Anda di halaman 1dari 3

UAS Sejarah dan Teori Arsitektur 2 Ammaar Abdur Rasyid

Dosen pengampu : Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, M.T. 21020122140137

Teori Tipe II / Modernisme

Teori Tipe Modernisme, dalam konteks arsitektur, mengacu pada pendekatan desain yang
muncul pada abad ke-20, terutama antara tahun 1920-an dan 1970-an. Teori modernisme
adalah konsep yang terkait dengan hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya pada
zaman modern. Konsep modernisme meliputi banyak bidang ilmu, termasuk seni, sastra,
arsitektur, dan lainnya. Dalam arsitektur, modernisme mengacu pada pendekatan desain yang
menekankan pada Kesederhanaan dan Keterbukaan, Integrasi Material dan Struktur,
Fungtionalitas dan Efisiensi, Inovasi Teknologi, Hubungan dengan Lingkungan Sekitar,
Penggunaan Warna Netral, Asimetri dan Pencahayaan Alami. Desain rumah tinggal
modernisme cenderung sederhana, efisien, dan fleksibel, serta memperhatikan kenyamanan
dan keamanan penghuninya. Dengan demikian, penerapan teori modernisme dalam
perancangan rumah tinggal melibatkan pemikiran yang cermat terkait dengan fungsi, estetika,
dan penggunaan ruang, serta memperhatikan perkembangan teknologi dan material dalam
desain arsitektur.

A. Konteks yang dihadapi

Dalam konteks perancangan rumah tinggal dengan menerapkan teori tipe modernisme,
beberapa aspek konteks yang perlu dipertimbangkan melibatkan faktor manusia, tempat,
dan waktu. Metode yang digunakan dalam mata kuliah Praktikum Perancangan
Arsitektur 1 adalah metode kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif. Metode Kualitatif sendiri adalah metode dalam penelitian yang
menitikberatkan penelitian terhadap sekelompok manusia, suatu kondisi atau sistem
pemikiran dan fenomena kehidupan. Pemilihan metode kualitatif ini adalah kebutuhan
proses pengumpulan data yang sangat rinci dan analisis yang mendalam terhadap suatu
kasus. Metode yang digunakan dalam penilitian ini antara lain pengumpulan data,
analisis data, dan penyusunan konsep.

B. Ber-‘preseden’ dalam proses perancangan

Dalam konteks penerapan Teori Tipe II pada desain arsitektur, pemahaman terhadap
Teori Tipe I/rasionalis menjadi landasan yang krusial. Teori Tipe I atau rasionalis
mengacu pada pendekatan rasional dan sistematis dalam perancangan, yang mencakup
penggunaan model, model-tipe, atau gaya-elemen arsitektur yang bersifat rasional dan
logis. Penerapan Teori Tipe II melibatkan pemahaman dan penggunaan konsep-konsep
dari Teori Tipe I untuk membimbing proses perancangan yang lebih luas.

Pedekatan desain yang saya pilih dalam proses perancangan lebih ke arah Asimetris dan
Pencahayaan Alami. Desain asimetris dapat menciptakan kesan visual yang menarik
karena menghindari kesan monoton atau terlalu simetris. Desain asimetris dapat
menggambarkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, termasuk seni,
arsitektur, dan desain produk. Penting untuk dicatat bahwa asimetri tidak hanya terkait
dengan bentuk bangunan, tetapi juga dapat mencakup penempatan jendela, lubang, dan
elemen arsitektur lainnya untuk memanfaatkan pencahayaan alami secara efektif.
Berikut adalah beberapa cara penerapan tersebut dapat terjadi:

1. Pemahaman Model dan Model-Tipe: Pemahaman terhadap model atau model-


tipe dari Teori Tipe I sangat penting. Model dapat berupa panduan konseptual atau
prinsip-prinsip desain yang sudah terbukti berhasil. Misalnya, model arsitektur
klasik dapat menjadi model-tipe untuk menciptakan desain rumah tinggal dengan
elemen-elemen klasik yang diadaptasi ke dalam konteks modern.
2. Penggunaan Gaya-Elemen Arsitektur: Teori Tipe I juga melibatkan pemahaman
terhadap gaya-elemen arsitektur yang melibatkan pola, proporsi, dan detail desain
yang telah diuji dan terbukti selama waktu. Penerapan Teori Tipe II dapat
melibatkan pengambilan elemen-elemen ini dan mengadaptasikannya ke dalam
desain modern. Sebagai contoh, penggunaan kolom-kolom dengan ornamen klasik
dapat dirombak untuk menciptakan kolom dengan bentuk yang lebih sederhana dan
modern.
3. Langkah Berpreseden dari Model Tipe I: Penerapan Teori Tipe II melibatkan
langkah-langkah berpreseden dari model Tipe I. Misalnya, jika desain rumah
tinggal modern akan dihasilkan, perancang dapat memeriksa langkah-langkah
perancangan rumah tinggal klasik yang berhasil dan memutuskan bagaimana
elemen-elemen tersebut dapat dimodifikasi atau disesuaikan dengan konteks
modern.
4. Inspirasi dari Desain Rujukan: Penerapan Teori Tipe II melibatkan pengambilan
inspirasi dari desain rujukan yang mengacu pada Teori Tipe I. Proses ini dapat
melibatkan analisis dan reinterpretasi elemen-elemen desain yang sudah ada ke
dalam konteks perancangan baru.

Dengan demikian, penerapan Teori Tipe II melibatkan tidak hanya pemahaman yang
mendalam terhadap Teori Tipe II/modernisme itu sendiri tetapi juga kemampuan untuk
meresapi dan memahami prinsip-prinsip dari Teori Tipe I/rasionalis. Melalui
penggabungan konsep-konsep ini, perancang dapat menciptakan desain yang tidak
hanya modern dan inovatif tetapi juga terakar pada dasar-dasar rasional dan logis.

Museum ini dirancang oleh arsitek


terkenal Mad Architects dan memiliki
desain yang sangat unik. Bangunan
ini memiliki bentuk yang menarik
dan futuristik, dengan struktur yang
asimetris. Desain bukaan pada
bagian atas bangunan memungkinkan
masuknya cahaya matahari ke dalam
ruangan, menciptakan atmosfer yang
terang dan alami di dalamnya.

Gallery of Ordos
C. Asumsi terhadap hasil rancangan

Bangunan ini merupakan hasil akhir dari


tugas pada mata kuliah Praktikum
Perancangan Arsitektur 1 setelah
merancang dengan berpreseden dari
Gallery of Ordos dan menerapkan teori tipe
II atau Modernisme. Bentuk asimetris
diterapkan pada rangka atap bangunan dan
disertai bukaan pada bagian atas guna
memberikan Pencahayaan Alami pada
bagian dalam bangunan. Penggunaan
jendela yang cukup lebar pada tampak
depan juga sebagai pencahayaan alami.

Berdasarkan penjelasan singkat


diatas, hasil rancangan rumah
tinggal ini sudah sesuai dengan
studi preseden dari Gallery od
Ordos karya Mad Architectc
karena mencakup hal-hal yang
ada pada studi preseden tersebut.
Mulai dari bentuk asimetris serta
pencahayaan alami.

Daftar Pustaka
Gallery of ORDOS 100 #7: MOS Architects – 12
https://www.archdaily.com/11162/ordos-100-7-mos/859615028_finalnight7-copy
PPT PTM-12 SATA2 (Teori Type Modernisme) Departemen Arsitektur Universitas
Diponegoro
Otto Wagner. (1988). “Modern Architecture: A Guidebook for His Students to This
Field of Art.”

Anda mungkin juga menyukai