Jurnal Manajemen
Jurnal Manajemen
Mapel agama Islam yang diterima mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
dengan jenjang perguruan tinggi memiliki peran integral dalam perkembangan
pribadi dan spiritualitas seseorang. Pada tingkat SD, dasar-dasar agama Islam
diperkenalkan melalui pembelajaran mengenai ajaran dasar, ibadah, dan nilai-nilai
moral. Ini membentuk fondasi pemahaman keagamaan yang awal bagi siswa,
memperkenalkan mereka pada kisah-kisah keagamaan, hukum-hukum Islam
sederhana, serta etika sosial.
Ketika siswa melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama kemudian
selanjutnya Sekolah Menengah Atas (SMA), pendidikan agama Islam
berkembang menjadi mapel yang lebih mendalam, mencakup pemahaman tentang
hukum-hukum Islam, sejarah perkembangan Islam, dan kajian-kajian agama yang
lebih kompleks. Pada tahap ini, siswa juga diajak untuk mempertajam pemahaman
etika dan moralitas Islam, menjadikan mereka lebih mampu menghadapi
tantangan moral di tengah-tengah pergaulan sosial di lingkungan sekolah.
Ketika siswa memasuki perguruan tinggi, pendidikan agama Islam semakin
terfokus pada aspek akademis dan aplikatif. Mahasiswa belajar tentang filsafat
dan pemikiran Islam, mendalami pemahaman ajaran-ajaran Islam dari berbagai
perspektif, serta melibatkan diri dalam diskusi dan penelitian terkait dengan isu-
isu kontemporer yang melibatkan aspek keagamaan. Pendidikan di perguruan
tinggi juga mendorong mahasiswa untuk mengaitkan pemahaman agama Islam
dengan konteks kehidupan sehari-hari, bisnis, dan profesi, sehingga mereka dapat
mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam berbagai situasi.
Dengan perjalanan pendidikan agama Islam dari SD hingga perguruan tinggi,
diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang komprehensif
dan matang terkait dengan ajaran Islam. Ini tidak hanya membangun fondasi
keimanan yang kuat, tetapi juga membekali mereka dengan alat untuk menjalani
kehidupan sehari-hari dengan penuh integritas, kebijaksanaan, dan rasa tanggung
jawab moral. Pendidikan agama Islam di semua tingkatan bertujuan untuk
membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga
berakhlak mulia dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Pendidikan agama Islam di perguruan tinggi memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk karakter, moralitas, dan nilai-nilai etika mahasiswa.
Perguruan tinggi adalah lingkungan yang kompleks, tempat di mana mahasiswa
berinteraksi dengan berbagai ide dan pengalaman yang menciptakan landasan
untuk pengembangan pribadi mereka. Pendidikan agama Islam di tingkat
perguruan tinggi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendalami dan
memahami ajaran Islam secara lebih mendalam, serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Salah satu aspek penting dari pendidikan agama Islam di perguruan tinggi
adalah memberikan landasan teoritis dan praktis bagi mahasiswa untuk
memahami nilai-nilai Islam dalam konteks kekinian. Materi pembelajaran tidak
hanya terfokus pada aspek teologis, tetapi juga mengintegrasikan pemahaman
agama dalam berbagai konteks kehidupan, termasuk dalam konteks akademis,
sosial, dan profesional. Hal ini mencakup penekanan pada etika bisnis Islam, tata
nilai kehidupan, serta tanggung jawab sosial dan moral.
Selain itu, pendidikan agama Islam di perguruan tinggi juga menciptakan
lingkungan di mana mahasiswa dapat menggali identitas keagamaan mereka dan
menjalin keterhubungan yang lebih mendalam dengan nilai-nilai Islam. Dengan
memahami prinsip-prinsip Islam secara holistik, mahasiswa dapat membawa
nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pengambilan
keputusan, interaksi sosial, dan kontribusi mereka pada masyarakat.
Pentingnya pendidikan agama Islam di perguruan tinggi juga terletak pada
peranannya dalam membentuk pemikiran kritis dan reflektif mahasiswa terkait
dengan isu-isu moral dan etis yang kompleks di tengah-tengah masyarakat yang
terus berubah. Ini memberikan dasar bagi mahasiswa untuk membentuk perspektif
yang seimbang dan ilmiah, sekaligus mempertahankan nilai-nilai etika dan
moralitas dalam segala aspek kehidupan.
Selain itu, pemahaman tentang etika sosial dalam Islam, seperti tanggung
jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama, mendorong mahasiswa untuk aktif
terlibat dalam kegiatan sosial atau amal. Ini menciptakan iklim sosialisasi yang
tidak hanya sehat secara individual, tetapi juga berdampak positif pada
masyarakat sekitar kampus. Mahasiswa yang memahami konsep zakat, sedekah,
dan kepedulian sosial dapat mempraktikkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-
hari mereka, memperkuat ikatan sosial dan membantu mereka menjadi bagian
yang positif dari masyarakat.
