Anda di halaman 1dari 39

RPP BAB 1

Keanekaragaman Hayati

A. Identitas Umum
Nama Penulis : Natalia Dwiasty Ravista
Identitas

Fase Jenjang Kelas Perkiraan Moda Alokasi


Jumlah Pembelajaran Waktu
Siswa
E SMA X 30 Tatap Muka 6 JP

B. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri dan bernalar kritis
C. Persiapan Pembelajaran
1. Materi Ajar (terlampir)
2. Rubrik penilaian (terlampir)
D. Sarana dan Prasarana
1. Gambar keanekaragaman hayati
2. LCD dan proyektor
3. Laptop
4. Alat tulis
E. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan
1. Metode : Ceramah interaktif, diskusi dan Tanya jawab
2. Model : Discovery Learning
F. Komponen Inti
1. Tujuan pembelajaran bagi peserta didik:
 Peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen,
jenis, dan ekosistem, serta tipe ekosistem.
 Peserta didik dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan
fungsi dan manfaatmya.
 Peserta didik dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya
keanekaragaman hayati.
 Peserta didik dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan
 Peserta didik dapat mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
2. Pengetahuan Prasyarat
Pengetahuan prasyarat yang harus dipahami peserta didik adalah jenis
kenekaragaman hayati (gen, spesies, ekosistem). Selanjutnya, siswa juga perlu
memahami mengenai dasar klasifikasi makhluk hidup dengan mengamati morfologi,
anatomi, fisiologi, kromosom, dan perilaku organisme tersebut. Identifikasi makhluk
hidup dapat dilakukan menggunakan kunci determinasi.
3. Pemahaman Bermakna
Materi keanekaragaman hayati sangat penting untuk dipahami, dimana dapat
menumbuhkan kesadaran akan keberadaan keanekaragaman hayati yang mendukung
kehidupan manusia. Dengan begitu siswa dapat memahami bahwa upaya pelestarian
keanekaragaman perlu dilakukan.
4. Pertanyaan Pemantik
Perhatikan gambar berikut!

Pertanyaan:
1. Apa yang kalian pahami setelah melihat gambar tersebut!
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kehilangan hutan primer?
3. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan hutan primer?

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 JP)
a. Persiapan pembelajaran
 Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus)
 Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati
(tingkat gen, jenis, dan ekosistem), persebaran keanekaragaman hayati, serta
klasifikasi makhluk hidup.
 Rekomendasi : Buku paket kurikulum merdeka, berbagai sumber internet yang
memuat materi keanekaragaman hayati.
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) : terlampir di Modul

b. Pembukaan (15 menit)

No Pembukaan (15 menit)


1 Guru membuka kelas dengan salam dan memeriksa kehadiran peserta didik
2 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan:
Pernahkan kalian memperhatikan wajah kalian, walau ada kemiripan tapi
tampak berbeda dengan kakak atau adik meskipun berasal dari orang tua
yang sama?
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik

c. Kegiatan Inti (50 menit)

No Kegiatan Inti
1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKPD
2 Guru memberikan materi (terlampir) untuk membantu menemukan jawaban dari
pertanyaan
3 Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
4 Guru meminta peserta didik lain untuk memberikan tanggapan, persetujuan,
ketidaksetujuan, ataupun pertanyaan
3 Guru melakukan pendalaman materi dengan ceramah interaktif

d. Penutup (25 menit)

No Penutup
1 Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari pelajaran yang sudah
dipelajari
2 Guru meminta siswa mengerjakan kuis dan melakukan refleksi (penilaian diri)
3 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
4 Guru menutup pelajaran dengan memberi salam penutup

H. Penilaian

No Dimensi Teknik Bentuk Instrumen Ket


1 Sikap (afektif) Penilaian diri Angket Terlampir
2 Pengetahuan (kognitif) Tes Soal PG Terlampir
3 Keterampilan (psikomotor) Observasi Lembar observasi Terlampir

Mengetahui Palembang, Juli 2022


Kepala SMA IGS Guru Mata Pelajaran

Alfredi Sembiring, S.Pd Natalia Dwiasty Ravista, M.Pd


NIY 19.07.0209 NIY-

Materi

1. Konsep Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman
pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya
variasi bentuk, penampilan, ukuran serta ciri-ciri
lainnya. Keanekaragaman terjadi karena adanya
pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan
yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen).
2. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Variasi susunan gen dalam suatu jenis
(a)
atau spesies makhluk hidup. Gen setiap
makhluk hidup memiliki bahan dasar kimia
yang sama, namun susunannya berbeda.
Perbedaan susunan inilah yang menyebabkan
terjadinya keanekaragaman dalam suatu
spesies. Namun, ekspresi gen suatu organisme
juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
tempat hidupnya. Contohnya tanaman yang
diambil dari induk dengan sifat genetik (b)
berbuah besar memungkinkan untuk tidak
menghasilkan buah besar jika ditanam di
tempat yang berbeda. Peningkatan
keanekaragaman gen dapat terjadi melalui
hibridasi (perkawinan silang) antara organisme
satu spesies yang berbeda sifat atau melalui
proses domestika (budi daya hewan atau
tumbuhan liar oleh manusia). (c)
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Gambar 1.1 Keanekaragaman hayati (a)
Keanekaragaman spesies/jenis dalam tingkat gen (b) tingkat jenis (c) tingkat
satu famili (suku). Dua organisme dikatakan ekosistem
berbeda spesies jika tidak dapat melakukan
perkawinan atau dapat melakukan perkawinan, tetapi tidak menghasilkan keturunan
yang fertil.
c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah
ditentukan oleh berbagai faktor seperti, posisi tempat berdasarkan garis lintang,
ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari, kelembapan suhu, dan kondisi tanah.
1) Tipe Ekosistem
Tipe ekosistem ditentukan berdasarkan lingkungan abiotik dan komunitas yang
hidup di dalamnya. Ekosistem dibedakan menjadi ekosistem perairan (akuatik)
dan ekosistem darat (terestrial) .
a) Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan sebagian besar komponen abiotiknya adalah air.
Sedangkan, komponen biotiknya dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut:
Plankton Terdiri fitoplankton dan zooplankton. Organisme yang
bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air,
misalnya alga dan protozoa.
Nekton Organisme yang bergerak aktif (berenang) seperti ikan
dan katak
Neuston Organisme yang mengapung di permukaan air, seperti
serangga air, teratai, eceng gondok, dan ganggang.
Bentos Organisme yang berada di dasar perairan, seperti
udang, kepiting, cacing, dan ganggang.
Perifiton Organisme yang melekat pada organisme lain, seperti
ganggang dan siput.
b) Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas atau disebut bioma. Sebagian
nama bioma disesuaikan dengan vegetasi (tumbuhan) yang dominan.
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut:
- Curah hujan antara 200-450 cm/tahun.
- Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan antara
21-300C.
- Pohon-pohon tumbuh tinggi membentuk kanopi dan di dasar hutan
terdapat semak dan perdu, tumbuhan merambat, dan epifit.
- Hewan yang hidup di hutan hujan tropis yaitu burung, kelelawar,
monyet, ular, dan macan tutul.
Gambar 1.2 Hutan hujan tropis

