LP TA Istirahat Tidur
LP TA Istirahat Tidur
Disusun oleh:
Olivia Dwi Kartika
NIS: 744/363.076
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Olivia Dwi Kartika
NIS: 744/363.076
2022
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh:
OLIVIA DWI K
NIS. 744/363.076
Di Ujikan
Pada Tanggal......
Menyetujui,
Peguji I, Penguji II,
(nama) (nama)
NIK NIK
Mengetahui,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan
Bakti Indonesia Medika Probolinggo
(nama)
NIK
LEMBAR PERSETUJUAN
Sebagai salah satu syarat praktek kerja lapangan SMK Kesehatan Bakti Indonesia
Medika Probolinggo
Menyetujui
(nama) (nama)
NIK NIK
Mengetahui
Kepala Program
Kompetensi Keahlian Keperawatan
(nama)
NIK
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : OLIVIA DWI KARTIKA
NISN/NIS :0055633502 / 744/363.076
Tempat/tanggal lahir : Probolinggo,16 Juni 2005
Instansi : SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi.
Probolinggo,....................
Yang menyatakan
Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini
dengan judul “Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia... dst “.
Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi syarat Praktek Kerja Lapangan SMK
Kesehatan Bakti Indonesia Medika Probolinggo Dalam penyusunan Tugas akhir
ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan, serta motivasi dari
berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. (nama kepala sekolah) selaku Kepala SMK Kesehatan Bakti
Indonesia Medika Probolinggo.
2. (nama wakil KS Bidang Kurikulum), selaku Wakil Kepala Sekolah
bidang Kurikulum.
3. (nama wakil Ks Bidang kesiswaan dan humas), selaku Wakil Kepala
Sekolah bidang Kesiswaan dan Humus.
4. (nama wakil Ks bidang Sarana dan Prasarana), selaku Wakil Kepala
Sekolah bidang Sarana dan Prasarana.
5. (Nama Ka. Kompli Keperawatan), selaku Kepala Kompetensi
Keahlian Bidang Keperawatan.
6. (Nama Pembimbing TA), selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, motivasi serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. (nama pembimbing RS), selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, motivasi serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini.
8. (nama wali kelas), selaku wali kelas kelas XI Keperawatan yang telah
memberikan motivasi
9. Bapak dan Ibu guru pengajar serta Staff TU SMK Kesehatan Bakti
Indonesia Medika Probolinggo.
10. Orangtua yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. dan akhirnya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh
dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu
penulis dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.
Probolinggo,.................
1. Definisi.....................................................................................
2. Review Anatomi Fisiologi........................................................
3. Etiologi.....................................................................................
4. Tanda dan Gejala......................................................................
5. Klasifikasi.................................................................................
6. Patofisiologi..............................................................................
7. Pathways...................................................................................
8. Pemeriksaan Penunjang.............................................................
9. Penatalaksanaan.........................................................................
A. Medis...................................................................................
B. Keperawatan........................................................................
10. Komplikasi.................................................................................
11. Pengkajian keperawatan dan data pendukung............................
12. Diagnosa keperawatan yang timbul............................................
13. Rencana tindakan keperawatan dan rasional................................
14. Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
Istirahat dan tidur merupakan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Untuk
dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan
tidur yang cukup. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses
pemulihan untuk mengembalikan stamin atubuh hingga berada dalam kondisi
yang optimal.
Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Pola
istirahat dan tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap
kesehatan. Namun dalam keadaansakit, pola tidur seseorang biasanya terganggu,
sehingga perawat perlu berupaya untukmembantu pemenuhan kebutuhan istirahat
dan tidur klien.
Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Orang yang sakit sering kali
memerlukan istirahat dan tidur lebih banyak dibandingkan biasanya. Sering kali,
orang yang lemah karenasakit menghabiskan sejumlah besar energi untuk kembali
sehat atau melaksanakan aktivitaskehidupan sehari-hari. Akibatnya, orang tersebut
mengalami keletihan yang meningkat dansering serta membutuhkan istirahat dan
tidur tambahan. Istirahat memulihkan energiseseorang, yang memungkinkan
orang tersebut untuk menjalankan fungsi dengan optimal.Apabila waktu istirahat
seseorang berkurang, orang tersebut sering kali mudah marah, depresi,dan lelah,
serta memiliki kontrol emosi yang buruk. Menyediakan lingkungan yang
tenanguntuk klien merupakan fungsi penting perawat.
