English PLUS disebut tanpa patah-patah dengan bunyi lebih

panjang.
Pengarang: Paul Rattray
Ketika orang Indonesia mendengar penutur
You say what? What are you saying? What do bahasa Inggris berbicara, kedengaran seperti
you mean? I don’t get! “Saying”adalah sebuah angin keluar sambil berbicara. Contohnya,
istilah yang menjelaskan konsep tertentu. Istilah- “with” yang berarti ‘dengan’ dalam bahasa
istilah Bahasa Inggris berikut ini bisa membantu Indonesia.
Anda mempelajari bahasa Inggris. Coba berpikir
bagaimana istilah-istilah berikut ini dipakai Gabungan huruf mati dan huruf hidup
dalam bahasa Anda? Istilah-istilah membantu Perlu diingat bahwa banyak gabungan huruf
kita mengerti sebuah bahasa melalui budayanya. serta lahafnya dalam bahasa Inggris tidak semua
terdengar dalam bahasa Indonesia. Contohnya,
Setiap istilah terungkap sebagai berikut: gabungan “th” dalam ‘the’. Huruf “a” dalam
1) Judul 2) Asal usul 3) Arti 4) Contoh dalam ‘apple’ juga sulit disebut orang Indonesia.
bahasa sehari-hari 5) Penjelasan
Gabungan huruf hidup, yaitu “vowels” serta
Lafal Abjad bahasa Inggris huruf mati, yaitu “consonants” merupakan dasar
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg dari bahasa Inggris serta bahasa Indonesia.
[ei] [bi:] [si:] [di:] [i:] [ef] [ji:] Berikut ini penjelasannya.
Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt
[en] [eo] [pi:] [kyu [ar:] [es] [ti:] Huruf hidup
] A = [ei] father, Dad, bad
Hh Ii Jj Kk Ll Mm E = [i:] ten, send, mend, me
[heich] [ai] [jei] [kei] [el] [em] I = [ai] sing, ring, it, sit,
Uu Vv Ww Xx Yy Zz O = [eo] mother, more, or door, zoo, God
[yu:] [vi:] [dabelyu [eks] [wai [zi:] U = [yu:] but, cut, up, put,
:] ]
Huruf mati
Bunyi huruf bahasa Inggris B= [bi:], C= [si:], D =[di:], F = [ef], G = [ji:], H
Abjad bahasa Inggris dan bahasa Indonesia = [heich], I = [jei], K = [kei], L = [el], M = [em],
sama, yaitu terdiri dari 26 huruf. Yang berbeda N = [en], P = [pi:], Q = [kyu], R = [ar:], S = [es],
adalah lahaf atau intonasi huruf tersebut. Bunyi T = [ti:], V = [vi:], W = [dabelyu:], X = [eks], Y
huruf bahasa Inggris rata-rata lebih panjang = [wai], Z = [zi:]
bunyinya dari pada bunyi huruf bahasa
Indonesia. Seperti tercontoh di atas, gabungan huruf mati
serta huruf hidup mempunyai bunyi yang
Contohnya kanak-kanak di sekolah diajar berbeda. Gabungan kata yang sulit bagi orang
berintonasi huruf A B C D dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
Indonesia dengan intonasi pendek. Sedangkan,
kanak-kanak berbahasa Inggris diajar berintonasi Contohnya, “th” ‘thing’ (sesuatu), “ch” ‘child’
huruf A B C D dengan bunyi lebih panjang. (anak), “sh” ‘shirt’ (baju), “wh” ‘when’ (kapan),
“wi” ‘with’ (dengan), “tr” ‘trip’ (perjalanan),
Perbedaan lainnya datang dari cara “str” ‘strong’ (kuat), “cr” ‘crew’ (awak), “br”
menggabungkan huruf-huruf tertentu menjadi ‘bring’ (bawa), “pn” ‘pneumonia’ (radang paru-
sebuah kata. Cara menyebut sebuah kata jauh paru), “sch” ‘school’ (sekolah), “ac” ‘acid’
berbeda dalam bahasa Inggris dibandingkan (cuka).
bahasa Indonesia.
Tolong melatih diri menyebut istilah-istilah
Contohnya kata “air.” Dalam Bahasa Indonesia bahasa Inggris dengan mengingat gabungan
kata ‘air’ disebut dengan lafal agak pendek serta huruf ketika menyebut kata-kata baru. Silakan
patah-patah. Dalam bahasa Inggris kata ‘air’
-1-
menikmati istilah-istilah bahasa Inggris berkut
ini.
1. To “beat around the bush” berarti bahwa
seseorang menyinggung sesuatu secara tidak
langsung. Istilah ini berasal dari pemburu.
“Beat” berarti memukul hutan, yaitu “bush” atau
berteriak agar buruannya keluar supaya
ditangkap sang pemburu. Yang mengusir
buruan tidak pernah menangkap binatang. Kalau
memakai istilah ini dalam bahasa sehar-hari,
orang bilang: “Don’t beat around the bush, just
tell me the truth!” Dengan kata lain, “Jangan
berputar-balik, yang benar saja!”
2. “Take aback.” Istilah ini berasal dari pelayar.
Hembusan angin dari depan kapal dapat
mendorong layar sehingga kena tiangnya dan
menghentikan atau memundurkan kapal tersebut.
Istilah “take aback” berarti bahwa seseorang
merasa terkejut atau kaget. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I was really taken
aback by what was just said.” Dengan kata lain,
“Aku kaget sekali mendengar apa yang
dikatakan.”
3. “Pass the acid test”. Istilah ini berasal dari
pertambangan. Dibandingkan barang tambang
lainnya, emas tahan efek karat berbagai jenis
asam. Apabila benda itu emas murni, tak akan
termakan asam. Istilah “pass the acid test”
berarti bahwa mutu sesuatu atau karakter
seseorang asli dan dapat dipercayai. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Because he
passed the acid test, he can be trusted.” Dengan
kata lain, “Karena dia membuktikan karakternya,
dia dapat dipercayai.”
4. “On the ball.” Istilah ini berasal dari olah
raga baseball. Istilah “on” menggambarkan
bagaimana bola diputar dan dilintirkan oleh
pelemparnya. Apabilah putaran dan lintiran bola
itu membingungkan yang ingin memukul bola, si
pelempar dikatakan, “On the ball”. Istilah “on
the ball” berarti bahwa seseorang mampu
mengatasi keadaannya. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Today she is on the ball!”
Dengan kata lain, Hari ini dia mampu mengatasi
keadaanya.”
5. “Barge in.” Istilah ini berasal dari pengemudi
tongkang. Tongkang adalah kapal air besar yang
-2-
sulit dikemudikan. Tongkang sering kali
menabrak kapal atau benda lain. Istilah “to
barge in” berarti bahwa seseorang dengan
kurang sopan menyelang rapat atau percakapan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Please
knock before barging in like that!” Dengan kata
lain, “Tolong mengetuk dulu dari pada menyela
dengan kurang sopan begitu!”
6. “Black sheep.” Istilah ini berasal dari
pencelup. Bulu domba hitam tidak bisa dicelup
dalam beragam warna, sehingga dianggap
kurang berharga dibandingkan bulu domba
putih. Istilah “to be the black sheep of the
family” berarti bahwa seseorang tidak
menyesuaikan diri dengan keinginan
keluarganya dan suka memberontak. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Tony is the
black sheep of the family.” Dengan kata lain,
“Tony adalah seseorang yang tidak
menyesuaikan diri dengan keinginan
keluarganya.
7. “Stage a boycott.” Istilah ini berasal dari
nama orang. Kapten Boycott di Irlandia adalah
seorang tuan tanah yang mengancam akan
mengusir penyewanya yang tidak mampu
melunasi tanah sewaan karena panen kurang
berhasil. Anak buahnya menolak perintahnya
dan tidak mau bekerja untuk dia. Istilah “to
stage a boycott” berarti bahwa sekelompok
manusia dengan sengaja menolak seseorang atau
sesuatu dan mengajak orang lain untuk ikut
serta. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“They staged a boycott against foreign goods.”
Dengan kata lain, “Mereka menolak barang
buatan negara asing.”
8. “Give me a break!” Istilah ini berasal dari
"break" atau waktu istirahat pemain sandiwara
keliling untuk mengumpulkan uang dari
penonton. Istilah ini juga menyinggung nasib
beruntung ‘lucky break’, ketika seseorang
memperoleh suatu untung, kesempatan atau
peluang yang tak tersangka. Istilah “give
someone a break” berarti bahwa seseorang diberi
untung, kesempatan atau peluang yang tak
tersangka. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Come on, give me a break!” Dengan
kata lain, “Tolong dong, kasih aku kesempatan
atau peluang!”
9. “By and large.” Istilah ini berasal dari pelaut.
Istilah “by and large” berarti bahwa sebuah
kapal dapat berlayar dengan baik menuju
berbagai arah. Hal ini disebabkan karena arah
angin datang dari belakang “by” dan “large”--
sedikit ke sisi sebelah--sehingga setiap layar
dapat menangkap angin. “By and large” berarti
bahwa pada umumnya sesuatu akan terjadi
dengan demikian. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “By and large where there is
smoke there is fire.” Dengan kata lain, “Pada
umumnya di mana ada asap di situ ada api.”
10. “Takes the cake.” Istilah ini berasal dari
zaman perbudakan di Amerika Serikat. Budak-
budak bersaing-saing meniru gaya berjalan
majikannya. Pemenang sering kali menerima
sebuah kue. Istilah “Takes the cake” berarti
bahwa sesuatu yang dilakukan seseorang
menarik perhatian walaupun tidak begitu
penting. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “That really takes the cake!” Dengan
kata lain, “Apa yang baru dilakukan seseorang
betul-betul menarik perhatian.”
11. “Feather in your cap.” Istilah ini berasal dari
suku Aborijin Amerika Serikat. Istilah “To put a
feather in your cap,” berarti bahwa seseorang
melakukan sesuatu yang patut dihargai atau
dipuji. Dahulu pengharagaan diperoleh setelah
membunuh musuh, yang dirayakan dengan
menambah satu bulu burung pada hiasan kepala.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “That is
a feather in your cap.” Dengan kata lain, “Yang
saudara lakukan patut dipuji.”
12. “Red carpet.” Istilah ini berasal dari
permadani dan tirai merah yang dipakai dalam
kompleks tenda berpindah Khalifa Muslim
Mughal India. Warna merah menunjukkan
kejayaan dan kekayaan penguasa ini. Istilah “to
give someone the red carpet” berarti bahwa
seseorang dianggap sebagai orang penting.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
giving them the red-carpet treatment.” Dengan
kata lain, “Aku akan berusaha supaya agar
merasa betul-betul dihargai.”
13. “Let the cat out of the bag.” Istilah ini
berasal dari Abad Pertengahan di mana ayam
sering kali dibawa ke pasar dalam guni untuk
dijual. Kalau pembelinya mudah tertipu, dia
-3-
kadang-kadang dijual kuching bukan ayam.
Karena kuching pintar melarikan diri, mereka
sering kali bisa lolos dari guni. Istilah “let the
cat out of the bag,” berarti bahwa suatu rahasia
telah terbongkar. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Don’t let the cat out of the bag.”
Dengan kata lain, “Jangan memberitahukan apa
yang saudara dengar”.
14. “Catch 22.” Istilah ini berasal dari sebuah
karangan Joseph Heller pada tahun 1955 tentang
peran para pilot Amerika Serikat dalam Perang
Dunia Kedua. Awak pesawat yang mengalami
gangguan stres karena terlalu banyak jam
terbang mengerti bahwa mereka harus terbang
jika ingin memenangkan perang. Istilah “catch
22 situation” berarti bahwa dalam mengambil
langkah apapun, seseorang berada dalam situasi
yang tidak menguntungkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “We are in a catch 22
situation.” Dengan kata lain, “Kita berada dalam
situasi yang tidak bisa mengununtungkan.”
15. “Speak off the cuff.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan sejumlah pembicara yang bikin
catatan pada manset bajunya agar mengingat
hal-hal terpenting dalam pidatonya. Istilah
“speak off the cuff,” berarti bahwa orang
berpidato secara spontan tanpa banyak
persiapan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “He was speaking off the cuff.” Dengan
kata lain: “Dia berpidato secara spontan tanpa
banyak persiapan.”
16. “Cut through the red tape.” Istilah ini
berasal dari bidang hukum. Para pengacara
menyimpan surat-surat para kliennya dalam
berkas kertas yang diikat dengan pita merah
supaya surat-surat tidak hilang. Untuk
menggambil seberkas surat, mereka harus
‘memotong pita merah’. Istilah “cut through the
red tape,” berarti bahwa proses mengurus surat-
surat harus dipercepat. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “To get this done, we will
need to cut through the red tape.” Dengan kata
lain: “Untuk menyelesaikan pekerjaan ini, kita
harus mempercepat urusan surat-surat.”
17. “Eat humble pie.” Istilah ini berasal dari
Abad Pertengahan. Pada waktu itu para budak
makan ‘kue sederhana’ yang dibuat dari
potongan daging bekas, sedangkan majikan serta
tamunya mendapat potongan daging yang
teristimewa. Istilah “Eat humble pie,” berarti
bahwa seseorang harus meminta maaf dengan
rendah hati atas pendirian yang ternyata salah.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “You
will have to eat humble pie for that remark.”
Dengan kata lain, “Nanti saudara harus meminta
maaf dengan rendah hati untuk perkataan itu.”
18. “Cut to the quick.” Istilah ini berasal dari
bahasa Inggris ejaan lama dan asal-usulnya
datang dari Alkitab (2 Timotius 4:1), di mana
kata ‘quick’ digunakan bagi orang yang masih
hidup dan belum mati. Istilah “Cut to the
quick,” berarti bahwa seseorang disakiti atau
dilukai secara emosional. Tentu saja, untuk
dilukai secara emosional seseorang harus masih
hidup untuk merasa betapa pedihnya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I was cut to
the quick by what she said.” Dengan kata lain:
“Aku sangat dilukai secara emosional dengan
apa yang dia katakan.”
19. “Drum up support.” Istilah ini berasal dari
bidang militer dan mengungkapkan cara tim
pencari rekrut memberitakan kedatangan mereka
ke salah satu kota dengan bunyi suling dan
pukulan gendang. Tugas mereka adalah untuk
mendapatkan anggota militer baru. Istilah
“drum up support” berarti bahwa suatu upaya
bertujuan untuk memperoleh dukungan. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I want to drum
up support for my re-election.” Dengan kata
lain, “Aku mau mencari dukungan agar aku
dipilih lagi.”
20. “Dyed in the wool.” Istilah ini berasal dari
Abad Pertengahan di mana warna dicelup pada
bulu domba asli sebelum dipintal atau diproses.
Celupan asli begitu bertahan sehingga hampir
mustahil bisa luntur. Istilah “dyed in the wool”
berarti bahwa seseorang bertahan kepada sifat
aslinya dan sulit berubah. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang, “He is a dyed in the wool
Australian bushman.” Dengan kata lain, “Dia
merupakan seorang ahli hutan Australia yang
asli dan murni.”
21. “White Elephant.” Istilah ini berasal dari
Negara Thailand atau yang dahulu dikenal
sebagai Muangtai. Raja Muangtai dahulu
mempunyai kebiasaan, yaitu memberi seekor
-4-
gajah putih yang sangat langka dan mahal,
kepada seorang bangsawan yang dia ingin
memalukan atau merusak secara financial.
Istilah “white elephant” berarti bahwa sesuatu
yang sangat jaya dan mahal sebenarnya tidak
berfungsi atau bernilai praktis. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “This building is a
white elephant.” Dengan kata lain, “Bangunan
ini, walaupun jaya dan mahal, sebenarnya tidak
berfungsi atau bernilai praktis.”
22. “To make ends meet.” Istilah ini berasal dari
bidang akunting. Apabila menyusun neraca
pembukuan, laba dengan rugi harus seimbang
untuk diterima. Istialah “to make ends meet,”
berarti bahwa seseorang hidup sesuai dengan
pendapatannya atau tidak melebihi anggaran dan
mengeluarkan lebih banhyak dari pada
pendapatan. Dalam bahasa sehari-hari orang
bilang: “They are barely able to make ends meet
with one wage.” Dengan kata lain, “Mereka
hampir tidak mampu hidup membiayai
keluarganya dengan satu gaji saja.”
23. “Fed up.” Istilah ini berasal dari pemburu
zaman dulu yang menggunakan burung elang
untuk memangsa binatang dan burung kecil.
Elang yang sudah kenyang atau “fed up” lebih
suka duduk dan mencernakan makanan dari pada
terbang mencari mangsa. Istilah “fed up” berarti
bahwa seseorang sudah jenuh dengan
permintaan yang tak henti-henti. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I am fed up with him
for asking him to do that every time.” Dengan
kata lain, “Aku sudah jenuh dengan permintaan
yang terus-menerus diutarakan.”
24. “Fired.” Istilah ini berasal dari penggunaan
senjata api. Apabila senjata ditembak, sebuah
peluru atau beberapa peluru serta benda lain
dalam laras keluar. Istilah “fired,” berarti bahwa
seseorang telah diberhentikan dari pekerjaan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
sorry to have to say this but you are fired”.
Dengan kata lain, “Aku minta maaf tetapi
saudara diberhentikan dari pekerjaan ini.”
25. “First rate.” Istilah ini berasal dari kapal
perang ankatan laut Inggris pada abad ke-19.
Kapal perang dinilai menurut jumlah
meriamnya. Sebuah kapal yang ‘first-rate’ atau
nomor satu adalah yang memiliki paling banyak
meriam. Istilah “first rate” berarti bahwa
sesuatu dinilai terbaik dan tidak ada lawannya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “That
business delivers a first rate service.” Dengan
kata lain, “Usaha ini menyediakan pelyanan
yang terbaik.”
26. “Gift of the gab.” Istilah ini berasal dari kata
Keltik purba “gab,” yang berarti mulut. Dalam
bahasa Inggris kuno “Gabbe,” berarti ‘omong
kosong’ atau orang yang suka banyak ngomong.
Istilah “gift of the gab,” berarti bahwa seseorang
pandai berbicara atau suka banyak ngomong
bahkan sering omong kosong. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “She really has the gift
of the gab.” Dengan kata lain, “Dia betul-betul
pandai berbicara atau suka banyak ngomong.”
27. “Babble.” Istilah ini berasal dari Kitab Suci.
Kata ini berasal dari daerah babel di mana Allah
mengacaubalaukan bahasa manusia menjadi
banyak bahasa karena mereka menolak perintah
Allah untuk berserak ke seluruh bumi (Kejadian
11). Istilah “babble,” berarti bahwa apa yang
seseorang katakana kurang jelas didengar atau
tidak begitu jelas maksudnya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Don’t listen to him,
he’s just babbling.” Dengan kata lain, “Jangan
menghiraukan dia, dia omong kosong saja.”
28. “Grapevine.” Istilah ini berasal dari awal
teknologi telekomunikasi di Amerika Serikat.
Sering kali mutu tiang listrik begitu kurang—
acap kali pohonpun dipakai—dan kabel yang
dipasang begitu amburl-adul seola-olah tiangnya
seperti pokok anggur. Pesan juga sering kurang
jelas. Istilah “heard it on the grapevine,” berarti
bahwa suatu isu atau gossip terdengar melalui
jalur yang tidak resmi. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “I heard on the grapevine that
she is leaving.” Dengan kata lain, “Aku
mendengar kabar angina bahwa dia akan pergi.”
29. “Up a gum tree.” Istilah ini berasal dari
pemburu di Australia. Ketika kuskus diburu, ia
akan berlari menuju phon terdekat, sering kali
kayu putih, memanjatnya, duduk berdiam saja
dan tidak mau berpindah. Istilah “up a gum
tree,” berarti bahwa seseorang sulit maju atau
terikat pada satu keadaan atau tempat. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I think we are
up a gum tree on this one.” Dengan kata lain,
-5-
“Aku rasa sulit sekali untuk kita maju mengingat
persoalan ini.”
30. “Win hands down.” Istilah ini berasal dari
pacu kuda. Ketika pemacu menang dengan
gampang, dia bisa melepaskan tangannya dan
membiarkan kudanya tanpa diajak-ajak. Dia
tidak perlu memukul kida atau memakai kendali
untuk mengajak kuda maju. Istilah “win hands
down,” berarti bahwa seseorang gampang
menang. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“He won that game hands down.” Dengan kata
lain, “Dia memenangkan pertandingan itu
dengan gampang.”
31. “Hang out.” Istilah ini berasal dari masa
awal periklanan. Dahulu—bahkan sekarang—
perusahaan mengiklankan persedian serta
obralannya dengan tanda-tanda yang digantung
di luar. Istilah “hang out” berarti tempat di
mana seseorang meluangkan waktunya.
Biasanya ini dimengerti sebagai waktu luang.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Where
do you hang out on Friday nights?” Dengan kata
lain, “Saudara biasanya berada di mana malam
Sabtu.”
32. “Irons in the fire.” Istilah ini berasal dari
tukang besi kuno. Keterampilan ini sangat
penting karena hampir semua benda yang terbuat
dari besi perlu ditempa dan disepuh dengan
tangan. Istilah “many irons in the fire” berarti
bahwa seseorang menaruh begitu banyak
potongan besi dalam api sehingga sulit untuk
menempanya pada waktu yang tepat.
Akibatnya, mutu besinya menurun. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “She has too
many irons in the fire.” Dengan kata lain, “Dia
begitu banyak kegiatan sehingga tidak satupun
dari kegiatan itu bermutu.”
33. “Read into.” Istilah ini berasal dari kegiatan
mata-mata atau kriptografi, yaitu ilmu susunan
rahasia kata-kata atau angka. Susunan kata-kata
dan angka rahasia bisa terungkap dengan ilmu
kriptografi. Istilah “read into,” berarti bahwa
seseorang bisa memahami arti rahasia atau
tersembunyi dari sesutau yang dia baca atau
dengar. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Don’t read too much into what he said.”
Dengan kata lain, “Jangan terlalu banyak
menebak-nebak apa yang dia katakan.”

34. “Miss the mark.” Istilah ini berasal dari seni
panah yang menggunakan panah dengan anak
panah. Kalau anak panah dilepaskan menuju
tanda sasaran sampai kena, disebut “on the
mark” Istilah “miss the mark,” berarti bahwa aku
gagal kena target atau mencapai tujuan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “When I
go my own way, I miss the mark with God.”
Dengan kata lain, “Apabila aku mengambil jalan
sendiri, aku gagal ikut Tuhan dan berdosa.”
35. “Face the music.” Istilah ini berasal dari
pemain sandiwara. Pemain sandiwara harus
“face the music” atau ‘menghadapi musik’
ketika mereka naik ke pentas. Kalau mereka
gagal bersandiwara mereka harus menghadapi
musik atau amarah para penonton, rekan serta
pemimpinnya. Istilah “face the music,” berarti
bahwa seseorang harus menghadapi
kesalahannya sendiri. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “He will face the music for that
comment.” Dengan kata lain, Dia harus
mempertanggungjawabkan perkataan itu.
36. “Nest egg.” Istilah ini berasal dari peternak
ayam kuno. Istilah “nest egg” datang dari cara
“menipu” ayam untuk bertelor lebih banyak
dengan menaruh telur falsu dalam sarangnya.
Dewasa ini, istilah “nest egg” berarti uang yang
ditabung atau diinvestasikan dengan harapan
dapat beruntung. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I have a little nest egg set aside
for the future.” Dengan kata lain, “Aku
memiliki sedikit modal yang disimpan untuk
masa depan.”
37. “On the right track.” Istilah ini berasal dari
kereta dan rel kereta api. Kereta api yang
menempuh rel yang salah bisa menabrak kereta
apa yang mengikut rel benar. Kalau ikut rel
salah bisa celaka. Istilah “On the right track,”
berarti bahwa Saudara melakukan yang benar
atau menuju arah yang benar. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Am I on the right
track? Give me a hint!” Dengan kata lain,
“Apakah aku ikut jalan benar? Tolong kasih
tahu dong!”
38. “Nick of time.” Istilah ini berasal dari
permainan dan kompetisi. Selama ratusan tahu,
angka dihitung dengan takik pada sebatang kayu.
-6-
Kemenangan dapat diraih sedetik sebelum
waktunya habis. Istilah “nick of time,” berarti
bahwa sesuatu tercapai pas sebelum waktunya
habis. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“I filled-in my test in a nick of time.” Dengan
kata lain, “Aku mengisi formulir tes pas sebelum
waktunya habis.”
39. “In a nutshell.” Istilah ini berasal dari orang
terampil yang menulis dengan huruf begitu kecil
sehingga bisa dimasukkan dalam kulit buah
kanari. Misalnya, Peter Bales pada tahun 1590
mencetak Alkitab dengan ukuran yang bisa
masuk dalam kulit buah kanari. “In a nutshell,”
berarti suatu ringkasan yang sangat singkat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “In a
nutshell, he is saying that he has no time help.”
Dengan kata lain, “Singkat kata, dia berkata
bahwa dia tidak cukup waktu untuk menolong.”
40. “OK.” Istilah ini berasal dari pelaut. Ada
yang bilang bahwa kata ‘ok’ berasal dari
pelabuhan Haiti, “Aux Cayes”, yang terkenal
untuk araknya. Arak ini bikin pelaut enak badan
dan merasa ok. Sebagian berkata bahwa asal
kata ‘ok’ datang dari istilah bahasa Perancis, “au
quai,” yang berarti berlabuh dengan selamat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
ok.” Dengan kata lain, Aku baik-baik saja.”
41. “Rise and shine.” Istilah ini berasal dari
Kitab Suci. Dalam Firman Tuhan ini Allah
bersabda kepada Nabi Yeaku (60:1):
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu
datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”.
Pada mulanya firman ini menjanjikan berkah
Allah akan terbit atas bangsa yang akan
berpaling dari kegelapan kepada terang Allah.
Kini istilah “rise and shine” dipakai untuk
membangunkan orang di waktu pagi. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Come on, rise
and shine!” Dengan kata lain, “Ayo, ini sudah
waktu untuk bangun!”
42. “Painstaking.” Istilah ini berasal dari ilmu
riset. Dari awalnya, ilmu riset menyulitkan baik
dari segi jasmani maupun mental. Ilmu riset juga
memerlukan seseorang berpegang kepada
sebuah ide atau bidang riset tertentu. Istilah
“painstaking” berarti bahwa sebuah kegiatan
betul-betul memerlukan tenaga serta waktu luar
biasa. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“That was painstaking work!” Dengan kata lain,
“Pekerjaan itu memakan tenaga serta waktu
yang luar biasa!”
43. “Pan out.” Istilah ini berasal dari
penambang emas zaman dahulu. Waktu itu,
penambang emas mendulang di air untuk
menyaring tanah yang mengandung emas.
Emas, yang lebih berat dari logam, jatuh ke
bagian bahwa dulang di mana bisa disaringkan.
Istilah “pan out,” berarti bahwa pada akhirnya
hasil sesuatu betul-betul menguntungkan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
glad that it all panned out in the end.” Dengan
kata lain, “Aku senang bahwa pada akhirnya
hasil kejadian ini betul-betul menguntungkan.”