Dengan demikian, pendidikan agama Islam di perguruan tinggi tidak hanya
menjadi pengetahuan teoritis, tetapi juga menjadi alat yang mendorong mahasiswa
untuk mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan mereka, memberikan
kontribusi positif pada masyarakat, dan menjadi agen perubahan yang membawa
nilai-nilai luhur ke dalam berbagai lapisan kehidupan.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan di UPN
Veteran Jawa Timur dengan tujuan untuk menginvestigasi korelasi antara variabel
yang diamati terhadap seluruh populasi mahasiswa, yang berjumlah 360 orang.
Sampel penelitian diambil sebanyak 104 mahasiswa dengan menerapkan teknik
pengambilan sampel yang representatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan mencakup angket untuk mendapatkan tanggapan langsung dari
responden, observasi untuk pengamatan langsung, wawancara untuk mendalami
informasi, dan dokumentasi untuk mengakses data yang relevan. Tahapan analisis
data melibatkan pengumpulan data dari lapangan dalam bentuk hasil observasi
atas penelitian
Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan Korelasi Produc
Moment untuk menganalisis hubungan variabel yang diamati. Pendekatan
kuantitatif ini memungkinkan peneliti untuk mengukur dan mengidentifikasi
hubungan statistik yang signifikan antara variabel yang sedang diteliti. Melalui
kombinasi teknik pengumpulan data dan analisis kuantitatif ini, diharapkan
penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-
faktor yang memengaruhi populasi mahasiswa di UPN Veteran Jawa Timur, serta
memberikan sumbangan pada pengembangan kebijakan dan program-program
yang lebih efektif di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
C. Hasil Penelitian
Dalam tahap pengumpulan data ini, peneliti telah menjelaskan digunakan,
termasuk observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti membuat
104 pertanyaan kuisioner untuk responden. Setelah mendapatkan respons dari
angket atau tes yang disebarkan, peneliti kemudian menyusun data tersebut
dengan memberikan skor.
1. Agket pemahaman agama mahasiswa
Angket digunakan dalam penelitian berisi 25 pertanyaan, dengan masing-
masing pertanyaan memiliki kriteria penskoran berdasarkan tingkat pemahaman.
Skala penskoran ini dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu:
(a) Sangat memahami = 5,
(b) Memahami = nilai 4,
(c) Cukup memahami =3,
(d) Kurang memahami= nilai 2, dan
(e) Tidak memahami = 1.
108 84 74 97
100 85 89 84
93 100 93 104
95 76 98 82
99 74 96 92
92 59 108 107
98 94 96 87
104 99 83 100
102 105 91 85
85 92 103 91
83 80 86 77
78 85 95 85
96 76 88 98
85 74 88 90
89 87 95 91
78 94 95 90
92 99 78 99
93 105 95 93
2. Angket
100 92 95 94
63 80 78 100
89 85 95 100
82 99 80 84
84 88 80 93
98 83 106 86
76 89 80 68
74 78 84 64
59 92 74 84
94 93 89 88
99 100 93 97
105 63 98 84
92 89 96 104
80 82 108 82
85 93 96 92
100 95 83 80
76 99 91 85
74 92 103 99
98 98 95 60
90 104 99 52
91 95 92 64
90 95 98 78
99 78 100 108
93 95 76 96
94 80 74 85
100 80 100 85
100 106 85 89
84 88 91 78
93 92 77 92
86 64 85 93
96 84 64 95
85 80 56 80
D. Pembahasan
Setelah berhasil mengumpulkan dan menyusun data dengan baik, langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan. Analisis korelasi product moment digunakan dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95% atau tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Hasilnya
mendapatkan nilai Pearson’s r sebesar 0,587 dengan sig. sebesar 0,02, yang lebih
kecil dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Pendidikan
Agama Islam Siswa memiliki hubungan yang nyata dan signifikan dengan
Pengamalan Keagamaan Siswa. Hasil analisis memberikan dukungan lebih lanjut
untuk temuan tersebut. Seluruh hasil analisis ini memperkuat kesimpulan bahwa
variabel pemahaman pendidikan agama Islam berpengaruh signifikan atas
pengamalan keagamaan siswa.
Variables Entered/Removeda
1
Pemahaman (X)b . Enter
Model Summary
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Kesimpulan
BIBLIOGRAPHY
Ahmadi,Abu&Noor Salimi,Dasar-DasarPendidikanAgamaIslam,Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
Djamas, Nurhayati, Dinamika Pendidikan Islam diIndonesia Pasca kemerdekaan,
Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Hasan, Iqbal Analisis Data dan Penelitian Dengan Statistik.Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006.
Gafar, Irpan Abd.Muhammad Jamil, Re-Formulasi Rancangan Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Panduan Dosen, Guru, dan Mahasiswa,
Jakarta : Nur Insani, 2003.