Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuli Dwi Cahyono

NIM : 22103040140

HUMAN RIGHTs : a Very Short Introduction


Andrew Clapham

A. BAB I : Human Rights


Andrew Clapham menjadikan beberapa dasar untuk memahami Hak
Asasi Manusia, diantaranya :
a. Definisi HAM
Andrew Clapham mendefinisikan Hak Asasi Manusia sebagai hak-
hak fundamental yang dimiliki semua manusia tanpa adanya
diskriminasi. Sebuah Hak yang terus melekat tidak bisa dicabut
b. Prespektif HAM
Terdapat beberapa teori filosofis yang digunakan untuk menjelaskan
mengapa manusia memiliki hak. Sebagian teori berfokus pada
kepentingan individual seperti hak untuk hidup, dan bebas dari rasa
sakit. Pada teori lain melihat pada kebutuhan manusia untuk hidup
dalam tatanan masyarakat yang adil dan damai.
c. Sejarah HAM
Perkembangan Hak Asasi Manusia kerap dikaitkan dengan evolusi
filosofis dan perpolitikan barat. Perkembangan awal terkait hukum
hak asasi manusia muncul dari Magna Carta (1215). hak-hak yang
terkandung dalam deklarasi Magna Carta bukanlah HAM melainkan
penyelesaian politik, sehingga dianggap sebagai deklarasi HAM
yang kurang menguntungkan. Deklarasi Kemerdekaan Amerika
(1776), menyatakan manusia diciptakan dengan hak-hak tertentu
yang tidak bisa dicabut seperti kehidupan, kebebasan dan pencarian
kebahagiaan. Deklarasi Revolusi Perancis (1789), tujuan deklarasi
ini yaitu upaya untuk mengabdikan manusia sebagai prinsip
panduan konstitusi negara atau politik.
d. Pembentukan HAM dalam Hukum
Dalam praktiknya hak asasi manusia dilindungi oleh berbagai
intrumen hukum internasional, seperti deklarasi universal hak asasi
manusia (1948), dan kovenan internasional tentang hak sipil dan
politik (1976), negara mempunyai kewajiban untuk menegakan hak
asasi manusia di wilayah mereka.
Dari beberapa dasar yang disampaikan oleh Andrew Clapham, hak asasi
manusia masih menuai kontroversi dari beberapa pihak. Beberapa hal yang
sering menjadi kontroversi diantaranya :
a. Universalitas : apakah hak asasi manusia benar-benar hak universal,
atau ada nilai-nilai budaya berbeda yang mesti dihormati ?
b. Kewajiban : siapa yang berkewajiban menegakan hak asasi manusia?
c. Penegakan : Bagaimana hak asasi manusia dapat ditegakan secara
efektif?

B. BAB II : Aliran Hak Asasi Manusia


Pada bab ini, Andrew Clapham mencoba menggali pembenaran
filosofis, dengan menyertakan beberapa aliran pemikiran yang berupaya
mengapa SDM ada dan harus dihormati.
a. Teori Hukum Alam
Teori ini berpendapat bahwa SDM sudah ada sebelum adanya
pemerintahan atau undang-undang. Ia menyatakan bahwa hak-hak
itu timbul dari kodrat atau akal budi manusia dan sudah jelas
dengan sendirinya. John Locke dan Thomas Jefferson menganut
teori ini dan percaya bahwa hak-hak seperti hidup, kebebasan dan
harta benda diberikan oleh tuhan atau melekat dalam sifat manusia.
b. Utilitarianisme
Teori ini berfokus dengan memaksimalkan kebahagiaandan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penganut ulititarian
seperti John Stuart Mill berpendapat bahwa sumber daya manusia
adalah hak untuk bagi sebanyak orang. Perlindungan sumber daya
manusia. Serta kebebasan berekspresi, memungkinkan mengarah
pada pertukaran gagasan dan pada akhirnya mengarah pada
masyarakat yang lebih baik bagi semua orang.
c. Teori Kontrak Sosial
Dalam teori ini dinyatakan secara diam-diam antar individu untuk
menyerahkan tingkat kebebasan tertentu sebagai imbalan atas
kemanan dan manfaat hidup dalam masyarakat. Pemikir seperti
Thomas Hobe dan John Locke percara bahwa setiap individu
menyerahkan sebagian haknya kepada otoritas pusat untuk
menjamin perlindungan dan kebaikan bersama. Dan pemerintah
wajib menghormati hak-hak dasar terntentu.
d. Etika Deontologis
Dalam teori ini menekankan tugas dan kewajiban moral serta
menegaskan bahwa urusan manusia didasarkan pada prinsip moral
universal. Pemikir seperti Imanuel Kant percaya pada martabat dan
nilai yang melekat pada setiap manusia, yang mengarah pada hak-
hak ndasar seperti hak nuntuk hidup dan kebebasan dari penyiksaan.
e. Tantangan dan perbedaan
Clapham mengakui kompleksitas penalaran filosofis diantaranya 1)
Relativitas budaya, dimana SDM bersifat spesifik budaya dan tidak
dapat diterapkan secara universal. 2) Hak-hak yang bertentangan,
yaitu situasi dimana pelaksanaan suatu hak melanggar hak lainnya.
3.) Hak Ekonomi dan Sosial, perdebatan mengenai apakah hak-hak
tersebut merupakan benar-benar “Hak” atau aspirasi yang
memerlukan sumber daya

C. BAB III : Kebijakan Luar Negeri HAM dan Peran PBB


Andrew Clapham dalam bab ini mencoba melihat bagaimana
implementasi dna peranan PBB dalam penegakan HAM di dunia.
Dengan mengusung beberapa tema pokok diantaranya :
a. HAM Sebagai Inti Kebijakan Luar Negeri
Pada masa ini, hak asasi manusia menjadi salah satu pertimbangan
dalam diadakannya perjanjian dan pengambilan keputusan antar
negara. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas
hak asasi manusia.
b. Mekanisme Penegakan Hukum Yang Terbatas
UNHCR tidak mempunyai kewenangan untuk menjatuhkan sanksi,
dan hanya mengandalkan persuasi serta tekanan publik. Juga adanya
reaksi dari negara-negara tertentu yang melihat adanya pembenaran
atas penggunaan kekuatan militer (tragedi pemboman NATO di
Swedia) menyebabkan penegakan hukum dan kebijakan luar negeri
terkait HAM menjadi terbatas.
c. HAM dan Kebijakan Luar Negeri.
- Negara dapat menggunakan SDM sebagai alat untuk
mempengaruhi perilaku negara lain (misalnya, memberikan
bantuan untuk peningkatan hak asasi manusia).
- Pendekatan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai
intervensionisme dan kemunafikan, terutama ketika negara-
negara kuat juga dikritik karena pelanggaran HAM.

Anda mungkin juga menyukai