Sabana
Sabana/savana terdapat di daerah tropis, yang merupakan padang rumput
yang diselingi pohon-pohon. Memiliki curah hujan antara 90-150
cm/tahun. Hewan yang hidup di sabana yaitu zebra, kuda, gajah, kijang,
dan singa.

Gambar 1.3 Sabana


Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang. Di
Indonesia, padang rumput terdapat di Nusa Tenggara. Padang rumput
memiliki curah hujan tinggi, rumput tumbuh subur hingga tingginya 3 m.
Sedangkan, di daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang
pendek.

Gambar 1.4 Padang rumput


Gurun
Gurun merupakan padang luas yang tandus karena curah hujan yang
kurang dari 25 cm/tahun. Hal ini menyebabkan tanah tidak dapat
menyimpan air dan kecepatan evaporasi sangat tinggi. Tumbuhan yang
hidup di padang gurun tergolong xerofit (tumbuhan yang hidup di habitat
kering). Sedangkan hewan yang hidup di gurun yaitu kalajengking, kadal,
ular, tikus, dan unta.

Gambar 1.5 Gurun

Hutan Gugur
- Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim
(panas, semi, dingin, dan gugur).
- Curah hujan di bioma ini merata sepanjang tahun antara 75 – 100
cm/tahun.
- Pada musim dingin tumbuhan tidak dapat menyerap air untuk
melakukan proses fotosisntesis karena air menjadi beku. Hal ini
menyebabkan tumbuhan gugur. Sebaliknya, ketika musim panas
tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk
melakukan fotosintesis.
- Tumbuhannya berdaun lebat, misalnya elm, beech, oak, dan maple.
- Hewan yang hidup di hutan gugur meliputi hamster, kelelawar,
leming, dan burung.
Taiga
Terletak di daerah sub tropis, pegunungan beriklim dingin dengan
perbedaan suhu musim panas dan dingin sangat tinggi. Vegetasi
tumbuhan yang dominan ialah tumbuhan konifer (pinus, cemara).
Sedangkan hewan yang hidup di kawasan taiga ialah serigala, beruang
hitam.
Gambar 1.6 Taiga

Tundra
Terletak di daerah dingin (mendekati kutub). Pada musim dingin tidak
terdapat cahaya matahari yang berlangsung selama 9 bulan, dan musim
panas hanya berlangsung selama 3 bulan. Saat musim panas tumbuhan
akan melakukan pertumbuhan . Vegetasi yang dominan di bioma tundra
ialah lumut kerak, sedangkan fauna yang ditemukan ialah “Muskoxem”
(bison berbulu tebal) dan Caribou (rusa kutub).

Gambar 1.7 Tundra

3. Persebaran Keanekaragaman Hayati


a. Persebaran Flora di Indonesia
Flora di Indonesia ternasuk flora kawasan Malesiana yang terbagi menjadi flora
dataran sunda, flora dataran sahul, dan flora di daerah tengah (peralihan) yang sangat
khas dan endemik.
1) Flora Dataran Sunda (flora Asiatis)
Flora asiatis meliputi tumbuhan jenis meranti, rotan, dan nangka. Di dataran
Sunda juga banyak ditemukan tumbuhan endemik yaitu tumbuhan yang hanya
terdapat di kawasan tertentudengan batas wilayah yang sempit, misalnya bunga
Rafflesia arnoldi di perbatasan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.
2) Flora Daerah Peralihan
Daerah peralihan meliputi pulau Sulawei dan Nusa Tenggara. Pada daerah
peralihan terdapat corak vegetasi yang berbeda, seperti vegetasi sabana tropik di
kepulauan Nusa Tenggara, hutan peguningan di Sulawesi, dan hutan campuran di
Maluku.
3) Flora di Daerah Dataran Sahul (Flora Australis)
Dataran sahul meliputi daerah Maluku, Irian Jaya, dan pulau kecil disekitarnya.
Dataran sahul meliputi banyak hutan hujan tropis dengan ciri hutan sangat lebat
dan hijau sepanjang tahun. Selain itu, di daerah sahul juga banyak ditemukan
pohon berkayu dengan harga tinggi misalnya kayu besi, cemara, kaya merbabu,
eben hitam. Di daerah ini banyak ditemukan hutan mangrove dan pandan,
terutamadi sepanjang daerah pantai.

b. Persebaran Fauna di Indonesia


Persebaran fauna di Indonesia dibagi berdasarkan garis Walace dan Weber. Kedua
garis tersebut telah membagi fauna Indonesia menjadi 3 tipe yaitu:
1) Kawasan Indonesia Bagian Barat (Fauna tipe Oriental/ Asiatis)
Kawasan Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
(SuKa BaJa). Ciri fauna di kawasan Indonesia bagian barat:
- Mamalia berukuran besar, misalnya gajah sumatera, harimau jawa, harimau
sumatera, badak bercula satu, dan tapir sumatera.
- Hewan primata, misalnya orang utan sumatera, orang utan Kalimantan,
monyet, bekantan, tarsius.
- Burung dengan warna bulu kurang menarik, seperti burung jarak bali, murai,
rangkong.
2) Kawasan peralihan
Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Lombok, dan
Timor. Jenis fauna kawasan peralihan meliputi anoa pegunungan (Bubalus
quarlesi), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), komodo (Varanus
komodoensis), babi rusa (Babyrousa babyrussa), maleo (Macrocephalon maleo).
3) Kawasan Indonesia Bagian Timur (Fauna tipe Australis)
Kawasan Indonesia bagian timur meliputi Maluku dan Papua. Ciri fauna tipe
australis:
- Mamalia berukuran kecil
- Mamalia berkantung, misalnya kangguru pohon dan kaskus berbintik di Papua
Burung dengan warna bulu cerah dan menarik, misalnya burung cendrawasih,
dan kasuari di Papua, serta burung nuri raja di Maluku.
Lampiran

a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Pertemuan I)

Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengerjakan soal no 1 dan 2!

