Sakit sendi Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan sejak
dua hari yang lalu jari-jari tangan dan kaki terasa kaku, bengkak, merah, dan nyeri sekali.
Serangan terjadi terutama pada malam dan pagi hari. Karena kesibukannya dia menunda
berobat dan hanya minum obat penghilang nyeri, terapi karena tidak tahan maka pagi ini juga
dia berobat ke klinik "Family Care". Penyakitnya ini sangat mengganggu aktivitasnya. Pasien
bekerja sebagai marketing di perusahaan internasional, yang karena pekerjaannya
membuatnya sesekali melakukan jamuan malam dengan menu internasional, termasuk bir
dengan para relasinya. Oleh dokter disarankan periksa laboratorium darah.
Step 1
1. Bengkak
Bengkak merupakan salah satu dari lima ciri utama pada peradangan, bersama dengan rasa
sakit, panas, warna kemerahan, dan disfungsi.Menurut penyebabnya, bengkak dapat
bersifat kongenital, traumatik, radang, neoplastik, dan lain-lain.
2. Nyeri
Step 2
1. Mengapa pergelangan kaki bapak tersebut merah bengkak, dan nyeri sekali?
2. Mengapa sakit yang dirasakan pada malam hari dan paginya pergelangan kaki
bengkak?
3. Mengapa obat penghilang rasa nyeri tidak dapat mengurangi keluhan bapak tersebut?
4. Apakah hubungan antara pekerjaan, jamuan internasional, serta wine terhadap
penyakit bapak tersebut?
5. Apakah hubungan antara jenis kelamin dan umur dengan penyakit?
Step 3
1. Pergelangan kaki merah, bengkak, daan nyeri sendi bisa disebabkan oleh.
a. Trauma
b. Artritis
Artritis adalah peradangan atau inflamasi di persendian. Artritis dapat merupakan
gejala dari berbagai penyakit.
Ada tiga jenis penyakit artritis yaitu: Artritis Gout, Osteoartritis dan Reumatoid
Artritis.
Artritis Reumatoid
Artrltis reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendisendi tangan dan kaki, yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.
Dan biasanya menyerang banyak sendi
Osteoartritis
Merupakan peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul sendi,
sehingga merusak lapisan tulang rawan yang menutup permukaan ujung-ujung
tulang. Umumnya menyerang sendi-sendi penopang tubuh, seperti lutut,
pinggul, tulang belakang. Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut. Pada
sebagian penderita tidak sampai parah.
Pembengkakan lokal yang dihasilkan oleh cairan dan selsel yang berpindah dari aliran darah
kejaringan interstitial. Campuran cairan dan sel-sel ini yang tertimbun didaerah peradangan
sehingga menimbulkan eksudat.
Mekanisme bengkak dan kemerahan di sekitar pergelangan kaki:
Hiperurisemia
(disebabkan
oleh
ketidakseimbangan
antara
overproduction
dan
Obat- obat yang biasa dijual di pasaran aspirin dimana aspirin tidak boleh
digunakan untuk pasien Gout karena aspirin menurunkan eksresi asam urat
risiko hiperurisemia meningkat
Selain itu obat penghilang rasa nyeri hanya meredakan nyeri saja tidak mengurangi
inflamasi yang terdapat pada pasien Gout
Step 4
Tn. Dwi
Family care
Keluhan utama :
pergelangan kakinya merah,
bengkak, dan nyeri sekali
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
RPS
Onset : 2 hari yang lalu
Lokasi : pergelangan kaki
Kualitas : sampai
mengganggu aktivitas
F.memperberat : Serangan
sakit terjadi saat tidur
malam dan paginya
pergelangan kakinya
membengkak
Riw. Pribadi-sos :
Artritis Rheumatoid
Artritis Gout
Diagnosis
Banding
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Penatalaksanaan
dan Edukasi
Pekerjaan : marketing di
perusahaan internasional
Pola makan : sering
makan menu
internasional, termasuk
Step 5
Sasaran belajar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
GOUT
DEFINISI (1)
Merupakan sekelompok penyakit yang gejala utamanya disebabkan oleh penimbunan
Kristal urat didalam jaringan ikat atau nefrolitiasis asam urat. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit-penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal yang menyebabkan
peningkatan asam urat plasma (hiperurisemia).
