NIM : 22308401011095
Dalam segi moralitas sisa, hal ini merupakan kemampuan uatama yang dapat
dikembangkan melalui program pendidikan. Tetapi, kondisi moral siswa saat ini masih
mengalami penurunan seperti, kurangnya kedisiplinan dalam berpakian dan berpenampilan,
tidak mempunyai sopan santun terhadap guru atau ke orang yang lebih tua, tawuran, enggan
menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan
kejadian tersebutu masyarakat menuntu para guru terutama guru agama islam utnuk
melakukan penataan strategi, modernisasi dan proses pendidikan agama islam menjadi
pendidikan yang bermutu, relevan, serta dapat meningktkan calon generasi yang berkualitas.
Tidak hanya dari segi moralitas, dari segi perkembangan psikologi dan sosial juga ada.
Dengan adanya kondisi psikologi yang baik adalah individu yang dapat merealiasikan
kemampuan dalam dirinya untuk mengontrol lingkungan sosial disekitarnya dengan baik.
Sedangkan, perekembangan sosial pada siswa adalah sebuah proses kematangan yang hendak
dicapai sebagai proses hubungan sosial atau jalinan interaksi. Melihat fakta tersebut, peneliti
ingin menggai sejauh mana dampak kebijakan pendidikan agama islam yang ada disekolah
dan madrasah dapat mempengaruhi terhadap pemahaman agama, moral siswa, psikologi dan
sosial pada siswa.
Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah yang mempunyai peran penting dalam upaya
untuk memberi kepemahaman kepada siswa. Tugas para pendidik, orang tua, masyarakat dan
pemerintahan yaitu memberikan pemahaman dan pencerahan untuk tetap memperkuat
pemahaman agama pada siswa, supaya pemahaman yang diberikan selali menjadi pedoman
mereka dalam sehari-hari. Peneliti menjelaskan terhadap dampak kebijkan dalam segi
pemahaman agama pada siswa yaitu : keyakinan, praktik, pengalaman, pengetahuan, dan
konsekuensi.
Moral merupakan cara untuk mengukur kualitas seorang individu. Dalam konteks
pendidikan moral di ungkapkan dapat didasarkan melalui budaya idiologi suatu bangsa, oleh
karena itu siswa harus memiliki moral agar menjadi manusia yang bermoral baik dan
manusiawi. Menurut Susilawati, bahwa perkembangan moral di pegaruhi beberapa faktor
utama yaitu: faktor lingkungan sosial (sekolah), faktor perkembangan kognitif, faktor empati,
faktor konflik-konflik kognitif. Keseluruhan faktor ini dinyatakan berpengaruh terhadap
tumbuhnya perkembangan tingkat moral.
Psikologi di sekolah sangat penting untuk dikaji olwh para guru, karena guru yang
baikyakni guru yang memahami segala permasalahan dan persoalan psikologi siswa yang
menjadi problem bagi mereka. Konstribusi di dalam perkembangan dunia pendidikan
memilih beberapa manfaat, antara lain terhadap sistem kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian.