit di atas sendi tersentuh. c. Sendi terasa sakit saat cuaca dingin. d. Demam, menggigil, dan perasaan tidak enak badan serta denyut jantug yang cepat. Gejala ini cenderung menjadi parah pada orang yang berusia kurang lebih dari 30 tahun, e. Serangan pertama terjadi pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada malam hari dan pagi hari saat bangun tidur. f. Serangan pertama hanya terjadi pada satu sendi dan berlangsung selama beberapa hari. Bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Pada kasus lain, serangan bisa juga terjadi di telapak kaki, pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan. g. Gejala berangsur-angsur hilang, sendi kembali berfungsi, dan tidak timbul gejala sampai terjadi serangan berikutnya. h. Rasa nyeri datang kembali jika makan makanan dengan kandungan kadar purin tinggi. i. Jika bagian yang sakit diurut atau dipijat, biasanya akan memperparah rasa sakit. Oleh sebab itu, jika ada rasa sakit dipersendian jangan langsung dipijat. Pastikan dahulu anda tidak sedang terserang Asam Urat (Arthritis Gout).
4. Pencegahan Arthritis Gout
1. Diet yang baik untuk mencegah asam urat dengan cara menghindari atau mengurangi makanan yang tinggi kadar asam urat diantaranya yang berprotein tinggi khusunya protein hewani, seperti sarden, kerang, seafood. 2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung basa seperti susu, kentang, jeruk. 3. Hindari penggunaan obat-obatan : diuretic, aspirin. 4. Memeriksa kesehatan terutama kesehatan sendi dan tulang. 5. Cara Perawatan Arthritis Gout 1. Minum air putih yang banyak (minimal 6-8 gelas/hari) 2. Istirahatkan bagian yang sakit untuk beberapa jam 3. Hindari makanan yang mengandung tinggi purin : ikan sarden, kerang, seafood 4. Hindari penggunaan obat-obatan : diuretic, aspirin 5. Hindari kecemasan 6. Cegah terjadinya trauma pada kulit 7. Perawatan kulit 8. Jaga makanan yang mengandung basa : susu, kentang, jeru\