A B C
Setelah kalian mengamati gambar di atas, diskusikan dengan teman kelompokmu untuk
menjawab pertanyaan berikut!

1). Variasi apa saja yang nampak? dan mengapa hal tersebut dapat terjadi?

2). Samakah fenotip individu satu spesies yang hidup pada satu tempat yang berbeda?

3). Perhatikan gambar ekosistem laut dan sawah dibawah ini!

Apa yang menyebakan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem, sehingga ada


ekosistem laut dan ekosistem sawah?
b. Penilaian Sikap Sosial (Afektif)

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

(LEMBAR ANGKET)

Nama :……………………….

Kelas :………………………

Petunjuk
1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban
2. Berilah tanda check list (v) pada setiap jawaban yang kamu pilih
3. Jawablah sejujurnya dan sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu
4. Apabila kurang jelas, silahkan bertanya
Keterangan pilihan jawaban:
SL = Selalu, SR = Sering, KD = Kadang , TP = Tidak Pernah
\

No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya menyontek saat mengerjakan ulangan
2 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan
3 Saya melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik
4 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
6 Saya mengumpulkan tugas lewat dari waktu yang ditentukan
7 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
8 Saya bekerjasama mengerjakan tugas kelompok
9 Saya bekerja sendiri dalam mengerjakan tugas kelompok
10 Saya menghargai adanya perbedaan pendapat
11 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapat
saya
12 Saya menerima kekurangan orang lain
Kriteria Penskoran :
Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan positif Pernyataan negative
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang (KD) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4

Penilaian:
Jumlah skor yang di peroleh
Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal

Interpretasi skala likert


Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

c. Asessmen Formatif (Kognitif))

Petunjuk pengerjaan:

 Soal latihan berjumlah 5 soal yang berbentuk pilihan ganda


 Bacalah soal yang tersedia dengan cermat untuk memudahkan mengerjakan soal
 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
 Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda paling mudah
 Isilah dengan jujur sesuai dengan kemampuan masing-masing
 Selamat mengerjakan
1. Keanekaragaman hayati tingkat gen dapat ditunjukkan pada variasi-variasi
tumbuhan berikut…..
A. Beras dan ketan
B. Nangka dan sukun
C. Kelapa dan aren
D. Srikaya dan sirsak
E. Mangga dan belimbing
2. Keanekaragaman spesies disebabkan oleh faktor-faktor berikut…..

A. Genetik dan DNA


B. Habitat dan makanan
C. Genetik dan habitat
D. Tingkah laku dan lingkungan
E. Lingkungan dan nutrisi

4. Kelompok tumbuhan yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat
pada….
A. Jambu, mangga, nanas
B. Kelapa, tomat, pinang
C. Terung, tomat, kentang
D. Mangga gadung, mangga manalagi, mangga golek
E. Jahe merah, lengkuas merah, kunyit putih
5. Apakah Anda setuju bahwa gambar yang ditampilkan berikut merupakan
keanekaragaman tingkat gen?

A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai bumbu dari
kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal dari kelompok
rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang (Zingiberaceae) dan bukan
berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat dan ada yang
digunakan untuk bumbu masakan.
5. Jenis hewan yang memiliki kesesuaian antara kelas dan tempat hidupnya adalah….
Tempat hidup
Kelas
Papua Sulawesi
Mamalia Kangguru (1) Anoa (4)
Aves Kasuari (2) Nuri Raja (5)
Reptilia Komodo (3) penyu hijau (6)
A. 1 dan 5
B. 1 dan 6
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 4
Penilaian:

 Setiap nomor memiliki poin 10


 Skor perolehan setiap siswa di konversi menjadi persentase dengan rumus berikut:

R
NP = x 100%
SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 = bilangan tetap

d. Penilaian keterampilan (psikomotor)


Penilaian unjuk kerja

No Aspek yang dinilai Sangat


Baik Kurang Tidak Baik
Baik
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria Penskoran
Skor
Pilihan Jawaban
Sangat Baik (SB) 4
Baik (B) 3
Kurang (K) 2
Tidak baik (TB) 1

Penilaian:
Jumlah skor yang di peroleh
Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal

Interpretasi skala likert


Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

e. Pengayaan dan remedial


1. Pengayaan
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggal peserta didik, silahkan
memilih danau, tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian identifikasikan ada
berapa banyak jenis tanaman dan hewan yang dikenali melalui observasi. Hasil
observasi dapat dituliskan pada tabel berikut.

Tabel hasil observasi keanekaragaman mahluk hidup

Nama: __________________ Kelas: _______________

Jenis Habitat: danau, pantai, kebun, sawah, bukit,………………… (pilih atau


tuliskan)

Keanekaragaman Nama Spesies/Famili Nama Daerah

Gen

Jenis

Ekosistem
2. Remedial
1). Jelaskan perbedaan keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem
beserta contohnya!
2). Apa yang dimaksudkan dengan pemuliaan tanaman? Apa dampak bagi
keanekaragaman hayati?
3). Apa pentingnya keanekaragaman hayati bagi ekosistem?

Pertemuan II (2 jp)
a. Persiapan pembelajaran
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus)
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi manfaat keanekaragaman
hayati, menghilangnya keanekaragaman hayati, dan usaha pelesatarian
keanekaragaman hayati.
Rekomendasi : Buku paket kurikulum merdeka, berbagai sumber internet yang
memuat materi keanekaragaman hayati.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul

b. Pembukaan (15 menit)

No Pembukaan (15 menit)


1 Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik2
2 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan:
Perhatikan gambar dibawah ini!

