Anda di halaman 1dari 3

Intervensi manajemen nutrisi untuk mengatasi masalah defisit nutrisi

Manajemen nutrisi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
dengan melibatkan peran aktif pasien dalam pengontrolan dan manajemen penyakit melalui
pengaturan pemenuhan nutrisi yang sesuai kebutuhan pasien (Sandra et al., 2021).
Manejemen Nutrisi merupakan dasar untuk meningkatkan penyembuhan luka dan mencegah
terjadinya malnutrisi pada pasien, sejalan dengan penelitian yang dilakukan dimana pada
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasien yang menerima makanan secara dini memiliki
lama rawat di rumah sakit yang lebih pendek, nyeri yang lebih rendah, daripada pasien
dengan perawatan pasca operasi tradisional (Masood et al., 2021). Selain itu pada penelitian
yang juga dilakukan oleh Abadi (2017) menunjukkan bahwa semakin dini pemberian nutrisi
maka semakin besar manfaat sistemik bagi pasien. Sehingga perlunya pemantauan dan
edukasi terkait peningkatan nutrisi bagi pasien itu sendiri (Abadi, 2017).

Kasus pada pasien dengan diagnosa medis ikterus kolestatik dengan adanya keluhan
mual, muntah dan kurang nafsu makan menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat pada
pasien. Dikarenakan intake nutrisi yang kurang mengakibatkan adanya penurunan berat
badan. Hal ini akan memperburuk penyakit dan memperlambat penyembuhan pasien. Maka
dari itu perlu adanya pendekatan terkait tata laksana nutrisi yang tepat untuk memperbaiki
intake nutrisi pada pasien. Tujuan terapi diet adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dengan cara: (Semadi, 2022)

1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai kondisi penyakit dan daya terima
pasien.
2. Mencegah dan menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
3. Mengurangi rasa mual, muntah dan diare
4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan

Jenis makanan yang diberikan sangat tergantung pada kondisi pasien, perkembangan
penyakit maupun kemampuan pasien menerima makanan. Bila pasien menderita penurunan
nafsu makan yang hebat, maka pendekatan psikologis sangat penting dilakukan misalnya
memberikan edukasi bahwa nutrisi yang baik akan membantu mempercepat penyembuhan
penyakit, serta disarankan untuk menghindari minum sebelum makan serta berolahraga
secara teratur (Semadi, 2022). Manajemen nutrisi yang tepat juga mencakup menjaga
kebersihan mulut untuk mempertahankan nafsu makan, mengoreksi rasa makanan dengan
penambahan bahan tertentu yang tidak berdampak negatif (menjadi pantangan dalam proses
penyembuhan), serta mengedukasi pasien untuk menghindari jenis-jenis makanan yang dapat
berdampak negatif atau memperburuk proses penyembuhan (RSUD Arifin Achmad, 2019).

Pada kasus ini, pasien diberikan diet bubur. Makanan lunak adalah makanan yang
memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi, asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan
dalam jumlah cukup. Adapun tujuan dari makanan lunak ini memberikan makanan dalam
bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit
(Utama, 2021).

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, N. A. B. (2017). Pengaruh Asupan Dini Pada Lama Hari Rawat Inap Pasien Post
Operasi Digestif Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo, Universitas Hasanuddin,
(Pengaruh Asupan Dini Pada Lama Hari Rawat Inap Pasien Post Operasi Digestif
Rumah Sakit DR. Wahidin Sudirohusodo).

Masood, A., Viqar, S., Zia, N., & Ghani, M. U. (2021). Early Oral Feeding Compared With
Traditional Postoperative Care in Patients Undergoing Emergency Abdominal Surgery
for Perforated Duodenal Ulcer. 13(1), 1–11.

RSUD Arifin Achmad. (2019). Manajemen nutrisi pada penderita kanker.


http://rsudarifinachmad.riau.go.id/manajemen-nutrisi-pada-penderita-kanker/ diakses
pada tanggal 24 Februari 2023.

Sandra, S., Daniati, M., & Harni, S. (2021). Pengaruh Gizi Terhadap Respon terapi Pasien
Pasca Pembedahan. Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician

Semadi, I.M.S. (2022). Pengaturan Pola Makan pada Penderita Kanker. Jakarta : Kementrian
Kesehatan

Utama, I Gede Indrawan Adi. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Makanan
Biasa Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit. Diploma thesis. Denpasar : Poltekkes
Kemenkes Denpasar Jurusan Gizi

Anda mungkin juga menyukai