LAMPIRAN
A. Konten Pembelajaran
Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?
Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi. Oleh karena itu, setiap
aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem. Diskusikan
dengan teman di kelas, apa saja kegiatan manusia yang dapat memengaruhi ekosistem?
1. Pertanian dan Produksi Pangan
Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok
tanam untuk menyediakan kebutuhan pangan. Kegiatan manusia di bidang pertanian
turut memengaruhi ekosistem di dunia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat
menyebabkan eutroikasi perairan dan penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme
nontarget yang terbunuh akibat penggunaan pestisida.
Pertanian monokultur menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati. Banyak tumbuhan
yang disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis tumbuhan tertentu (Gambar 6.12).
Hal ini diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul yang menyebabkan spesies
asli suatu daerah akan sulit ditemukan. Banyak spesies asli Indonesia kalah saing dengan
spesies yang sengaja didatangkan dari luar negeri. Sehingga tidaklah mengherankan
beberapa buah-buahan lokal lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan buah impor.
2. Kerusakan Habitat
Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab
hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi
lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit. Dampaknya banyak jenis
tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya. Alih fungsi
lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan
kerusakan habitat.
3. Polusi
Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu
keseimbangan lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi)
terjadi di mana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai
dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam. Banyak aktivitas
manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya penggunaan
kendaran bermotor, membuang sampah sembarangan dan membuang sisa limbah ke
sungai secara langsung (Gambar 6.14).
Dampak dari polusi menyebabkan banyak peristiwa di dunia, misalnya hujan asam dan
pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan nitrogen oksida
yang bereaksi dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan hutan rusak,
jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak. Adapun pemanasan global
terjadi akibat terakumulasinya gas karbon dioksida di udara sehingga menyebabkan
terperangkapnya energi cahaya Matahari di Bumi. Suhu Bumi menjadi meningkat
sehingga kutub mencair, permukaan air laut naik, musim yang sulit diprediksi dan gagal
panen.
B. Lembar Kerja Peserta didik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (Visual)
BAGAIMANA PENGARUH MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM
A. Konten
Bagaimana Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem?
B. Tujuan
Dengan mengamati gambar pelajar dapat menganalisis pengaruh kegiatan manusia
terhadap ekosistem.
C. Alat dan Bahan
- Alat : Alat tulis
- Bahan : Buku siswa IPA dan Modul IPA
D. Cara Kerja
1. Amatilah gambar di bawah ini! menunjukkan beberapa hal yang terjadi di lingkungan
kita. Gambaran tentang apakah gambar di bawah ini?
Gambar 1 Gambar 2
A. Konten
Bagaimana Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem(Keanekaragaman Hayati)?
B. Tujuan
Dengan mengamati gambar pelajar dapat menganalisis pengaruh kegiatan manusia
terhadap ekosistem(keanekargaman hayati).
C. Alat dan Bahan
- Alat : Alat tulis
- Bahan : Buku siswa IPA, artikel, dan Modul IPA
D. Cara Kerja
1. Bacalah artikel di bawah ini!
Cibinong, Humas LIPI. Kebakaran hutan yang terjadi di pulau Sumatera dan
Kalimantan beberapa waktu berdampak serius pada peran ekosistem,
keanekaragaman hayati, serta jasa lingkungannya. Tercatat ada 9.956 jumlah total
jenis tumbuhan di Kalimantan dan 8.931 jenis di Sumatera, dengan jumlah
tumbuhan endemik sebanyak 3.936 di Kalimantan dan 1.891 di Sumater
Nilai total jenis tumbuhan di kedua pulau tersebut berkisar 43 sampai 53 persen
dari total jenis tumbuhan yang tercatat di Indonesia. Sedangkan jumlah total fauna
yang tercatat di Kalimantan sebesar 7.683 spesies dan di Sumatera sebanyak 4.546
spesies.
Tipe ekosistem wilayah Sumatera dan Kalimantan merentang dari ekosistem laut,
air tawar, pantai, dan daratan. Daratan Kalimantan dan Sumatera sendiri terdiri dari
berbagai jenis hutan seperti hutan gambut, kerangas, karst, endapan, rawa dan
lainnya yang masing-masing mempunyai ciri khas.
Hutan yang umum dijumpai di Sumatera dan Kalimantan adalah hutan dataran
rendah Dipterokarpa yang tumbuhan penyusunannya adalah jenis tumbuhan dari
famili Dipterocarpacea seperti keruing (Dipterocarpus spp.), meranti (Shorea spp.),
dan kamper (Dryobalanops spp.). Tipe hutan ini ditemukan hingga Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua.
Saat ini tercatat sedikitnya 371 jenis Dipterocarpacea dengan konsentrasi
persebaran tertinggi ada di Kalimantan. Sebanyak 50 persen atau 199
jenis Dipterocarpacea ditemukan di Kalimantan dan 103 jenis tersebar Sumatera.
Marga tumbuhannya meliputi Anisoptera, Balanocarpus, Cotylelobium,
Dipterocarpus, Dryobalanops, Hopea, Parashorea, Shorea, Upuna, dan Vatica.
Dampak kebakaran hutan
Terjadinya kebakaran hutan tentu berpengaruh besar pada kelestarian dan kekayaan
keanekaragaman hayati di Sumatera dan Kalimantan. Tercatat 90 persen jumlah
pohon per hektar atau mencapai 240 pohon mati akibat kebakaran hutan di
Kalimantan pada tahun 1998, tetapi jumlah tersebut tentu saja bergantung kepada
tingkat kebakarannya.