2.1 DEFINISI
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis yang tentunya bertujuan untk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan ,kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam Teori Hierarki ,kebutuhan dasar menyatakan bahwa setiap manusia memiliki
lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta, harga diri,
dan aktualitas (Wahyudi & Wahid, 2016).
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Istirahat berarti
berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
keadaan melepaskan diri dari sebuah hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan
menjengkelkan (Rahmadani, 2017).
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan
menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh
ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-
masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang kedua. (Tarwotoh & Wartonah,
2011).
Tidur adalah kondisi tidak sadarkan diri yang relative, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu siklus yang berulang dengan ciri adanya
aktivitas minimal, memiliki kesadaran bervariasi dan terdapat proses fisiologis, tidur dibutuhkan
untuk fungsi fisiologis karena kebanyakan hormone pertumbuhan disekresi selama tidur.
(Apriyani, 2012).
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun/hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan indera rangsangan
yang cukup (Guyton, dalam buku Haswita, 2017).
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan
tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu, secara umum, istirahat berarti
suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah,
beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, terkadang berjalan-jalan
ditaman juga bisa dikatakan suatu bentuk istirahat (Ambarwati, 2014).(Rahmadani, 2017).
2.2 ANATOMI FISIOLOGI
Gambar 2.2 skematis lokasi anatomi area-area diotak yang berperan saat tidur
d. Nucleus Raphe
Nukleus ini terletak di garis tengah dan bersifat serotonergik.Bagian yang
terpenting dari nukleus ini adalah nucleus raphe dorsalis.Nukleus ini bersifat aktif
saat bangun, tersupresi secara parsial saat NREMdan inaktif saat REM. Kinerja
nya di inhibisi oleh neuron GABA-ergik serta jika aktif, berfungsi menghambat
aktivitas LDT/PPT serta memberikan proyeksi ke hipotalamus. Diduga nukleus
ini memliki kontribusi terhadap respon motorik,otonom serta status emosional
saat perubahan dari tidur ke bangun (Carney, 2005, Shneerson, 2005,
Chiong,2008 ).
f. Sistem Mesolimbik
Sistem ini berasal dari area ventral dari tegmentummesencephalon, serta
memiliki proyeksi ke area prefrontal dari korteksserebri dan sistem limbik yang
meliputi amigdala, hipokampus sertanukleus retikularis thalami.Sistem ini bersifat
dopaminergik serta dapat menyebabkan keterjagaan sebagai akibat dari stimulus
yang didapat(Posner, 2007, Shneerson, 2005).
h. Nuklei Perifornical
Terletak di lateral dari hipothalamus, berfungsi mensekresi orexin(hipokretin).
Nukleus nukleus ini memiliki fungsi eksitatorik pada pusataminergik di batang
otak yakni locus coeruleus dan nuklei raphe sertainhibisi terhadap LDT/PPT.
Nuklei ini aktif pada saat fase wakefulnessdimana juga berfungsi melimitasi
durasi fase REM (Posner, 2007,Shneerson, 2005).
n. Zona Subparaventrikuler
Letaknya berdekatan dengan SCN input yang berasal dari bagian ini kemudian
akan secara terintegrasi akan mempengaruhi ritmesirkadian, temperatur (melalui
VMPO),perilaku dan fungsi endokrin(Chiong, 2008, Aminoff, 2008).
o. Nukleus Dorsomedial
Nukleus ini menerima jaras dari zona subparavetrikuler serta memberikan
proyeksi ke nukleus paraventrikuler dan nukleus perifornikaldan berperan dalam
inhibisi VLPO , pengaturan suhu tubuh, perilaku makan dan keterjagaan. (Carney,
2005, Shneerson, 2005, Chiong, 2008)
s. Sistem Limbik
Sistem limbik meregulasi baik sistem saraf otonomik maupun reaksi emosional
seseorang terhadap stimulus eksternal dan memori sehingga menyebabkan sistem
ini bersifat fleksibel dan adaptif. Area-area yang termasuk dalam sistem limbik
meliputi girus cingulate anterior, giruspara-hipokampalis, formasio hipokampal di
lobus temporalis, regio orbito-frontal di korteks prefrontal. Sistem ini tidak aktif
pada fase NREM tetapi aktif pada saat REM. Bagian dari sistem limbik yang
terletak di substansiagrisea dari periaquaduktus sylvii memberikan impuls yang
mempengaruhi kinerja dari saraf simpatis (Carney, 2005, Posner, 2007,
Shneerson, 2005).
t. Thalamus
Thalamus merupakan stasiun relay yang terahkir yang menghubungkan jaras
informasi dari reseptor ke korteks serebri, kecualiinput yang berasal dari regio
olfaktorius, sebaliknya pula aktivitas dari thalamus ini sendiri diatur oleh korteks
serebri. Thalamus memilikibeberapa kumpulan nukleus yakni nukleus
retikuler dari thalamus.
Memegang peranan penting dalam proses keterjagaan, bagian ini terdiriatas
kelompok neuron eksitatorik yang berfungsi menghasilkan glutamatserta
kelompok neuron inibitorik yang menghasilkan GABA,Neuronintratalamikus
yang berfungsi memodifkasi aktivitas dari thalamus sedangkan nukleus-nukleus
thalamus yang lainnya membentuk jarasproyeksi thalamokortikal (Carney, 2005,
Posner, 2007, Shneerson, 2005,Chiong, 2008, Aminoff, 2008)Thalamus mengatur
aktivitas ARAS dan impuls lainnya yang melewati mesencephalon. Thalamus
memodifikasi aktifitas spindel dari mesencephalon serta melalui sistem
proyeksinya yang luas bagian inimampu mengintegrasikan dan mensinkronisasi
aktivitaskorteks.Sinkronisasi aktivitas dari korteks ini menyebabkan korteks
serebridapat menginisiasi serta mempertahankan fase NREM. Bagian ini secara
efektif memutus hubungan antara korteks dengan batang otakertastimulus-
stimulus lainya secara reversibel. Melalui neuron pensekresiGABA-nya, thalamus
menginhibisi promotor keterjagaan yang terletak dibatang otak juga memberikan
pengaruh terhadap fase REM melaluiproyeksinya ke LDT/PPT.
2.3 ETIOLOGI
a. Penyakit
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,kemungkinan
terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akanmenghambat tidurnya.
c. Motivasi
d. Kelelahan
e. Kecemasan
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol
dapat mengakibatkan insomnia dan cepat marah.
g. Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain Diuretik
(menyebabkan insomnia), Anti depresan (supresi REM), Kaffein(Meningkatkan
saraf simpatis), Beta Bloker (Menimbulkan insomnia), danNarkotika (Mensupresi
REM).
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tertidur alias sulit tidur. Jika tidak ada
faktor lain —stres, kecemasan umum, kasur yang buruk— yang membuat kita
tidak bisa tidur, bisa jadi itu adalah insomnia. Gejala insomnia ini biasanya terjadi
terus-menerus atau tidak hanya sesekali. Apabila kita sering mengalaminya, maka
kita membutuhkan studi tidur.
Seperti yang sudah kita ketahui mengenai insomnia, salah satu gejalanya adalah
ketidakmampuan untuk bisa tetap tidur dengan nyenyak. Jika kita bisa tertidur
tetapi kemudian di tengah-tengah terbangun dalam waktu yang lama di malam
hari, itu menjadi tanda kita mengalami gangguan tidur.
3. Sering terbangun di malam hari
Sering terbangun sepanjang malam bisa menjadi tanda gangguan tidur. Hall
mencatat bahwa parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan pengalaman
yang tidak diinginkan saat kita tertidur atau saat bangun. Gerakan atau perilaku
yang tidak normal di malam hari atau saat kita tertidur dapat membuat kita
terbangun tanpa memahami alasannya.