ETIOLOGI (1)
Terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam
urat tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek
enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam
urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah
sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di
sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat
KLASIFIKASI (2)
1. Artritis gout primer yaitu hiperurisemia karena gangguan metabolisme purin atau
gangguan ekresi asam urat urin karena sebab genetik. Salah satu sebabnya karena
kelainan genetik yang dapat diidentifikasi, adanya kekurangan enzim HGPRT
(hypoxantin guanine phosphoribosyle tranferase) atau kenaikan aktifitas enzim PRPP
(phosphoribosyle pyrophosphate).
2. Artritis gout sekunder: yaitu merupakan hasil berbagai penyakit yang penyebabnya
jelas diketahui akan menyebabkan hiperurisemia karena produksi yang berlebihan
atau penurunan ekskresi asam urat di urin.
PATOFISIOLOGI (1, 3, 4)
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan
atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir
metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan
sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor
nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian
zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat).
Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat
beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP)
sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme
inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk
mencegah pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zatzat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,
hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida
purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
REAKSI BIOKIMIA
Mekanisme serangan Gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan :
1. Presipitasi Kristal monosodium urat
Presipitasi Kristal monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila konsentrasi
dalam plasma lebih dari 9mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan sinovium,jaringan
para- artikular misalnya bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan
negative akan dibungkus (coated) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan
dengan IgG akan merangsang neutrofil untuk berespons terhadap pembentukan
Kristal.
2. Respons leukosit polimorfonukler (PMN)
Pembentukan Kristal menghasilkan factor kemotaksis yang menimbulkan
respons leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis Kristal oleh
leukosit.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya,
membrane vakuol disekeliling Kristal bersatu dengan membrane leukosit lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Mekanisme selanjutnya terjadi kerusakan lisosom.sesudah selaput Kristal
protein dirusak, terjadi ikatan hydrogen antara permukaan Kristal membrane
lisosom. Peristiwa ini menimbulkan robekan membrane lisosom dan pengelepasan
enzim-enzim dan oksida radikal kedalam sitoplasma
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan
synovial yang mengakibatkan kenaikan intensitas respon inflamasi dan kerusakan
jaringan.
Umur umumnya pada usia pertengahan, tetapi gejala bisa terjadi lebih awal
bila terdapat faktor herediter.
Jenis kelamin lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan 20:1.
Iklim lebih banyak ditemukan pada daerah dengan suhu yang lebih tinggi.
Herediter faktor herediter dominan autosomal sangat berperan & sebanyak 25%
disertai adanya hiperurisemia.
CARA MENDIAGNOSIS
1.
ANAMNESIS (5)
a. Identitas
Tanyakan nama, umur, alamat, dan pekerjaan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang (sacred seven).
Keluhan utama
: nyeri, bengkak dan merah di pergelangan kaki.
Lokasi
: pergelangan kaki.
Onset
: akut, 2 hari yang lalu.
Kronologis
: adakah gejala prodromal/tidak, terjadi pada
malam hari dan pagi harinya bengkak pada pergelangan kaki.
Kualitas
: apakah keluhan mengganggu/tidak. Pada
kasus, keluhan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kuantitas
: seberapa sering gejala muncul? Nyeri pada
malam hari dan bengkak pagi harinya.
Faktor pemberat/memperingan : Tanyakan pada pasien apakah
sebelumnya pernah berobat/tidak? Hal-hal apa saja yang dapat
memperingan/memperberat keluhan? Pada kasus, pasien membeli obat
membeli obat penghilang rasa sakit namun tidak tahan lagi sehingga
pergi ke dokter.
Gejala penyerta.
Bentuk
Jumlah (multiple/soliter)
Ukuran
Konsistensi (lunak/keras)
Nyeri tekan (+/-)
Pemeriksaan darah.
Kadar asam urat dalam darah tinggi atau > 7 mg%, adanya leukositosis dan Laju
endap darah (LED) yang meningkat.
kuning
sampai
putih
dengan
derajat
kekeruhan
yang
Pemriksaan X-ray:
1. Pada stadium akut: tanda awal tampak pembengkaan jaringan lunak di sekitar
persendian (periartikuler) asimetrik.
2. Perubahan arthritis gout kronik :
Tanda khas arthritis gout yaitu apabila pada foto rontgent ditemukan erosi punch
out.
DIAGNOSIS BANDING
Gejala
Osteoarthritis
Rheumatoid
Gout arthritis
arthritis
A. sendi
- Lokasi sendi
Sendi besar
Sendi kecil
Sendi kecil
- Sifat
Asimetris
Simetris
Asimetris
Cavum synovium
Cavum
- Struktur
sendi
yg Kartilago
rusak
- Kaku
< 20 menit
> 30 menit
synovium
-
- Nyeri
Ada
Ada
Ada
- Sifat nyeri
Mekanik
Inflamasi
Inflamasi
B. Demam
Tidak ada
Ada
Ada
C. Jenis kelamin
D. Usia
> 50 tahun
30 50 tahun
E. Pekerjaan
Ada hub
F. Perjalanan penyakit
Kronik
Kronik
Akut
KRITERIA DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis menurut ARC (American Callege of Reumatology) th 1997
1. Ditemukannya Kristal urat.
2. Adanya tofus yang berisi Kristal urat.
3. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis laborat dan radiologis berikut :
a. Terdapat lebih dari satu kali serangan atritis akut.
b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu satu hari.
c. Arthritis monoartikuler.
d. Kemerahan pada sendi.
e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1.
f. Arthritis semilateral yang melibatkan MTP-1.
g. Arthritis semilateral yang melibatkan sendi tarsal.
h. Kecurigaan adanya tofus.
i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis).
j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis).
k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi.
PENCEGAHAN (1,3)
PENATALAKSANAAN (1, 3)
1. MEDIKA MENTOSA
NSAID
NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang
mengalami serangan gout akut. Hal terpenting yang menentukan keberhasilan terapi
bukanlah pada NSAID yang dipilih melainkan pada seberapa cepat terapi NSAID
mulai diberikan. NSAID harus diberikan dengan dosis sepenuhnya (full dose) pada
2448 jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang. Dosis yang lebih rendah harus
diberikan sampai semua gejala reda. NSAID biasanya memerlukan waktu 2448 jam
untuk bekerja, walaupun untuk menghilangkan secara sempurna semua gejala gout
biasanya diperlukan 5 hari terapi. Pasien gout sebaiknya selalu membawa persediaan
NSAID untuk mengatasi serangan akut. Indometasin banyak diresepkan untuk
serangan akut artritis gout, dengan dosis awal 75100 mg/hari. Dosis ini kemudian
diturunkan setelah 5 hari bersamaan dengan meredanya gejala serangan akut. Efek
samping indometasin antara lain pusing dan gangguan saluran cerna, efek ini akan
sembuh pada saat dosis obat diturunkan.
Azapropazon adalah obat lain yang juga baik untuk mengatasi serangan akut.
NSAID ini menurunkan kadar urat serum, mekanisme pastinya belum diketahui
dengan jelas. Komite Keamana Obat (CSM) membatasi penggunaan azapropazon
untuk gout akut saja jika NSAID sudah dicoba tapi tidak berhasil. Penggunaannya
dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat ulkus peptik, pada ganggunan fungsi
ginjal menengah sampai berat dan pada pasien lanjut usia dengan gangguan fungsi
ginjal ringan.
NSAID lain yang umum digunakan untuk mengatasi episode gout akut adalah:
Naproxen awal 750 mg, kemudian 250 mg 3 kali/hari
Piroxicam awal 40 mg, kemudian 10 20 mg/hari
Diclofenac awal 100 mg, kemudian 50 mg 3 kali/hari selama 48 jam,
kemudian 50 mg dua kali/hari selama 8 hari.