Mengacu pada kejadian kebakaran hutan di tahun 1998 dan 2015, kebakaran hutan
yang terjadi di tahun ini berpotensi menyebabkan 95 persen jenis tumbuhan
terbakar dan mengalami kekeringan. Lokasi yang terbakar menyebabkan
terbukanya kondisi lahan sehingga menyebabkan lahan langsung terpapar matahari
dan menurunkan fungsinya sebagai penyedia unsur hara bagi tumbuhan di atasnya
untuk regenerasi hutan. Tingkat kebakaran yang besar juga berdampak hilangnya
sumber sumber biji yang diharapkan akan tumbuh kembali di musim hujan dan
menjadi sumber pengkayaan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.
Setelah dua sampai tiga tahun, jenis paku-pakuan serta tumbuhan pionir lainnnya
mulai muncul di beberapa titik lokasi kebakaran hutan. Tumbuhan tersebut seperti
tumih (Combretocarpus rotundatus), gerunggang (Cratoxylum arborescens (Vahl.),
dan lainnya. Jenis tersebut merupakan jenis yang asli rawa gambut tergenang
sampai cenderung kering dan berpasir kuarsa. Tunggul pohon yang terbakar belum
memperlihatkan terubusnya, yang kemungkinan disebabkan tingginya tingkat
kebakaran hutan. (ed: fz)
Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI
Sivitas Terkait : Dr. Joeni Setijo Rahajoe
Sumber : http://lipi.go.id/berita/Yang-Tertekan-Akibat-Kebakaran-Hutan/21799
2. Setelah membaca artikel tersebut kemudian analisislah artikel tersebut dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Analisislah penyebab peristiwa yang ada di artikel tersebut!
b. Analisislah ancaman bagi keanekaragaman hayati di Indonesia!
c. Sajikan solusi yang dapat kalian tawarkan untuk mencegah punahnya lora dan
fauna di Indonesia. Jika memungkinkan, sajikan solusi berbasis kearifan lokal yang
telah dikembangkan oleh masyarakat di daerah kalian masing masing buatlah
dalam bentuk mind mapping yang dituangkan dalam kertas plano!
3. Tuangkan hasil diskusi tersebut dalam kertas HVS yang telah disediakan!
4. Presentasikan hasil pekerjaan kelompok kalian!
A. Konten
Bagaimana Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem(Keanekaragaman Hayati)?
B. Tujuan
Dengan mengamati gambar pelajardapat menganalisis pengaruh kegiatan manusia
terhadap ekosistem(keanekargaman hayati).
C. Alat dan Bahan
- Alat : Alat tulis
- Bahan : Buku siswa IPA, Modul IPA, dan Video
(https://youtu.be/_GhKfWuFLmI?si=kbSeigHWkWXiQDYa)
D. Cara Kerja
1. Saksikan video yang ditayangkan oleh guru!
2. Setelah melihat video tersebut kemudian analisislah video tersebut dengan menjawab
beberapa pertanyaan berikut ini:
a. Analisislah penyebab peristiwa yang ada di gambar tersebut!
b. Analisislah ancaman bagi keanekaragaman hayati di Indonesia!
c. Sajikan solusi yang dapat kalian tawarkan untuk mencegah punahnya lora dan
fauna di Indonesia. Jika memungkinkan, sajikan solusi berbasis kearifan lokal yang
telah dikembangkan oleh masyarakat di daerah kalian masing masing
3. Tuangkan hasil diskusi tersebut dalam kertas HVS yang telah disediakan!
4. Presentasikan hasil pekerjaan kelompok kalian!
Penilaian Pengetahuan
Soal Penilaian Formatif
SOAL TES FORMATIF
Fase/Kelas : D/VII
Semester : II
1. Jelaskan pengaruh pertanian monokultur terhadap keanekaragaman hayati!
2. Jelaskan pengaruh kerusakan habitat contohnya penebangan hutan secara liar terhadap
keanekaragaman hayati!
3. Jelaskan pengaruh polusi terhadap keanekaragaman hayati!
4. Jelaskan solusi-solusi terhadap kegiatan manusia yang dapat berpengaruh terhadap
keanekaragaman hayati!
Kunci Jawaban :
1. Dampak negatif dari pertanian monokultur yaitu : - Keanekaragaman hayati menurun
karena hanya menanam satu kultur saja. Apabila petani lebih memilih menanam satu
jenis saja maka jumlah jenis atau spesies tumbuhan lainnya akan menurun sehingga
keanekaragaman hayati dapat menurun.
2. Dampaknya kerusakan habitat contohnya penebangan hutan secara liar terhadap
keanekaragaman hayati adalah memberi dampak pada banyak jenis tumbuhan dan
hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya.
3. Dampak dari polusi menyebabkan banyak peristiwa di dunia, misalnya hujan asam dan
pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan nitrogen oksida
yang bereaksi dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan hutan rusak,
jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak selain berdampak pada
tumbuhan dan hewan sehingga keanekaragaman hayati dapat menurun.
4. Solusi-solusi terhadap kegiatan manusia yang dapat berpengaruh terhadap
keanekaragaman hayati adalah mengalakkan proses reboisasi (penghijauan), melakukan
penebangan dengan metode tebang pilih, melkakukan pertanian dengan variasi tanaman
yang ditanaman, meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengganti dengan
pupuk kompos, melakukan 4R dalam menangani pencemaran lingkungan.
Penilaian Ketrampilan
a. Rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok
Berikut adalah contoh sederhana rubrik penilaian aktivitas diskusi kelompok. Guru
dapat mengembangkan rubrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.