Tidak peduli jam berapa kita bangun di pagi hari, kelelahan terus-menerus
adalah pertanda bahwa ada hal lain yang sedang terjadi. Mungkin saja kita sedang
menderita gangguan ritme sirkadian. Jika jam internal kita tidak sinkron dengan
bagian tubuh yang lain, tidur tidak akan datang dengan mudah. Ini biasanya
dialami orang-orang yang kerap berperigian dengan zona waktu yang berbeda.
Ketika kita sangat lelah sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan atau
menikmati waktu tidur, inilah saatnya untuk berkonsultasi kepada dokter tentang
studi tidur. Terutama, jika kita melihat peningkatan tekanan darah dan permulaan
masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi.
Gejala Gangguan Tidur
Ada berbagai gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita gangguan
tidur, antara lain:
2.5 KLASIFIKASI
Tidur terjadi dalam siklus yang diselingi periode terjaga. Siklus tidur/terjaga
umumnya mengikuti irama circadian atau 24 jam dalam siklus siang/malam.
Selain siklus tidur/terjaga, tidur terjadi dalam tahapan yangberlangsung dalam
suatu kondisi siklis. Ada lima tahapan tidur. Tahap 1 hingga tahap 4 mengacu
pada tidur dengan gerakan mata tidak cepat (NREMN-on Rapid Eye Movement)
dan berkisar dari kedaan tidur sangat ringan di tahap 1 hingga keadaan tidur
nyenyak di tahap 3 dan 4. Selama tidur NREM, seseorang biasa nya mengalami
penurunan suhu, denyut, tekanan darah, pernapasan, dan keteganganotot.
Penurunan tuntutan fungsi tubuh dianggap melakukan tindakan responsif,baik
secara fisiologi maupun psikologi. Tahap 5 disebut tidur dengan gerak matacepat
(REM-Rapid Eye Movement).Tahap tidur REM dikarakterisasikan dengan
meningkatnya level aktivitas dibandingkan pada tahap NREM. Manfaat tidurREM
berkaitan dengan perbaikan dalam proses mental dan kesehatan emosi.(Tarwoto
dan Wartonah, 2010).
a.Non Rapid Eye Movement
1)Tahap I
2)Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun. Berlangsung
10-20 menit, semakin rileks, mudah terjaga, dan gelombang otak
menjadi lebihlambat. Tahap II ini ditandai dengan :
3)Tahap III
Merupakan awal tahap tidur nyenyak. Tahap ini berlangsung 15-30 menit.
TahapIII ini ditandai dengan:
4)Tahap IV
Gangguan Tidur
Ganguan tidur adalah suatu kondisi yang jika tidak diobati,
umunyamenyebabkan tidur terganggu yang menghasilkan salah satu dari tiga
masalahinsomnia yaitu : gerakan abnormal atau sensasi saat tidur atau ketika
terbangun dimalam hari, atau kantuk yang berlebihan di siang hari (Tarwoto dan
Wartonah,2010)
a. Insomnia
b. Parasomnia
adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang
tidur,dan bisanya terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Misalnya tidur
berjalan, mengigau, teror malam, mimpi buruk, nokturnal, enuresis
(mengompol),badan goyang, dan bruksisme (gigi bergemeretak).
. c . Hipersomnia
adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berlebihan terutama padasiang
hari.
d. Narkolepsi
Gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada
siang hari. Seseorang dengan narkolepsi sering mengalami mimpi sepertinyata
yang terjadi ketika seseorang tertidur. Mimpi-mimpi ini sulit dibedakan dari
kenyataan. Kelumpuhan tidur, perasaan tidak mampu bergerak, atau berbicara
sesaat sebelum bangun atau tidur adalah gejala lainnya (Guilleminault dan
Bassiri,2005).
