Studi - Kasus Humanistik
Studi - Kasus Humanistik
Kasus
Rindi, merupakan seorang mahasiswa semester 2 jurusan teknik mesin di universitas negeri yang cukup
terkenal di kotanya. Saat ini Rindi merasa bahwa dirinya tidak dalam kondisi yang baik-baik saja dan
membutuhkan pertolongan konselor. Ia merasa tidak mampu mencapai target-target belajar yang
diinginkannya, bahkan tugas-tugas yang temannya mampu kerjakan tidak dapat diselesaikannya dengan baik.
Sulit baginya untuk berkonsentrasi dalam belajar. Bahkan tidurnya pun dalam 1 semester ini tidak pernah
nyenyak. Dalam 2 semester ini pencapaian prestasi akademiknya dapat dikatakan di jauh bawah dari rata-rata
teman seangkatannya. Padahal dulu ketika sekolah, ia selalu mendapatkan ranking 10 besar. Di rumah, ia selalu
mendengarkan ibunya mengharapkan Rindi dapat lulus jurusan teknik mesin dengan nilai yang baik. Adalah
suatu kebanggaan bagi ibu Rindi jika anaknya bisa mendapatkan gelar S.T, karena di kampungnya seoarang
sarjana teknik dianggap sangat pintar dan disanjung oleh banyak orang. Di sisi lain, ketika ibunya
menyampaikan hal tersebut, Rindi malah merasakan dirinya semakin tertekan.
Kasus
Selama hampir satu tahun berkuliah, Rindi semakin menyadari bahwa dirinya tidak mampu untuk mengikuti
perkuliahan di teknik. Sulit baginya untuk mengimbangi kecepatan belajar teman-temannya. Ketika ia
mengikuti unit kegiatan mahasiswa universitas, ia merasa bahwa ia senang ketika harus berinteraksi dengan
banyak orang, dan membantu orang lain yang membutuhkan. Setelah ditelusuri, ternyata nilai-nilai Rindi
ketika bersekolah memang tidak terlalu baik untuk mata pelajaran yang terkait dengan IPA. Namun ia berusaha
keras untuk dapat lulus ujian mandiri di universitas negeri tempatnya berkuliah. Saat ini Rindi kebingungan
terkait apa yang harus ia lakukan. Ia sudah tidak kuat lagi menjalani pendidikannya di jurusan teknik mesin,
bahkan ia sudah mulai menjauhkan diri dari teman-teman sejurusannya. Di sisi lain, ia tidak mau
mengecewakan orang tuanya, terkhusus ibunya yang sudah sangat bangga dengan statusnya sekarang.
Analisis kasus
Dalam pendekatan humanistik, solusi untuk kasus Rindi akan melibatkan pemahaman mendalam terhadap
individu dan kebutuhan psikologisnya. Pertama-tama, Rindi perlu diberikan ruang untuk merenungkan
dan mengidentifikasi dirinya secara lebih dalam. Hal ini dapat dilakukan melalui terapi konseling yang
berfokus pada penerimaan diri dan pemahaman akan kekuatan serta kelemahannya. Konselor dapat
membantu Rindi untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya yang mungkin tidak sejalan dengan bidang
teknik mesin. Dalam hal ini, penting bagi Rindi untuk menemukan bidang yang sesuai dengan minat dan
potensinya.
Penyelesaian Kasus
Selain itu, konselor juga dapat membantu Rindi dalam mengelola tekanan dan ekspektasi yang datang
dari lingkungannya, terutama dari ibunya. Komunikasi terbuka dengan orang tua sangat penting, di mana
Rindi perlu menjelaskan perasaan dan keresahannya secara jujur, sambil tetap menegaskan bahwa ia
berkomitmen untuk mengejar kebahagiaan dan kesuksesan dalam bidang yang lebih sesuai dengan minat dan
bakatnya. Penekanan pada pentingnya memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi dalam
mengambil keputusan juga perlu ditekankan. Dalam proses ini, konselor dapat membantu Rindi untuk
mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi rasa takut akan
kegagalan atau mengecewakan orang lain. Mendukungnya untuk menemukan jalan baru yang sesuai
dengan minat dan bakatnya akan membantu membangun motivasi dan semangatnya kembali. Rindi perlu
diingatkan bahwa menjalani kehidupan yang memenuhi harapan orang lain bukanlah kunci kebahagiaan, dan
penting untuk memprioritaskan kepuasan diri sendiri dalam mencapai tujuan hidupnya.