44. “Apple of my eye.” Istilah ini berasal dari
Firman Tuhan kepada Nabi Zacharia ribuan
tahun lalu. Firman Tuhan kepada Zacharia
berbunyi, “Sebab siapa yang menjamah kamu,
berarti menjamah biji mata Tuhan (Zacharia
2:9). Istilah “apple of my eye,” berarti bahwa
seseorang sangat dihargai dan dikasihi,
khususnya oleh Tuhan dan juga manusia. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “His daughter
is the apple of his eye.” Dengan kata lain, “Anak
perempuan dia adalah biji mata atau sangat
dikasihi dia.”
45. “Gone clucky.” Istilah ini berasal dari petani
kecil yang memelihara beberapa ekor ayam yang
suka bertelur. Kadang-kadang, walaupun tidak
punya anak, ayam sepertinya mengeram atau
bersifat punya anak. Istilah “gone clucky”
berarti bahwa seseorang bersifat mau punya
anak apabila melihat anak orang. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “It hink he has gone
clucky because of the new baby.” Dengan kata
lain, “Aku rasa dia sudah bersifat mau punya
anak karena melihat bayi baru.”
46. “Two-way street.” Istilah ini berasal dari
pengguna jalan ketika jalanan mulai sesak
dengan kendaraan. Yang sangat diperlukan
dalam hal ini adalah supaya kendaraan ikut jalur
dua arah. Istilah “two-way street,” berarti bahwa
dalam pergaulan perlu ada komitmen serta
tanggung jawab dari kedua belah pihak. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He needs to
remember that kindness is a two way street.”
-7-
Dengan kata lain, “Dia perlu ingat bahwa soal
baik hati memerlukan komitmen dari dua pihak.”
47. "Law unto themselves." Istilah ini berasal
dari Kitab Suci dan perkataan Rasul Pa’ul. Dia
membicarakan orang yang tidak memiliki
hukum Taurat, tetapi menjadi hukum Taurat bagi
diri mereka sendiri (Roma 2:14). Istilah “law
unto themselves,” berarti bahwa seseorang suka
memutuskan benar dan salah sendiri tanpa
bergantung kepada hukum Taurat. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is a law
unto himself.” Dengan kata lain, “Dia
memutuskan kelakuannya sendiri saja.”
48. “Part and parcel.” Istilah ini berasal dari
pembagian tanah oleh Departemen Agraria di
Inggris pada Abad ke-15. ‘Parcel’ dimengerti
sebagai porsi tanah milik dan apa yang ada
padanya, misalnya bangunan. Istilah “part and
parcel” berarti bahwa sesuatu menjadi bagian
inti atau terpenting. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Honesty is part and parcel of
truth.” Dengan kata lain, “Kejujuran menjadi
bagian inti dari kebenaran.”
49. “Sour grapes.” Istilah ini berasal dari kata
sindiran bangsa Israel zaman dahulu. Tuhan
pernah berfirman melalui Nabi Yehezkiel "Ada
apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan:
Ayah-ayah makan buah (anggur) mentah dan
gigi anak-anaknya menjadi ngilu (18:2)? Istilah
“sour grapes” berarti bahwa seseorang merasa
kecewa dengan keadaanya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “She has sour grapes
about not getting the job”. Dengan kata lain,
“Dia merasa kecewa karena tidak mendapat
pekerjaan itu.”
50. “Run amuk.” Istilah ini berasal dari bahasa
Melayu. Bahasa Inggris mengambil kata ‘amuk’
karena dengan tepat sekali menggambarkan
kerusuhan yang melibatkan banyak orang.
Istilah “run amuk,” berarti bahwa banyak orang
begitu marah atau tidak peduli sehingga ramai-
ramai merusak harta orang. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “After their team lost
the soccer game, the fans ran amuk.” Dengan
kata lain, “Setelah time mereka kalah dalam
pertandingan sepak bola, pendukungnya
mengamuk.”
51. “Band-aid solution.” Istilah ini berasal dari
penggunaan plester untuk menutup luka, tapi
asal usul pemakaiannya kurang jelas. Istilah
“band-aid solution” berarti bahwa sesuatu
terlaksana sebagaki solusi sementara untuk
menutupi suatu masalah yang mendadak. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Giving poor
people food is only a band-aid solution to
poverty.” Dengan kata lain, “Memberi orang
miskin makanan hanya solusi sementara
terhadap kemiskinan.”
52. "A house divided." Istilah ini berasal dari
Kitab Suci di mana Isa Almasih berkata, "Setiap
rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat
bertahan (Matius 12:25). Maskud-Nya, suatu
hubungan yang tidak bersatu terancam pecah.
Istilah “a house divided” atau ‘rumah tangga
yang terpecah-pecah’ berarti suatu hubungan
yang terancam pecah karena tidak bersatu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “The
reason for their problems is that they are a house
divided.” Dengan kata lain, “Akar masalah ini
karena mereka adalah rumah tangga yang
terpecah-pecah.”
53. “Pipe dream.” Istilah ini berasal dari
pengguna apiun atau ganja pada Abad Ke-19.
Narkoba ini yang waktu itu belum terlarang,
dirokok dengan uncui dan memberi perasaan
seperti bermimpi. Istilah “pipe dream”, atau
‘mimpi uncui’ berarti bahwa suatu rencana
hanya bagaikan mimpi candu saja dan tidak
mungkin bisa terwujud. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Your plans are just a pipe
dream, they will never happen.” Dengan kata
lain, “Rencana Saudara hanya bagaikan mimpi
candu saja dan tidak mungkin terwujud.”
54. “Pot luck.” Istilah ini berasal dari tradisi
makan orang Eropa. Sampai kini, mereka selalu
membawa makanan sendiri dan
menggabungkannya ketika ada pertemuan atau
acara-acara bersama tertentu. Sebab itu, apabila
makan di acara seperti ini, kita tidak pernah tahu
apa sayur-mayur yang akan tersedia. Istilah “pot
luck” berarti bahwa untung-untung saja kita bisa
mendapatkan sesuatu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Getting the right job is sometimes
just pot luck”. Dengan kata lain, “Mendapatkan
pekerjaan terbaik kadang kala untung-untung
saja.”
-8-
55. "A man after his own heart." Istilah ini
berasal dari Kitab Suci. Allah berfirman kepada
Raja Saul bahwa kerajaannya tidak akan tetap
karena dia melanggar perintah Tuhan. Sebab itu,
Allah memilih seorang yang berkenan di hati-
Nya (1 Samuel 13:14). Istilah “a man after his
own heart” berarti bahwa seseorang ‘sehati
dengan aku’, yaitu sifat dan sikap orang itu
sangat berkenan di hati atau cocok dengan kita.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is a
man after my own heart.” Dengan kata lain,
“Dia adalah laki-laki yang sehati dengan aku.”
56. “To the point.” Istilah ini berasal dari
pelayar. Apabila berlayar, kapal layar ditujukan
kepada arah yang selalu memberdayakan arah
angin. Kemudian, kalau angin pindah arah atau
kapal layarnya perlu ke arah lain, kapal perlu
ikut tujuan yang cocok dengan arah angin.
Istilah “to the point” berarti bahwa seorang
diharapkan menyampaikan pesannya tanpa
banyak basa-basi. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Come on, get to the point.”
Dengan kata lain, Ayo, ngomong langsung saja.
57. “Smell a rat.” “…” Istilah ini berasal dari
Abad Pertengahan di Eropa. Pada waktu itu
wabah seringkali menular melalui tikus yang
meraja rela di mana saja karena sampah
dibiarkan bertumpuk di luar. Sejenis anjing
kecil (“terrier”) sangat terkenal untuk daya
ciumnya yang bisa menemukan tikus. Istilah
“smell a rat” berarti bahwa kita curiga terhadap
seseorang atau suatu keadaan agak janggal.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I think
I smell a rat here.” Dengan kata lain, “Aku
merasa curiga dalam hal ini”.
58. "At wit's end." Istilah ini berasal dari
perkataan Raja Da’ud tentang orang yang sesak
dan cemas karena bencana. Dia bilang bahwa
mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti
orang mabuk, dan kehilangan akal. Karena
mereka berseru kepada Tuhan maka mereka
diselamatkan. Istilah “at wit's end” atau
‘kehilangan akal’ berarti bahwa seseorang tidak
mempunyai akal lagi untuk menangani sebuah
masalah. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “She is at wit’s end about her disobedient
child.” Dengan kata lain, “Dia merasa
kehilangan akal tentang anak dia yang begitu
nakal.”
59. “Get the sack.” Istilah ini berasal dari Abad
Pertengahan di Eropa. Para pekerja di waktu itu
banyak merantau untuk mencari kerja. Mereka
membawa perlatannya dalam sebuah guni atau
karung dan meninggalkan dengan majikan
supaya aman. Kalau mereka diberhentikan
kerja, guni dengan isinya dikembalikan. Istilah
“get the sack” (sama dengan ‘fired’) berarti
bahwa orang diberhentikan kerja. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Yesterday, I got the
sack.” Dengan kata lain, “Kemarin, aku
diberhentikan dari pekerjaan (di-PHK-kan).”
60. “Worth your salt.” Istilah ini berasal dari
Kekaisaran Romawi. Karena pada waktu itu
garam sangat berharga, sebagian dari gaji atau
salari tentara Romawi merupakan garam. (Kata
‘salari’ berasal dari kata Latin ‘salarium’).
Istilah “worth your salt” merupakan ukuran
terhadap kemampuan kita melakukan sesuatu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Let us
see if you are really worth your salt.” Dengan
kata lain, “Mari kita melihat apakah Saudara
betul-betul mampu melakukan tugas ini.”
61. "Blind leading the blind.” Istilah ini berasal
dari sabda Isa Almasih tentang ahli agama yang
mengeritik dia, “Biarkanlah mereka itu. Mereka
orang buta yang menuntun orang buta. Jika
orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya
jatuh ke dalam lobang.” Istilah “blind leading
the blind” atau ‘orang buta menuntun orang
buta’ berarti bahwa orang-orang yang sok tahu
sebenarnya salah kaprah. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “They are just the blind
leading the blind.” Dengan kata lain, “Orang
yang sok tahu itu sebenarnya sama sekali tidak
tahu.”
62. “Start from scratch.” Istilah ini berasal dari
pacu kuda. Ketika pacu kuda mulai pada zaman
purba belum ada lapangan pacu kuda seperti
sekarang. Pada waktu itu coret pada tanah
merupakan garis mulai. Istilah “start from
scratch” berarti bahwa seseorang harus memulai
sesuatu lagi dari tahap awal. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “When our house
burned down, we had to start from scratch.”
Dengan kata lain, “Ketika rumah kami
-9-
kebakaran, kami harus mulai ngumpul barang
lagi.”
63. “By the skin of my teeth”. Istilah ini berasal
dari Nabi Ayub ketika ia mengeluh kepada
Tuhan: “Tulangku melekat pada kulit dan
dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal
padaku”. Keluhan dia disebabkan keluarga dan
harta miliknya habis diambil Iblis setelah ia
minta izin kepada Allah untuk mencobai Ayub.
“By the skin of my teeth” berarti bahwa
seseorang bisa selamat begitu saja. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Saved by the
skin of my teeth.” Dengan kata lain, “Selamat
tanpa membawa apa-apa lain.”
64. "Can a leopard change his spots? Istilah ini
berasal dari perkataan Nabi Yeremia: “Dapatkah
orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan
tutul mengubah belangnya? Masakan kamu
dapat berbuat baik, hai orang-orang yang
membiasakan diri berbuat jahat? Istilah “can a
leopard change his spots” berarti bahwa
seseorang kurang percaya bahwa orang yang
sering berbuat salah dapat berubah. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is a liar—
can a leopard really change his spots?” Dengan
kata lain, “Dia pembohong—apakah macan tutul
betul-betul bisa mengubah belangnya?”
65. “Fish out of water.” Istilah ini berasal dari
nelayan. Apabila ikan ditangkap dan
dikeluarkan dari air, dia susah bernafas, bahkan
mulai mati, karena tidak bisa mengisap udara di
luar air. Perasaan sesak atau sulit bernafas
memang perasaan yang menakutkan. Istilah
“fish out of water,” berarti bahwa seseorang
merasa kurang cocok atau kaku dalam suatu
situasi atau keadaan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I feel like a fish out of water
amongst clever people.” Dengan kata lain, “Aku
merasa kaku sekali di tengah orang-orang
pintar.”
66. “Long shot.” Istilah ini berasal dari pemanah
atau penembak. Apabila menembak panah atau
peluru jarak jauh, tembakan itu mulai turun dan
tidak mendatar lagi. Sebab itu, kalau menembak
jarak jauh, senjata harus diangkat sedikit dari
sasaran supaya masih tepat pada sasaran. Istilah
“long shot” berarti bahwa suatu upaya tidak
begitu memungkinkan sukses. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “You do not have a
long shot to get that job.” Dengan kata lain,
“Saudara tidak begitu mungkin mendapat
pekerjaan ini.”
67. “Cold shoulder.” Istilah ini berasal dari bahu
daging domba tua. Bagian daging inilah yang
paling murah pada Abad Pertengahan di Eropa.
Ketika tuan rumah sudah jenu dengan tamunya
dia akan memberi daging ini, tanpa dipanaskan,
kepada sang tamu. Istilah “cold shoulder,”
berarti bahwa sudah waktunya untuk orang itu
meninggalkan rumah inapannya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “She gave me the cold
shoulder when I tried to talk to her.” Dengan
kata lain, “Dia tidak mau ngomong ketika aku
mendekatinya.”
68. “Sleep Tight.” Istilah ini berasal dari
penggunaan ranjang atau tempat tidur zaman
dulu. Pada zaman itu, ranjang terbuat dari
rumput gandum kering dan alas ranjang diikat
dengan tali. Agar rangjang tetap enak ditiduri,
tali-tali perlu sering diterikkan agar tidak kendur.
Istilah “sleep tight,” berarti ‘tidur terik’ dan
merupakan ucapan agar seseorang tidur
nyenyak. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Sleep tight. I will see you tomorrow.”
Dengan kata lain, “Selamat tidur. Sampai besok,
ya?”
69. “Don’t judge a book by its cover.” Istilah ini
berasal dari Abad Pertengahan di mana buku-
buku sangat berharga. Biarpun sampul dan
halaman buku sudah tua, masih sangat dihargai
karena isinya. Istilah “don’t judge a book by its
cover,” berarti jangan menanggapi makna
seseorang dari apa yang dilihat saja. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Don’t judge a
book by its cover! He is really a great person.”
Dengan kata lain, “Jangan melihat bagian luar
seseorang saja, tapi menanggapi hatinya juga.”
70. “Put a sock in it.” Istilah ini berasal dari
mulanya industri produksi program siaran radio.
Karena volume mikrofon sulit diatur dan mutu
siaran masih kurang, sebuah kaus kaki biasanya
ditaruh pada mikrofon untuk meredamkan suara.
Istilah “put a sock in it,” berarti bahwa seseorang
diminta untuk diam!” Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Put a sock in it, I am trying to
-10-
study.” Dengan kata lain, “Tolong diam, aku
sedang belajar!”
71. “Get the wooden spoon.” Istilah ini berasal
dari tradisi Universitas Cambridge di Negara
Inggris pada tahun 1800an. Pada waktu itu, para
wisudawan dengan nilai tertinggi diberi piala
sendok emas. Juara dua menerima sendok perak,
juara tiga sendok timah dan yang terakhir
menerima sendok kayu. Istilah “get the wooden
spoon,” berarti bahwa satu tim menerima
kedudukan terakhir dalam sebuah pertandingan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “This
year our team got the wooden spoon.” Dengan
kata lain, “Tahun ini tim kami dapat kedudukan
terakhir dalam kompetisi.”
72. “Stiff necked.” Istilah ini berasal dari
bangsa peternak di Timur Tengah dan digunakan
terhadap kuda atau keledai yang tegar tengkuk
dan sulit dikendalai. Firman Allah kepada
Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang
tegar tengkuk,” menggunakan istilah ini untuk
sikap manusia. Istilah “stiff necked,” berarti
bahwa seseorang keras kepala. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Do not be so stiff-
necked about this!” Dengan kata lain, “Jangan
terlalu keras kepala tentang hal ini!”
73. “Strait laced.” “Istilah ini berasal dari
kelompok Puritan di Abad Pertengahan yang
berpegang teguh kepada norma moral agama.
Satu kebiasaan kelompok Puritan adalah
mengikat terik baju dalam mereka agar tubuh
serta sikap mereka tetap disiplin. Istilah “strait
laced,” berarti diggunakan untuk orang yang
sangat konservatif dari segi moral. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “She is so
straight laced, she does not stay out late at
night.” Dengan kata lain, “Dia begitu
konservatif sehingga dia tidak keluar jauh
malam.”
74. "Drop in the bucket." Istilah ini berasal dari
Firman Tuhan kepada Nabi Yeaku,
“Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti
setitik air dalam timba dan pulau-pulau tidak
lebih dari abu halus beratnya”, dibandingkan
kuasa Tuhan. Istilah “drop in the bucket,”
berarti bahwa sesuatu sedikit sekali pengaruhnya
dibandingkan sesuatu lain yang luar biasa.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Doing
good is just a drop in the bucket in an evil
world.” Dengan kata lain, “Berbuat baik seperti
setitik air dalam timba dalam dunia jahat.”
75. “On strike.” Istilah ini berasal dari pelayar
kapal di tahun 1760an. Kata ‘strike’ berarti
“menurunkan” dan digunakan ketika awak kapal
menurunkan layar kapal. Apabila awak kapal
berselisih dengan pemilik kapal, mereka tidak
akan menurunkan layer, sehingga kapal tidak
bisa dikendalikan. Istilah “on strike,” berarti
bahwa sejumlah karyawaan mogok kerja.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “The
unionists were on strike for three days.” Dengan
kata lain, “Para buruh mogok kerja selama tiga
hari.”
76. “Hold your horses.” Istilah ini berasal dari
pengguna dokar pada abad pertengahan. Kuda
yang ingin maju terus perlu dikendalikan agar
berhenti dan tidak maju terus. Tapi kuda yang
lincah dan kuat memang sering kali sulit
diberhentikan apabila ingin berlari. Istilah “hold
your horses,” berarti tunggu dulu, jangan maju
tanpa berpikir dulu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Hold your horses, you need to
prepare yourself first.” Dengan kata lain,
“Tunggu dulu, Saudara perlu menyiapkan diri
terlebih dahulu.”
77. "Eat, drink, and be merry." Istilah ini berasal
dari Raja Sulaiman yang bersabda, “Tak ada
kebahagiaan lain bagi manusia di bawah
matahari, kecuali makan, minum dan
bersukaria”. Karena dia merasakan jerih
payahnya hidup manusia, dia mengeluh kepada
Allah dengan kata-kata ini. Istilah “Eat, drink,
and be merry,” berarti memikirkan sekarang
saja, untuk apa menguatirkan hari esok. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Eat, drink and
be merry, do not think about tomorrow.” Dengan
kata lain, makan, minum dan bersukaria, jangan
memikirkan hari esok.
78. “Touch and go”. Istilah ini berasal dari
pelayar yang memindahkan barang antara dua
kapal. Tentu saja, ketika angin kencang dan
ombak besar, pemindahan barang antara dua
kapal bahaya sekali. Kata ‘touch’ digunakan
ketika dua kapal bergandingan dan ‘go’ ketika
berpisah lagi. Istilah “touch and go,” berarti
-11-
bahwa suatu keadaan sangat membahayakan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “The
operation was a touch and go situation for the
patient.” Dengan kata lain, “Pembedahan itu
suatu keadaan yang sangat membahayakan
pasien.”
79. “Brother’s keeper.” Istilah ini berasal dari
Firman TUHAN kepada Kain bin Adam: "Di
mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak
tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Ternyata
Kain telah membunuh adiknya dan tidak mau
mengaku. Ini merupakan pembunuhan pertama
dalam sejarah manusia. Istilah “brother’s
keeper,” berarti bahwa seseorang tidak mau
bertanggung jawab untuk orang lain. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You should
take care of her. Am I my brother’s keeper?”
Dengan kata lain, “Sebaiknya Saudara
mengawasi dia. Apakah aku penjaga adikku?”
80. “Lose face.” Istilah ini berasal dari kebiasaan
berdandan orang kaya pada abad 1700an.
Mereka suka berias wajah agar menarik
perhatian sesamanya. Karena iklim dingin
mereka jarang mandi, sehingga makeupnya
semakin tebal. Kalau mereka duduk teralu dekat
api, makeupnya bisa mulai luntur. Istilah “lose
face,” berarti “hilang muka” atau merasa malu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “If you
say that you will lose face.” Dengan kata lain,
“Apabila berkata begitu Saudara akan hilang
muka.”
81. “Tie the knot.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang Eropa purba mengikat tali pada
tempat tidur para mempelai menjelang
pernikahaan mereka. Setelah diikat, yang
ranjang terbuat dari rumput gandum kering akan
ditaruh padanya. Setelah beberapa waktu, tali
rangjang perlu diterikkan lagi. Karena istilah
“tie the knot” berhubung dengan pernikahan,
kini menjadi istilah untuk menikah. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “When are you
two going to tie the knot? ”Dengan kata lain,
“Kapan kalian berdua akan menikah?”
82. "Dust of the earth." Istilah ini berasal dari
janji Allah kepada Nabi Abraham, “Dan Aku
akan menjadikan keturunanmu seperti debu
tanah banyaknya.” Walaupun belum ada bukti
nyata, Abraham percaya kepada janji Allah yang
akhirnya terwujud juga. Istilah “dust of the
earth,” berbicara tentang sesuatu yang luar biasa
banyak. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“The crowd at the concert were like the dust of
the earth.” Dengan kata lain, “Pengikut konser
bagaikan debu tanah banyaknya.”
83. “Get up on the wrong side of bed.” Istilah ini
berasal dari sebuah sugesti zaman purba Eropa.
Sugesti ini berkata bahwa sangat malang apabila
melangkah keluar dari rangjang dengan kaki kiri.
Istilah “get up on the wrong side of bed,” berarti
bahwa seseorang bangun tidur bete atau agak
marah-marah. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Did you get up on the wrong side of the
bed? You are in such a bad mood.” Dengan kata
lain, “Apakah Saudara bangun tidur bete, ya?
Sepertinya Saudara marah-marah.”
84. “Out manoeuvred.” Istilah ini berasal dari
peperangan. Rencana serangan atau gerakan
militer dinamakan “manoever.” Apabila lawan
kalah karena serangan atau gerakan lebih
sempurna orang bilang “out-manouvered.”
Istilah “out manoeuvred” berarti kalah atau
tersingkir karena taktik, gerakan atau strategi
lebih sempurna. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “How did you go? Unfortunately
we were out manouvered.” Dengan kata lain,
“Bagaimana hasilnya? Akungnya kami kalah
karena taktik lebih sempurna.”
85. “On the nose.” Istilah ini berasal dari bau
sampah yang tajam sekali di kota-kota Eropa
pada Abad Pertengahan. Karena masyarakat
membuang sampah sembarangan saja, bau
sampah, kotoran dan penyakit menjadi
kebiasaan. Sedapat mungkin masyarakat
setempat berusaha menghindari bau sampah.
Istilah “on the nose,” berarti bahwa seseorang
bau ataupun tidak begitu disukai karena
kelakuannya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “You are a bit on the nose today. Have
you bathed?” Dengan kata lain, “Kamu sedikit
berbau hari ini. Apakah sudah mandi?”
86. “Seeds of doubt.” Istilah ini berasal dari
ibarat Al-Masih tentang menabur benih. Ibarat
ini menggambarkan hati orang yang mendengar
tentang Kerajaan Allah, tapi si jahat datang dan
merampas apa yang telah tertabur di hatinya.
Istilah “seeds of doubt,” berarti bahwa seseorang
-12-
menanamkan pikiran yang membuat seseorang
bingung atau kurang percaya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “He sowed seeds of
doubt about me into Jan’s mind.” Dengan kata
lain, “Dia menanamkan pikiran yang membuat
Jan kurang percaya kepada aku.”
87. “Up the creek.” Istilah ini berasal dari tukang
perahu sungai. Apabila mudik sungai dengan
arus deras, sangat penting memiliki dayung.
Kalau tidak memiliki dayung, mustahil bisa
mengendalikan perahu dari bahaya riam, air
terjun dan batu. Sebab itu, selalu perlu bawa
dayung kalau merau. Istilah “up the creek
[without a paddle],” berarti bahwa menghadapi
tantangan tanpa kendali atau solusinya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “We are up the
creek without a paddle on this one.” Dengan kata
lain, “Masalah yang kita hadapi belum teratasi.”
88. “Move mountains.” Istilah ini berasal dari
Sabda Isa, "Percayalah kepada Allah!
Barangsiapa berkata kepada gunung itu,
'Terangkatlah dan tercampaklah ke laut!' tanpa
merasa ragu, melainkan benar-benar percaya
bahwa apa yang dikatakannya akan terjadi,
niscaya hal itu akan terjadi. Istilah “move
mountains,” berarti bahwa yang dilakukan
sunguh luar biasa. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I had to move mountains to get
this done.”Dengan kata lain, “Aku harus
berusaha dengan amat sangat untuk
menyelesaikan hal ini.”
89. “Growing pains.” Istilah ini berasal dari
bidang kesehatan. Ketika menginjak masa
remaja, baik laki-laki mapun wanita mengalami
rasa sakit pada bagian tubuh mereka, karena
sedang bertumbuh menjadi orang dewas. Istilah
“growing pains,” berarti bahwa seseorang
mengalami kesulitan berkembang dalam suatu
bidang tertentu. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I am experiencing some real growing
pains in this job.” Dengan kata lain, “Aku betul-
betul mengalami kesulitan berkembang dalam
pekerjaan ini.”
90. “Wolf in sheep’s clothing.” Istilah ini berasal
dari sabda Al-Masih bawha ‘akan datang banyak
al masih dan nabi yang palsu yang menyesatkan
orang-orang pilihan Tuhan.” Ibaratnya bahwa
mereka bagaikan serigala berpakaian kulit
domba. Artinya, nabi palsu kelihatan seperti
nabi benar. Istilah “wolf in sheep’s clothing,”
berarti bahwa seseorang kelihatan benar, tapi dia
sebenarnya falsu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Watchout! He is a wolf in
sheep’s clothing.” Dengan kata lain, “Awas!
Dia orang yang kelihatan benar, tapi dia falsu.”
91. “Water off a duck’s back.” Istilah ini berasal
dari peternak bebek yang melihat bahwa bulu
bebek tahan air. Disiram dengan air pun, tidak
basah. Bisa disamakan dengan air pada daun
keladi. Airnya menjadi butiran dan hilang dari
daun. Istilah “water off a duck’s back,” berarti
bahwa apapun yang dikatakan, tidak akan sakit
hati. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Whatever they say is water off a duck’s back.”
Dengan kata lain, “Apapun yang mereka
katakana, aku tidak akan sakit hati.”
92. “Burn your bridges.” Istilah ini berasal dari
peperangan pada Abad Pertengahan. Setelah
menyeberang sebuah jembatan, tentara akan
membakar jembatan supaya lawannya tidak bisa
memakai jembatan itu untuk menyerang mereka.
Tapi, kalau perlu mundur, jembatan yang
dibakar tidak bisa diseberangi lagi. Istilah “burn
your bridges” berarti bahwa hubungan dengan
seseorang diputuskan sama sekali. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Never burn
your bridges with friends.” Dengan kata lain,
“Jangan memutuskan hubungan dengan teman.”