- Dari manakah pakaian, makanan, dan kosmetik berasal?


- Apaka yang terjadi jika keanekaragaman hayati menghilang?
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik

c. Kegiatan Inti (50 menit)

No Kegiatan Inti
1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKPD
(terlampir)
2 Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
3 Guru melakukan pendalaman materi dengan ceramah interaktif

d. Penutup (25 menit)

No Penutup
1 Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari
2 Guru meminta siswa mengerjakan kuis
3 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
4 Guru menutup pelajaran dengan memberi salam penutup

Penilaian

No Dimensi Teknik Bentuk Instrumen Ket


1 Sikap Observasi Angket Terlampir
2 Pengetahuan Tes Soal PG Terlampir
3 Keterampilan Observasi Lembar observasi Terlampir

Mengetahui Palembang, Juli 2022


Kepala SMA IGS Guru Mata Pelajaran

Alfredi Sembiring, S.Pd Natalia Dwiasty Ravista, M.Pd


NIY 19.07.0209 NIY-
Materi Ajar

1. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia


a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Indonesia kaya akan tanaman yang menghasilkan makanan pokok seperti beras
yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah,
makanan pokok penduduk adalah jagung, ubi jalar, singkong, dan sagu. Selain itu,
Indonesia juga kaya akan tanaman yang menghasilkan buah dan sayuran. Sumber
makanan juga berasal dari keanekaragaman hewan (darat, air tawar, dan air laut).
b. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, dimana 940 spesies merupakan
tanaman obat dan sekitar 250 spesies dimanfaatkan dalam industri obat herbal lokal.
Tanaman yang bermanfaat sebagai bahan obat-obatan sebagai berikut:
- Buah merah (Pandanus canoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati
kanker, kolesterol, dan diabetes.
- Mengkudu (Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi
- Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis), kulitnya mengandung alkaloid
kina (quinine) untuk mengobati penyakit malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai
obat-obatan, antara lain sebagai berikut:
- Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit
(gatal-gatal).
c. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tanaman yang digunakan untuk kosmetik sebagai berikut:
- Bunga mawar (Rosa hybrid), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum
album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) yang
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan parfum.
- Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional
untuk menghasilkan kulit.
- Urang-aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya
(Aloe vera) digunakan sebagai pelumas dan penghitam rambut.
d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan sandang atau pakaian antara
lain:
- Kapas (Gossypium arboretum), kenaf (Hibiscus cannabinus) dimanfaatkan
seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
- Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) digunakan oleh Suku Dani di Lembah
Baliem (Papua) untuk membuat koteka (harim) laki-laki. Sedangkan tumbuhan
wen (Ficus drupaceae) dan kem (Eleocharis dulcis) digunakan untuk membuat
pakaian wanita.
Beberapa jenis hewan yang dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain
sebagai berikut:
- Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
- Kulit sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket
- Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan
Sebagian besar rumah di Indonesia, terutama rumah adat menggunakan kayu.
Beberapa tanaman yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis),
kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea
acuminata). Selain itu, daun lontar (Borassus flabellifer), gebang (Corypha utan), dan
alang-alang (Imperata cylindrical) digunakan sebagai atap dan dinding rumah.
f. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya
Penduduk Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang sangat tinggi.
Dalam penyelenggaraan upacara ritual keagamaan dan pesta tradisional sering
memanfaatkan beragam jenis tumbuhan dan hewan sebagai berikut:
- Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa sering menggunakan bunga
mawar, kenanga, kantil, dan melati.
- Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang di
anggap memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, daun
kelapa, pisang, dan rempah-rempah
- Upacara Ngaben di Bali menggunakan tumbuhan yang mengandung minyak atsiri
yang berbau harum (kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana).
- Umat Islam menhewarn ternak (kambing, sapi, dan kerbau) pada hari rata Qurban.
- Umat Nasransi menggunakan pohon cemaran (Araucaria sp dan Casuarina
equisetifolia) saat perayaan Natal.
g. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah (sumber daya genetik) merupakan bagian tubuh tumbuhan, hewan,
atau mikroorganisme yang memiiki untuk mewariskan sifat. Plasma nutfah berguna
untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang tahan
terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi.

2. Menghilangnya keanekargaman Hayati


a. Hilangnya Habitat
Manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab
hilangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk
menyebabkan pertukaran fungsi lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan
hewan menjadi tempat tinggal penduduk.
b. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
- Polutan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dapat mecemari tanah, air, dan
udara, misalnya nitrogen oksida dan sulfur oksida yang dihasilkan dari kendaraan
bermotor dapat menyebabkan hujan asam yang merusak ekosistem jika bereaksi
dengan air.
- Penggunaan Chlorofluoracarbon (CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan
ozon menipis. Hal ini menyebabkan intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke
bumi meningkat, sehingga biomassa fitoplankton menjadi berkurang.
c. Perubahan Iklim
Meningkatnya suhu udara akibat efek rumah kaca menyebabkan pencairan es di
kutub dan kenaikan permukaan air laut sekitar 1-2 m. hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
d. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Pada umumnya eksploitasi tumbuhan dan hewan dilakukan pada komoditas yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan
kepunahan spesies tertentu.
e. Adanya Spesies Pendatang
Spesies pendatang seringkali mendesak spesies lokal yang penting dan langka di
daerah tersebut, sehingga menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem.
Contohnya, ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis) yang merupakan spesies
endemik Danau Ayamaru, Papua Barat terancam punah karena dimangsa oleh ikan
mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari jepang dan menjadi spesies invasif di danau
tersebut.
f. Industrialisasi Pertanian dan Hutan
Para petani cenderung menanam tumbuhan dan memelihara hewan yang bersifat
unggul dan menguntungkan. Selain itu, suatu lahan pertanian atau hutan industri
umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur). Hal ini dapat
menurunkan keanekaragaman hayati tingkat spesies.

3. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang
dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan
melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman
hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ.

Konservasi in situ : konservasi yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu


dengan mendirikan cagar alam, tanaman nasional suaka margasatwa,
taman hutan raya, dan taman laut.
Konservasi ex situ: konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya,
yaitu kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang.
Lampiran

a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Pertemuan II)

Bacalah artikel dibawah ini!