COX-2 inhibitor
Etoricoxib merupakan satusatunya COX2 inhibitor yang dilisensikan untuk
mengatasi serangan akut gout. Obat ini efektif tapi cukup mahal, dan bermanfaat
terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadap efek gastrointestinal NSAID non
selektif. COX2 inhibitor mempunyai resiko efek samping gastrointestinal bagian atas
yang lebih rendah di banding NSAID nonselektif. Banyak laporan mengenai
keamanan kardiovaskular obat golongan ini, terutama setelah penarikan rofecoxib dari
peredaran. Review dari Eropa dan CSM mengenai keamanan COX2 inhibitor
mengkonfirmasi bahwa obat golongan ini memang meningkatkan resiko thrombosis
(misalnya infark miokard dan stroke) lebih tinggi dibanding NSAID nonselektif dan
plasebo. CSM menganjurkan untuk tidak meresepkan COX2 inhibitor untuk pasien
dengan penyakit iskemik, serebrovaskuler atau gagal jantung menengah dan berat.
Untuk
semua
pasien,
resiko
gastrointestinal
dan
kardiovaskuler
harus
dipertimbangkan sebelum meresepkan golongan obat COX2 inhibitor ini. CSM juga
menyatakan bahwa ada keterkaitan antara etoricoxib dengan efek pada tekanan darah
yang lebih sering terjadi dan lebih parah dibanding COX2 inhibitor lain dan NSAID
nonselektif, terutama pada dosis tinggi. Oleh karena itu, etoricoxib sebaiknya tidak
diberikan pada pasien yang hipertensinya belum terkontrol dan jika pasien yang
mendapat etoricoxib maka tekanan darah harus terus dimonitor.
Colchicine
Colchicine merupakan terapi spesifik dan efektif untuk serangan gout akut.
Namun, dibanding NSAID kurang populer karena mula kerjanya (onset) lebih lambat
dan efek samping lebih sering dijumpai.
Colchicine oral tadinya merupakan terapi lini pertama untuk gout akut, Satu studi
doubleblind placebocontrolled menunjukkan bawha dua pertiga pasien yang
diterapi dengan colchicine membaik kondisinya dalam 48 jam dibanding sepertiga
pada kelompok plasebo. Agar efektif, kolkisin oral harus diberikan sesegera
mungkin pada saat gejala timbul karena pada perkembangan gejala berikutnya
colchicine kurang efektif. Biasanya, dosis awal 1 mg yang kemudian diikuti
dengan 0.5 mg setiap 23 jam selama serangan akut sampai nyeri sendi mereda,
pasien mengalami efek samping gastrointestinal atau jika dosis maksimum 6 mg
telah diberikan. Untuk mentitrasi dosis antara dosis terapetik dan sebelum gejala
toksik pada gastrointestinal muncul sulit dilakukan karena dosis terapeutik sangat
berdekatan dengan dosis toksik gastrointestinal. Kematian dilaporkan terjadi pada
pasien yang menerima 5 mg colchicine. Beberapa pengarang barubaru ini
menganjurkan untuk menggunakan dosis lebih rendah 0,5 mg tiap 8 jam untuk
mengurangi resiko toksik tersebut, terutama untuk pasien lanjut usia dan pasien
dengan gangguan ginjal. Untuk menghindari efek toksik, pemberian colchicine
tidak boleh diulang dalam 3 hari jika sebelumnya telah digunakan.
Colchicine intravena tidak lagi dilisensikan karena sangat toksik. Tapi laporan
terakhir menyatakan bahwa toksisitas disebabkan karena penggunaan yang tidak
tepat dan biasanya karena kesalahan dosis.
Efek samping
Efek samping colchicine per oral adalah mual dan muntah, diare dan nyeri
abdomen yang terjadi pada 80% pasien. Komplikasi utama terapi ini adalah
dehidrasi. Efek samping lain adalah kejang, depresi nafas, hepatik dan nekrosis
otot, kerusakan ginjal, demam, granulositopenia, anemia aplastik, koagulasi
intravaskuler yang menyebar dan alopesia. Banyak efek samping serius terjadi
pada pasien dengan disfungsi hati atau ginjal.
Steroid
Strategi alternatif selain NSAID dan kolkisin adalah pemberian steroid intra
artikular. Cara
ini dapat meredakan serangan dengan cepat ketika hanya 1 atau 2 sendi yang
terkena. Namun, harus dipertimbangkan dengan cermat diferensial diagnosis antara
arthritis sepsis dan gout akut karena pemberian steroid intraartikular akan
memperburuk infeksi. Pasien dengan respon suboptimal terhadap NSAID mungkin
akan mendapat manfaat dengan pemberian steroid intraartikular. Steroid sistemik
juga dapat digunakan untuk gout akut. Pada beberapa pasien, misalnya yang
mengalami serangan yang berata atau poliartikular atau pasien dengan penyakit ginjal
atau gagal jantung yang tidak dapat menggunakan NSAID dan kolkisin, dapat diberi
prednisolon awal 2040 mg/hari. Obat ini memerlukan 12 jam untuk dapat bekerja
dan durasi terapi yang dianjurkan adalah 13 minggu. Alternatif lain, metilprednisolon
intravena 50150 mg/hari atau triamsinolon intramuskular 40100 mg/hari dan
diturunkan (tapering) dalam 5 hari.
Golongan C
Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100gram
makanan) adalah , susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri
untuk mengonsumsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi
lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat
darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat
akan terus berlanjut.
ANJURAN MAKAN
Makanan yang mengandung tinggi purin dan tinggi protein sudah lama diketahui dapat
menyebabkan dan meningkatkan risiko terkena gout. Untuk menurunkan kadar asam urat
dalam darah dapat dilakukan sebagai berikut :
Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan
pada tinggi dan berat badan.
Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena
adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin
Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi
oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat
melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100
gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis,
gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam
urat dalam darah.
Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam
darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi,
misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita gangguan asam urat adalahsebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat
badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari
susu, keju dan telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain
dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung
banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas,
belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain
juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buahbuahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengkonsumsi
alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini
adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asamlaktat ini akan
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
ANJURAN MAKAN DALAM ISLAM
A.HUKUM DASAR
Pada dasarnya semua makanan hukumnya adalah halal, kecuali yang
diharamkan oleh dalil, Allah berfirman :
Dialah yang telah menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi ini untuk
kamu [QS. Al Baqarah:29].
Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rizki yang baik-baik yang
kami berikan kepadamu. [QS.Al Baqarah : 172].
B.SYARAT MAKANAN YANG HALAL
1. Suci, bukan najis atau yang terkena najis. Allah berfirman :
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang disembelih dengan nama selain Allah. [QS. Al
Baqarah:173].
2. Aman, tidak bermudharat baik yang langsung maupun yang tidak langsung.
Allah berfirman :
Dan janganlah kamu menjerumuskan diri kamu kedalam kebinasaan. [QS.
Al Baqarah:195].
3. Tidak memabukkan.
Rasulullah bersabda : setiap yang memabukkan adalah khamar
dan setiap khamar adalah haram. [HR.Muslim,2003].
4. Disembelih dengan penyembelihan yang sesuai dengan syariat jika makanan
itu berupa daging hewan.
C. ASAL-USUL MAKANAN
Dilihat dari segi asal usul makanan dibagi menjadi dua :
1. Makanan Nabati Hukum asalnya adalah Halal
surat Al Baqarah : 29 yang halal adalah yang dihalalkan oleh Allah
dalam kitab-Nya dan yang Haram adalah yang diharamkan oleh Allah
dalam kitab-Nya dan yang didiamkan maka itu dimaafkan.
2. Makanan Hewani.
Hewan air : Hukum dasarnya adalah Halal,
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut. [QS. Al Maidah :96].
Hewan darat.
a. Binatang buas.
Rasulullah melarang memakan binatang buas yang bertaring dan
burung yang bercakar.[HR.Muslim, 1934].
b.Binatang jinak.
Hukum asalnya adalah halal