93. “Water under the bridge.” Istilah ini berasal
dari orang yang merenungkan kehidupannya.
Seringkali orang suka berdiri pada jembatan
untuk memandang air sungai mengalir.
Ibaratnya, air mengalir itu berupa masa
kehidupan yang berlalu. Istilah “water under the
bridge,” berarti bahwa masa kehidupan,
pengalaman tertentu, dianggap berlalu begitu
saja. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“At the time I was upset. Now it is just water
under the bridge.” Dengan kata lain, “Dahulu
aku merasa sakit hati. Kini, dianggap sebagai
masa lalu saja.”
94. “Once and for all.” Istilah ini berasal dari
sabda Injil, “Oleh kehendak-Nya itulah kita
sudah disucikan melalui persembahan tubuh Al
Masih, sekali untuk selama-lamanya.” Maksud
-13-
ayat ini adalah pengorbanan Al Masih sekali saja
cukup untuk selama-lamanya. Kini, istilah
“once and for all” berarti bahwa suatu hal sudah
cukup dibicarakan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Once and for all, the answer is,
no!” Dengan kata lain, “Sekali untuk selama-
lamanya, jawabannya, tidak!”
95. “Raincheck.” Istilah ini berasal dari petani
yang perlu menghentikan kegiatannya ketika
hari hujan. Setelah hujan berhenti, baru bisa
bekerja lagi. Istilah “raincheck,” berarti bahwa
sesuatu perlu ditunda dahulu. Kini kata
“raincheck” sering dipakai oleh tokoh apabila
barang disimpan (laybye) sebelum dibeli atau
janji ditunda dulu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Let’s have a raincheck on lunch.”
Dengan kata lain, “Mari kita tunda dulu makan
siang bersama.”
96. “Throw the baby out with the bathwater.”
Istilah ini berasal dari kebiasaan mandi bangsa
purba Eropa. Dahulu, air mandi dipakai ulang
anggota keluarga mulai dengan orang yang
tertua. Yang termuda, yaitu anak bayi dicuci
terakhir. Istilah “throw the baby out with the
bathwater” berarti bahwa hal yang baik (bayi)
maupun buruk (air kotor) sama-sama terbuang.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Don’t
throw throw the baby out with the bathwater.”
Dengan kata lain, “Jangan membuang hal baik
dengan yang buruk.”
97. “Mountain out of a molehill.” Istilah ini
berasal dari perbandingan antara bukit dengan
munggu. Bukit memang cukup tinggi dan mudah
dilihat, sedangkan munggu merupakan timbunan
tanah saja. Dari pandangan ini muncul sebuah
istilah. Istilah “mountain out of a molehill”
berarti bahwa sesuatu yang seple atau biasa-
biasa saja dipermasalahkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Stop, making a
mountain out of a molehill.” Dengan kata lain,
“Jangan bikin masalah dengan hal yang sepele
saja.”
98. “Fight fire with fire.” Istilah ini berasal dari
tentara purba yang menyerang kota banteng
dengan senjata anak panah api. Karena senjata
ini sangat merusak, kalau satu pihak
menggunakan panah api, lawannya pasti pakai
juga. Istilah “fight fire with fire,” berarti bahwa
kalau lawan main kasar, kita ikut main kasar.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Do not
worry, we will fight fire with fire.” Dengan kata
lain, “Jangan kuatir, kita akan membalas mereka
sesuai dengan serangan mereka.”
99. “Caught red-handed!” Istilah ini berasal dari
bahasa hukum Skotlandia pada abad ke-15.
Orang yang ‘ditangkap dengan tangan merah’
penuh darah mudah divonis berdasarkan fakta
ini. Dalam bahasa hukum kuno istilah ini
dipakai untuk orang yang tertangkap basah.
Istilah “caught red-handed,” berarti bahwa
ditangkap basah melakukan suatu kesalahan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “He was
caught red-handed stealing a car.” Dengan kata
lain, “Dia tertangkap basah mencuri mobil.”
100. “Heart on my sleeve.” Istilah ini berasal
dari perang tanding dengan perisai antara tentara
Abad Pertengahan. Biasanya mereka menaruh
sapu tangan sang kekasihnya, yang dimasukkan
dalam kocek dekat jantung (hati). Istilah “heart
on my sleeve,” berarti bahwa seseorang dengan
tulus dan terbuka mengemukakan perasaan
hatinya. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“I am always wearing my heart on my sleave.”
Dengan kata lain, “Aku selalu terbuka
mengemukakan perasaan hati aku.”
101. “Hear no evil, see no evil.” Istilah ini
berasal dari perkataan Ras’ul Pa’ul, “Kejahatan
orang jangan kamu balas dengan kejahatan.
Usahakanlah agar kamu melakukan apa yang
baik menurut pandangan semua orang”. Istilah
“hear no evil, see no evil,” berarti menghindari
mendengar ataupun melihat yang jahat, lebih
mudah untuk tidak memikirkan, dan akhirnya,
melakukan kejahatan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I hear no evil and see no evil.”
Dengan kata lain, “Aku tidak mau mendengar
ataupun melihat kejahatan.”
102. “Takes one to know one.” Istilah ini berasal
dari anak-anak. Apabila mereka bermain,
mereka suka saling mengolok dan bergurau.
Kalau satu mengolok yang diolok bilang, “Kamu
pun begitu.” Artinya, yang mengolok dianggap
kena olokannya sendiri. Istilah “takes one to
know one,” berarti bahwa yang mengolok kena
olokannya sendiri. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “You are such a slow worker! It
-14-
takes one to know one.” Dengan kata lain,
“Kamu bekerja terlalu lamban. Yang bilang
juga begitu.”
103. “On the go.” Istilah ini berasal bayi ketika
ia mulai merangkak ataupun berjalan. Seorang
bayi yang sehat tidak pernah tinggal diam lama
tetapi selalu aktif dan bergiat dalam segala hal
yang dilakukan. Keinginan dia untuk menjamah
dan mengambil sangat kuat. Istilah “on the go,”
berarti bahwa seseorang selalu aktif dan bergiat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I can
not keep up with you! You are always on the
go.” Dengan kata lain, “Aku tidak bisa
bertanding Saudara. Saudara tidak pernah
tinggal diam.”
104. “Cold feet.” Istilah ini berasal dari
perenang di negeri-negeri dingin. Karena air
sungai, danau maupun laut sangat dingin bahkan
kadang-kala membeku, orang pasti merasa-rasa
kedinginan air dengan kaki dulu, sebelum masuk
ke dalam air. Sering kali, karena kaki mereka
dingin, tidak jadi mandi. Istilah “cold feet,” atau
‘kaki dingin’ berarti ‘tidak jadi’ melakukan
sesuatu karena merasa takut, segan atau tidak
sanggup. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “He got cold feet about marrying her.”
Dengan kata lain, “Pria itu tidak jadi menikahi
wanita itu.”
105. “Bless you.” Istilah ini berasal dari ucapan
ketika orang bersin. Pada zaman pra-Kristen
Eropa, orang percaya bahwa ketika seseorang
bersin, rohnya keluar tubuh. Setelah orang
percaya kepada Tuhan, ucapan berkat Nabi
Abraham dan Harun kepada bani Isra’el
ditujukan untuk melindungi roh orang itu.
Istilah “bless you,” masih berlaku sebagai
ucapan lindungan ketika orang bersin. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: Ahcuh! Bless
you! Dengan kata lain, “Ahcuh! Tuhan
melindungi engkau!”
106. “Into the swing of things.” Istilah ini
berasal dari penebang pohon yang menggunakan
kapak. Apabila menebang kayu, perlu
membiasakan diri dengan ayunan kapak agar
bekas tebangan rapi dan pohon bisa cepat rebah.
Membiasakan diri dengan ayunan kapak bisa
makan waktu beberapa jam. Istilah “into the
swing of things,” berarti bahwa seseorang sudah
membiakan diri melakukan sesuatu. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am ok now
that I am into the swing of things.” Dengan kata
lain, “Aku ok karena sudah membiasakan diri.”
107 . “No pain no gain.” Istilah ini berasal dari
olahragawan. Apabila berlatih dan melatih diri
untuk pertandingan, olahragawan harus
bersikeras kalau dia mau menjadi saingan berat
lawannya. Artinya, tidak rela untuk sakit, tidak
mau maju. Istilah “No pain no gain,” berarti
bahwa tanpa jeri payah tidak terjadi kemajuan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “In life,
if there is no pain there is no gain.” Dengan kata
lain, “Dalam kehidupan ini, kalau tidak ada
kesakitan, tidak ada kemajuan.”
108. “Oil and water.” Istilah ini berasal dari
orang yang memperhatikan riaksi tolak belakang
antara oli dan air. Kedua benda ini secara kimia
bertolak belakang sehingga bereaksi apabila
dipertemukan satu sama lain. Istilah “oil and
water,” juga dipakai untuk manusia yang saling
tidak cocok apabila bertemu dan bekerja sama.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Those
two are oil and water. They absolutely do not
mix.” Dengan kata lain, “Mereka dua bagaikan
oli dan air. Mereka sama sekali tidak bisa
bercampur.”
109. “Sticks and stones.” Istilah ini berasal dari
ucapan anak-anak. “Sticks and stones will break
my bones, but words will never hurt me.”
“Kayu dan batu bisa mematahkan tulangku, tapi
kata-kata tidak bisa melukaiku.” Sebenarnya,
istilah ini salah, karena kata-kata bisa melukai
sama bahkan lebih dari batu dan kayu. Istilah
“sticks and stones,” berarti bahwa seseorang
menolak keritikan dari orang lain. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “It is just sticks
and stones.” Dengan kata lain, Itu hanya kayu
dan batu.
110. “Saving for a rainy day.” Istilah ini berasal
dari orang seperti petani, nelayan dan pemburu
yang mencari nafkahnya di lahan terbuka.
Mereka perlu menabung untuk hari esok yang
mendatangkan hujan, salju dan es. Pada waktu
itu mereka tidak bisa bekerja untuk mendapatkan
nafkah. Istilah “saving for a rainy day,” berarti
menabung atau bersiap untuk hari hujan esok.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
-15-
always saving a little for a rainy day.” Dengan
kata lain, “Aku selalu menabung sedikit untuk
hari esok.”
111. "Good Samaritan." Istilah ini berasal dari
ibarat Al-Masih tentang kebaikan seorang orang
Samaria. Dia menolong seorang Yahudi yang
dirampok dan dikeroyok penjahat bahkan tidak
diperhatikan tokoh agama dan sukunya sendiri.
Orang Samaria ini rela menolong seorang
Yahudi yang selalu memusuhi dan menganggap
rendah orang Samaria. Istilah “good
Samaratin,” berarti berlaku baik tanpa pandang
bulu. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“He is a good Samaratin.” Dengan kata lain,
“Dia tidak pernah pandang bulu.”
112. “Read between the lines.” Istilah ini
berasal dari mata-mata yang menggunakan kode
rahasia. Sering kali, surat ditulis dengan tinta
biasa, kemudian bagian kosong antara baris kata
ditulis dengan tinta limunan. Dengan demikian
kata rahasia bisa disampaikan. Istilah “read
between the lines,” berarti ‘baca antara baris’
yaitu, cari tahu sendiri maksud sebenarnya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Just
read between the lines, then you will
understand.” Dengan kata lain, “Cari tahu
sendiri maksudnya, baru akan mengerti.”
113. “Busybody.” Istilah ini berasal dari kata
yang mengambarkan sifat orang. Seorang
“busybody,” selalu suka campur tangan dengan
dan ingin tahu urusan orang. Kata ini
merupakan gabungan dua kata, yaitu “busy” atau
“sibuk” dan “body” atau “tubuh/orang.” Istilah
“busybody” punya kesan negatif dan berarti
bahwa seseorang suka campur tangan dengan
urusan orang lain tanpa diminta. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “He is such a
busybody!” Dengan kata lain, “Dia ini suka
benar campur tangan!”
114. “Molly coddle.” Istilah ini berasal dari
awal abad 1900an ketika orang Eropa dan
Amerika masih banyak mengandalkan pembantu
rumah. Pembantu sering menjaga, bahkan
memanjakan anak majikannya. Istilah “molly
coddle,” berarti bahwa seseorang terlalu
dimanjakan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Don’t molly coddle him or he will stay
a baby.” Dengan kata lain, “Jangan memanjakan
dia, nanti dia tidak tetap jadi bayi”.
115. “Open book.” Istilah ini berasal dari Rasul
Pa’ul. Dia berkata bahwa ‘kehidupan kita seperti
surat terbuka yang dapat dibaca semua orang.’
Maksudnya, perbuatan kita yang dibaca orang,
bukan perkataan saja. Istilah “open book”
berarti bahwa seseorang terbuka dan tidak
menyembunyikan apa-apa. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “My life is an open
book. I am not hiding anything.” Dengan kata
lain, “Kehidupan aku seperti surat terbuka. Aku
tidak menyembunyikan apa-apa.”
116. “New Year’s resolution.” Istilah ini berasal
dari kepercayaan orang Romawi bahwa dewa
serta bulan Janus (Januari) melambangkan pintu.
Setiap bulan Janus, mereka percaya bahwa pintu
untuk tahun depan buka, dan mereka bikin janji
pula. Istilah “new years resolution” berarti
bahwa kita berjanji akan melakukan sesuatu
lebih baik pada tahun baru. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “My new years
resolution is to be kinder.” Dengan kata lain,
“Janji aku tahun baru ini adalah untuk lebih
mengasihi.”
117. “Turn over a new leaf.” Istilah ini berasal
dari kebiasaan orang Eropa purba saling
memberi daun setiap tahun baru. Pada musim
guggur, daun jatuh, pada musim semi daun
bertumbuh lagi. Kejadian ini melambangkan
tahun serta langkah baru. Istilah “turn over a
new leaf,” berarti memutuskan untuk berlaku
lain dari pada dahulu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This year I am turning over a new
leaf. I will study more.” Dengan kata lain,
“Tahun ini langkah baru aku adalah lebih rajin
belajar.”
118. “Egg on your face.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang Eropa melempari orang yang
tidak disukai dengan telur mentah. Khususnya,
para politikus yang kuang disetujui atau orang
yang melanggar adat. Biasanya hal ini
dilakukan oleh masa. Istilah “egg on your face,”
berarti bahwa dipermalukan di depan orang
banyak. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Do not say that in public. You will get egg on
your face.” Dengan kata lain, “Jangan berkata
begitu di depan orang banyak, nanti malu.”
-16-
119. “Memory of an elephant.” Istilah ini
berasal dari bidang ilmiah alami. Berdasarkan
riset selama ratusan tahun, ternya daya ingat
gajah sangat tajam. Bahkan, seseorang yang
menyakiti seekor gajah bisa diserang oleh gajah
itu setelah puluhan tahun karena dia belum
melupakan hal itu. Istilah “memory of an
elephant,” berarti bahwa daya ingat seseorang
sangat tajam. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “You have the memory of an elephant!”
Dengan kata lain, “Saudara memiliki daya ingat
tajam sekali sama seperti gajah!”
120. “Pow-wow.” Istilah ini berasal dari
budaya musyawarah orang Indian Amerika
Serikat. Apabila mereka perlu memutuskan
sesuatu mereka berkumpul untuk ber-‘pow-
wow’ atau bermusyawarah, baru memutuskan
bersama. Mereka tidak suka memutuskan
sesuatu sebelum ber-pow-wow. Istilah “pow-
wow,” berarti perlu bermusyawarah dulu
sebelum memutuskan sesuatu. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Let us have a pow-
wow about it first.” Dengan kata lain, “Mari kita
bermusyawarah tentang hali ini terlebih dahulu.”
121. “Wing it.” Istilah ini berasal dari bahasa
‘slang’ para seniman dan orang teater pada abad
1800-an untuk aktor yang berdialog tanpa
menghafal naskahnya. Seringkali para seniman
menerima bantuan dengan papan atau kartu
dialog dari sisi panggung atau ‘wing’. Istilah
“wing it,” berarti bahwa seseorang melakukan
sesuatu tanpa persiapan apapun. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Because I did not
study, I must wing it in the test.” Dengan kata
lain, “Karena aku tidak belajar, aku akan
mengukuti ujian tanpa persiapan.”
122. "Fell on rocky ground." Istilah ini berasal
dari ibarat Al-Masih tentang hati manusia yang
bagaikan tanah berbatu-batu. Seorang penabur
menabur benih di berbagai macam tanah. Tanah
berbat-batu tidak menumbuhkan benih sama
seperti hati yang keras tidak menerima Firman
Tuhan. Istilah “fell on rocky ground,” berarti
bahwa hati seorang tidak terbuka terhadap
usulan. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“My proposal fell on rocky ground.” Dengan
kata lain, “Usulan aku gagal atau jatuh di tanah
berbatu-batu.”

123. “Hook, line and sinker.” Istilah ini berasal
dari pemancing ikan. Apabila mincing ikan
seringkali giggit-giggit pancing saja, tanpa
menelan umpan. Tapi kalau dia menelan umpan,
kail, tali bahakan batu pancing, ikan itu akan
betul-betul tertangkap. Istilah “hook, line and
sinker,” berarti bahwa seseorang menerima suatu
usulan secara menyeluruh. Arti negatifnya, dia
dapat diakal-akal. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “He bought my story hook, line
and sinker.” Dengan kata lain, “Dia menerima
seluruh usulan aku.”
124. “Deaf ears.” Istilah ini berasal dari sabda
Al-Masih lbih dari 2000 tahun lalu. Ia berkata,
“Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!" Walaupun pendengarnya
mendengar ibaratnya tentang penabur, mereka
tuli terhadap makna rohani ibarat ini karena hati
mereka keras. Secara rohani mereka bagaikan
oran tuli. Istilah “deaf ears,” berarti bahwa apa
yang dikatakan tidak dihiraukan, walaupun
didengar. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “My words fell on deaf ears.” Dengan
kata lain, “Apa yang aku katakan tidak
dihiraukan.”
125. “Overkill.” Istilah ini berasal dari masa
Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet (kini Rusia). Ketika itu, kedua lawan ini
memperkembangkan bom serta meriam nuklir
yang dapat menghancurkan bumi serta
manusianya beberapa kali lipat. Istilah
“overkill,” berarti melakukan sesuatu dengan
tenaga atau upaya yang lebih dari semestinya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “His
calls for change are just overkill.” Dengan kata
lain, “Panggilan dia untuk perubahan lebih dari
semestinya atau keterlaluan.”
126. “Play hardball.” Istilah ini berasal dari olah
raga “baseball” di Amerika Serikat. Main
baseball seperti main kasti. Baseball dimainkan
dengan bola keras atau dengan bola lembut,
yaitu softball. Wanita yang biasa main softball.
Pria lebih biasa main baseball. Istilah “play
hardball,” berarti bahwa orang akan bertanding
atau bersaing dengan keras, tidak dengan lemah
lembut. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Ok, we need to play hardball with them.”
-17-
Dengan kata lain, “Ok, kita perlu bersaing keras
dengan mereka.”
127. “Foul play.” Istilah ini berasal dari olah
raga bola basket. Olah raga ini berasal dari
Amerika Serikat. Apabila dalam permainan
seseorang melanggar peraturan, khususnya
dengan menyentuh lawan, wasit bilang “foul.”
Kata “foul” berarti sesuatu yang kurang enak
atau asi. Istilah “foul play,” berarti bahwa dalam
suatu pertandingan atau persaingan orang tidak
bermain asi atau jujur. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Look out for foul play from
you opposition.” Dengan kata lain, “Was-was
terhadap permainan kurang asi dari lawanmu.”
128. “Handball.” Istilah ini berasal dari olah raga
sepak bola Australia, yaitu, Australian Rules
Football. Australian Rules Football banyak
menggunakan ‘handball’ dalam pertandingan.
Bola ini tidak bisa dilempar, tetapi bisa dipukul
atau divoli kepada orang lain. Istilah “handball”
berarti bahwa bola dipukul dari satu orang
kepada orang lain untuk menghindari sesuatu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Your
boss is going to handball a project to you soon.”
Dengan kata lain, “Sebentar lagi, atasanmu akan
membebabankan kamu sebuah proyek.”
129. “Stumbling block.” Istilah ini berasal dari
perkataan Al-Masih kepada pengikut-Nya,
Kefas, “Engkau merupakan batu sandungan
bagi-Ku karena pikiranmu tidak berasal dari
Allah, melainkan dari manusia." Batu
sandungan digunakan pada zaman purba dalam
peperangan untuk menghalang kuda dan tentara
musuh. Istilah “stumbling block,” berarti bahwa
seseorang menjadi batu sandungan atau
pengaruh kurang baik. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Do not be a stumbling block
to me.” Dengan kata lain, “Jangan menjadi batu
sandungan bagi aku.”
130. “Avoid like the plague.” Istilah ini berasal
dari wabah yang melanda Eropa pada Abad
Pertengahan. Jutaan orang meninggal akibat
sampar “black death” ini. Apabila orang
ketahuan sakit sampar ‘black death’ pada waktu
itu, tidak ada yang mau mendekati dia. Hanya
orang yang betul-beul mengasihi rela menolong.
Istilah “avoid like the plague,” berarti bahwa
seseorang atau sesuatu ditolak karena dianggap
bahaya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I avoid liars like the plague.” Dengan
kata lain, “Aku sama sekali menghindari
pembohong.”
131. “Ruffle a few feathers.” Istilah ini berasal
dari penyabung ayam. Pada zaman purba orang
Eropa suka sekali menyabung ayam. Walaupun
sekarang dilarang masih juga menyabung ayam.
Apabila ayam sabung diadu, bulunya mulai
menggelepai, kemudian mereka mulai
bersabung. Istilah “Ruffle a few feathers,”
berarti bahwa orang diganggu-ganggu atau
dipancing-pancing sehingga marah. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “That statement
ruffled a few feathers.” Dengan kata lain,
“Perkataan itu membuat beberapa orang marah-
marah.”
132. “Birds of a feather.” Istilah ini berasal dari
peneliti kawanan burung. Satu jenis burung
selalu ikut jenis burung yang sama. Misalnya
burung dara selalu ikut kawanan burung dara
bukan burung beo. Istilah “birds of a feather
flock together” berarti ‘burung dengan bulu yang
sama kumpul bersama.’ Demikian juga manusia
sewawasan dan sehati suka mengumpul
bersama. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “They think alike. They are birds of a
feather.” Dengan kata lain, “Mereka sepikir.
Mereka seperti satu jenis burung.”
133. “Following the crowd.” Istilah ini berasal
dari Nabi Musa yang menyampaikan sabda
Allah, “Janganlah engkau turut-turut kebanyakan
orang melakukan kejahatan.” Larangan ini bagi
orang yang suka ikut-ikutan saja melakukan
sesuatu tanpa memiliki pendirian kuat sendiri.
Istilah “following the crowd,” berarti suka ikut-
ikutan saja tanpa berpendirian kuat. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Do not worry.
He is just following the crowd.” Dengan kata
lain, “Jangan kuatir. Dia hanya ikut-ikutan
saja.”
134. “Scapegoat.” Istilah ini berasal dari
perintah Tuhan kepada Nabi Musa,
“Demikianlah kambing jantan itu harus
mengangkut segala kesalahan bani Isr’ael ke
tanah tandus. Dahulu, kambing ini dilepaskan
ke padang gurun sebagai pengganti dosa bangsa.
Istilah “scapegoat,” berarti bahwa seseorang
-18-
dikorbankan demi kesalahan orang lain. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is being
made a scapegoat. It is not his fault.” Dengan
kata lain, “Dia dikorbankan demi kesalahan
orang lain. Dia tidak bersalah.”
135. “Bull at a gate.” Istilah ini berasal dari
peternak sapi. Sapi jantan tidak suka
dikandangi, aplagi kalau dia ingin bermain
dengan sapi betina atau beradu dengan sapi
jantan lain. Sapi jantan selalu menabrak-nabrak
pintu pagar untuk keluar ataupun lepas dari
kandang. Istilah “bull at a gate,” berarti bahwa
seseorang sangat bersemangat untuk mencapai
atau menghasilkan sesuatu. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “He is always like a
bull at a gate about work.” Dengan kata lain,
“Dia selalu menabrak-nabrak dalam hal
pekerjaan.”
136. “Knight in shining armour.” Istilah ini
berasal dari Abad Pertengahan. Para wanita di
waktu ini menginginkan seorang satria berbaju
baja mengkilat akan mengambilnya sebagai
isteri. Istilah “knight in shining armour,” atau
‘satria berbaju baja mengkilat’ dipakai wanita
untuk seseorang laki-laki yang menjadi
pahlawan atau pembela mereka. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Thank you. You are
my knight in shining armour.” Dengan kata lain,
“Terima kasih. Saudara adalah pahlawan aku.”
137. “Champagne taste.” Istilah ini berasal dari
orang Inggris. Mereka lebih suka minum bir
dari pada anggur Perancis atau champagne. Bir
lebih murah dibandingkan champaigne. Selera
peminum champaigne berbeda sekali denan
peminum bir. Istilah “champagne taste,” berarti
bahwa seseorang mempunyai selera yang
melebihi pendapatannya. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “You have champagne tastes
on a beer income.” Dengan kata lain, “Saudara
mempunyai selera anggur Perancis dengan
pendapatan peminum bir.”
138. “Worth your weight in gold.” Istilah ini
berasal dari zaman perbudakan. Seorang budak
dijual-belikan berdasarkan pertimbangan emas.
Budak bermutu berat pertimbangan emasnya.
Kurang bermutu, berat emasnya sedikit saja.
Istilah “worth your weight in gold,” berarti
bahwa seseorang dinilai sangat berharga atau
bermutu. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “You do a great job! You are worth you
weight in gold.” Dengan kata lain, “Saudara
bekerja dengan baik. Nilai emas Saudara sangat
baik.”
139. “Blue blood.” Istilah ini berasal dari
kerajaan Inggris zaman dulu. Karena anak
kerajaan diperkenankan menikah dengan orang
berkedudukan, mereka dianggap lain dari orang
biasa. Warna biru dianggap warna kerajaan.
Orang keturunan disebut “blue blood” atau
‘darah biru.’ Istilah “blue blood,” berarti suka
berkedudukan tinggi. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “You are acting like a real blue
blood.” Dengan kata lain, “Saudara berlaku sok
seperti orang berkedudukan.”
140. “Real deal.” Istilah ini berasal dari
kegiatan berbisnis. Pengusaha selalu saling
tawar menawar. Mereka sulit tahu apakah
tawaran dari mitranya betul atau tidak. Hal
inilah yang selalu menjadi pertimbangan dalam
kegiatan berbisnis. Kita juga sering kali
mencurigai penampilan orang. Istilah “real
deal,” berarti bahwa penampilan sesuatu atau
seseorang yang sebenarnya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Are you the real
deal?” Dengan kata lain, “Apakah penampilan
Anda yang sebenarnya?”
141. “Fall guy.” Istilah ini berasal dari industri
film. Kalau adegan film berbahaya bagi aktor
terkenal dia akan diganti dengan seorang
stuntman. Stuntman pandai melakukan peragaan
akrobatik atau berbahaya. Sering kali seorang
stuntman bisa luka-luka bahkan mati karena
melakukan stunt yang berbahaya. Istilah “fall
guy,” berarti pengganti ataupun yang disalahkan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Unfortunately, he ended up being the fall guy in
this case.” Dengan kata lain, Akungnya, dia
yang disalahkan dalam kasus ini.
142. “Eleventh hour.” Istilah ini berasal dari
Al-Masih. Dia bersabda tentang sang Raja yang
mencari pekerja ladang. Tapi sampai akhirnya,
pekerja sulit dicari. Ibaratnya Tuhan ingin
manusia masuk surga, tapi mereka menolak
hingga hari kiamat. Istilah “eleventh hour” atau
jam sebelas menjelang jam duabelas beberarti
akhirnya dari sesuatu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I waited until the eleventh hour to
-19-
send my application.” Dengan kata lain, “Aku
menunggu sampai waktu akhirnya mengirim
lamaran aku.”
143. “See red.” Istilah ini berasal dari olah raga
kesukaan orang Espanyol. Mengadu sapi jantan
dengan seorang matador atau pengadu sapi,
digemari orang banyak. Ketika mengadu sapi
jantan, seorang matador melayangkan kain
merah di depan sapi jantan hingga ia marah.
Sapi itu akan mengejar kain merah itu dan biasa
mengadu sampai mati. Istilah “see red,” berarti
bahwa menjadi marah. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “I see red when people lie.”
Dengan kata lain, “Aku menjadi marah ketika
orang berdusta.”
144. “Out of my hair.” Istilah ini berasal dari
upaya menghilangkan kutu rambut. Pada zaman
dahulu sebelum tersedia obat kutu serta sisir
kutu, sangat sulit menghilangkan kutu.
Seringkali orang saling mencari dan mengambil
kutu. Orang berkutu ingin sekali
menghioangkannya. Istilah “out of my hair,”
atau ‘dihilangkan dari rambut’ berarti bahwa
sesuatu atau seseorang tidak menjadi urusan lagi.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Thankfully he is now out of my hair.” Dengan
kata lain, “Syukurlah dia sekarang tidak lagi jadi
urusan aku.”
145. “If the shoe fits.” Istilah ini berasal dari
tukang sepatu zaman purba di Eropa. Ketika itu,
sepasang sepatu dibuat secara perorangan.
Apabila sepatu itu hilang atau dicuri, orang
diminta untuk memasang sepatu itu. Yang pas
dianggap pemiliknya. Istilah “if the shoe fits,”
berarti jangan banyak mengeluh tentang keadaan
yang dihadapi. Melainkan, terimalah keadaan
itu sebagai tantangan Anda. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “If the shoe fits, wear
it.” Dengan kata lain, “Kalau keadaan ini pas
bagi Anda, terimalah.”
146. “Talented.” Istilah ini berasal dari ibarat
Al-Masih tentang manusia yang diberikan
talenta atau bakat oleh Tuhan. Yang satu
mengembangkan bakatnya. Karena ikhtiarnya
yang baik dia dipercayakan perkara besar. Yang
lainnya, memendamkan bakatnya dan
mendapatkan hukuman dari Tuhan. Istilah
“talented” berarti sangat berikhtiar atau
berbakat. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Wow! She is a talented singer,”
Dengan kata lain, “Wah! Dia betul-betul
berbakat sebagai penyanyi.”
147. “Wild goose chase.” Istilah ini berasal dari
pemburu bebek angsa liar di Eropa dan Amerika
Serikat. Karena bebek angsa sangat pintar, dia
sulit sekali ditangkap. Dia pandai sembunyi di
tempat sepi, atau di tengah rumput tebal dan
tinggi di rawa yang sulit dilewati. Istilah “wild
goose chase,” berarti mencari sesuatu yang tidak
begitu memungkinkan ditemukan. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “This trip feels
like a wild goose chase.” Dengan kata lain,
“Perjalanan ini rasanya sulit sekali untuk
berhasil.”
148. “What you see is what you get.” Istilah ini
berasal dari sikap orang yang sangat terbuka dan
tidak begitu menyembunyikan sifat sebenarnya
dari orang lain. Apa yang orang itu perlihatkan
itulah sifat sebenarnya. Istilah “what you see is
what you get” berarti ‘apa yang Anda lihat itulah
aku sebenarnya.’ Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “What you see is what you get
with me. I do not hide things.” Dengan kata
lain, “Apa yang Anda lihat itulah yang engkau
dapatkan dari aku. Aku tidak menyembunyikan
apa-apa.”
149. “Flash in the pan” Istilah ini berasal dari
senjata api kuno yang pakai sendawa hitam.
Untuk menembak sejata ini, perlu isi piringan
kecil dengan sendawa hitam yang meledak dari
percikan batu api. Istilah “flash in the pan,”
berarti bahwa menyala-nyala untuk seketika
saja. Istilah ini biasanya dipakai untuk orang
atau ide yang kelihatan hebat tapi hasilnya
kurang memadai. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This new idea is just a flash in the
pan. It will not last.” Dengan kata lain, “Ide
baru ini hanya kelihatan hebat. Ia tidak akan
bertahan.”
150. “Make hay while the sun shines.” Istilah
ini berasal dari petani Eropa. Setiap tahun
mereka mengumpulkan jerami rumput gandum
untuk makanan hewan selama musim dingin.
Jerami hanya bisa dikumpulkan ketika hawa
cerah dan kering. Istilah “Make hay while the
sun shines,” berarti bahwa manusia perlu
-20-
melakukan sesuatu pada waktu serta
kesempatannya. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This is a great opportunity. Make
hay while the sun shines.” Dengan kata lain,
“Inilah peluang baik sekali. Ambillah peluang
ini pada waktunya.”
151. “When in Rome.” Istilah ini berasal dari
Kitab Suci dan merupakan himbauan kepada
orang percaya. Mereka harus berani hidup
seperti orang Romawi untuk meraih orang
Romawi. Tentu saja penyesuaian ini tidak
berarti meninggalkan hukum Allah. Istilah
“when ini Rome,” berarti bahwa kita perlu
menyesuaikan diri dengan keadaan serta budaya
di sekitar kita. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “When in Rome, do as the Romans.”
Dengan kata lain, “Apabila di Roma berlakulah
seperti orang Roma.”
151. “Lion’s share.” Istilah ini berasal dari orang
yang mengamati kebiasaan kawanan singah
ketika ia makan. Singah betina yang paling
sering berburu dan memangsa binatang. Tapi
yang dahulu makan dan mendapat porsi terbesar
selalu singah jantan. Istilah “lion’s share,” atau
‘porsi singah’ berarti bahwa seseorang mendapat
porsi terbesar walaupun mungkin bukan dia
yang menghasilkannya. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “He got the lion’s share of the
deal.” Dengan kata lain, “Dia mendapat porsi
terbesar dalam usaha ini.”
152. “Pot calling the kettle black.” Istilah ini
berasal dari orang Australia kuno yang memasak
dengan kayu api. Kalau masak dengan kayu api,
pancinya pasti hitam dan kotor dengan arang.
Istilah “pot calling the kettle black,” berarti
panci menganggap ceret hitam. Artinya, orang
yang berlaku munafik menuduh orang berdosa
sedangkan dosa dia sama. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “He is just the pot calling the
kettle black.” Dengan kata lain, “Dia menuduh
orang berdosa sedangkan dia melakukan dosa
yang sama.”
153. “Mutual ground.” Istilah ini berasal dari
peperangan di Abad Pertengahan. Di waktu ini
dua belah lawan menyediakan tanah di antara
kedua pasukan mereka untuk bertemu secara
aman untuk membicarakan syarat perdamaian.
Istilah “mutual ground,” berarti rela menerima
pendapat lawan kita demi perdamaian. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Good mutual
ground is a place where we both feel
comfortable to talk.” Dengan kata lain, “Tempat
aman untuk berdamai di mana kita saling merasa
cukup aman untuk berbicara.”
154. “No hoper.” Istilah ini berasal dari Kitab
Suci. Kita dianjurakan untuk tabah, karena
ketabahan mendatangkan keteguhan hati, dan
keteguhan hati mendatangkan pengharapan.
Orang yang dianggap tidak tabah, tidak dapat
diharapkan. Istilah “no hoper” berarti bahwa
seseorang dianggap tidak dapat diharapkan
bahkan tanpa pengharapan, kecuali dia turut
perintah kitab suci tadi. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “He is a real no hoper. He
needs to change.” Dengan kata lain, “Dia betul-
betul tidak dapat diharapkan. Dia perlu
berubah.”
155. “Clear as mud.” Istilah ini berasal dari
orang yang sering menyeberangi tanah rawa atau
sawah. Karena lumpur tidak bening, sulit tahu
apakah lumpurnya dalam atau dangkal. Benda
tajam juga sering kali tersembunyi di dalamnya.
Istilah “clear as mud,” atau ‘sebening lumpur’
berarti bahwa penjelasan seseorang kepada
orang lain masih kurang jelas baginya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Are my
instructions clear? As clear as mud.” Dengan
kata lain, “Apakah penjelasan aku jelas?
Sebening lumpur.”
156. “Great minds think alike.” Istilah ini
banyak dipakai orang Australia. Artinya bahwa
orang pandai sering sepikir. Sebagai balasan
orang suka bilang, “Foolish minds seldom
differ,” atau orang bodoh juga sepikir. Ini
merupakan istilah positif dengan balasan negatif.
Istilah “great minds think alike,” berarti bahwa
dua orang sepikir terhadap suatu hal. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “That is a good
idea. Of course, great minds think alike.”
Dengan kata lain, “Ini ide bagus sekali. Tentu
saja, orang pandai biasa sepikir.”
157. “Right hand man.” Istilah ini berasal dari
Abad Pertengahan Eropa. Para satriawan
memakai pedang sebagai senjata pilihan mereka.
Karena mereka pakai tangan kanan untuk
memeggang pedang, bagian kanan tubuh perlu
-21-
dilindungi oleh seorang pengawal. Istilah “right
handman,” berarti ‘tangan kanan,’ yaitu
pengawal yang sangat dipercayai. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I trust him with my
life. He is my right hand man.” Dengan kata
lain, “Aku mempercayai dia dengan nyawa aku.
Dia adalah tangan kananku.”
158. “Get a life.” Istilah ini berasal dari
perkataan Al-Masih kepada orang beriman. Dia
bersabda, “Pencuri datang hanya untuk mencuri,
membunuh, dan membinasakan. Sebaliknya,
Aku datang dengan maksud supaya manusia
mempunyai hidup, dan mempunyainya
berlimpah-limpah. Istilah “get a life” berarti
‘carilah kehidupan’ yang wajar dan sejati.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Stop
blaming other people and get a life of your
own.” Dengan kata lain, “Jangan selalu
menyalahkan orang lain, tapi carilah kehidupan
yang wajar bagi dirimu sendiri.”
159. “What goes around.” Istilah ini berasal dari
filsafat atau kepercayaan tentang penyebab serta
akibatnya (kausa dan efek). Secara khusus,
pengertian ini berlaku pada soal moral atau
kelakuan. Dalam hal ini, apa yang kita lakukan
akhirnya akan dihasilkan kita. Istilah “what
goes around (comes around),” berarti bahwa apa
yang ditabur oleh seseorang, itu pulalah yang
akan dituainya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Do not worry, what goes around comes
around.”Dengan kata lain, “Jangan kawatir, apa
yang dilakukan akhirnya akan dihasilkan.”
160. “Pulling teeth.” Istilah ini berasal dari
pekerjaan dokter gigi, yaitu mencabut gigi.
Karena memang sangat sakit apabilah gigi
dicabut, tidak gampang melupakan pengalaman
ini. Istilah “pulling teeth,” berarti bahwa suatu
pergaulan atau urusan dengan orang-orang
tertentu sangat digumuli bahkan menjadi
tantangan berat. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Trying to deal with government
beaureacrats is like pulling teeth.” Dengan kata
lain, “Mengurus sesuatu dengan pegawai
pemerintah kadang-kadang bagaikan mencabut
gigi.”
161. "Pull strings." Istilah ini berasal dari
sandiwara wayang serta dalangnya. Dibalik
setiap sandiwara wayang selalu terdapat dalang
yang memainkan tali boneka wayang. Istilah
“pull strings,” berarti bahwa seseorang
mengambil peran dalang dengan menarik tali-tali
untuk mengatur suatu keadaan agar dia
beruntung. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “How did you get things done so
quickly? I pulled some strings.” Dengan kata
lain, “Bagaimana Anda bisa mengurus hal ini
dengan begitu cepat? Aku menarik tali boneka.”
162. "Splitting hairs." Istilah ini berasal dari
pengamat bulu serta rambut. Sehelai rambut
sangat kuat walaupun ukurannya kecil dan
sangat halus. Setiap orang mempunyai rata-rata
seratus ribu helai rambut di kepala. Istilah
“splitting hairs,” berarti bahwa setiap hal atau
masalah selalu diperdebatkan atau dipesulit.
Memang tidak gampang untuk membelah sehelai
rambut. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
What you are saying is really just splitting
hairs.” Dengan kata lain, “Apa yang Anda
katakan hanya mempersulit yang sebenarnya
tidak begitu sulit.
163. “Icing on the cake.” Istilah ini berasal dari
juru roti. Pada bagian atas kebanyakan kue
terdapat lapisan gula. Itulah yang termanis dari
semua bahan-bahan kue. Lapisan gula bisa
diberi warna dan dibentuk menjadi sangat indah.
Contohnya kue nikah. Istilah “icing on the
cake” berarti suatu tambahan atau bonus yang
menguntungkan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “My wife is a blessing. But, the
icing on the cake is that she can cook well.”
Dengan kata lain, “Isteri aku menjadi berkah.”
Tapi yang lebih mengutungkan bahwa dia
pandai masak.”
164. “Memory like a sieve.” Istilah ini berasal
dari pelupa. Seorang pelupa disamakan dengan
saringan dalam hal bahwa hampir semua benda
cair yang masuk saringan itu keluar lagi. Sama
juga pelupa selalu melupakan apa yang didengar.
Istilah “memory like a sieve”, berarti bahwa apa
yang didengar langsung keluar dari pengingatan.
Pelupa memang tidak gampang mengingat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am so
forgetful. I have a memory like a sieve!”
Dengan kata lain, “Aku betul-betul pelupa.
Pengingatan aku seperti saringan.”
-22-
165. “Wet blanket.” Istilah ini berasal dari
pemadaman api. Selimut atau karung basah
sangat efektif untuk memadamkan api biasa,
karena api kalah dengan air dan udara ditutupi.
Istilah “wet blanket,” berarti bahwa seseorang
bersikap kecil hati dan suka memadamkan rasa
bahagia orang lain. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I do not want to go out tonight
because it might rain. Do not be such a wet
blanket!” Dengan kata lain, “Aku tidak mau
keluar mala mini karena takut kehujanan.
Jangan suka kecil hati!”
166. "Tip of the iceberg." Istilah ini berasal dari
gumpalan es di air. Gumpalan es di air tidak
tenggelam karena gelembung, tapi hanya
sebagian kecil, yaitu ujung paling atas yang
terlihat terapung di atas permukaan air. Istilah
“tip of the iceberg,” berarti bahwa hanya ujung
dari suata hal yang terlihat. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: The goodness seen in
the world is really only the tip of the iceberg.”
Dengan kata lain, “Kebaikan yang terlihat di
dunia ini sebenarnya sedikit saja dari
keseluruhan kebaikan yang ada.”
167. “Head and shoulders above the rest.” Istilah
ini berasal dari Kitab Suci. Seorang raja
namanya Sa’ul. Tidak ada seorangpun yang
lebih elok dari padanya. Dari bahu ke atas ia
lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
Tapi kerajaannya ditolak TUHAN karena Sa’ul
tidak mengikuti apa yang diperintahkan
TUHAN." Istilah “head and shoulders above the
rest,” berarti bahwa seseorang lebih dari pada
yang lain. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “His abilities are a head (and shoulders)
above the rest.” Dengan kata lain, “Kemampuan
dia melebihi yang lain.”
168. “Real world.” Istilah ini berasal dari
bidang riset. Suatu hal yang memerlukan
jawaban praktis bukan teory disebut ‘real world’
atau dunia nyata. “All about real life” atau
“Inilah kehidupan sejati”, motonya CVC hampir
sama makanya. Istilah “real world,” berarti
bahwa suatu problem memerlukan jawaban
nyata bukan teoretis. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This is a real world problem that
needs real world answers.” Dengan kata lain,
“Inilah suatu problem nyata yang memerlukan
jawaban nyata.”

169. “Time flies.” Istilah ini berasal dari seorang
penyair Romawi bernama Virgil. Dia menulis
bahwa ‘waktu melayang tak akan kembali.’
Istilah “time flies (when you are having fun),”
berarti bahwa waktu terasa lebih cepat habis
ketika bersukaria. Apabila bersedih waktu terasa
tak habis-habis. Tapi, biar bersuka maupun
sedih, waktu tak akan kembali. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Time flies when you
are having fun, but more slowly when you are
sad.” Dengan kata lain, “Waktu menghilang
lebih cepat ketika bersukaria, tapi lebih lambat
ketika bersedih.”
170. “Worth his salt.” Istilah ini berasal dari
ibarat Al-Masih tentang orang yang berguna dan
tidak berguna bagi Tuhan. Apabila garam
(manusia) menjadi tawar, dengan apakah garam
itu dapat diasinkan? Dahulu garam begitu
berharga sehingga sebagian dari gaji tentara
terdiri dari jatah garam. Istilah “worth his salt,”
bahwa seseorang berguna atau dihargai dalam
pekerjaan atau jasanya. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “He is definitely worth his
salt.” Dengan kata lain, “Pekerjaan dia betul-
betul berguna.”
171. “Rome wasn’t built in a day.” Istilah ini
berasal dari ibarat dalam bahasa Perancis.
Orang Perancis berkata bahwa Roma tidak
terdiri dalam satu hari. Akhirnya istilah ini
diambil alih oleh bahasa Inggris. Istilah “Rome
wasn’t built in a day,” berarti bahwa suatu tugas
terlalu sulit untuk cepat diselesaikan dan kita
perlu bertekunlah dalam melaksanakannya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Do not
worry, Rome was not built in a day.” Dengan
kata lain, “Jangan kuatir, bertekunlah
menyelesaikan tugasmu.”
172. “Pull the wool over your eyes.” Istilah ini
berasal dari hakim Inggris. Mereka memakai
rambut palsu atau wig yang terbuat dari bulu
domba sebagai tanda jabatan mereka. Para
terdakwa kadang-kadang ingin menipu hakim
agar dia tidak terhukum. Hakim yang diakal
sepertinya matanya tertutup rambut palsu ini.
Istilah “pull the wool over your eyes,” berarti
bahwa diakal atau ditupu. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Be careful! I think he is
pulling the wool over your eyes.” Dengan kata
-23-
lain, “Hati-hati! Aku rasa bahwa dia mengakal
Saudara.”
173. “Turn the tables.” Istilah ini berasal dari
Isa Al-Masih. Dia mengusir semua orang yang
sedang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia
menjungkir-balikkan meja-meja penukar uang
dan kursi-kursi penjual burung merpati. Dia
melakukan hal ini karena mereka menjadikan
bait Allah sebagai sarang penyamun. Istilah
“turn the tables,” berarti menjungkir-balikkan
keadaan menjadi lebih baik. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “He turned the tables
against their evil plans.” Dengan kata lain, “Dia
menjungkir-balikkan rencana jahat mereka.”
174. “Fail-safe.” Istilah ini berasal dari zaman
perang dingin dan berlaku pada prosedur serta
sistem yang menangani meriam nuklier.
Prosedur serta sistem ini perlu menjamin bahwa
meriam nuklir ini tidak bisa tertembak. Istilah
“fail-safe,” berarti bahwa sebuah sistem atau
prosedur terjamin aman. Walaupun sistem serta
prosedur manusia tidak bisa terjamin seratus
persen aman, sampai kini belum terjadi perang
nuklir, kan? Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “It is a fail-safe system.” Dengan kata
lain, “System ini terjamin aman.”
175. “Look sharp.” Istilah ini berasal dari para
preman Inggris pada abad 1800-an. Mereka
selalu was-was dan siap siagalah terhadap
detektip yang mencari mereka. Bos mereka
selalu mendorong mereka agar “look sharp”
‘was-was’ supaya tidak tertangkap atau ditipu
polisi mata-mata. Istilah “look sharp,” berarti
was-waslah terhadap sesuatu yang
membahayakan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Look sharp guys! This is a big
challenge.” Dengan kata lain, “Was-waslah
teman-teman! Inilah tantangan besar bagi kita.”
176. “Done deal.” Istilah ini berasal dari pemain
kartu. Setelah kartu dibagikan, kartu yang pada
kita perlu kita mainkan sebaik mungkin.
Biarpun kita ingin dibagi kartu lagi, kartunya
sudah dibagi dan tidak bisa dibagi lagi. Istilah
“done deal,” berarti bahwa suatu urusan sudah
beres dan disetujui semua pihak dan tidak akan
diubah lagi. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “It is a done deal now. We will have to
accept it gracefully.” Dengan kata lain,
“Urusannya sudah beres. Kita perlu pasrah
menerima hasilnya.”
177. “Talk shop.” Istilah ini berasal dari toke
atau pedagang. Karena mereka memikirkan
pekerjaan, sering kali itulah yang dibicarakan
siang malam. Bagi yang tidak bekerja ngomong
urusan kerja melulu bisa bikin bete. Istilah “talk
shop,” berarti bahwa seseorang berbicara tentang
urusan kerja atau bisnis di luar jam kerja. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Please stop
talking shop and start talking with me.” Dengan
kata lain, “Tolong berhenti berbicara tentang
urusan kerja dan mulai berbicara dengan aku.”
178. “Fear factor.” Istilah ini berasal dari ilmu
psikologis. Pendalaman terhadap jiwa manusia
menunjuk bahwa ketakutan adalah salah satu
faktor kejiwaan terpenting. Pengaruh rasa takut
terhadap hal-hal tertentu menimbulkan
fobia. Fobia membuahkan rasa takut yang tidak
rasionalis lagi. Istilah “fear factor,” berarti hal
yang menjadi ketakutan bagi seseorang. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “What is your
fear factor? Do not be afraid.” Dengan kata
lain, “Apa yang menjadi factor ketakutan
Anda? Janganlah takut.”
179. “Bite the bullet.” Istilah ini berasal dari
tentara yang luka-luka di lapangan perang. Pada
zaman pra-obat bius seperti morfin, tentara yang
dibedah menggiggit sebuah peluru untuk
menahan rasa sakit. Istilah “bite the bullet,”
berarti membiasakan diri dengan keadaan yang
kurang menyenangkan. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Because of this severe
drought, we need to bite the bullet and save
water.” Dengan kata lain, “Dengan kemarau
panjang ini, kita perlu membiasakan diri dengan
keadaan ini dan menghemat pemakaian air.”
180. “What I fear I create.” Istilah ini berasal
dari Nabi Ayub. Dia berkata, “Karena yang
kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang
kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” Dia
berkata demikian karena musibah yang dia alami
di mana semua anak mati dan hartanya
hilang. Istilah “what I fear I create,” berarti
bahwa kalau kita takut akan sesuatu, apa yang
ditakuti bakal jadi. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Be careful that what you fear you
do not create.” Dengan kata lain, Hati-hati
-24-
bahwa apa yang kautakutkan, tidak menimpa
engkau.”
181. “Field day.” Istilah ini berasal dari gerakan
latihan militer. Pada hari-hari tertentu tentara
wajib turun ke lapangan untuk latihan
militer. Tentu saja latihan lapangan lebih enak
dari perang benaran. Istilah “field day,” berarti
bahwa sesuatu yang dianggap sulit ternyata
mudah sekali dilakukan. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “We are having a field day in
this competition. We are winning so easily!”
Dengan kata lain, “Kami betul-betul gampang
memenangkan pertandingan ini. Kami mudah
sekali menang!”
182. “Come back to bite you.” Istilah ini berasal
dari pelatih singah dan harimau
sirkus. Walaupun binatang itu dilatih, dia tetap
binatang buas yang bisa, bahkan sering
menyerang pelatihnya. Istilah “come back to
bite you,” berarti bahwa kelakuan kita kepada
orang lain bisa menjadi boomerang. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Be careful
how you treat others. Otherwise it may come
back to bite you. ” Dengan kata lain, “Hati-hati
berlaku kepada orang lain. Kalau tidak, nanti
bisa jadi boomerang bagi Anda.”
183. “Grass is greener.” Istilah ini berasal dari
‘cowboy’ atau gembala sapi. Mereka
memperhatikan bahwa sapi selalu ingin makan
rumput di luar pagar dibandingkan rumput di
dalam halamannya sendiri. Istilah “grass is
greener,” berarti bahwa sesuatu di luar halaman
atau milik kita dianggap lebih menarik daripada
halaman atau milik sendiri. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Well, the grass is
always greener on the other side of the fence.”
Dengan kata lain, “Rumput selalu lebih hijau di
luar halaman sendiri.”
184. “Wheat from the chaff.” Istilah dari sabda
seorang nabi tentang Al-Masih: “Gandum akan
dikumpulkan-Nya di lumbung, tetapi sekam
akan dibakar-Nya dengan api yang tidak pernah
padam.” Istilah “separate the wheat from the
chaff,” berarti bahwa apa yang benar perlu
dipisahkan dari yang tidak benar. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “We need to separate
the wheat from the chaff in this matter.” Dengan
kata lain, “Dalam hal ini, kita perlu memisahkan
gandum dari sekamnya.”
185. “Shoplifting.” Istilah ini berasal dari zaman
purba Babel. Ribuan tahun lalu pun kaki lima
dan pedagang sudah ada. Di Babel orang
berjualan barang dari tenda. Ketika pencuri
hendak mencuri, tenda itu diangkat bulat-bulat
dan dibawa lari. Istilah “shoplifting” atau
‘mengangkat toko’ berarti bahwa barang jualan
dicuri atau dibawa lari. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Shoplifting is a crime that
must be punished.” Dengan kata lain, “Mencuri
barang jualan adalah suatu kejahatan yang
menuntut hukuman.”
186. “Monkey business.” Istilah ini berasal dari
pengamat monyet. Ternyata kehidupan monyet
penuh dengan bermain-main, bergurau dan lari
sana sini. Monyet itu juga terkenal nakal.
Istilah “monkey business,” atau ‘urusan monyet’
seringkali dipakai untuk kelakuan anak-anak
yang nakal atau kurang ajar. Kadang-kadang
bisa dipakai untuk orang tua juga. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Go straight to bed
now and no more monkey business.” Dengan
kata lain, “Pergi langsung tidur dan jangan nakal
lagi.”
187. “Busy bee.” Istilah ini berasal dari
pengamat lebah. Lebah selain dari semut
merupakan salah satu serangga yang paling rajin.
Lembah membangun sarang, membuat madu
dan berani mengorbankan diri demi sekawannya.
Istilah “busy bee,” atau ‘lebah sibuk’ berarti
bahwa seseorang dianggap rajin sekali dan
sangat dapat diharapkan dalam hal bekerja.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Great
job! You are a busy bee aren’t you?” Dengan
kata lain, “Ini pekerjaan bagus! Anda betul-
betul seorang yang rajin seperti lebah.”
188. "Patience is a virtue." Istilah ini berasal dari
Raja Sulaiman yang tinggal di Timur Tengah
lebih dari 3000 tahun silam. Dia berkata, "Akhir
suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang
sabar lebih baik dari pada tinggi hati." Sebagai
manusia terbijak, dia sangat mengerti hati
manusia. Istilah “patience is a virtue,” berarti
bahwa ‘kesabaran adalah kebajikan.’ Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Don’t get
angry! Remember, patience is a virtue.” Dengan
-25-
kata lain, “Jangan marah! Ingat bahwa kesabaran
adalah kebajikan.”
189. “Eager beaver.” Istilah ini berasal dari
pengamat binatang berang-berang yang berasal
dari Amerika Utara. Binatang ini sangat rajin
menebang kayu dengan gigi besarnya untuk
membuat bendungan air guna ia bersarang.
Istilah “eager beaver,” menggambarkan orang
yang sangat rajin dan bersemangat terhadap
pekerjaan atau tugas yang diberikan kepadanya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “You
are such an eager beaver! You put us all to
shame.” Dengan kata lain, “Anda betul-betul
rajin! Anda membuat semua kami malu.”
190. “Long in the tooth.” Istilah ini berasal dari
penunggang kuda. Mereka mengamati bahwa
semakin tua seekor kuda, gusinya mengecil
sehingga kelihatan bahwa giginya jadi lebih
panjang. Tentu saja, kuda tua tidak begitu
berguna lagi. Istilah “long in the tooth,” berarti
bahwa seseorang dianggap lanjut usia untuk
dipertanggung jawabkan suatu tugas. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is too long
in the tooth to be doing that work.” Dengan kata
lain, “Dia sudah terlalu lanjut usia untuk
melakukan pekerjaan itu.”
191. “Horsing around.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan kuda ketika ia bermain. Kuda suka
sekali lari sini sana di halamannya bahkan sering
kali sampai saling mendorong kuda lain dengan
badannya karena begitu bersemangat berlari dan
bekejaran. Istilah “horsing around,” berarti
bermain dengan terlalu bersemangat sehingga
bisa saling melukai. Biasanya ini berlaku untuk
anak-anak. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Stop horsing around before you hurt
each other.” Dengan kata lain, “Tolong berhenti
bergurau sebelum kalian saling melukai.”
192. “High horse.” Istilah ini berasal dari zaman
satria di Eropa. Pada Abad Pertengahan ini
hampir semua masyarakat diperbudak oleh kaum
satria. Hanya satria yang boleh memiliki kuda.
Dengan naik kuda mereka duduk tinggi di atas
orang lain. Istilah “high horse,” berarti bahwa
seseorang mentang-mentang karena jabatannya,
tapi kalau tidak berjabat dia menjadi orang biasa
saja. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Get down off your high horse! Who do you
think you are?” Dengan kata lain, “Jangan
mentangkan diri orang besar! Kamu sebenarnya
siapa?”
193. “Don’t let the sun go down.” Istilah ini
berasal dari seorang ra’sul. Dia hidup hampir
2000 tahun yang lalu dan bersabda kepada
jemaah di Efesus, “Jangan simpan amarahmu
hingga matahari terbenam.” Istilah “Don’t let
the sun go down while you are still angry,” atau
‘jangan biarakan matahari terbenam selama
masih marah,’ berarti jangan menyimpan
amarahmu sehingga berdendam. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Don’t let the sun go
down. Be patient!” Dengan kata lain, “Jangan
biarakan matahari terbenam. Sabarlah!”
194. “Give an inch.” Istilah ini mungkin berasal
dari orang tarik tambang. Apabila tarik tambang
penting sekali supaya tidak menyerahkan satu
inci kepada lawan. Istilah “Give an inch, take a
mile,” berarti ‘menyerahkan satu inci, diambil
satu mil (kilo).’ Artinya, kita mengorbankan
sedikit demi kerja sama, tapi lawan kita
menyalahgunakan kesempatan ini. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Be careful!
You give an inch and he will take a mile.”
Dengan kata lain, “Hati-hati! Jikalau Anda
kasih satu inci dan dia akan mengambil satu
mil.”
195. “Marked man.” Istilah ini berasal dari
narapidana pada Abad Pertengahan. Baju
mereka ditandai dengan huruf “X” putih.
Mereka sering kali dipaksa berbaris melalui
jalan besar kota untuk dipertontonkan masa.
Mereka dianggap bersalah dan patut dihukum.
Istilah “marked man,” berarti bahwa seseorang
menjadi sasaran atau target karena dia dianggap
bersalah. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “He is a marked man now. He better
watch out.” Dengan kata lain, “Sekarang dia
menjadi sasaran. Dia perlu was-was.”
196. "Balls in your court." Istilah ini berasal dari
pemain tennis. Olaraga tenis dimainkan dalam
lapangan yang dipisahkan oleh net. Tujuannya
memukul bola ke sebelah net agar tidak dapat
dikembalikan. Kalau tidak bisa dikembalikan,
poin dimenangkan yang memukul bola pertama.
Istilah “balls in your court,” berarti ‘bola di
lapanganmu.’ Artinya, kamu yang perlu
-26-
mengambil keputusan mau berbuat apa. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “The balls in
your court. You decide.” Dengan kata lain,
“Bola di lapanganmu. Anda yang perlu
mengambil keputusan.”
197. "Full steam ahead." Istilah ini berasal dari
mesin uap yang digunakan pada abad 1800an.
Setelah diisi dengan arang dan arang itu muali
membara panas, baru uapnya menjadi kuat dan
mesinnya makin cepat. Itu sebabnya kereta api
uap tidak bisa cepat melaju. Istilah “full steam
ahead,” berarti ‘maju terus,’ jangan berhenti
menuju sasaran. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: Don’t stop now! Come on, full
steam ahead.” Dengan kata lain, “Jangan
berhenti sekarang. Ayo, marilah kita maju
terus.”
198. "Go against the flow." Istilah ini berasal
dari tukang perahu sungai. Setiap kali mereka
mau mudik sebuah sungai mereka harus
melalawan arus. Apabila arus sungai itu deras,
perlu berdayung dengan lebih kencang. Istilah
“go against the flow,” berarti ‘berusaha melawan
arus’ karena tidak mau hanyut. Istilah ini juga
digunakan untuk melawan kebiasaan-kebiasaan
manusia. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Sometimes, to do right, you must go
against the flow.” Dengan kata lain, “Kadang-
kadang untuk berbuat benar, Anda perlu
melawan arus dunia.”
199. “Arm and a leg.” Istilah ini berasal dari
tukang potret foto zaman dulu. Mereka
memperhitungkan biaya foto berdasarkan jumlah
kaki dan lengan yang terlihat dalam foto,
tentunya selain dari muka. Makin banyak
tangan dan lengan yang terlihat, semakin mahal
fotonya. Istilah “arm and a leg,” berarti bahwa
sesuatu sangat mahal atau memerlukan
pengorbanan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Australian made products cost an arm
and a leg.” Dengan kata lain, “Produk buatan
Australia sangat mahal harganya.”
200. “Loose canon.” Istilah ini berasal dari
angkatan laut Inggris. Pada waktu itu mereka
masih menggunakan kapal perang layar yang
dibuat dari kayu. Meriam besi yang mereka
gunakan sangat berat. Kalau kereta meriam itu
lepas dari relnya, bisa menembuskan lambung
kapal sehingga karam. Istilah “loose cannon”
digunakan untuk orang yang tidak tahu diri
dalam hal ngomong. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Watch what he says because he
is a loose canon.” Dengan kata lain, “Hati-hati
dengan omongan dia, karena dia tidak tahu diri.”
201. “Go the extra mile.” Istilah ini berasal dari
ibarat Isa Almasih. Dia berkata bahwa siapapun
yang memaksa engkau berjalan satu mil,
berjalanlah bersama dia sejau dua mil. Istilah
“go the extra mile,” merupakan saran agar kita
melakukan lebih dari pada yang dituntut, biarpun
itu baik atau buruk. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Always be prepared to go the
extra mile in everything that you do.” Dengan
kata lain, “Perlu selalu bersedia untuk
melakukan lebih dari pada yang dituntut dalam
segala hal.”
202. “Fishy.” Istilah ini berasal dari nelayan di
Sungai Mississippi di Amerika Serikat. Pancing
panjang dengan puluhan kail perlu diperiksa
setiap hari. Kalau tidak, ikan yang tertangkap
akan mati dan membusuk. Kalau tercium bau
busuk para nelayan tahu pancing itu belum
diperiksa dan temannya mungkin bermasalah.
Istilah “fishy,” berarti bahwa sesuatu belum
beres atau mencurigakan. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “There is something fishy
going on here, isn’t there?” Dengan kata lain,
“Ada yang kurang beres atau mencurigakan di
sini, ya?”
203. “Suffer in silence.” Istilah ini berasal dari
Nabi Yeaku. Dia bernubuat tentang Isa Almasih
bahwa ‘dia membiarkan diri ditindas dan tidak
membuka mulutnya.’ Istilah “suffer in silence,”
berarti bahwa seseorang membiarkan dirinya
dianiaya tanpa membuka mulutnya untuk
membenarkan diri walaupun dia memang benar.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Even
though he was in the right, he chose to suffer in
silence.” Dengan kata lain, “Walaupun dia
benar, dia memilih untuk ditindas tanpa
membuka mulutnya.”
204. “Not just a pretty face.” Istilah ini berasal
dari kebiasaan manusia yang cenderung lebih
memperhatikan apa yang di depan mata daripada
apa yang di hati. Istilah “not just a pretty face,”
berarti bahwa seseorang dihargai bukan karena
-27-
rupa yang cakap atau cantik tapi karena hati
yang baik atau pemikiran yang tajam. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You are not
just a pretty face. Thanks! Your advice really
helped.” Dengan kata lain, “And bukan muka
yang cantik saja. Terima kasih! Nasihat Anda
betul-betul menolong aku.”
205. “Beauty is only skin deep.” Istilah ini
berasal dari pola pikir dan pola rasa laki-laki
yang biasanya lebih dahulu tertarik kepada
kecantikan wanita sebelum memikirkan apa
yang di hati wanita itu. Istilah “beauty is only
skin deep,” berarti bahwa ‘kecantingan hanya
sedalam kulit. Sambungan istilah ini, “…but
ugliness goes right to the bone”, berarti “...tapi
keburukan sampai ke tulang.” Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Remember, beauty is
only skin deep.” Dengan kata lain, “Tolong
ingat, kecantikan hanya sedalam kulit.”
206. “Down to earth.” Istilah ini berasal dari
petani. Para petani dianggap sangat sederhana,
mudah dikenal dan terbuka. Apalagi hikmat
mereka sangat praktis sekali dan mudah
dimengerti. Karena mereka bikin kebun dan
ladang setiap tahun, ibarat mereka banyak
berhubungan dengan tanah. Istilah “down to
earth,” berarti bahwa seseorang dianggap
sederhana dan sangat terbuka. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “You will like him.
He is really down to earth.” Dengan kata lain,
“Anda pasti menyukai dia. Dia orang yang
betul-betul mudah dikenal.”
207. “Head in the clouds.” Istilah ini berasal dari
pandangan tentang orang yang kurang praktis.
Karena mereka hampir selalu melamun,
seringkali idenya bagaikan fantasi yang sulit
terealisasi. Kalau mereka ngomong, seringkali
tidak nyambung dengan apa yang dibicarakan
orang lain. Istilah “head in the clouds,” berarti
bahwa seseorang sepertinya selalu melamun.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “She is
so impractical. Her head is always in the
clouds.” Dengan kata lain, “Dia sangat kurang
praktis. Dia sepertinya selalu melamun.”
208. “Bum steer.” Istilah ini berasal dari
gembala sapi atau ‘cowboy.’ Selain dari
menggembalai sapi, cowboy juga menjual-
belikan sapi atau steer. Biasanya cowboy
mengenal sapi mana yang berharga dan yang
tidak. Tapi kadang-kadang mereka bisa tertipu
dan membeli sapi yang kurang berharga. Istilah
“bum steer,” berarti menerima sesuatu yang
tidak seperti yang diharapkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “That bean fertiliser is
a bum steer.” Dengan kata lain, “Pupuk kacang
itu tidak seperti yang diharapkan.”
209. “Lip service.” Istilah ini berasal dari
Firman Allah, "Bangsa ini datang mendekat
dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan
bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku,
dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah
manusia yang dihafalkan.” Istilah “lip service,”
berarti bahwa seseorang hanya manis di bibir
saja tapi tidak hatinya tidak sejati. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “They don’t
really mean it. It is just lip service.” Dengan
kata lain, “Mereka tidak benar-benar sejati. Itu
hanya manis dibibir.”
210. “Short straw.” Istilah ini berasal dari Nabi
Yunus. Dia ingin mengingkari panggilan Tuhan
dengan naik kapal laut. Tapi terjadi angin badai
besar. Lalu para awak kapal buang undi, supaya
mengetahui, karena siapa ditimpa oleh
malapetaka ini. Mereka membuang undi dan
Yunuslah yang kena undi. Istilah “short straw,”
berarti bahwa kena undi terpendek. Undi ini
biasa diambil dari jerami. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Sorry, you drew the short
straw.” Dengan kata lain, Maaf, Anda yang kena
undi jerami terpendek.
211. “Last straw.” Istilah ini berasal dari Timur
Tengah. Seekor unta bisa dimuat dengan
puluhan kilo jerami. Tapi, kalau sudah sehelai
melebihi batas kemampuannya, dia tidak mau
berdiri. Istilah “last straw” atau ‘helai jerami
terakhir’ berarti sesuatu yang membuat kita tidak
bisa tahan lagi. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Her harsh words were the last straw for
me.” Dengan kata lain, “Kata-kata kasar dia
membuat aku tidak bisa tahan lagi.”
212. “Cry poor.” Istilah ini berasal dari orang
yang bersikap pengemis. Dia selalu minta-minta
dan berkata bahwa dia kekurangan padahal tidak
demikian. Sebenarnya dia malas atau kikir.
Istilah “cry poor,” menggambarkan orang yang
tidak mau memberi dengan limpah sehingga dia
-28-
tidak pernah diberkati. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Give generously to others
and do so without a grudging heart.” Dengan
kata lain, “Memberi kepada orang lain dengan
limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita.”
213. “Sponge.” Istilah ini berasal dari busa atau
sepon. Benda ini paling mampu menyerap air
sehingga sepon yang tadinya ringan kemudian
menjadi berat. Tapi istilah “sponge,” juga bisa
menggambarkan sikap manusia. Istilah
“sponge,” berarti bahwa seseorang selalu ingin
menerima saja dan lebih suka dijamin dari pada
menjamin dalam hal makanan, minuman,
dll. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: "If
a man will not work, he shall not eat." Dengan
kata lain, “Jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan.”
214. “Tooth and nail.” Istilah ini berasal dari
kerelaan seorang ibu atau induk binatang yang
akan menggunakan senjata apa saja demi
keselamatan anaknya. Walaupun tidak sekuat
lawannya, sang ibu atau induk akan terus
bertahan sampai mati. Istilah “tooth and nail,”
atau ‘gigi dan kuku’ berarti rela berkorban untuk
membela sesuatu yang dianggap penting. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “She will fight
tooth and nail to keep her kids from
harm.” Dengan kata lain, “Dia rela berkorban
untuk membela anaknya dari mala bahaya.”
215. “Forgive and forget.” Istilah ini berasal
dari nubuat nabi Yeremia: “Demikianlah firman
TUHAN, sebab Aku akan mengampuni
kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka.” Tuhan rela mengampuni dan
melupakan dosa manusia, sedangkan manusia
sangat sulit untuk melakukan hal yang
sama. Istilah “forgive and forget,” merupakan
saran agar mengampuni dan melupakan dosa
orang lain terhadap kita. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “For your own sake, forgive
and forget.” Dengan kata lain, “Demi Anda
sendiri, mengampuni dan melupakan.”
216. “Sleep on it.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang bijak yang tidak mau terlalu
cepat mengambil keputusan. Biasanya orang
bijak ingin menunggu paling kurang satu malam
untuk mengkaji ulang rencana
keputusannya. Istilah “sleep on it,” berarti suatu
hal di bawa tidur dulu, baru keputusan akan
diambil. Dengan demikian, keputusan tidak
tergesa-gesa. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Let me sleep on it. Tomorrow I will let
you know.” Dengan kata lain, “Biarkan aku
pikirkan dulu. Besok aku akan memberitahukan.
217. “Flat out.” Istilah ini berasal dari pemacu
kuda dan kaum satria. Ketika kuda ingin
dikendalikan atau diberhentikan, kendali akan
ditarik. Tapi apabila kuda diajak untuk berlari
sekencang mungkin, kendalinya akan
dikendurkan agar leher kuda tidak terasa
terkendali lagi. Istilah “flat out,” berarti bahwa
melakukan suatu tugas dengan seluruh semangat
atau tenaga. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I am flat out working on my
thesis.” Dengan kata lain, “Aku mengerjakan
tesisku dengan seluruh tenaga.”
218. “Left hand doesn’t know what the right
hand is doing.” Istilah ini berasal dari Isa Al-
Masih, “Tetapi engkau, jangan sampai tangan
kirimu tahu apa yang diperbuat oleh tangan
kananmu pada waktu engkau memberi
sedekah.” Artinya, jangan menjadi tinggi hati
karena memberi sedekah. Kini istilah ini berarti
bahwa sekelompok rekan kerja (kaki tangan)
kurang kompak bekerja. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Their left hand doesn’t know
what their right hand is doing.” Dengan kata
lain, “Mereka kurang tahu apa yang dilakukan
satu sama lain.”
219. “Open season.” Istilah ini berasal dari
pemburu. Di negara-negara Barat pada musim-
musim tertentu para pemburu bisa memburu
binatang. Ada pula musim-musim tertentu,
misalnya ketika rusa beranak, yang melarang
orang berburu agar rusa itu bisa berkembang
biak. Istilah “open season,” berarti bahwa tidak
ada larangan sama sekali untuk berburu atau
melakukan hal lain. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “There are no restrictions. It is
open season.” Dengan kata lain, “Tidak ada
larangan. Bebas untuk melakukannya.”
220. “Lose sleep over it.” Istilah ini berasal dari
kebiasan orang tidak bisa tidur karena hatinya
gelisah. Biasanya, kalau tidak merasa gelisah
lebih gampang tidur. Istilah “lose sleep over it,”
berarti bahwa apabila diawali kata “will” (akan)
-29-
dan “will not atau won’t” (tidak akan) berarti
‘akan atau tidak akan merasa gelisah dalam hal
tertentu. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I am not going to lose any sleep over
this. It is not my problem.” Dengan kata lain,
“Aku tidak akan merasa gelisah tentang hal
ini. Ini bukan urusan aku.”
221. "Muck around." Istilah ini digunakan
untuk orang yang suka bergurau. Anak-anak
suka sekali bermain-main di dalam
lumpur. Kadang-kadang anak-anak juga suka
saling berlemparan lumpur. Karena mereka
tidak serius dan hanya bergurau orang seringkali
tertawa ketika menonton mereka. Istilah “muck
around,” berarti bergurau atau bercanda. Tidak
serius. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Don’t worry. They are only mucking
around.” Dengan kata lain, “Jangan
kuatir. Mereka hanya bercanda.”
222. “Much ado about nothing.” Istilah ini
berasal dari penyair Inggris terkenal William
Sheakspeare. Salah satu karangan dia adalah
‘much ado about nothing.’ Karangan ini tentang
orang yang bereaksi terlalu ekstrim dalam hal
main cinta. Istilah “much ado about nothing,”
berarti bahwa orang bereaksi terlalu ekstrim
dalam hal kehidupan sejati. Padahal yang
dianggap ekstrim sebenarnya tidak
serius. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“This situation is much ado about
nothing.” Dengan kata lain, “Keadaan ini
sebenarnya tidak begitu serius.”
223. “Wise-up.” Istilah ini berasal dari Nabi
Sulaiman. Dia bersabda, “Baiklah orang bijak
mendengar dan menambah ilmu.” Dia
mendorong orang bodoh agar menjadi lebih
bijak. Untuk menjadi lebih bijak seseorang
harus rela mendengar dan menambah
ilmu. Istilah “wise-up,” berarti bahwa seseorang
didorong untuk menjadi lebih bijak dan
mendewasa dalam pikirannya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Wise-up! I am really
disappointed in your attitude.” Dengan kata lain,
“Jadilah bijak! Saya betul-betul kecewa karena
sikapmu.”
224. “On the same page.” Istilah ini berasal dari
kegiatan beragama Nasrani. Jemaat perlu
membaca buku nyanian atau Al-Kitab pada
halaman sama agar nyanyian atau bacaan
mereka tidak kacau. Istilah “on the same page,”
berarti bahwa semua bersama-sama pada
halaman yang sama atau sepadan, sehati,
sepikir. Artinya, saling setuju dalam hal
memikirkan atau melakukan sesuatu. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Are we all on
the same page?” Dengan kata lain, “Apakah kita
sehati dalam hal ini?”
225. “Gravy train.” Istilah ini berasal dari
karyawan yang membangun rel kereta api di
awal tahun 1900an. Pekerjaan mereka dinilai
gampang atau susah berdasarkan gaji dan
kondisi kerja. Istilah “gravy train,” atau ‘kereta
kuah’ berarti bahwa pekerjaan itu gampang dan
gajinya besar. Artinya, santai-santai saja. Kata
“gravy” atau “kuah” slang untuk duit. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “With your
new job you are really on the gravy train.”
Dengan kata lain, Dengan pekerjaan barumu,
kamu betul-betul santai saja.”
226. “Waste of breath.” Istilah ini berasal dari
orang yang capek ngomong. Karena selalu
mengeluh atau ngomel sebab omelannya tidak
pernah diperhatikan, akhirnya dia capek
ngomong dan tidak mau campur tangan
lagi. Istilah “waste my breath,” berarti bahwa
menghabiskan nafas atau capek ngomong karena
tidak pernah diperhatikan. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “I am sick and tired of
complaining. It is a waste of breath.” Dengan
kata lain, “Saya capek sekali mengeluh.” Itu
membuat saya capek ngomong.”
227. “Face your giants.” Istilah ini berasal dari
Nabi Musa. Ketika bangsa yang dipimpin Nabi
Musa akan masuk ke tanah Kanaan, mereka
mengirim 12 orang untuk mengintai daerah
itu. Ketika mereka kembali, 10 antaranya takut
karena orang raksasa. Hanya dua orang yang
berani untuk maju dan menduduki negeri itu.
Istilah “face your giants,” berarti hadapilah apa
yang ditakuti. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “If you don’t face your giants now, you
never will.” Dengan kata lain, “Jikalau tidak
menghadapi ketakutanmu sekarang, tidak akan
mungkin.”
228. “Bite the hand that feeds you.” Istilah ini
berasal dari orang yang memelihara binatang
-30-
buas sebagai binatang kesayangan atau untuk
selengaraan sirkus. Walaupun binatang buas itu
bisa diajar untuk menjadi jinak, sebagai binatang
buas sifatnya masih buas. Istilah “bite the hand
that feeds you,” berarti bahwa orang yang kita
percayai mengkhiayanati kita. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “To be unfaithful is to
bite the hand that feeds you.” Dengan kata lain,
“Kalau menyeleweng menghianati orang yang
percaya kepada kita. ”
229. "Tongue in cheek." Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang menahan diri tertawa. Kalau
sesuatu dianggap lucu tetapi kurang sopan untuk
tertawa, tawa itu bisa ditahan dengan menaruh
lidah di sisi mulut. Dengan demikian kita tidak
memalukan diri ataupun orang lain. Istilah
“tongue in cheek,” berarti bahwa sesuatu
dikatakan dengan tujuan bercanda bukan serius.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Don’t
take it personally; it was said tongue in cheek.”
Dengan kata lain, “Jangan ambil hati; itu
dikatakan untuk bercanda saja.”
230. “Bite your tongue.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang menahan diri mengatakan apa
yang di lubuk hatinya karena dianggap kurang
sopan atau kurang patut. Semua manusia ingin
menyatakan isi hatinya pada waktu tertentu,
khususnya jika sakit hati. Istilah “bite your
tongue,” yang berarti ‘menggiggit lidah’
digunakan jika menahan diri menyatakan sesuatu
yang ingin dikatakan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Rather than offending, it is better
to bite your tongue.” Dengan kata lain, “Dari
pada menyakiti hati, lebih baik menahan diri.”
231. “Matter of time.” Istilah ini berasal dari
binatang ataupun manusia yang terkenal sabar.
Misalnya ular sawah menunggu berhari-hari
untuk mangsanya. Manusia sabar juga akan
menunggu yang diharapkan dengan amat sabar.
Istilah “matter of time,” atau ‘hanya sebatas
waktu’ berarti bahwa apabila sesuatu dinantikan
dengan sabar, keinginan akan tercapai. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Be patient. It
is only a matter of time before you get what you
want.” Dengan kata lain, “Tolong sabar. Hanya
sebatas waktu untuk keinginanmu tercapai.”
232. “Thorn in my flesh.” Istilah ini berasal dari
Ras’ul Pa’ul. Dia pernah berkata, “Aku
diberikan suatu duri di dalam tubuhku.” Dia
mengerti bahwa duri ini dizinkan Tuhan guna
mencegah agar dia tidak membesarkan diri.
Tentu saja suatu atau seorang ‘duri’ tidak
mungkin menjadi pilihan kita. Istilah “thorn in
my flesh,” berarti bahwa sesuatu atau seseorang
menjadi ‘duri’ yang senantiasa melukai atau
menghambat kita. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “He is a thorn in my flesh.”
Dengan kata lain, “Dia suatu duri di dalam
tubuhku.”
233. “Third time lucky”. Istilah ini berasal dari
penembak panah. Karena sulit untuk
mengetahui jarak jatuhnya anak panah perlu
melepaskan tembakan beberapa kali untuk
mengena sasaran dengan tepat. Istilah “third
time lucky,” atau ‘beruntung pada kali
ketiganya,’ berarti bahwa untuk berhasil
biasanya sesuatu perlu diulang beberapa kali.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Keep
on trying. Maybe it will be third time lucky.”
Dengan kata lain, “Berusaha terus. Mungkin
kali ketiga ini bisa beruntung.”
234. "Grow up." Istilah ini berasal dari sabda
seorang rasul: “Pada masa kanak-kanakku, aku
berbicara seperti layaknya kanak-kanak, aku
berpikir seperti layaknya kanak-kanak, dan aku
pun berpandangan seperti layaknya kanak-
kanak. Tetapi setelah aku berumur, maka segala
sifat kanak-kanak itu pun kutinggalkan. Istilah
“grow up,” berarti ‘jadilah dewasa.’ Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Grow up and
stop being so childish!” Dengan kata lain, “Jadi
dewasalah dan berhenti berlaku seperti kanak-
kanak!”
235. “Short and sweet.” Istilah ini berasal dari
orang berpidato. Orang yang berbakat berpidato
tidak perlu panjang lebar untuk menyampaikan
kesan dan pesan tertentu. Melainkan dengan
singkat dan manis dia bisa merayu para
pendengarnya. Kemampuan ini bakat luar biasa
khususnya bagi kaum politikus. Istilah “short
and sweet,” berarti bahwa singkat dan padat
makna perkataan seseorang. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Our talk was short
and sweet.” Dengan kata lain, “Pembicaraan
kami singkat dan padat.”
-31-
236. “Ignorance is bliss.” Istilah ini digunakan
untuk orang bodoh. Ibaratnya orang ini
membangun rumah di atas dasar pasir bukan
batu karena lebih gampang. Tapi apabila badai
datang rumah orang bodoh roboh. Istilah
“ignorance is bliss,” berarti ‘kebodohan adalah
kebahagaian.’ Artinya orang bodoh tidak tahu
bahwa dia sebenarnya di ambang krisis. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Ignorance is
bliss. There is no sense of fear.” Dengan kata
lain, “Kebodohan adalah kebahagaian. Tidak
ada rasa takut.”
237. “Face value.” Istilah ini berasal dari tukang
perhiasan dan batu berharga seperti intand dan
permata. Karena keahlian atau pengalaman
mereka bisa menalai intan dan permata dengan
mata telanjang. Menurut penilaian ini mereka
bisa kasih harga yang tepat. Istilah “face value,”
atau ‘nilai muka’ berarti bahwa seseorang
dinalai langsung dengan apa adanya tanpa
menerka-nerka. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I take everyone I meet at face value.”
Dengan kata lain, “Aku menilai semua orang
yang bertemu saya tanpa menerka-nerka.”
238. “Coming good.” Istilah ini berasal dari
pemuda-pemudi nakal yang mulai sadar. Dahulu
kelakuan mereka nakal tapi sekarang sudah
mulai sadar dan menjadi lebih baik. Memang
belum sempurna Istilah “coming good,” berarti
bahwa sudah mulai sadar dan berkelakuan lebih
baik dan tidak mau terlalu nakal lagi. Artinya
dalam proses memperbaiki diri. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “He used to be a bad
boy but now he is coming good”. Dengan kata
lain, “Dahulu dia anak nakal tapi sekarang sudah
mulai lebih baik.”
239. “Run wild.” Istilah ini berasal dari binatang
yang menjadi liar. Binatang pelihara bisa
dijadikan jinak tapi kalau tidak diperhatikan
akhirnya bisa menjadi liar lagi. Contohnya
anjing, rusa dan babi liar di Australia yang
banyak merusak ladang dan ternak petani.
Istilah “running wild,” berarti bahwa seseorang
berkeliaran dan sulit dilarang berbuat apa-apa.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Without discipline children and adults will run
wild.” Dengan kata lain, “Tanpa bimbingan
anak-anak dan orang dewasa menjadi liar.”
240. “Firm foundations.” Istilah ini berasal dari
Isa Al-Masih. Dia bersabdah tentang dua
macam dasar. Ibaratnya dua rumah. Satu
dibangun di atas pasir dan satu di atas batu.
Hanya dasar batu yang bisa bertahan ketika
badai datang. Rumah berdasar pasir hancur dan
roboh. Istilah “firm foundations,” berarti bahwa
dasar kehidupan kita teguh. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “To stand firm in life
you need to have firm foundations.” Dengan
kata lain, “Untuk bertahan dalam kehidupan ini
perlu memiliki dasar yang teguh.”
241. “Recipe for disaster.” Istilah ini berasal dari
penggunaan resep. Resep bisa digunakan untuk
membuat apa saja, baik makanan, misalnya sup
maupun bahan peledak seperti sendawa, bahkan
racun tikus. Tergantung ramuannya saja. Istilah
“recipe for disaster,” atau ‘resep untuk
kecelakaan’ berarti bahwa suatu strategi atau
keputusan begitu kurang bijak sehingga sangat
membahayakan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This strategy is a recipe for
disaster.” Dengan kata lain, “Strategi ini adalah
resep untuk kecelakaan.”
242. “Win some lose some.” Istilah ini berasal
dari pertandingan. Dalam setiap pertandingan
pasti ada yang menang dan kalah. Yang belum
tentu adalah siapa yang akan menang dan siapa
yang akan kalah. Soal menang dan kalah juga
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
manusia. Istilah “win some lose some,” berarti
bahwa ada yang akan dimenangkan kita dan ada
pula yang tidak akan dimenangkan. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You win some
and you lose some in life.” Dengan kata lain,
“Anda akan menang dan juga bisa kalah dalam
kehidupan ini.”
243. “Win-win solution.” Istilah ini berasal dari
ahli bernegosiasi. Sedapat mungkin mereka
harus mencari solusi yang saling menyenangkan
atau memenangkan lawan. Kalau tidak dua
belah pihak jarang mau bekerja sama. Istilah
“win-win solution” berarti mencari solusi yang
saling menyenangkan bagi dua belah pihak.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “If
possible we need to find a win-win solution.”
Dengan kata lain, “Kalau bisa kita perlu
menemukan situasi yang saling menyenangkan.”
-32-
244. “No win situation.” Istilah ini berasal dari
ahli bernegosiasi. Apabila mereka tidak bisa
menemukan solusi dalam suatu perselisihan,
akhirnya mereka harus mengakui bahwa ini
situasi atau keadaan yang tidak mudah
diselesaikan. Istilah “no win situation” berarti
keadaan yang tidak gampang teratasi. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “For the time
being this is a no win situation.” Dengan kata
lain, “Untuk sementara waktu keadaan ini tidak
teratasi.”
245. “Millstone around my neck.” Istilah ini
berasal dari Isa Al-Masih yang berkata bahwa
barangsiapa menyebabkan anak-anak kecil
berdosa, maka lebih baik sebuah batu kisaran
digantungkan pada lehernya, lalu ia
ditenggelamkan di laut yang dalam. Istilah
“millstone around my neck,” berarti sesuatu atau
seseorang yang menjatuhkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “That mistake is a
millstone around my neck.” Dengan kata lain,
“Kesalahan itu menjatuhkan saya.”
246. “When push comes to shove.” Istilah ini
berasal dari pertandingan ‘raja gunung’.
Biasanya orang berdiri di puncak bukit kecil dan
menyenggol bahkan mendorong lawannya agar
tidak tergeser dari tempat tertinggi. Istilah
“when push comes to shove,” berarti suatu
keadaan yang memerlukan langkah jelas.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “When
push comes to shove, are you reliable?” Dengan
kata lain, “Ketika langkah konkrit diperlukan,
apakah Anda dapat dipercayai?”
247. “Action not words.” Istilah ini berasal dari
perkataan seorang nabi. Dia berkata bahwa,
“Janganlah kita menunjukkan kasih dengan
perkataan atau lidah saja, tetapi hendaklah
dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Istilah
“action not words” berarti bahwa bukan kata-
kata tapi perbuatan yang diutaman. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I want to see
action not just hear nice words.” Dengan kata
lain, “Saya ingin melihat perbuatan bukan
mendengarkan kata-kata yang enak
didengarkan.”
248. “Actions speak louder than words.” Istilah
ini berasal dari perkataan seorang nabi tentang
hal iman. Jika tidak disertai perbuatan, maka
dengan sendirinya iman itu mati. Istilah “actions
speak louder than words,” berarti bahwa
‘perbuatan berbicara lebih jelas dari pada
perkataan’. Perkataan tanpa perbuatan tidak
begitu berarti. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “His actions speak much louder than just
his words.” Dengan kata lain, “Perbuatan dia
menunjukkan sifatnya dengan lebih jelas
dibandingkan perkataan dia saja.”
249. “Rule the roost.” Istilah ini berasal dari
pengamat ayam pelihara. Biasanya seekor ayam
jantan yang paling dominan akan menguasai
tenggeran atau tempat ayam hinggap setiap
malam sehingga semua ayam lain mengalah.
Istilah “rule the roost,” berarti bahwa seseorang
menguasai lingkungannya dan ingin
mengalahkan orang lain di lingkungannya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “In this
family Mum rules the roost.” Dengan kata lain,
“Dalam keluarga ini Mama yang menguasai.”
250. “Strikes a chord.” Istilah ini berasal dari
pemain musik. Setiap musisi menyukai paduan
nada tertentu ketika bermain musik. Para
pendengar musik juga lebih suka paduan nada
minor atau mayor. Panduan nada itu
mengesankan bagi mereka. Istilah “strikes a
chord,” berarti bahwa apa yang didengar betul-
betul mengesankan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “What was said really strikes a
chord with me.” Dengan kata lain, “Apa yang
dikatakan betul-betul mengesankan bagi saya.”
251. “Crocodile tears.” Istilah ini berasal dari
pengamat buaya. Ketika buaya ingin
menangkap mangsanya kadang-kadang terlihat
cairan keluar dari matanya yang kelihatan seperti
air mata. Tentu saja buaya itu tidak menangis.
Itu bukan air mata Istilah “crocodile tears,”
berarti air mata falsu atau mengangis tidak tulus
hati. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Do not trust his crocodile tears.” Dengan kata
lain, “Jangan percaya dia karena tangisan dia
tidak tulus hati.”
252. “Sweet tooth.” Istilah ini berasal dari orang
ataupun binatang yang suka makan manisan.
Bagi yang suka manisan ataupun gula-gula
mereka gampang tergoda ataupun ditangkap
dengan umpan manisan, bahkan rela berjalan
jauh untuk mendapatkan manisan
-33-
kesayangannya. Istilah “sweet tooth,” berarti
suka sekali makan manisan tertentu, misalnya
kue, madu, dll. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Bears have a real sweet tooth for
honey.” Dengan kata lain, “Beruang suka sekali
makan manisan madu.”
253. “Sea change.” Istilah ini berasal dari
penyair Inggris yang terkenal William
Shakespeare. Dalam sandiwaranya “The
Tempest” atau “Badai”, dia menceritakan
perubahaan besar dalam kehidupan seseorang.
Istilah “sea change,” berarti bahwa seseorang
mengambil alih kehidupan yang berbeda jauh
dengan sebelumnya. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Moving from the city to the
country is his sea change.” Dengan kata lain,
“Pindah dari kota ke pedalaman adalah
perubahaan besar dia.”
254. “Upper hand.” Istilah ini berasal dari doa
Nabi Da’ud. Dia berdoa, “Bangkitlah, TUHAN,
janganlah manusia merajarela; biarlah bangsa-
bangsa dihakimi di hadapan-Mu.” Istilah “upper
hand,” atau ‘tangan teratas’ berarti merajarela
atau dalam posisi untuk menang dalam
pertandingan atau pertikaian. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Be careful! He is
getting the upper hand.” Dengan kata lain, “Hati-
hati! Dia dalam posisi bisa menang.”
255. “Blow me down.”Istilah ini berasal dari
pelaut negro hitam yang berasal dari Afrika.
Kata “blow” adalah homonim. Arti pertama
adalah “tiupan angin”. Yang kedua adalah
pukulan. Para pelaut sering kena tiupan angin
dan kadang-kadang pukulan juga. Istilah ini
mengambil maknanya dari dua arti ini. Istilah
“blow me down,” berarti suatu kabar yang
mengherankan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Blow me down! I had no idea.”
Dengan kata lain, “Wah! Saya sama sekali tidak
tahu!”
256. “Buy time.” Istilah ini berasal dari bidang
hukum. Sebuah kontrak selalu ada masa
berlakunya. Misalnya rumah dikontrak satu
tahun. Kalau kontrak itu perlu diubah, pasti
memerlukan bayaran atau tebusan unutk
memperpanjang atau mempersingkat masa
kontrak. Istilah “buy time,” berarti ‘membeli
waktu’ atau mencari alasan untuk menunda
keputusan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I need to buy time until I know what to
do.” Dengan kata lain, “Saya perlu menunda
keputusan samapi saya tahu apa yang mesti
dilakukan.”
257. “Bide your time.” Istilah ini berasal dari
pemburu. Para pemburu perlu sabar menunggu
kesempatan untuk menangkap mangsanya.
Pemburu kurang sabar bukan pemburu yang
pandai. Istilah “bide your time,” berarti
‘menunggu waktumu’ atau menunggu
kesempatan terbaik yang menguntungkan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “If you
bide your time, your opportunity will come.”
Dengan kata lain, “Kalau Anda sabar menunggu,
kesempatan Anda akan datang.”
258. “Home is where the heart is.” Istilah ini
berasal dari perantau asal Eropa. Karena
menjelajahi dunia sampai ke ujung bumi, mereka
selalu merasa senang ketika pulang ke tanah air,
apalagi ke tempat asal. Istilah “home is where
the heart is,” atau ‘rumah adalah tempat hatiku’
berarti bahwa hati manusia selalu tertarik kepada
tempat asalnya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “It feels good to be home, because home
is where the heart is.” Dengan kata lain,
“Rasanya senang jika pulang, karena rumah
adalah tempat hatiku.”
259. “Tit for tat.” Istilah ini berasal dari bahasa
Inggris kuno pada abad ke-16. “Tit” artinya
‘mendorong’ dan “tat” artinya ‘memukul’
sebagai balasan terhadap yang mendorong.
Istilah “tit for tat” berarti balasan yang sesuai
dengan kesalahan dan adat istiadat setempat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “You
wrong me I’ll wrong you. That is tit for tat.
Dengan kata lain, “Anda bersalah terhadap saya,
saya akan bersalah terhadap Anda. Itulah
balasan yang sesuai dengan kesalahan.”
260. “Leap of faith.” Istilah ini berasal dari
seorang filosofer Negara Denmark bernama
Søren Kierkegaard. Dia berkata bahwa antara
manusia dengan Allah terdapat jurang pemisah
yang hanya dapat dijembatani dengan iman. Dia
percaya bahwa kehidupan manusia lebih berarti
dengan iman. Istilah “leap of faith,” berarti
bahwa tindakan yang akan diambil memerlukan
-34-
langkah dalam iman. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “This next step is a real leap of
faith for me.” Dengan kata lain, “Langkah
berikut ini betul-betul langkah iman bagi saya.”
261. “Busy body.” Istilah ini berasal dari kata-
kata yang menggambarkan orang yang selalu
suka campur tangan dengan urusan orang lain.
Keinginan untuk mengurus orang lain berarti
bahwa seorang ‘busy body’ cenderung
mengeritik. Istilah “busy body,” berarti bahwa
suka campur tangan dengan urusan orang lain.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “She is
such a busy body that she want to know
everything that is going on.”Dengan kata lain,
“Dia begitu suka campur tangan dengan urusan
orang lain sehingga dia ingin tahu segala sesuatu
yang terjadi.”
262. “Friends in high places.” Istilah ini berasal
dari orang yang pandai memilih teman yang
menguntungkan dia. Apabila mengenal orang
yang kaya atau berkedudukan tinggi kita lebih
gampang mendapatkan lowongan kerja, bukan?
Biasanya sih begitu karena kedudukan lebih kuat
dari kepandaian. Istilah “friends in high places,”
berarti berteman dengan orang yang
berkedudukan. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “He is successful because he has friends
in high places.” Dengan kata lain, “Dia
beruntung karena berteman dengan orang yang
berkedudukan.”
263. “Love conquers all.” Istilah ini berasal dari
perkataan seorang Ras’ul terkenal. Dia bersabda
bahwa dari tiga hal terpenting, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, yang paling besar di
antaranya ialah kasih. Artinya kasih lebih
sempurna. Istilah “Love conquers all,” atau
‘kasih mengalahkan segala hal’ berarti bahwa
kasih ialah hal terbesar ataupun buah dari iman
dan pengaharapan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “You know that love conquers
all.” Dengan kata lain, “Tahukan Anda bahwa
kasih mengalahkan segalal hal.”
264. “Spilled the beans.” Istilah ini berasal dari
kebiasaan orang Yunani purba untuk memungut
suara. Mereka menggunakan kacang putih yang
berarti ‘setuju’ dan kacang hitam yang berarti
‘tidak setuju’. Karena setiap pemungutan
memerlukan suara bulat, kalau terlihat kacang
hitam, pemungutan pasti batal. Istilah “spilled
the beans,” berarti ‘membongkar rahasia.’
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: Oh no!
He spilled the beans.” Dengan kata lain, “Aduh!
Dia membongkar sesuatu yang seharusnya
rahasia.”
265. “Crying over spilt milk.” Istilah ini berasal
dari zaman purba Eropa. Di waktu itu susu
sangat berharga karena bergizi. Kalau susu
tertumpah pasti merasa sedih. Tapi kalau sudah
tumpah apa boleh buat kan? Istilah “crying over
spilt milk,” berarti merasa terlalu sedih tentang
kejadian sepele saja. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Try and forget about it. There is
not use crying over spilt milk.” Dengan kata
lain, “Coba melupakannya. Jangan terlalu
bersedih tentang hal ini.”
266. “Piece of the action.” Istilah ini berasal
dari pembagian kue di hari ulang tahun. Para
hadirin pasti kebagian satu potong besar atau
kecil tergantung banyaknya orang dan besarnya
kue. Jika tidak kebagian pasti para hadirin akan
mengeluh atau merasa kecewa. Istilah “piece of
the action,” berarti mendapat bagian atau porsi
dari suatu kesempatan, khususnya dalam hal
peluang bisnis. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I am really hoping to get a piece of the
action.” Dengan kata lain, “Saya betul-betul
berharap bisa mendapat bagian.”
267. “Draw the line.” Istilah ini berasal dari
perang Alamo antara Amerika Serikat dan
Meksiko di tahun 1836. Kolonel William Travis
membuat garis di pasir dan mengajak semua
yang berani mati melangkahi garis ini. Orang
berani ini yang bertahan sampai mati di dalam
benteng Alamo. Istilah “draw the line,” berarti
bahwa tidak akan menerima hal yang
bertantangan dengan prinsip tertentu. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I draw the line
with corruption.” Dengan kata lain, “Saya tidak
akan menerima hal korupsi.”
268. “Swan song.” Istilah ini berasal dari balet
“Swan Lake”. Balet ini menceritakan
bagaimana Pangeran Siegfried jatuh cinta
dengan Ratu Odette yang telah dijadikan burung
Angsa oleh tukang sihir yang jahat. Balet ini
selalu dikhiri dengan nyanian tentang Ratu
Odette menjadi wanita lagi dan dipersatukan
-35-
dengan kekasihnya. Istilah “swan song”, berarti
nyanian terakhir atau penghabisan. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “This is your
swan song.” Dengan kata lain, “Ini penghabisan
bagi Anda di sini.”
269. “Seal of approval.” Istilah ini berasal dari
segel raja. Di Timor Tengah dari zaman purba
pun segel raja selalu digunakan untuk
meresmikan sesuatu. Surat tanpa segel raja pasti
dianggap tidak resmi. Tapi surat lengkap
dengan segel raja bisa dianggap syah. Istilah
“seal of approval,” atau ‘segel persetujuan’
berarti bahwa sesuatu disetujui oleh yang
berwewenang. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “This project has the boss’ seal of
approval.” Dengan kata lain, “Proyek ini sudah
disetujui oleh bos.”
270. “Keep your eye on the ball.” Istilah ini
berasal dari pemain jenis-jenis olah raga yang
menggunakan bola. Untuk menangkap,
memukul atau menendang bola dengan tepat
perlu betul-betul berfokus kepada arah bola.
Istilah “keep your eye on the ball” berarti tetap
berfokus kepada tanggung jawab yang
terpenting. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “To do well at work or study you need to
keep your eye on the ball.” Dengan kata lain,
“Agar berhasil dalam pekerjaan atau pelajaran
Anda perlu tetap berfokus kepada tanggung jawa
ini.”
271. “Fall by the wayside.” Istilah ini berasal
dari ibarat Isa Al-Masih tentang hati orang.
Seorang penabur menabur gandum di ladang.
Menurut jenis tanahnya gandum itu berhasil atau
tidak. Hati manusia juga sama: ada yang
melakukan Firman dan ada yang tidak sehingga
akhirnya gagal. Istilah “fall by the wayside,”
yang berarti ‘jatuh di tepi jalan’, mengibaratkan
orang yang tidak berhasil melakukan tugas.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Unfortunately he fell by the wayside.” Dengan
kata lain, “Sayangnya dia tidak berhasil dalam
tugasnya.”
272. “Best foot forward.” Istilah ini berasal dari
barisan tentara. Kalau mereka berbaris dan
gerak maju setiap orang harus melangkah ke
depan dengan kaki yang sama. Kalau tidak,
gerakan ini tidak seimbang dan barisannya
kacau. Kaki inilah dianggap kaki terbaik.
Istilah “best foot forward” berarti kaki yang
terbaik untuk gerak maju atau kemampuan
terbaik kita ditampilkan dulu. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Be ready to put your
best foot forward.” Dengan kata lain,
“Bersiaplah untuk menampilkan kemampuan
terbaik Anda dulu.
273. “Throw caution to the wind.” Istilah ini
berasal dari pelayar. Pelayar waspadah selalu
memperhatikan arah serta kecepatan angin. Tapi
kalau pelayar menghadapi keadaan darurat,
mereka tidak banyak memperhatikan arah dan
kecepatan angin, melainkan hanya berfokus
untuk bertahan. Istilah “throw caution to the
wind” berarti melangkah dengan berani tanpa
banyak berpikir tentang akibatnya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “I have decided
to throw cation to the wind.” Dengan kata lain,
“Saya sudah memutuskan untuk berlangkah
dengan berani.”
274. “Fill your shoes.” Istilah ini berasal dari
pengguna sepatu. Kalau kita pakai sepatu orang
sering kali kurang cocok bagi kita sampai sudah
membiasakan diri dengan sepatu ini. Karena
setiap sepatu memilki peran tertentu, misalnya
bekerja, sekolah, dll. Orang yang memakainya
perlu berlaku sesuai dengan peran sepatu itu. Ini
tidak gampang. Istilah “fill your shoes” berarti
mengambil peran orang lain. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I am not confident
that I can fill your shoes.” Dengan kata lain,
Saya kurang percaya bahwa saya bisa
mengambil peran Anda.”
275. “Lined up.” Istilah ini berasal dari
perdagangan. Apabila ingin menjual produk
perlu ditaruh dalam barisan atau kelompok
tertentu yang enal dilihat sehingga cepat dibeli.
Kalau penataan barang diatur sesuai dengan
selera pembeli, pasti lebih berhasil. Istilah
“lined up” berarti bahwa sudah bersiap untuk
menghasilkan sesuatu. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “I have a new job lined up
before I leave this job.” Dengan kata lain, “Saya
sudah bersiap dengan mendapatkan pekerjaan
baru sebelum meninggalkan pekerjaan ini.”
276. “Spit the dummy.” Istilah ini berasal dari
dot bayi. Bayi diberikan dot agar dia tidak
-36-
mengomel atau menangis. Tapi kalau sudah
puas dengan dot seringkali bayi akan
meludahkan dot itu keluar dari mulutnya sambil
berteriak atau menangis. Istilah “spit the
dummy” atau ‘meludahkan dot’ berarti bahwa
seseorang dewasa berlaku seperti bayi kecil
karena merasa sakit hati. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Because he lost face he
really spit the dummy.” Dengan kata lain,
“Karena dia hilang muka dia berlaku seperti
bayi.”
277. “All Ears.” Istilah ini berasal dari perkataan
Isa-Almasih. Setelah dia menyampaikan
ajarannya dia sering kali berkata, “Siapa
mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah
ia mendengar!” Artinya siapa yang memiliki
hati terbuka, hendaklah ia melakukan ajaran ini,
jangan hanya mendengar saja. Istilah “all Ears”
berarti bahwa kita siap mendengar dan
melakukan sesuatu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I am all ears. Please tell me your
thoughts.” Dengan kata lain, “Saya siap
mendengar. Tolong kasih tahu saya pikiran
Anda.”
278. “In the line of fire.” Istilah ini datang dari
penembak, khususnya tentara. Apabila
berlatihan dengan peluru hidup, misalnya
menembak target, siapa saja yang dalam arah
tembakan tersebut bisa terluka bahkan mati
karena kena peluru. Kalau senjata itu kuat, jarak
beberapa kilometer masih berbahaya sekali jika
dikena peluru. Istilah “in the line of fire” berarti
bahwa kita bisa kena tembakan ataupun menjadi
sasaran orang. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “If you are not careful, you will be in his
line of fire.” Dengan kata lain, “Kalau tidak
berhati-hati, Anda akan menjadi sasaran dia.”
279. “Double-edged sword.” Istilah ini berasal
dari satriawan dan tentara pada zaman purba. Di
waktu itu mereka menggunakan pedang bermata
dua yang sangat efektif jika digunakan dengan
benar. Tapi kalau terjadi salah pukulan dari kita
ataupun sesama bisa terluka berat. Istilah
“double-edged sword” atau ‘pedang bermata
dua’ berarti bahwa hal yang bisa
menguntungkan kita juga bisa merugikan atau
menyakiti. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Trust is a double-edged sword.
Sometimes it can hurt us.” Dengan kata lain,
“Kepercayaan menjadi pedang bermata dua.
Kadang-kadang bisa menyakiti kita.”
280. “Lifeline.” Istilah ini berasal dari pelaut.
Setiap pelaut serta majikannya yang bertanggung
jawab selalu menyediakan pelampung
keselamatan baik bagi para awak kapal maupun
para penumpang. Pelampung keselamatan inilah
yang akan menyelamatkan orang ketika
kecelakaan di laut agar mereka tidak tenggelam.
Istilah “lifeline” berarti ‘pelampung
keselamatan’ dan memberi kesan bahwa akan
sangat membantu kita. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “The right answer in times of
trouble is a real lifeline.” Dengan kata lain,
“Jawaban benar dalam keadaan sukar menjadi
pelampung keselamatan.”
281. “Earn your stripes.” Istilah ini berasal dari
kebiasan tentara. Ketika naik pangkat mereka
akan secara resmi diberikan strip baru. Ini tanda
nyata di baju yang menyatakan bahwa orang ini
betul-betul memilki pangkat tersebut. Tentu saja
untuk mendapatkan strip pangkat tidak gampang
dan memerlukan kerja keras. Istilah “earn your
stripes” berarti bahwa sudah menerima
penghargaan karena bekerja keras. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You have
really earned your stripes doing this job.”
Dengan kata lain, “Anda betul-betul telah
menerima penghargaan karena bekerja keras
melakukan pekerjaan ini.”
282. “Fall on deaf ears.” Istilah ini berasal dari
perkataan Isa Al-Masih bahwa ‘siapa yang
bertelinga hendaklah ia mendengar.’
Maksudnya bahwa jangan hanya mendengar tapi
memperhatikan apa yang didengar. Banyak
orang sepertinya mendengar tapi tidak
memperhatikan. Pasti Anda pernah mengalami
orang yang berkat “ya”, tapi tidak
memperhatikan. Istilah “fall on deaf ears”
berarti ‘didengar telinga tuli’. Artinya walaupun
didengar, tidak diperhatikan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “What you said seems
to have fallen on deaf ears.” Dengan kata lain,
“Apa yang Anda katakan sepertinya tidak
diperhatikan sama sekali.”
283. "Crawl before you walk." Istilah ini berasal
dari pengamatan terhadap perkembangan bayi.
Hampir setiap bayi akan belajar untuk
-37-
merangkak sebulum dia bisa berdiri bahkan
berjalan. Sama juga dengan
memperkembangkan ketermpilan ataupun
pengetahuan, kita perlu belajar yang lebih
gampang dulu sebelum mencobai yang lebih
sulit. Istilah “crawl before you walk” berarti
‘merangkak sebelum berjalan’. Artinya perlu
belajar tahap demi tahap jika ingin berhasil
dalam suatu bidang. Tidak ada jalan pintas.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: There
are no shortcuts in learning a foreign language.
You must crawl before you walk. Dengan kata
lain, “Tidak ada jalan pintas dalam mempelajari
bahasa asing. Harus belajar tahap demi tahap.”
284. “Rock the boat.” Istilah ini berasal dari
perahu keselamatan di kapal laut. Kalau kapal
itu karam, semua penumpang serta awak kapal
akan melarikan diri menggunakan perahu
keselamatan ini. Tapi setiap penumpang perahu
harus berhati-hati bergerak agar perahunya tidak
oleng dan akhirnya kemasukan air dan karam.
Istilah “rock the boat” berarti jangan
‘membahayakan perahu’ yaitu jangan
menantang kebiasan-kebiasan sosial budaya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Most
people don’t rock the boat in matters of right and
wrong.” Dengan kata lain, “Kebanyakan orang
tidak berani menantang kebiasan benar dan
salah.”
285. “In the same boat.” Istilah ini berasal dari
nelayan dan pelaut. Semua penumpang serta
awak sebuah kapal dipersatukan dalam
kenyataan bahwa mereka perlu bekerja sama
dalam keadaan darurat agar selamat. Kalau
hanya mementingkan diri sendiri, akhirnya lebih
banyak orang akan celaka. Istilah “in the same
boat” berarti bahwa kita semua menghadapi
tantangan yang sama dan perlu bekerja sama
dalam hal ini. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “We need to understand that we are in
the same boat. We must work together.”
Dengan kata lain, “Kita perlu mengerti bahwa
kita menghadapi tantangan yang sama. Kita
perlu bekerja sama.”
286. “Back of my hand.” Istilah ini berasal dari
orang yang menguasai suatu keterampilan
ataupun daerah. Orang terampil ini bisa
membongkar mesin tanpa buku pedoman atau
menemukan jalan di tengah hutan tanpa peta
karena daya ingatnya. Orang seperti ini bisa
dipercaiyai. Istilah “back of my hand” atau
‘bagian belakang tangan saya’ berarti bahwa
bisa ingat semua detail yang berhubungan
dengan suatu bidang. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Dayak people in Kalimantan
know the jungle like the back of their hands.”
Dengan kata lain, “Orang Dayak di Kalimantan
sangat mengenal hutan mereka.”
287. “Ring true.” Istilah ini berasal dari lonceng
gereja di Eropa pada Abad Pertengahan.
Apabila loncengnya dibuat dengan benar,
nadanya akan kendengaran benar ketika dipukul.
Tapi kalau dibuat salah, nanti nadanya
kedengaran sumbang. Lonceng seperti ini tidak
dapat diterima, malah hanya lonceng yang
kedengaran pas nadanya yang akan dipukul di
gereja-gereja pada waktu itu. Istilah “ring true”
berarti bahwa sesuatu kedengaran benar dan
dapat dipercaya. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “If you ask me, his story does not
seem to ring true.” Dengan kata lain, “Menurut
saya, ceritanya kedengaran tidak benar.”
288. “Jack of all trades.” Istilah ini berasal dari
orang yang pandai mengerjakan sesuatu tapi
tidak memiliki gelar atau ijasah formal.
Misalnya mekanik yang belum pernah sekolah
tehknik tapi terampil memperbaiki mesin.
Istilah “jack of all trades” berarti orang yang
terampil dalam berbagai bidang. Kata “Jack”
sebenarnya nama umum untuk laki-laki,
misalnya seperti ‘Ali’. Tapi intinya kata ‘all
trades’ berarti terampil memperbaiki sesuatu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “He can
fix anything! He is a real Jack of all trades.”
Dengan kata lain, “Dia bisa memperbaiki apa
saja! Dia betul-betul terampil dalam berbagai
bidang.”
289. “Double-cross.” Istilah ini berasal dari
mata-mata. Daftar nama pelapor yang
membantu mata-mata dari pihak lawannya
ditandai dengan huruf “X”. Tapi kalau
informasi rahasia pelapor itu tidak berguna lagi
atau dicuriga bahwa dia dengan sengaja
memberi informasi yang falsu, nama pelapor itu
akan ditandai dengan dua huruf “XX” Istilah
“double-cross” atau dua huruf X berarti bahwa
kita ditipu oleh pihak yang kita percaya hanya
menipu pihak lawan. Dalam bahasa sehari-hari,
-38-
orang bilang: “I was double-crossed by my best
friend.” Dengan kata lain, “Saya ditipu oleh
teman akrab saya.”
290. “End of my rope.” Istilah ini berasal dari
gembala ternak. Ternak yang tidak dipagar
biasa diikat agar dia bisa tetap makan tapi tidak
bisa lepas dan mengganggu tanaman, ladang
atau kebun orang. Tapi kalau ternak itu terus
diikat di satu tempat saja dan rumput atau airnya
habis, dia akan berusaha melepaskan diri. Istilah
“end of my rope” berarti bahwa seseorang putus
asa atau puas dengan keadaannya sehingga ingin
melepaskan diri. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I am at the end of my rope with
my family at the moment.” Dengan kata lain,
“Sementara ini saya merasa puas dengan
kelakuan keluarga saya.”
291. “Two wrongs don’t make a right.” Istilah
ini berasal dari amsal atau kata bijak. Ketika
orang bersalah terhadap kita, tentu saja
keinginan untuk membalas kesalahan ini atau
membela diri sangat kuat. Apalagi kalau orang
itu bersalah untuk kedua kalinya. Lebih-lebih
lagi alasan kita untuk membalas. Istilah “two
wrongs don’t make a right” berarti bahwa dua
kesalahah tidak memberi alasan untuk kita
membalas. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I want to retaliate, but two wrongs don’t
make a right.” Dengan kata lain, “Saya mau
membalas, tapi lebih dari satu kesalahan tidak
memberi alasan benar untuk membalas.”
292. “Caught out.” Istilah ini berasal dari
permainan ‘cricket’ yang sedikit seperti main
kasti. Ada bola dan alat pukulan. Kalau saya
memukul bola yang bisa ditangkap lawan
sebelum bola itu kena tanah, saya harus berhenti
dari peran pemukul bola. Istilah “caught out”
berarti bahwa ditangkap basah dan harus keluar
atau berhenti dari sesuatu. Tentu saja orang
yang ditangkap basah biasanya malu. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “His sins
caused him to be caught out. Because of this,
now he is ashamed.”Dengan kata lain, “Dosa dia
menyebabkan dia ditangkap basah. Karena itu,
kini dia merasa malu.”
293. “End of the road.” Istilah ini berasal dari
penjahat yang melarikan diri. Hampir semua
penjahat akan melarikan diri menggunakan
mobil atau kuda dan ikut jalan yang diharapkan
mereka akan membantu untuk melarikan diri.
Tapi kalau jalan itu buntu, penjahat itu akan
tertangkap karena tidak bisa melarikan diri lagi.
Istilah “end of the road” berarti ‘jalan buntu’
yang mengakibatkan pemberhentian sesuatu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Being
a suspect can be the end of the road for many
people.” Dengan kata lain, “Menjadi terdakwa
bisa merupakan jalan buntu bagi banyak orang.”
294. “Bury the hatchet.” Istilah ini berasal dari
orang India Amerika Utara. Mereka
menggunakan kapak kecil, yaitu “hatchet” untuk
berperang. Apabila berdamai dengan lawannya,
kepala dari dua belah pihak akan memendamkan
kapak perangnya masing-masing untuk
menunjukkan secara simbolis bahwa mereka
siap berdamai. Istilah “bury the hatchet,”
berarti ‘berdamai’ dan saling bertekad untuk
tidak bertikai lagi. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Have you two buried the hatchet
or not? I hope so.” Dengan kata lain, “Apakah
kalian berdua sudah berdamai atau belum? Saya
berharap sudah.”
295. “Chew the fat.” Istilah ini berasal dari
orang Eskimo. Karena mereka tinggal di daerah
yang selalu dingin dan bersalju bahkan penuh es,
mereka makan lemak binatang agar tidak
kedinginan. (Kalau lapisan lemak di tubuh tebal,
tidak gampang kedinginan.) Ketika duduk di
rumah es mereka selama waktu gelap, satu
kebiasan orang Eskimo adalah berbicara sambil
makan lemak. Istilah “chew the fat,” berarti
berbicara bersama. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “We are chewing the fat together.”
Dengan kata lain, “Kami sedang berbicara
bersama.”
295. “Chew the fat.” Istilah ini berasal dari
orang Eskimo. Karena mereka tinggal di daerah
yang selalu dingin dan bersalju bahkan penuh es,
mereka makan lemak binatang agar tidak
kedinginan. (Kalau lapisan lemak di tubuh tebal,
tidak gampang kedinginan.) Ketika duduk di
rumah es mereka selama waktu gelap, satu
kebiasan orang Eskimo adalah berbicara sambil
makan lemak. Istilah “chew the fat,” berarti
berbicara bersama. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “We are chewing the fat together.”
-39-
Dengan kata lain, “Kami sedang berbicara
bersama.”
296. “Reap what you sow.” Istilah ini berasal
dari seorang Rasul. Dia berkata demikian:
“Janganlah kamu sesat! Allah tidak dapat
diperolok-olokkan. Apa yang ditabur oleh
seseorang, itu pulalah yang akan
dituainya.” Artinya, setiap kelakuan kita ada
akibat atau hasilnya yang baik atau buruk
tergantung kelakuan kita masing-masing. Istilah
“reap what you sow” berarti ‘menuai apa yang
ditabur.’ Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “You need to be aware that in this life
you will reap what you sow.” Dengan kata lain,
“Anda perlu menyadari bahwa dalam kehidupan
ini Anda akan menuai apa yang ditabur.”
297. “Cramp your style.” Istilah ini berasal dari
orang model yang bergaya. Para model suka
memakai pakaian yang keren dan
bergaya. Orang yang kurang keren dan bergaya
seperti mereka sering kali dianggap kurang
cocok dengan mereka karena membatasi
gayanya. Istilah “cramp your style” berarti
membatasi gaya Anda. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “You don’t want me to come
because I will cramp your style. I realise I am
not stylish.” Dengan kata lain, “Anda tidak mau
saya ikut karena akan membatasi gaya Anda.
Saya sadar bahwa saya kurang bergaya.”
298. "Throw in the white towel." Istilah ini
berasal dari juru tinju. Ketika pertandingan tinju
mereka menggunakan handuk putih untuk melap
keringat. Tapi handuk putih ini juga digunakan
untuk menunjukkan apakah petinjunya
berdarah. Darah akan kelihatan merah di
handuk putih. Ketika pengawal seorang petinju
merasa dia kalah atau luka berat, mereka akan
membuang handuk putih ke lantai untuk
menunjukkan bahwa pihak mereka mengaku
kalah. Istilah “throw in the white towel,” berarti
mengaku kalah. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “I think we should throw in the white
towel on this one.” Dengan kata lain, “Menurut
saya lebih baik kita mengaku kalah dalam hal
ini.”
299. “Test the waters.” Istilah ini berasal dari
Nabi Musa. Ketika merana di padang gurun
mereka kehabisan air di Meriba dan mengeluh
terhadap Musa dan Allah. Allah menguji
mereka untuk mencari tahu berapa kuat iman
mereka. Akhirnya Allah memberi air dari batu
melalui mujizat. Menguji air berarti mencobai
sesuatu dahulu sebelum mengetahui hasilnya.
Istilah “test the waters” berarti coba-coba dulu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “First I
need to test the waters to see if it works.”
Dengan kata lain, “Pertama-tama saya perlu
mencoba dulu untuk mencari tahu apakah bisa
berhasil.”
300. “Alive and kicking.” Istilah ini berasal dari
orang yang menjual-belikan ternak, khususnya
kuda. Kuda yang sehat dan belum pernah dilatih
suka menandang bahkan menggigit orang yang
mendekatinya. Tanda-tanda ini berarti bahwa
kuda ini sehat dan bibitnya baik. Kuda seperti
ini sehat dan mampu membawa beban berat,
jauh. Pasti kuda seperti ini akan dipilih untuk
dibeli. Istilah “alive and kicking” berarti bahwa
seseorang ataupun binatang sehat dan gagah.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I am
alive and kicking. I feel great!” Dengan kata
lain, “Saya sehat dan gagah. Saya merasa luar
biasa baik!”
301. “Baptism of fire.” Istilah ini berasal dari
penganiayaan pengikut Isa Al-Masih oleh
Kekaisaran Romawi. Karena tidak mau
menyembah dewa-dewa Romawi, mereka
dianiaya dan dibunuh. Salah satu penganiayaan
yang kejam dilakukan dengan ‘membaptiskan’
atau merendamkan mereka dalam minyak panas
yang berapi-api. Istilah “baptism of fire” berarti
bahwa kita menerima tantangan yang luar biasa
ketika menghadapi lawan atau musuh. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Starting a new
job was a real baptism of fire for me.” Dengan
kata lain, “Mulai pekerjaan baru merupakan
tantangan yang luar biasa bagi saya.”
302. “Batten down the hatches.” Istilah ini
berasal dari pelaut. Ketika angin ribut akan
datang, semua pintu serta jendela kapal perlu
ditutup rapat dan dikunci supaya air laut dari
ombak ataupun hujan tidak bisa masuk. Kalau
tidak bisa mengakibatkan kapal karam. Istilah
“batten down the hatches” biasanya digunakan
sebagai peringatan bahwa akan terjadi cuaca
buruk seperti topan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Batten down the hatches because
-40-
the weather forecast says that this weekend there
will be a cyclone.” Dengan kata lain, “Bersiap-
siaplah karena prakiraan cuaca mengatakan
bahwa akhir pekan ini akan terjadi topan.”
303. “Till kingdom come.” Istilah ini berasal
dari Al-Kitab. Alkitab membicarakan Kerajaan
Allah yang akan menggantikan semua kerajaan
manusia bahkan dunia inipun akan berlalu.
Kesannya bahwa kedatangan Kerajaan Allah
masih jauh ke depan, walaupun Isa Al-Masih
bersabda bahwa Kerajaan Allah sudah genap.
Istilah “till kingdom come” berarti bahwa
sesuatu dianggap akan terjadi jauh ke depan.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “We
will be waiting until kingdom come for him to
do this job.” Dengan kata lain, “Kita akan
menunggu hingga akhir zaman untuk dia
mengerjakan ini.”
304. “Storm brewing.” Istilah ini berasal dari
pelaut. Ketika angin ribut atau topan datang,
rupa langit berubah menjadi mendung atau
merah-merahan di waktu pagi hari. Tentu saja
kalau gejala ini sudah nyata, para pelaut akan
bersiap untuk menghadapi kejadian ini. Istilah
“storm brewing” atau ‘mulai mendung,’ berarti
bahwa seseorang mulai marah. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Be careful with what
you say, there is a storm brewing.” Dengan kata
lain, “Hati-hati dengan pembicaraan Anda,
karena dia mulai marah.”
305. “Agree to disagree.” Istilah ini berasal dari
orang yang tidak bisa sependapat terhadap
sesuatu. Akhirnya, agar berdamai, mereka
saling setuju untuk tidak bersepakat. Walaupun
tidak sependapat, kedua belah pihak tidak perlu
berdebat lagi. Istilah “agree to disagree” berarti
bahwa bersepakat untuk tidak bersependapat.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Because we can’t agree, let us agree to
disagree.” Dengan kata lain, “Karena kita tidak
bisa bersepakat, mari kita bersepakat untuk tidak
bersependapat.”
306. “Cook the books.” Istilah ini berasal dari
bidang akunting atau pembukuan. Akuntan yang
tidak jujur bisa mengubah pembukuan supaya
kelihatan benar walaupun tidak benar. Hanya
akuntan yang nakal yang ingin ‘masak buku’
sehingga pembukuannya kelihatan lain dari
sebenarnya. Istilah “cook the books” berarti
tidak jujur dalam pembukuan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “When I study this
financial report, it appears like they are cooking
the books.” Dengan kata lain, “Apabila saya
mengamati laporan pembukuan ini, kelihatannya
tidak benar.”
307. “Old habits die hard.” Istilah ini berasal
dari pengamat sifat manusia. Ternyata bahwa
kebiasaan-kebiasaan yang terbawa dari masa
muda, juga muncul di waktu dewasa sehingga
sulit sekali dihilangkan. Istilah “old habits die
hard” atau ‘kebiasaan-kebiasaan lama sulit
dihilangkan’ berarti bahwa orang dengan
kebiasaan-kebiasaan buruk tidak gampang
berubah. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“You cannot expect him to change easily
because old habits die hard.” Dengan kata lain,
“Anda tidak bisa mengharapkan kebiasaan-
kebiasaan dia gampang berubah karena
kebiasaan-kebiasaan lama sulit berubah.”
308. “Big note.” Istilah ini berasal dari pemain
musik yang memainkan alat musik dengan nada
serta suara besar seperti trombon atau drum.
Suaranya selalu kedengaran lebih nyaring
daripada alat musik lain walaupun setiap alat
musik mempunyai peran sama penting dalam
orkes atau ben. Istilah “big note” berarti bahwa
seseorang membesarkan peran atau kedudukan
dia, lebih dari sebenarnya. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Someone who always big
notes themselves usually has little self-
confidence.” Dengan kata lain, “Orang yang
selalu mencari muka biasanya kurang percaya
diri.”
309. “Straight-shooter.” Istilah ini berasal dari
penembak, terkhusus pemburu. Penembak tepat
yang hampir tidak pernah salah menembak
sasarannya dikenal sebagai ‘straightshooter’ atau
penembak terpat. Apabila senjata api dia
berbunyi hampir pasti tembakannya
menghasilkan. Istilah “straight-shooter” berarti
bahwa seseorang selalu terus terang dan tidak
pernah berbelit-belit ngomongnya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “A straight-
shooter, never leaves you in doubt as to what is
meant.” Dengan kata lain, “Seseorang yang
ngomong terus terang tidak sulit untuk
dimengerti maksudnya.”
-41-
310. “Shoot the breeze.” Istilah ini berasal dari
penembak. Kalau menembak senjata ke arah
langit tidak akan mengenai apa-apa. Tembakan
ini seola-ola menembak udara saja: suara
tembakannya cukup kencang tapi tidak ada
tujuan atau sasaran penembakan tersebut.
Istilah “shoot the breeze” berarti ngobrol
bersama tanpa tujuan khusus selain dari
berbicara bersama. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “What are you talking about? We
are just shooting the breeze.” Dengan kata lain,
“Apa dibicarakan kalian? Kami ngobrol-ngobrol
saja.”
311. “Cast in stone.” Istilah ini berasal dari
Sepuluh Hukum Taurat yang difirmankan Tuhan
kepada Nabi Musa. Tuhan menulis Sepuluh
Hukum ini dengan mengukir pada tablet batu
yang kemudian diberikan kepada Nabi Musa.
Istilah “cast in stone” berarti ‘terukir pada batu’
dan dimengerti bahwa tidak dapat berubah lagi
atau dapat dipercaya sepenuhnya. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “There will be no
changes because this contract is cast in stone.”
Dengan kata lain, “Tidak akan ada perubahan
karena kontrak ini tidak dapat diubah.”
312. “Lock, stock and barrel.” Istilah ini berasal
dari perlengkapan alat senjata api termasuk:
perkakas, sarung kayu dan larasnya. Ketika
ketiga jenis alat ini digabungkan, perlengkapan
inilah menjadi senjata api yang bisa ditembak.
Tentu saja peluru juga perlu tersedia. Istilah
“lock, stock and barrel” berarti segala-galanya
terhadap suatu hal. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: In this closing down sale
everything is being sold--lock, stock and barrel.”
Dengan kata lain, “Kali ini semua barang akan
dijual—cuci gudang.”
313. “All or nothing.” Istilah ini berasal dari
taruhan pemain kartu. Kadang-kadang orang
yang sudah banyak kalah akan bertaruh semua
hutang dia pada keumungkinan satu
kemenangan. Kemenangan ini akan menghapus
semua hutang sebelumnya bahkan bisa
mendatangkan untung. Istilah “all or nothing,”
berarti ‘sepenuhya atau tidak sama sekali.’
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I think
this is an all or nothing situation.” Dengan kata
lain, “Menurut saya situasi ini memerlukan
semangat sepenuhya atau jangan sama sekali.”
314. “Salt of the earth.” Istilah ini berasal dari
Isa Al-Masih. Dia berkata bahwa pengikutnya
adalah garam dunia karena kehidupan mereka
akan mempengaruhi orang lain, asalkan tidak
menjadi tawar. Menurut Isa, kalau menjadi tawar
hati seseorang tidak berguna lagi sebagai garam
dunia. Istilah “salt of the earth” berarti bahwa
seseorang sangat mempengaruhi orang lain
dengan tingkah lakunya yang baik. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “He is a real
salt of the earth type of person.” Dengan kata
lain, “Dia adalah orang yang betul-betul menjadi
teladan.”
315. “Stabbed in the back.” Istilah ini berasal
dari penyerangan tidak asi. Misalnya orang
sepertinya baik-baik di bibir, tapi menusuk dari
belakang. Menusuk dari belakang dianggap
dosa besar oleh Tuhan dan manusia karena
berlaku tidak jujur. Istilah “stabbed in the back”
berarti ‘menusuk dari belakang’ tanpa
memberitahukan menyerang. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “One of the worst
feelings is being stabbed in the back by someone
that you trusted.” Dengan kata lain, “Salah satu
perasaan terpahit adalah ditusuk dari belakang
oleh orang yang kita percayai.”
316. “Over the hill.” Istilah ini berasal dari ibarat
naik dan turun bukit. Perjalanan ini
melembangkan naik surutnya kehidupan. Ketika
masih mudah kita berusaha mendaki bukit,
kemudian ketika mulai tua dianggap sudah
menurun bukit lagi. Istilah “over the hill” berarti
bahwa sudah tua dan biasanya digunakan untuk
orang yang kurang semangat lagi. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “By his actions it
seems that he may be over the hill.” Dengan kata
lain, Berdasarkan kelakuan dia sepertinya sudah
kurang semangat lagi.
317. “Sticky beak.” Istilah ini berasal dari
burung Kiwi di Zelandia Baru. Burung ini
mencari makan dengan menyodok-nyodok
paruhnya yang panjang bulat ke dalam tanah.
Karena lidahnya yang lengket digunakan untuk
menangkap cacing dan serangga di bawah tanah,
mengkin dianggap bahwa paruhnya lengket.
Istilah “sticky beak” berarti bahwa seseorang
-42-
suka campur tangan dengan urusan orang lain.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Don’t
mind him. He is a real sticky beak.” Dengan
kata lain, “Jangan kuatirkan dia. Dia terlalu
suka campur tangan.”
318. “Work-in-progress.” “Istilah ini berasal dari
tukang. Semua tukang perlu mengerjakan
karyanya secara tahapan atau sedikit demi
sedikit. Manusia juga tidak pernah langsung
berkembang menjadi bangunan yang utuh, tanpa
perkembangan sedikit demi sedikit. Istilah
“work-in-progress” berarti dalam proses
dibangun atau diperkembangkan. Istilah ini bisa
digunakan untuk manusia ataupun karya
manusia. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Please be patient, I am still a work in
progress.” Dengan kata lain, “Tolong sabar, saya
masih dalam proses berkembang.”
319. “Left of field.” Istilah ini berasal dari olah
raga ‘baseball.’ Baseball berasal dari Amerika
Serikat. Karena lapangan bola baseball setengah
bundar, seringkali bagian kiri lapangan
merupakan posisi pemain yang paling jauh dari
‘base’ atau pusat. Istilah “left of field,” berarti
bahwa pengertian seseorang terhadap hal
tertentu jauh berbeda dengan umum. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “To admit that
we cannot save ourselves is way left of field for
most people.” Dengan kata lain, “Untuk
mengaku bahwa kita tidak bisa menyelamatkan
diri sendiri sulit diterima kebanyakan orang.”
320. “Old hand.” Istilah ini berasal dari orang
tua yang sangat berpengalaman dalam satu
bidang, sehingga walaupun tua, karyanya selalu
terampil dan cepat. Ini dikarenakan pengalaman
manusia yang seringkali lebih berlaku dari pada
gairah pemuda yang kurang pengalaman.
Pengalaman hampir selalu akan mengalahkan
kepandaian. Istilah “old hand” merupakan
penghargaan terhadap orang yang sangat
berpengalaman. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “He is such an old hand we just
enjoy watching him work.” Dengan kata lain,
“Dia begitu berpengalaman sehingga kami
senang sekali melihat dia bekerja.”
321. “Count your blessings.” Istilah ini berasal
dari Nabi Sulaiman. Dia berkata bahwa kita
perlu menghitung berkat yang kita terima dan
jangan banyak mengeluh. Kalau fokus kita
kepada menghitung berkat, pandangan hidup
kita akan jauh lebih positif daripada orang yang
selalu berfokus kepada hal-hal negatif. Istilah
“count your blessings,” berarti ‘hitung berkat’
dan mengingatkan kita untuk bersikap positif
dan berterima kasih. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Don’t forget to count your
blessings with thanksgiving to God.” Dengan
kata lain, “Jangan lupa menghitung berkatmu
dengan berterima kasih kepada Tuhan.”
322. “Till the cows come home.” Istilah ini
berasal dari petani sapi perah. Karena sapi
perah perlu diperah untuk mengambil susunya,
dia sudah biasa pergi dan pulang dari tempat
pengambilan susu dua kali sehari--pagi dan sore.
Kalau tidak dijemput petani, sapinya sering
datang sendiri. Tapi karena tidak dijemput,
jalannya santai-santai saja. Istilah “till the cows
come home,” berarti pasti akan terlambat sekali
terjadi. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“If you wait for him, you will be waiting till the
cows come home.” Dengan kata lain, “Kalau
anda menunggu kedatangan dia, pasti terlambat
sekali kedatangannya.”
323. “Stay the course.” Istilah ini berasal dari
pelayar. Semua pelayar tahu bahwa mereka
harus berganti arah supaya mendapatkan angin
untuk berlayar. Namun, biarpun mengganti arah
tempat tujuan mereka tidak bisa berubah kalau
mereka mau tiba di tempat dengan aman dan
secepat mungkin. Istilah “stay the course”
berarti mempertahankan tujuan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Despite the
challenges faced, we must stay the course.”
Dengan kata lain, “Meskipun tantangan yang
dihadapi, kita harus mempertahankan tujuan.”
324. “Too big for your boots.” Istilah ini berasal
dari orang yang tidak suka orang sombong.
Orang sombong suka menyombongkan dan
membesarkan diri. Sepertinya gayanya terlalu
besar padahal dia manusia biasa sama dengan
kita. Istilah “too big for your boots” atau ‘tidak
muat sepatunya’ berarti bahwa dia sombong dan
bergaya hebat, tapi sebenanarnya tidak begitu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Since
he came back from overseas, he seems too big
-43-
for his boots.” Dengan kata lain, “Setelah dia
kembali dari luar negeri, sepertinya dia terlalu
bergaya hebat.”
325. “Cart before the horse.” Istilah ini berasal
dari pengguna kereta dan kuda. Kalau ingin
maju, kuda perlu menarik kereta. Kalau kereta
mendahului kudanya tidak mungkin ada
kemajuan. Sama juga dengan pekerjaan. Kalau
tidak maju dengan proses yang benar, pekerjaan
kita bisa ambrul-adul. Istilah “cart before the
horse” atau ‘kereta sebelum kudanya’ berarti
bahwa sesuatu dikerjakan dengan mengikuti
proses yang terbalik. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Starting a business without a plan
is putting the cart before the horse.” Dengan kata
lain, “Memulaikan usaha tanpa rencana terbalik
prosesenya.”
326. “Doubting Thomas.” Istilah ini berasal dari
salah satu pengikut Isa Al-Masih bernama
Tomas. Dia tidak percaya bahwa Isa telah
bangkit dari antara orang mati. Isa bersabda
kepada Tomas, "Ulurkanlah jarimu kemari dan
lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah juga tanganmu
dan cucukkanlah ke lambung-Ku. Janganlah
engkau tidak percaya, tetapi percayalah!" Istilah
“doubting Thomas” berarti ‘Tomas kurang
percaya’. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “You question everything! Why are you
such a doubting Thomas?” Dengan kata lain,
“Anda selalu mempertanyakan segala hal!
Kenapa Anda selalu tidak percaya?”
327. “Bombshell.” Istilah ini berasal dari
pembuat bom atau meriam. Kalau sebuah bom
meledak secara tiba-tiba, pasti akan sangat
mengejutkan bahkan menakutkan pembuatnya.
Istilah “bombshell” berarti bahwa suatu
keputusan diambil secara mendadak atau tanpa
memberitahukan orang laing sehingga semua
orang terkejut sekali mendengar kabar ini.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “His
decision to quit working with us was a complete
bombshell. I had no idea.” Dengan kata lain,
“Keputusan dia untuk berhenti bekerja sama kita
sangat mengejutkan. Kami sama sekali tidak
tahu.”
328. “Nothing lasts forever.” Istilah ini berasal
dari Isa Al-Masih. Dia mengingatkan pengikut-
Nya tentang tanda-tanda akhir zaman dan bahwa
semua hal fana akan berlalu. Sering kali
manusia mengharapkan bahwa keadaan aman
tidak akan berlalu. Istilah “nothing lasts
forever” atau ‘tidak ada yang bertahan
selamanya’ berarti bahwa setiap keadaan akan
berlalu. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“My youth was a great time in my life.
Unfortunately, nothing lasts for ever.” Dengan
kata lain, “Masa pemudaku sangat indah.
Sayangnya, tidak ada yang bertahan selamanya.”
329. “Let off steam.” Istilah ini berasal dari
kereta api uap. Apabila kereta api itu sedang
turun bukit atau gunung, tekanan uap makin
tinggi karena mesinnya tidak menarik muatan
sehingga uap perlu dilepaskan. Istilah “let off
steam” atau ‘melepaskan uap’ berarti bergurau-
gurau agar menghilangkan stres melalui kegiatan
fisik. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Young people need to let off steam, otherwise
they will get bored.” Dengan kata lain, “Pemuda
memerlukan kegiatan aktif. Kalau tidak mereka
cepat menjadi bosan.”
330. “Run out of steam.” Istilah ini berasal dari
kereta api uap. Apabila kereta api uap mendaki
gunung atau bukit yang terjal, tekanan uap perlu
tetap dipertahankan tinggi. Kalau tidak,
keretanya akan kehabisan tenaga untuk mendaki
gunung dan akhirnya berhenti di jalan. Istilah
“run out of steam” atau ‘habis tenaga uap’
berarti bahwa tidak mampu menyelesaikan suatu
tugas. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“Before I got to the top of the hill I had run out
of steam.” Dengan kata lain, “Sebelum saya
sampai di puncak bukit saya sudah habis
tenaga.”
331. “Foolhardy.” Istilah ini berasal dari
kegiatan orang yang berani bodoh sehingga
membahayakan diri sendiri bahkan orang lain.
Sering kali mereka begitu asyik mencari
kepuasan melalui kegiatan olahraga ekstrim
sehingga tidak peduli kemungkinan bahwa orang
lain akan terlibat bahaya. Istilah “Foolhardy”
berarti ‘berani bodoh’. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: Extreme sports people are
foolhardy because they don’t consider the
consequences. Dengan kata lain, “Olahragawan
-44-
ekstrim berani bodoh karena tidak
mempertimbangkan konsekuensinya.”
332. “Free-loader.” Istilah ini digunakan untuk
orang yang selalu suka mendapatkan lebih dari
pada jatahnya. Misalnya kalau ada acara makan
bersama, prinsip dia Sudah Makan Pulang saja.
Kalau ditawarkan barang gratis dia ambil
banyak-banyak karena dia rakus. Istilah “free-
loader” berarti bahwa seseorang selalu ingin
mendapatkan sesuatu secara gratis. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “Be careful
what you offer him. He is a real free-loader.”
Dengan kata lain, “Hati-hati dengan apa yang
ditawarkan kepada dia. Dia betul-betul suka
mendapatkan saja.”
333. “Trail blazing.” Istilah ini berasal dari awal
masa orang Eropa mulai menjelajahi hutan
rimba Amerika Serikat. Supaya mereka tidak
sesat di hutan, para penjelajah membuat
potongan kecil atau “blaze” dalam batang pohon
agar mengingat jalan pulang. Kadang-kadang
phon kecil dipatahkan sebagai tanda jalan untuk
mengingat jalan pulang. Istilah “trail blazing”
atau ‘jalan menjelajahi’ berarti bahwa seseorang
menjadi penjelajah atau pendahulu dalam suatu
bidang. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“He is trail blazing in the field of natural
medicine.” Dengan kata lain, “Dia menjelajahi
bidang pengobatan alami.”
334. “Sign of the times.” Istilah ini berasal dari
Isa Al-Masih. Pengikutnya bertanya tentang
akhir zaman. Tetapi Isa bersabda kepada
mereka, "Ketika magrib tiba kamu berkata,
'Cuaca baik,' karena langit kelihatan merah.
Sedangkan pada waktu subuh kamu berkata,
'Hari ini buruk,' karena langit kelihatan merah
redup. Kamu tahu membedakan rupa langit,
tetapi kamu tidak dapat mengetahui tanda-tanda
zaman. Istilah “sign of the times” berarti ‘tanda-
tanda zaman’ yang banyak dikenal orang. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “There seems
to be more violence these days. It is a sign of
the times.” Dengan kata lain, “Sepertinya lebih
banyak kekerasan dewasa ini. Ini tanda-tanda
zaman.”
335. “Off the boil.” Istilah ini berasal dari zaman
purba ketika orang menggunakan api untuk
masak air. Untuk membuat teh, diperlukan air
yang mendidih. Kalau air tidak mendidih lagi,
lain hasilnya misalnya kalau ditambah daun teh.
Istilah “Off the boil” atau ‘tidak mendidih
lagi’berarti bahwa keahlian seseorang dalam
bidang kemampuannya tidak seperti biasa.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “This
weekend I was really off the boil with my
kicking in the soccer match.” Dengan kata lain,
“Akhir pekan ini saya betul-betul tidak semampu
biasa menyepak dalam pertandingan sepak
bola.”
336.“In hot water.” Istilah ini berasal dari orang
di zaman purba yang merebus makanan. Mereka
memperhatikan bahwa kalau udang direbus
dalam air panas, udangnya menjadi merah.
Kalau menumpahkan air panas pada tubuh, bisa
luka terbakar. Air panas sangat membahayakan
kalau disalahgunakan. Istilah “In hot water”
atau ‘dalam air panas’ berarti bahwa seseorang
mungkin akan dimarahi atau didakwah karena
kelakuannya Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Because of his deceptive words, he is
now in hot water.” Dengan kata lain, “Karena
kata-kata menipu dia, sekarang dia akan
menerima hukuman.”
337. “Down to the wire.” Istilah ini berasal dari
pacuan kuda. Untuk memastikan kuda mana
yang menang dalam pacuan kuda, tali kawat
digantung di atas garis akhir. Cara ini
memastikan bahwa kamera bisa memotret pas
waktu ketika kuda-kuda menyeberang garis
akhir. Kini istilah ini digunakan unutk setiap
macam pertandingan atau persaingan. Istilah
“down to the wire” atau ‘sampai kawat akhir’
berarti bahwa hasil sebuah pertandingan sangat
dekat sekali. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Choosing the election winner went right
down to the wire.”Dengan kata lain, “Memilih
pemenang pemilihan umum ini sangat dekat
sekali.”
338. “Pulling your leg.” Istilah ini berasal dari
orang Australia dan hanya biasa digunakan di
Australia. Orang Australia suka bercanda secara
tidak langsung dengan mengeritik. Orang yang
pandai bercanda bisa ngomong seperti biasa
sehingga sulit mengetahui bahwa dia sedang
-45-
bergurau. Namun kalau sudah pandai bercanda,
kita bisa tahu bahwa dia sebenarya tidak serius,
tapi hanya bergurau. Istilah “pulling your leg”
berarti bergurau. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Don’t be offended, he is just
pulling your leg.” Dengan kata lain, “Jangan
tersinggung, dia hanya bergurau saja.”
339. “Step up to the plate.” Istilah ini berasal
dari olah raga baseball. Olah raga baseball
mulai di negeri Inggris pada tahun 1700an tapi
menjadi lebih populer di Amerika Serikat.
“Plate” atau ‘piring’ adalah tempat di mana
orang yang akan memukul bola berdiri. Istilah
“step up to the plate” berarti bahwa perlu
bersiaplah untuk melakukan tanggung jawab.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Instead
of complaining, you should step up to the plate
and face your responsibilites.” Dengan kata lain,
“Dari pada mengeluh, anda perlu menghadapi
tanggung jawabmu dengan tekun.”
340. “Cat amongst the pigeons.” Istilah ini
berasal dari pengamat kucing dan burung.
Karena burung dara paling sering di sekitar
perumahaan, kucing suka sekali mengejar, dan
kalau bisa menangkap, burung ini. Apabila
kawanan burung dara dikejar kucing, semuanya
terbang serentak melarikan diri. Istilah “cat
amongst the pigeons” berarti bahwa banyak
orang takut akan dihukum karena bersalah.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Having
a visit from the police put a cat amongst the
pigeons.” Dengan kata lain, “Kunjungan dari
polisi sangat menakutkan mereka yang
bersalah.”
341. “Don’t be a Judas.” Istilah ini berasal dari
pengikut Isa-Almasih Yudas yang menyangkal
Isa untuk tiga puluh uang perak. Yudas berkata
kepada para Imam: "Apa yang hendak kamu
berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia
kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh
uang perak kepadanya. Istilah “don’t be a
Judas”, berarti ‘jangan menjadi pengkhianat’
tetapi menjadi teman setia. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “Don’t be Judas, instead be a
faithful friend.” Dengan kata lain, Jangan
menjadi pengkhianat, melainkan jadilah teman
setia.
342. “Breath-taking.” Istilah ini berasal dari
pemandangan yang sangat menakjubkan
sehingga terasa sulit menarik nafas. Bagi yang
pernah memandang gunung ditutupi kabut, sinar
mentari di permukaan laut, padang disinari bulan
purnama, bayi yang baru lahir, pasti pernah
mengalami rasa takjub ini. Istilah “breath-
taking” atau ‘mengambil nafas’ berarti bahwa
sesuatu betul-betul menakjubkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Wasn’t that an
absolutely breat-taking view.” Dengan kata lain,
“Bukankah itu pemandangan luar biasa yang
sungguh menakjubkan.”
343. “Nothing new under the sun.” Istilah ini
berasal dari Nabi Sulaiman. Dia berkata: "Apa
yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang
pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu
yang baru di bawah matahari.” Istilah “tak ada
sesuatu yang baru di bawah matahari” berarti
bahwa sebenarnya tidak ada hal yang baru sama
sekali. Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang:
“He says he has a completely new idea. But
there is nothing new under the sun.” Dengan
kata lain, “Dia berkata bahwa dia mempunyai
ide yang baru sama sekali. Tapi tak ada sesuatu
yang baru di bawah matahari.”
344. “Yes man.” Istilah ini berasal dari zaman
kerajaan purba. Tidak banyak orang berani
melawan raja sehingga lebih banyak yang berkat
“ya” saja. Orang yang berani mengeritik raja,
misalnya Raja Ahasyweros seperti Ratu Ester,
perlu berani mati. Istilah “yes man” berarti
pengikut yang tidak berani mengeritik
atasannya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “Unfortunately most people are ‘yes
men’ unwilling to take a stand against their
boss.” Dengan kata lain, “Sayangnya
kebanyakan orang lebih suka ikut saja dari pada
berpendirian menantang atasan.”
345. “No backbone.” Istilah ini berasal dari
kebiasan orang yang tidak berani berpendirian
menghadap orang salah. Kebanyakan orang
lebih suka mengalah dari pada mengambil resiko
menantang orang kuat, biarpun dia benar. Istilah
“no backbone” berarti orang yang ‘tanpa tulang
belakang’ dan lebih suka mengalah saja
menghadap kejahatan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Evil flourishes where good men
do nothing. In other words have no backbone.”
-46-
Dengan kata lain, “Kejahatan merajarela ketika
orang benar tidak berbuat apa-apa. Dengan kata
lain, tidak berpendirian.”
346. “Snake.” Istilah ini berasal dari awal dunia
dijadikan dan nabi Adam dan Siti Hawa berdosa
karena ditipu iblis yang menjelma dalam bentuk
ular. Allah mengutuk ular dengan berkata, “Aku
akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya." Istilah “snake” berarti orang yang
suka menipu. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “He is a real snake.” Dengan kata lain,
“Dia betul-betul penipu.”
347. "Kill joy." Istilah ini berasal dari orang
yang selalu negative sikapnya. Dia tidak mau
bersukacita, bahkan kalau orang lain bergembira
dia selalu mengemukakan alasan negatif.
Apabila seseorang berwawasan positif, dia akan
membalas dengan pandangan negatif. Sikap
negative orang begini seringkali menang dari
orang yang bersikpat positif. Istilah “kill joy”
berarti ‘membunuh suka cita’. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “Stop being such a kill
joy, rather look on the bright side of life.”
Dengan kata lain, “Jangan selalu bersikap
negative, melainkan perhatikanlah hal yang
positif.”
348. “Labor of love.” Istilah ini berasal dari
surat Rasul Pa’ul kepada jemaah di Tesalonika.
Dia menulis, “Sebab kami selalu mengingat
pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan
ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan...”
Usaha kasih ini dilakukan demi Tuhan bukan
karena mengharapkan untung yang fana. Istilah
“labour of love” atau ‘usaha kasih’ berarti
melakukan sesuatu tanpa mengharapkan untung
atau balasan apapun. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Helping sick people is a labour of
love for me.” Dengan kata lain, “Membantu
orang sakit adalah usaha kasih saya.”
349. “Horses for courses.” Istilah ini berasal dari
pacuan kuda. Pelatih kuda yang sukses perlu
mengenal lapangan pacuan kuda di mana kuda
dia akan berlari dari segi kadar air, jenis tanah
dan rumput, dll. Kemudian dia perlu memilih
kuda yang cocok berpacu di lapangan itu. Istilah
“horses for courses” atau ‘kuda yang cocok
untuk lapangan’ berarti bahwa perlu memilih
orang yang cocok untuk lapangan tertentu.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Horses
for courses. You need the right person for the
right job.” Dengan kata lain, “Kuda yang cocok
untuk lapangannya. Anda memerlukan orang
yang cocok untuk pekerjaan tertentu.
350. “Tear my hair out.”Istilah ini berasal dari
orang yang begitu frustasi sehingga dia
mencabut rambutnya sendiri. Berdasarkan fakta
bahwa orang ataupun binatang yang sangat stres
atau frustrasi seringkali mencabut rambut atau
bulunya sendiri. Istilah “tear my hair out” atau
‘mencabut rabut sendiri’ berarti bahwa merasa
sangat frustrasi. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I am tearing my hair out because I
don’t have any solutions to my problem yet.”
Dengan kata lain, “Saya sangat frustasi karena
saya belum menemukan solusi terhadap masalah
saya.”
351. “Trade-off.” Istilah ini berasal dari
peperangan dan kemudian digunakan dalam
bidang hukum. Ketika berperang dan sama-
sama tidak mampu mengalahkan lawannya,
perlu saling mengalah atau berkorban untuk
mendapat resolusi. Istilah “trade-off” berarti
bahwa berani berkorban dalam satu bidang agar
menang dalam bidang lain. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I gave up my career
for family harmony. That was the trade-off.
Dengan kata lain, “Saya mengorbankan karir
saya demi keharmonisan keluarga. Itulah
pengorbanannya. ”
352. “Stalemate.” Istilah ini berasal dari pemain
catur. Ketika bermain catur, kalau akhirnya
sama-sama tidak bisa menang atau kalah, disebut
‘stalemate’. Artinya sama-sama tidak bisa
melangkah lagi, sedangkan istilah “checkmate”
berarti biarpun melangkah ke manapun pasti
akan kalah. Istilah “stalemate” berarti bahwa
saling mengalahkan dikalahkan. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “This situation is a
stalemate. We will have to have a trade-off.”
Dengan kata lain, “Ini keadaan buntu. Kita perlu
saling berkorban agar mendapatkan solusi.”
353. “Teething problems.” Istilah ini berasal dari
anak bayi yang mengalami pertumbuhan gigi.
-47-
Masa pertumbuhan gigi seorang bayi kurang
enak dan penuh dengan tantangan: Sakit perut,
demam, gusi kembang. Apabila memulai
proyek atau usaha baru, pasti juga mengalami
tantangan dalam hal pertumbuhan. Istilah
“teething problems” atau ‘masalah pertumbuhan
gigi’ berarti bahwa mengamali tantangan pada
awal mulanya suatu usaha atau proyek. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “We should be
prepared to experience teething problems when
we start something new.” Dengan kata lain,
“Kita perlu bersiap untuk mengalami masa
pertumbuhan ketika memulai sesuatu yang
baru.”
354. “Sky's the limit.” Istilah ini berasal dari
awal mula penerbangan manusia. Setelah bisa
naik pesawat terbang, langit yang dahulu
menjadi batas upaya manusia menjadi alam
terbuka untuk dijelajahi menggunakan
tehknologi baru ini yaitu pesawat terbang.
Istilah “langit adalah batas” berarti bahwa
sebenarnya hampir tidak ada batasnya suatu
upaya karena langit itu luas: mulai dengan
ankasa dalam, luar dan seterusnya. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “If you are
willing to work and study hard the sky is the
limit.” Dengan kata lain, “Apabila Anda rela
rajin bekerja dan belajar upaya kita hampir tidak
terbatasi.”
355. “Mate's rates.” Istilah ini berasal dari para
tukang dan ongkos pertukangan. Istilah ini lebih
banyak digunakan di Australia. Biasanya tukang
kasih ongkos yang lebih murah kepada sesama,
yaitu tukang lain. Kadang-kadang, seorang
tukang akan memberikan ‘ongkos istimewah’
kepada teman atau keluarga juga. Istilah “mate's
rates” atau ‘ongkos teman’ berarti bahwa kita
mendapatkan diskon yang lebih dari biasa.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “How
did you get such a good deal? Because I got
mates rates.” Dengan kata lain, “Bagaimana
mendapatkan deal yang begitu hebat? Karena
saya menerima ‘ongkos teman.’”
356. “Wash my hands of it.” Istilah ini berasal
dari penyaliban Al-Masih. Ketika Pilatus
melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah
sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air
dan membasuh tangannya di hadapan orang
banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini; itu urusan kamu
sendiri!” Istilah “wash my hands of it” atau
‘membasuh tangan’ berarti bahwa angkat tangan
dan tidak mau ikut capmur lagi. Dalam bahasa
sehari-hari, orang bilang: “I wash my hands of
this entire affair. I want nothing more to do with
it!” Dengan kata lain, “Saya angkat tangan sama
sekali terhadap urusan ini. Saya tidak mau ikut
campur lagi dengan hal ini!”
357. “Bottom of my heart.” Istilah ini berasal
dari orang yang sangat menyesal dan bertobat
dengan benar atas kesalahannya. Orang yang
betul-betul minta maaf, bertobat sedalam-
dalamnya dan memutuskan untuk tidak
melakukan, berpaling dari dan menghindari hal
itu. Istilah “bottom of my heart” atau ‘sedalam
hati’ berarti bahwa orang dengan tulus hati
melakukan sesuatu. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “I am so sorry! Please accept this
apology from the bottom of my heart.” Dengan
kata lain, “Saya betul-betul minta maaf! Sudilah
menerima permohonan maaf saya dari hati yang
tulus.”
358. “Take it to the bank.” Istilah ini berasal dari
perbankan. Pada waktu lalu bank sangat
terpercaya sebagai tempat menyimpan uang
sehingga muncul istilah ini yang berarti ‘bisa
dibawa ke bank’. Dahulu semua orang percaya
kepada bank, tapi kini nama baik bank tidak
seperti dahulu karena krismon, bangkrut, dll.
Istilah “take it to the bank” berarti bahwa
sesuatu yang dikatakan seseorang dapat
dipercaya. Dalam bahasa sehari-hari, orang
bilang: “The project is finished. You can take it
to the bank.” Dengan kata lain, “Proyek ini
sudah selesai. Anda bisa mempercayai
perkataan saya ini.”
359. “Toe the line.” Istilah ini berasal dari olah
raga tinju. Pada awal perkembangan olah raga
ini kedua lawan harus memastikan bahwa jari
kaki induk mereka tidak melewati sebuah garis.
Kemudian mereka akan bertinju terus dengan
saling berdiri pada garis masing-masing. Istilah
“toe the line” berarti ‘jari pada garis’ dan
dimengerti bahwa ikut peraturan main. Dalam
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You better toe
the line. If not you will be disqualified.” Dengan
kata lain, “Anda perlu mengikuti peraturan main.
Kalau tidak Anda akan didiskualifikasikan.”
-48-
360. “Writing on the wall.” Istilah ini berasal
dari Nabi Daniel. Karena Belsyazar, raja orang
Kasdim meninggikan hati, Tuhan menulis kata-
kata pada dinding istana raja. Dari semua orang
pintar, hanya Daniel yang bisa menyampaikan
arti Firman Tuhan itu bahwa pada malam itu
juga Belsyazar akan dibunuh dan genaplah
Firman Tuhan itu. Istilah “writing on the wall”
berarti bahwa suatu upaya kelihatan akan gagal.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “I think
the writing is on the wall for this relationship.”
Dengan kata lain, “Saya merasa bahwa
hubungan ini akan gagal.”
361. “Calls the shots.” Istilah ini berasal dari
militer dan dahulu digunakan khususnya untuk
pemimpin penembak meriam. Pemimpin yang
akan menentukan target dan memberi perintah
untuk menembak. Sebelum tehknologi canggih
dialah yang memanggil koordinat target tujuan
supaya tembakan kena sasaran. Istilah “calls the
shots” atau ‘memanggil penembakan’ berarti
yang memberi perintah. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “A real leader is the one who
calls the shots.” Dengan kata lain, “Seorang
pemimpin benaran adalah yang memberi
perintah.”
362. “Straight and narrow.” Istilah ini berasal
dari sabda Al-Masih, “Masuklah melalui pintu
yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya. Istilah
“Straight and narrow” atau ‘lurus dan sempit’
berarti bahwa seseorang mau masuk pintu sesak
menuju kepada keselamatan atau paling kurang
sudah mulai berbuat baik. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “I used to be like that, but
now I am on the straight and narrow.” Dengan
kata lain, “Dahulu saya seperti itu, tapi sekarang
saya sudah masuk melalui pintu yang sesak itu.”
363. “Fruitful.” Istilah ini berasal dari Ibarat Al-
Masih tentang keberhasilan rohani. Dia berkata,
“Setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, sedang pohon yang tidak baik
menghasilkan buah yang tidak baik.”
Maksudnya, orang yang baik akan menghasilkan
perbuatan yang baik dan orang jahat sebaliknya.
Istilah “fruitful” atau ‘membuahkan’ berarti
bahwa seseorang berhasil dalam suatu upaya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang bilang: “Was tali listrik itu konsolit atau tidak dipasang
your trip to Australia fruitful? Yes, it was very dengan benar. Apabila arus pikiran dua manusia
fruitful.” Dengan kata lain, “Apakah perjalanan tidak sama, juga bisa terjadi kesalahpahaman.
Anda ke Australia berhasil? Ya, perjalanan saya Istilah “wires crossed” berarti bahwa terjadi
sangat berhasil.” bahwa salah paham. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Do you understand what I mean?
364. “Over the moon.” Istilah ini berasal dari No not really. I think our wires are crossed.”
pantun kanak-kanak dari abad 1600-an tentang Dengan kata lain, “Apakah Anda mengerti
binatang yang bersifat manusia. Sebagian maksud saya? Sebenarnya tidak. Saya rasa
pantun ini tentang sapi yang melompati bulan. terjadi kesalahpahaman.”
Pantun ini tidak mempunyai arti atau makna
terlalu dalam tapi hanya untuk menghibur anak
kecil. Istilah “over the moon” berarti bahwa
seseorang amat senang tentang sesuatu. Dalam _______________________________________
bahasa sehari-hari, orang bilang: “You look over
the moon. Why is that! Because I just passed “Aku tujukan perhatianku untuk
my exams.” Dengan kata lain, “Anda sepertinya
senang sekali. Mengapa begitu? Karena saya memahami, menyelidiki, dan
baru lulus ujian.” mencari hikmat dan
365. “Watertight.” Istilah ini berasal dari kesimpulan…sementara
penambal kapal dan kemudian digunakan oleh menyatukan yang satu dengan
lawyer di bidang hukum. Apabila menambal
kapal pada zaman dahulu dengan pakal dan yang lain untuk mendapat
damar, sangat penting bahwa sama sekali tidak kesimpulan” – Nabi Sulaiman
bocor agar kapal tidak karam. Hanya setelah
_______________________________________
dicoba di dalam air kita akan tahu apakah sebuah
kapal bocor atau tidak. Istilah “watertight” atau
‘tidak bocor’ berarti bahwa sebuah kasus sudah
pasti dimenangkan. Dalam bahasa sehari-hari,
orang bilang: “Are you sure this is a watertight
case? Absolutely!” Dengan kata lain, “Apakah
pasti bahwa kasus ini sudah benar. Sama
sekali.”

366. “Down the drain.” Istilah ini berasal dari

tukang ledeng. Apabila mereka sudah pasang
pipa ledeng di rumah, kalau ada benda yang
jatuh ke dalam ledeng, kemungkinan besar
benda itu akan di bawa arus air dan hilang ke
dalam parit atau pipa lebih besar. Istilah “down
the drain” berarti bahwa suatu upaya gagal, sia-
sia atau tidak berhasil. Dalam bahasa sehari-
hari, orang bilang: “All my hard work went
down the drain. I am really disappointed.”
Dengan kata lain, “Semua pekerjaan keras saya
sia-sia saja. Saya betul-betul merasa kecewa.”

367. “Wires crossed.” Istilah ini berasal dari

tukang listrik. Apabila kawat listrik konsolit
atau tidak dipasang dengan benar arus listrik bisa
putus. Arus listrik tidak akan jalan lagi selama
-49-