IUCN Red List: 17.291 dari 47. 677 Spesies Utama Dunia Terancam Punah dan Lenyap dari
Bumi

Para ilmuwan dan konservasionis dalam studi keanekaragaman hayati internasional


memperingatkan bahwa lebih dari sepertiga spesies utama dinilai terancam punah. Dari 47.677
spesies dalam IUCN Red List of Threatened Species, 17.291 dianggap berada pada risiko serius,
termasuk 21%dari semua mamalia yang diketahui, 30% dari amfibi, 70% dari tumbuhan dan
35% dari invertebrata.

Konservasionis memperingatkan bahwa tidak cukup dengan apa yang sedang dilakukan untuk
mengatasi ancaman utama, seperti hilangnya habitat. “Bukti-bukti ilmiah yang serius
menunjukkan krisis kepunahan mencapai puncak,”kata Jane Smart, direktur International Union
for the Conservation of Nature’s (IUCN) Biodiversity Conservation Group. Analisis terbaru
menunjukkan bahwa target pada 2010 untuk mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati tidak
akan bertemu.” Sudah waktunya bagi para pemerintah untuk mulai serius menyelamatkan spesies
dan pastikan itu tinggi pada agenda-agenda mereka pada tahun depan, karena kita cepat
kehabisan waktunya,”kata Jane.

The Red List adalah penilaian paling otoritas tentang keadaan planest spesies, mengacu pada
hasil ribuan ilmuwan di seluruh dunia. Daftar update terbaru amfibi sebagai spesies yang terkena
dampak paling serius dan kelompok organisme di planet ini, dengan 1.895 dari 6.285 spesies
yang dikenal terdaftar sangat terancam. Dari jumlah tersebut, 39 spesies didaftar “punah” di alam
liar,” 484 spesies lebih lanjut dianggap “kritis,” 754 spesies “terancam,” dan 657 spesies
“rentan”.

Katak Kihansi Spray (Nectophrynoides asperginis) adalah salah satu spesies yang telah melihat
perubahan satusnya dari kritis terancam menjadi punah di alam liar. Hanya ditemukan di daerah
Falls Kihamsi Tanzania, tetapi populasinya turun drastis yang diperkirakan dalam beberapa
tahun terakhir dari tinggi yang diperkirakan 17.000 individu. Konservasionis menunjukkan
bahwa penurunan yang sangat cepat terutama akibat pembangunan sebuah bendungan di hulu
habitat kodok yang mengurangi aliran air hingga 90%.

“Dalam hidup kita, kita harus khawatir tentang kepergian relative sejumlah kecil spesies sangat
terancam runtuhnya seluruh ekosistem,”kata Profesor Jonathan Baillie, direktur program
konservasi di Zoological Society of London (ZSL). “Pada titik masyarakat akan benar-benar
merespon munculnya krisis.” Pembaruan data dari daftar merah pada tahun 2009 sedang dibuat
dana tersedia untuk umum.

1. Setelah membaca dan memahami kasus di atas, rumuskan kembali permasalahan apa
yang dapat kalian selidiki dari kasus tersebut?
2. Coba buatlah rumusan hipotesis dari permasalahan diatas?
3. Untuk membuktikan hipotesis kalian, jalinlah kerja sama dengan anggota kelompokmu.
Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan hal tersebut, sebagai bahan
untuk memecahkan permasalahan di atas! Bagaimana hal tersebut terjadi? Faktor apa
yang menyebabkan?
4. Buatlah kesimpulan dari pengamatan yang kalian lakukan!

b. Penilaian Sikap Sosial (Afektif)

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

(LEMBAR ANGKET)

Nama :……………………….

Kelas :………………………

Petunjuk
 Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban
 Berilah tanda check list (v) pada setiap jawaban yang kamu pilih
 Jawablah sejujurnya dan sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu
 Apabila kurang jelas, silahkan bertanya

Keterangan pilihan jawaban:


SL = Selalu, SR = Sering, KD = Kadang , TP = Tidak Pernah
No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya menyontek saat mengerjakan ulangan
2 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan
3 Saya melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik
4 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
6 Saya mengumpulkan tugas lewat dari waktu yang ditentukan
7 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
8 Saya bekerjasama mengerjakan tugas kelompok
9 Saya bekerja sendiri dalam mengerjakan tugas kelompok
10 Saya menghargai adanya perbedaan pendapat
11 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapat
saya
12 Saya menerima kekurangan orang lain
Kriteria Penskoran :

Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang (KD) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4

Penilaian:

Jumlah skor yang di peroleh


Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal

Interpretasi skala likert


Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

c. Asessmen Formatif (Kognitif)


Petunjuk pengerjaan:
 Soal latihan berjumlah 5 soal yang berbentuk pilihan ganda
 Bacalah soal yang tersedia dengan cermat untuk memudahkan mengerjakan soal
 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
 Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda paling mudah
 Isilah dengan jujur sesuai dengan kemampuan masing-masing
 Selamat mengerjakan
1. Daerah yang bukan merupakan pelestarian keanekaragaman hayati secara in situ
adalah…..
A. Cagar alam
B. Suaka margasatwa
C. Hutan lindung
D. Kebun raya
E. Taman nasional
2.
Faktor paling dominan yang dapat menyebabkan hilangnya atau semakin
menurunnya keaneka ragaman hayati adalah…..
A. Penumpukan sampah
B. Kerusakan habitat
C. Erosi
D. Eutrofikasi
E. Kesuburan tanah
3. Pernyataan yang bukan merupakan alasan pelestarian keanekaragaman tumbuhan
adalah….
A. Mengubah kondisi geografis permukaan bumi
B. Merupakan sumber makanan makhluk hidup
C. Merupakan sumber plasma nutfah
D. Dapat mengatasi efek rumah kaca
E. Merupakan bahan dalam pembuatan obat
4. Tujuan didirikannya taman nasional, kecuali…..
A. Sebagai kawasan konservasi alam
B. Sebagai penunjang kegiatan pendidikan
C. Untuk penelitian flora dan fauna
D. Untuk membuka areal perkebunan
E. Untuk kegiatan ekoturisme
5. Komodo merupakan kadal raksasa yang perlu dijaga kelestariannya agar tidak punah.
Untuk melestarikan komodo, tempat hidupnya di Pulau Komodo dan beberapa pulau
kecil lainnya ditetapkan sebagai kawasan…..
A. Cagar alam
B. Hutan wisata
C. Hutan lindung
D. Taman nasional
E. Suaka margasatwa