e. Apnea saat Tidur dan Mendengkur
Merupakan gangguan yang ditandai oleh kurangnya aliran udara melalui hidung
dan mulut untuk periode 10 detik atau lebih pada saat tidur. Ada tiga jenis tidur
apnea yaitu : apnea sentral, obstruktif, dan campuran. Bentuk yang paling umum
adalah apnea obstruktif atau Obstruktif Sleep Apnea (OSA). OSA mempengaruhi
10-15% dari dewasa menengah. OSA terjadi ketika otot atau struktur dari rongga
mulut atau tenggorakan mengalami relaksasi saat tidur.Saluran napas tersumbat
sebagian atau seluruhnya, mengurangi aliran udara hidung (hiponea) atau
menghentikannya (apnea) selama 30 detik (Guilleminaultdan Bassiri, 2005).
Seseorang masih mencoba untuk bernapas karena dada dan perut terus bergerak,
sehingga sering menghasilkan dengkuran keras dan suara mendengus atau
mendengkur. Ketika pernapasan menjadi sebagian atau seluruhnya berkurang,
setiap gerakan diafragma berturut-turut menjadi kuat sampai penyumbatan
terbuka. Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai
apnea maka bisa menjadi masalah.
f. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal itu terjadi sebelum tidur REM.
2.6 PATOFISIOLOGI
Selama tidur, dalam tubuh seseorang terjadi perubahan pross fisiologis, yaitu:
Gangguan tidur
Gangguan tidur Gangguan
proses tidur
Penyakit
Butuh lebih
banayak tidur
Kesiapan Deprivasi
Akibat factor Akibat facor meningkatkan tidur
eksternal internal tidur
Tidur dapat diukur secara objektif dengan menggunakan alat yang di sebut
polisomnografi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram (EEG).
Elektromiogram (EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus. Dengan alat ini
kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur, aktivitas yang klien terjaga
dimalam hari. The multiple sleep latencytest (MSLT) memberikan informasi yang
objektif tentng kantuk dan aspek-aspek tertentu dari struktur tidur dan mengukur
gerakan menggunaka EOG, perubahan tonus otot menggunakan EMG.
2.9PENATALAKSANAAN
1) Terapi relaksasi
Terapi ini ditunjukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat
mengganggu tidur. Bisa dilakukan dengan tidak membawa pekerjan kantor
kerumah, teknik pengaturan pernapasan aroma terapi, peningkatan spiritual dan
penegndalian emosi.
Terapi ini ditujukan untuk menciptakan suasana tidur bersih dan nyaman.
Dimulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempattidur dan suasana
kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.
Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama
sirkardian tidur normal penderita. Jadi penderita harus disiplin menjalankan
waktu-waktu tidurnya.
4) Terapi psikologi/psikiatri
Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang
menyebabkan penderita sulit tidur. Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau
dokter psikiatri.
9) Imagery Training
b. Terapi Farmakologi
2.10 KOMPLIKASI
a. Efek psikologis
Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi, irritable, kehilangan
motivasi, depresi, dan sebagainya.
b. Efek fisik/somatik
Dapat berupa kualitas kelelahan, nyeri otot, hipertensi, dan sebagainya.
c. Efek sosial
Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, seperti susah mendapat promosi
pada lingkungan kerjanya, kurang bisa menikmati hubungan sosial dan keluarga.
d. Kematian
Orang yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki angka harapan hidup
lebih sedikit dari orang yang tidur 7-8 jam semalam. Hal ini mungkin disebabkan
karena penyakit yang menginduksi insomnia yang memperpendek angka harapan
hidup atau karena high arousal state yang terdapat pada insomnia mempertinggi
angka mortalitas atau mengurangi kemungkinan sembuh dari penyakit. Selain itu,
orang yang menderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk
mengalami kecelakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan orang normal.
2.11 PENGKAJIAN
1) Anamnesa
2) Riawayat Kesehatan
a. Keluhan utama:
Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta bantuan
pelayanan seperti:
a) Apa yang dirasa klien
b) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan dan sejak kapan dirasakan
c) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien
Penyebab
Subjektif
Mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga, mengeluh tidak puas tidur,
mengeluh pola tidur berubah, mengeluh istirahat tidak cukup.
Subjektif
Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun.