Andrew Clapham menjadikan beberapa dasar untuk memahami Hak Asasi Manusia, diantaranya : a. Definisi HAM Andrew Clapham mendefinisikan Hak Asasi Manusia sebagai hak- hak fundamental yang dimiliki semua manusia tanpa adanya diskriminasi. Sebuah Hak yang terus melekat tidak bisa dicabut b. Prespektif HAM Terdapat beberapa teori filosofis yang digunakan untuk menjelaskan mengapa manusia memiliki hak. Sebagian teori berfokus pada kepentingan individual seperti hak untuk hidup, dan bebas dari rasa sakit. Pada teori lain melihat pada kebutuhan manusia untuk hidup dalam tatanan masyarakat yang adil dan damai. c. Sejarah HAM Perkembangan Hak Asasi Manusia kerap dikaitkan dengan evolusi filosofis dan perpolitikan barat. Perkembangan awal terkait hukum hak asasi manusia muncul dari Magna Carta (1215). hak-hak yang terkandung dalam deklarasi Magna Carta bukanlah HAM melainkan penyelesaian politik, sehingga dianggap sebagai deklarasi HAM yang kurang menguntungkan. Deklarasi Kemerdekaan Amerika (1776), menyatakan manusia diciptakan dengan hak-hak tertentu yang tidak bisa dicabut seperti kehidupan, kebebasan dan pencarian kebahagiaan. Deklarasi Revolusi Perancis (1789), tujuan deklarasi ini yaitu upaya untuk mengabdikan manusia sebagai prinsip panduan konstitusi negara atau politik. d. Pembentukan HAM dalam Hukum Dalam praktiknya hak asasi manusia dilindungi oleh berbagai intrumen hukum internasional, seperti deklarasi universal hak asasi manusia (1948), dan kovenan internasional tentang hak sipil dan politik (1976), negara mempunyai kewajiban untuk menegakan hak asasi manusia di wilayah mereka. Dari beberapa dasar yang disampaikan oleh Andrew Clapham, hak asasi manusia masih menuai kontroversi dari beberapa pihak. Beberapa hal yang sering menjadi kontroversi diantaranya : a. Universalitas : apakah hak asasi manusia benar-benar hak universal, atau ada nilai-nilai budaya berbeda yang mesti dihormati ? b. Kewajiban : siapa yang berkewajiban menegakan hak asasi manusia? c. Penegakan : Bagaimana hak asasi manusia dapat ditegakan secara efektif?
B. BAB II : Aliran Hak Asasi Manusia
Pada bab ini, Andrew Clapham mencoba menggali pembenaran filosofis, dengan menyertakan beberapa aliran pemikiran yang berupaya mengapa SDM ada dan harus dihormati. a. Teori Hukum Alam Teori ini berpendapat bahwa SDM sudah ada sebelum adanya pemerintahan atau undang-undang. Ia menyatakan bahwa hak-hak itu timbul dari kodrat atau akal budi manusia dan sudah jelas dengan sendirinya. John Locke dan Thomas Jefferson menganut teori ini dan percaya bahwa hak-hak seperti hidup, kebebasan dan harta benda diberikan oleh tuhan atau melekat dalam sifat manusia. b. Utilitarianisme Teori ini berfokus dengan memaksimalkan kebahagiaandan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penganut ulititarian seperti John Stuart Mill berpendapat bahwa sumber daya manusia adalah hak untuk bagi sebanyak orang. Perlindungan sumber daya manusia. Serta kebebasan berekspresi, memungkinkan mengarah pada pertukaran gagasan dan pada akhirnya mengarah pada masyarakat yang lebih baik bagi semua orang. c. Teori Kontrak Sosial Dalam teori ini dinyatakan secara diam-diam antar individu untuk menyerahkan tingkat kebebasan tertentu sebagai imbalan atas kemanan dan manfaat hidup dalam masyarakat. Pemikir seperti Thomas Hobe dan John Locke percara bahwa setiap individu menyerahkan sebagian haknya kepada otoritas pusat untuk menjamin perlindungan dan kebaikan bersama. Dan pemerintah wajib menghormati hak-hak dasar terntentu. d. Etika Deontologis Dalam teori ini menekankan tugas dan kewajiban moral serta menegaskan bahwa urusan manusia didasarkan pada prinsip moral universal. Pemikir seperti Imanuel Kant percaya pada martabat dan nilai yang melekat pada setiap manusia, yang mengarah pada hak- hak ndasar seperti hak nuntuk hidup dan kebebasan dari penyiksaan. e. Tantangan dan perbedaan Clapham mengakui kompleksitas penalaran filosofis diantaranya 1) Relativitas budaya, dimana SDM bersifat spesifik budaya dan tidak dapat diterapkan secara universal. 2) Hak-hak yang bertentangan, yaitu situasi dimana pelaksanaan suatu hak melanggar hak lainnya. 3.) Hak Ekonomi dan Sosial, perdebatan mengenai apakah hak-hak tersebut merupakan benar-benar “Hak” atau aspirasi yang memerlukan sumber daya
C. BAB III : Kebijakan Luar Negeri HAM dan Peran PBB
Andrew Clapham dalam bab ini mencoba melihat bagaimana implementasi dna peranan PBB dalam penegakan HAM di dunia. Dengan mengusung beberapa tema pokok diantaranya : a. HAM Sebagai Inti Kebijakan Luar Negeri Pada masa ini, hak asasi manusia menjadi salah satu pertimbangan dalam diadakannya perjanjian dan pengambilan keputusan antar negara. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas hak asasi manusia. b. Mekanisme Penegakan Hukum Yang Terbatas UNHCR tidak mempunyai kewenangan untuk menjatuhkan sanksi, dan hanya mengandalkan persuasi serta tekanan publik. Juga adanya reaksi dari negara-negara tertentu yang melihat adanya pembenaran atas penggunaan kekuatan militer (tragedi pemboman NATO di Swedia) menyebabkan penegakan hukum dan kebijakan luar negeri terkait HAM menjadi terbatas. c. HAM dan Kebijakan Luar Negeri. - Negara dapat menggunakan SDM sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku negara lain (misalnya, memberikan bantuan untuk peningkatan hak asasi manusia). - Pendekatan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai intervensionisme dan kemunafikan, terutama ketika negara- negara kuat juga dikritik karena pelanggaran HAM.