Penilaian:

 Setiap nomor memiliki poin 10


 Skor perolehan setiap siswa di konversi menjadi persentase dengan rumus berikut:

R
NP = x 100%
SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari


R = Skor mentah yang diperoleh

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 bilangan tetap


d. Penilaian keterampilan (psikomotor)
Penilaian unjuk kerja

No Aspek yang dinilai Sangat


Baik Kurang Tidak Baik
Baik
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria Penskoran
Skor
Pilihan Jawaban
Sangat Baik (SB) 4
Baik (B) 3
Kurang (K) 2
Tidak baik (TB) 1

Penilaian:

Jumlah skor yang di peroleh


Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal

Interpretasi skala likert


Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

e. Pengayaan dan remedial


1. Pengayaan
Saat ini buah-buahan impor seperti apel, pir, anggur, dan lainnya semakin banyak
digemari dan menjamur di sekitar kita. Sayangnya keberadaan buah-buah ini menggeser
konsumsi buah-buahan lokal di masyarakat. Hal ini menyebabkan buah lokal seperti
coppeng, bonne-bonne, dan lainnya semakin susah dicari. Apa pendapatmu tentang
peristiwa ini? Apa upaya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati
lokal khas Sulawesi? Tuliskan pendapatmu!

2. Remedial

1). Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?

2). Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus langka
menjadi lestari kembali?

3). Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda menjadi
langka/punah?

Pertemuan III (2 JP)


a. Persiapan pembelajaran
Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus)
Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi klasifikasi makhluk hidup.
Rekomendasi : Buku paket kurikulum merdeka, berbagai sumber internet yang memuat
materi keanekaragaman hayati.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)_terlampir di Modul

b. Pembukaan (15 menit)

No Pembukaan (15 menit)


1 Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik2
2 Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan:
Perhatikan gambar dibawah ini!
- Apakah sayuran dan buah yang ada di swalayan di atur secara
berkelompok?
- Mengapa sayuran dan buah yang ada di swalayan diatur secara
berkelompok?
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik

c. Kegiatan Inti (50 menit)

No Kegiatan Inti
1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKPD (Terlampir)
2 Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
3 Guru melakukan pendalaman materi dengan ceramah interaktif

d. Penutup (25 menit)

No Penutup
1 Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari
2 Guru meminta siswa mengerjakan kuis
3 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
4 Guru menutup pelajaran dengan memberi salam penutup
Penilaian

No Dimensi Teknik Bentuk Instrumen Ket


1 Sikap Observasi Angket Terlampir
2 Pengetahuan Tes Soal PG Terlampir
3 Keterampilan Observasi Lembar observasi Terlampir

Mengetahui Palembang, Juli 2022


Kepala SMA IGS Guru Mata Pelajaran

Alfredi Sembiring, S.Pd Natalia Dwiasty Ravista, M.Pd


NIY 19.07.0209 NIY-
Materi Ajar

1. Klasifikasi Makhluk Hidup


a. Dasar-Dasar Klasifikasi
Klasifikasi dilakukan berdasarkan ciri-ciri fisik, morfologi, cara bereproduksi,
manfaat, ciri-ciri kromosom, kandungan gen di dalam kromosom, dan kandungan
zat kimiawi. Beberapa dasar-dasar klasifikasi antara lain:
1). Klasifikasi Sistem Alamiah
Klasifikasi sistem alamiah dilakukan untuk membentuk takson-takson
yang bersifat alamiah. Dasar yang digunakan yaitu persamaan sifat terutama
morfologinya. Dalam klasifikasi alami, organisme dibagi menjadi dua
kingdom, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan
ukuran dan strukturnya. Sedangkan hewan dikelompokkan berdasarkan habitat
dan perilakunya..
2) Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan)
Klasifikasi sistem artifisial digunakan untuk tujuan praktis, misalkan
berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan
dikelompokkan menjadi tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, dan ginseng),
tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman hias (mawar,
melati, cempaka, dan anggrek), tanaman sayuran (bayam, kangkung, kacang
panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, dan apel), tanaman
untuk papan (jati, bambu, meranti).
3) Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik didasarkan pada jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antar organisme atau kelompok organisme, dengan melihat
kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, dan etologi (perilaku).
Organisme-organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang
lebih banyak dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Hubungan
kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik.
4) Klasifikasi Sistem Modern
Klasifikasi sistem modern menggunakan dasar perrbandingan ciri-ciri
morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, serta struktur molekul dari
organisme yang diklasifikasikan.

b. Tingkatan Takson dalam Klasifikasi


Tingkatan takson merupakan kelompok makhluk hidup yang disusun mulai
dari tingkat tertinggi hingga terendah. Semakin tinggi tingkat takson maka semakin
banyak anggota takson dan perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat tason maka semakin sedikit anggota takson dan semakin
sedikit perbedaan ciri anggota takson. Urutan takson dari yang tertinggi hingga
terendah sebagai berikut:
1) Kingdom (kerajaan)
Kingdom merupakan tingkat takson
tertinggi, yang terdiri dari kingdom
Animalia (hewan), kingdom Plantae
(Tumbuhan), kingdom Fungi (jamur),
kingdom Monera (organisme seluler
tanpa nuklues), dan kingdom Protista
(eukariotik yang memiliki ,jaringan
sederhana).
2) Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
Kingdom dibagi menjadi filum (untuk Gambar 1. Bagan tingkatan takson
menunjuk takson hewan), sedangkan
divisi (untuk menunjuk takson
tumbuhan). Tingkat divisi pada tumbuhan memiliki ciri khas, dimana seluruh
warga divisi tumbuhan memiliki nama dengan akhiran -phyta atau -mycota.
Contohnya:
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Eumycota (Jamur sebenarnya)
3) Classic (kelas)
Anggota takson setiap filum atau divisi dikelompokkan menjadi beberapa kelas
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Takson kelas pada tumbuhan menggunakan
beberapa akhiran yaitu –edoneae (tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (lumut), -
phyceae (alga).
4) Ordo (Bangsa)
Anggota takson setiap kelas dikelompokkan menjadi beberapa ordo
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Beberapa ordo pada hewan menggunakan akhiran
-iformes di belakang nama, misalnya nama ordo dari kelompok aves (burung)
yaitu Columbiformes, Passeriformes. Sementara itu, ordo pada tumbuhan
menggunakan akhiran -ales, misalnya Solanales, Cucurbitales, Malvales,
Rosales, dan Asterales.
5) Familia (Famili/suku)
Anggota takson setiap ordo dikelompokkan menjadi beberapa famili
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Nama takson tingkat famili pada tumbuhan
biasanya diakhiri dengan kata -aceae, seperti Solanaceae, Cucurbitaceae,
Poaceae, Rosaceae, Asteraceae. Sementara itu, family pada hewan biasanya
diakhir kata idea, seperti Homonidae, felidae, canidae.

6) Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan menjadi beberapa genus
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus.
7) Species ( Spesies/jenis)
Spesies merupakan tingkatan takson terendah dengan persamaan ciri terbanyak.
Dua organisme atau lebih dimasukkan dalam satu spesies jika dapat melakukan
perkawinan alami dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
8) Varietas/Ras
Organisme dalam satu spesies masih memiliki perbedaan yang khas, sehingga
disebut varietas pada tumbuhan dan ras pada hewan.
Contohnya:
Oryza sativa var indica (padi)
Zea mays L. var tunicate (jagung)

c. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup


Setiap jenis makhluk hidup diberikan nama ilmiah (scientific name) yang
berlaku secara universal. Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus memperkenalkan
sistem tata nama ganda, yang biasa disebut binomial nomenklatur dalam pemberian
nama ilmiah. Sistem tata nama binomial nomenklatur mengikuti beberapa kaidah
sebai berikut:
1) Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan
2) Terdiri atas dua kata, dimana kata pertama adalah genus dan kata kedua adalah
spesies
3) Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar
4) Nama genus dan spesies dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah
5) Nama atau singkatan nama descriptor dapat dituliskan di belakang nama
spesies, dengan huruf tegak dan tanpa garis bawah

d. Identifikasi Makhluk Hidup


Identifikasi dapat dilakukan dengan membandingkan tumbuhan atau hewan yang
ingin diketahui identitasnya dengan gambar di dalam buku. Identifikasi tumbuhan
dapat dilakukan dengan cara membandingkannya dengan material herbarium yang
sudah dikeahui identitasnya. Perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan
identifikasi adalah buku kunci (kunci dikotomi atau determinasi).
1) Identifikasi Hewan
Identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian-bagian tubuh yang
menunjukkan adanya sifat-sifat khusus keanekaragaman morfologi, antara lain:
Susunan kulit dan modifikasinya
Susunan alat gerak
Susunan bagian tubuh (kepala-badan-ekor) dan modifikasi hubungannya
Susunan endoskeleton
Susunan gigi
Lubah hidung
Susunan alat pendengaran bagian luar
Susunan mata
2) Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat bagian tumbuh
tumbuhan ysng dapat digunakan sebagai penunjuk adanya keanekaragaman
tumbuhan, misalnya sebagai berikut:
Daun : tatanan daun, bentuk daun, bentuk tepi daun, pangkal dan ujung
daun, pertulangan daun, dan sifat-sifat permukaan daun.
Bunga : bagian-bagian bunga, bagian organisasi bunga, tatanan dan
susunan bunga.
Buah, ranting, kulit batang, dan sifat akar tumbuhan.
3) Kunci Determinasi
Kunci determinasi adalah kunci yang digunakan untuk menentukan filum atau
divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang digunakan dalam
kunci determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan
kunci dikotomi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci
determinasi adalah sebagai berikut:
Kunci harus dikotom, yang terdiri dari dua ciri berlawanan.
Kata pertama dari tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus setara; contoh:
- Tumbuhan berdaun tunggal …
- Tumbuhan berdaun majemuk …
Kedua pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu
bagian bisa diterima dan yang lain di tolak.
Hindari pemakaian kisaranyang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat
relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
Gunakan sifat-sifat yang mudah diamati; mulai dari sifat vegetatif yang
mudah diamati
Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan janga dimulai dengan kata yang
sama
Setiap kuplet diberi nomor
Buat kalimat-kalimat pernyataan yang pendek

Lampiran
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Pertemuan III)

Perhatikan kunci determinasi berikut!


1 a. Berpembuluh.................................................... 2
b. Tak berpembuluh............................................. Tumbuhan A
2 a. Menghasilkan biji............................................. 3
b. Menghasilkan spora......................................... Tumbuhan B
3 a. Berbiji tertutup.................................................. 4
b. Berbiji terbuka ............................................. ... Tumbuhan C
4 a. Berakar serabut.................................................. 5
b. Berakar tunggang.............................................. 6
5 a. Batang berkayu.................................................. Tumbuhan D
b. Batang berongga................................................ Tumbuhan E
6 a. Tulang daun menyirip......................................... Tumbuhan F
b. Tulang daun menjari........................................... Tumbuhan G

Berdasarkan kunci determinasi tersebut, tentukan kelompok tumbuhan-tumbuhan berikut!


1. Marchantia polymorpha (lumut hati)
2. Oryza sativa (padi)
3. Solanum tuberosum (kentang)
4. Pinus merkusi (pinus)
5. Manihot utilisima (singkong)
6. Ophioglossum reticulatum (paku)
7. Cocos nucifera (kelapa)

Jawab:

1. Marchantia polymorpha: 1b (Tumbuhan A)


2. Oryza sativa: 1a -2a – 3a – 4a – 5b (Tumbuhan E)
3. Solanum tuberosum: 2a – 3a – 4b – 6a (Tumbuhan F)
4. Pinus merkusi: 1a – 2a – 3b (Tumbuhan C)
5. Manihot utilisima: 1a – 2a – 3a – 4b – 6b (Tumbuhan G)
6. Ophioglossum reticulatum: 1a – 2b (Tumbuhan B)
7. Cocos nucifera: 1a – 2a – 3a – 4a – 5a (Tumbuhan D)

b. Penilaian Sikap Sosial (Afektif)


INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

(LEMBAR ANGKET)

Nama :……………………….

Kelas :………………………

Petunjuk
 Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban
 Berilah tanda check list (v) pada setiap jawaban yang kamu pilih
 Jawablah sejujurnya dan sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu
 Apabila kurang jelas, silahkan bertanya

Keterangan pilihan jawaban:


SL = Selalu, SR = Sering, KD = Kadang , TP = Tidak Pernah
No Pernyataan SL SR KD TP
1 Saya menyontek saat mengerjakan ulangan
2 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan
3 Saya melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik
4 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
6 Saya mengumpulkan tugas lewat dari waktu yang ditentukan
7 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
8 Saya bekerjasama mengerjakan tugas kelompok
9 Saya bekerja sendiri dalam mengerjakan tugas kelompok
10 Saya menghargai adanya perbedaan pendapat
11 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapat
saya
12 Saya menerima kekurangan orang lain
Kriteria Penskoran :

Skor
Pilihan Jawaban
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang (KD) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4

Penilaian:
Jumlah skor yang di peroleh
Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal

Interpretasi skala likert


Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

c. Asessmen Formatif (Pengetahuan)


Petunjuk pengerjaan:
 Soal latihan berjumlah 5 soal yang berbentuk pilihan ganda
 Bacalah soal yang tersedia dengan cermat untuk memudahkan mengerjakan soal
 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
 Kerjakan terlebih dahulu soal yang menurut anda paling mudah
 Isilah dengan jujur sesuai dengan kemampuan masing-masing
 Selamat mengerjakan
1. Dalam klasifikasi, jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan
jeruk keprok (Citrus nobilis), termasuk dalam satu kelompok yaitu pada tingkat….
A. Famili
B. Kelas
C. Ordo
D. Spesies
E. Genus
2. Pada sebuah kandang hewan di suatu kebun binatang, terdapat papan yang bertuliskan
Vertebrata, Mamalia, Scandentia, Tupaiidae, Anathana ellioti. Data tersebut
menunjukkan urutan dari….
A. Filum, kelas, famili, genus, dan spesies
B. Filum, subfilum, famili, genus, dan spesies
C. Subfilum, kelas, ordo, famili, dan genus
D. Subdivisi, kelas, ordo, genus, dan spesies
E. Subfilum, kelas, ordo, famili, dan spesies
3. Sistem klasifikasi sederhana dapat dibuat berdasarkan manfaat. Contohnya sirih, kina,
temulawak, dan ginseng termasuk kelompok….
A. Tanaman hias
B. Tanaman obat
C. Tanaman buah
D. Tanaman sayuran
E. Tanaman makanan pokok
4. Berikut ini adalah nama-nama ilmiah untuk berbagai spesies tumbuhan
a. Chycas rumphi (pakis haji)
b. Mangifera indica (manga)
c. Artocarpus integra (nangka)
d. Gnetum gnemon (melinjo)
e. Pinus merkusi (pinus)

Dari kelima jenis tumbuhan, yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat
adalah…..

A. (a) – (b) – (c)


B. (a) – (c) – (e)
C. (a) – (d) – (e)
D. (b) – (c) – (d)
E. (c) – (d) – (e)
5. Perhatikan diagram berikut!
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

Arah tanda panah menunjukkan hubungan antaranggota takson yang semakin…..


A. Sedikit jumlahnya
B. Jauh kekerabatannya
C. Dekat kekerabatannya
D. Banyak persamaannya
E. Sedikit keanekaragamannya
6. Nama ilmiah bawnag merah adalah Allium cepa, sedangkan nama ilmiah bawang
putih Allium sativum. Hal ini menunjukkan bahwa bawang merah dab bawang putih
dikelompokkan dalam takson....
A. Genus berbeda, spesies berbeda
B. Genus berbeda, spesies sam
C. Genus sama, spesies berbeda
D. Genus sama, spesies berbeda, famili sama
E. Genus sama, spesies berbeda, famili berbeda

Penilaian
 Setiap nomor memiliki poin 10
 Skor perolehan setiap siswa di konversi menjadi persentase dengan rumus berikut:

R
NP = x 100%
SM

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 = bilangan tetap


d. Penilaian keterampilan (psikomotor)
Penilaian unjuk kerja:

No Aspek yang dinilai Sangat


Baik Kurang Tidak Baik
Baik
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria Penskoran:
Skor
Pilihan Jawaban
Sangat Baik (SB) 4
Baik (B) 3
Kurang (K) 2
Tidak baik (TB) 1

Penilaian:

Jumlah skor yang di peroleh


Nilai siswa = x 100%
jumlah skor maksimal
Interpretasi skala likert
Skor (%) Kategori
1 – 25 Tidak baik
26 – 50 Kurang baik
51 – 75 Baik
76 – 100 Sangat baik

e. Pengayaan dan remedial


1. Pengayaan
Perhatikan gambar hewan-hewan berikut dan kunci determinasi di bawahnya.

A B

Kunci determinasi:

1 a.Hewan bertulang belakang....................................................................2


b.Hewan tidak bertulang belakang......................................................... 5
2 a.Memiliki kelenjar susu........................................................................ Mamalia
b.Tidak memiliki kelenjar susu............................................................... 3
3 a.Bergerak dengan sirip dan bernapas dengan insang............................. Pisces
b.Bergerak tidak dengan sirip dan bernapas tidak dengan insang……... 4
4 a.Penutup tubuh berupa sisik keras.......................................................... Reptilia
b.Penutup tubuh berupa bulu.................................................................... Aves
5 a.Memiliki cangkang dan bergerak dengan perut..................................... Filus gastroposa
b.Tidak memiliki cangkang........................................................................ 6

- Tulislah langkah identifikasi hewan A:

- Tulislah langkah indentifikasi hewan B

2. Remedial
1). Apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup?
2). Manakah yang lebih tinggi keanekaragamannya, anggota takson kingdom atau spesies?
Mengapa?
3). Bilamana dua individu dikelompokkan dalam satu spesies?

Anda mungkin juga menyukai