Anda di halaman 1dari 14

Apa itu

Paradigma ?
Menurut Guba (1990) yang dikutip Denzin & Lincoln,(1994)
didefinisikan sebagai:

“a set of basic beliefs (or metaphysics) that deals with


ultimates or first principles...a world view that defines, for
its holder the nature of the world...”
Thomas Kuhn George Ritzer Fritjof Capra

dalam bukunya The Structure of menyatakan bahwa, paradigma dalam bukunya Tao of Physics
Scientific Revolution menyatakan adalah pandangan yang menyatakan bahwa, paradigma
bahwa, paradigma adalah mendasar dari para ilmuwan adalah asumsi dasar yang
gabungan hasil kajian yang atau peneliti mengenai apa membutuhkan bukti
terdiri dari seperangkat konsep, yang seharusnya menjadi kajian pendukung untuk asumsi-
nilai, teknik dll yang digunakan dalam ilmu pengetahuan, apa asumsi yang ditegakkannya,
secara bersama dalam suatu yang menjadi pertanyaannya dalam menggambarkan dan
komunitas untuk menentukan dan bagaimana cara mewarnai interpretasinya
keabsahan suatu masalah menjawabnya. terhadap realita sejarah sains.
berserta solusinya.
Paradigma itu penting gak
dalam penelitian?
Paradigma itu penting, menjadi sebuah landasan dalam sebuah
penelitian karena paradigma inilah yang akan menentukan logika
berpikir yang kita gunakan dalam suatu masalah
Penelitian
Kualitatif
NATURALISTIC INQUIRY
Penelitian kualitatif merupakan suatu
pendekatan dalam melakukan riset
yang berorientasi pada fenomena atau
FIELD STUDY/FIELD WORK
gejala yang bersifat alami. Pelaksanaan
riset ini bersifat mendasar atau
membumi dan bersifat naturalistik
atau alami. STUDI OBSERVASIONAL
Paradigma dalam
Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian Kualitatif Paradigma kualitatif menilai
merupakan penelitian yang bahwa peristiwa atau fenomena
menempatkan manusia sebagai harus dilihat secara menyeluruh.
subjek penelitian, menjadikan
manusia sebagai subjek Paradigma dalam penelitian
penelitian di dalam fenomena kualitatif (Creswell, 2009;
atau peristiwa yang akan diteliti. Ponterotto, 2005) terdiri dari
Postpositivism,
Pada dasarnya, paradigma ini Constructivism–Interpretivism
percaya bahwa manusia dan Critical–Ideological.
memiliki kontrol untuk
menentukan pilihan perilaku
mereka sendiri.
Jadi bagaimana kerangka
pemikirannya dalam kualitatif?
Postpositivism kesimpulan

Paradigma postpositivisme itu berpendapat


bahwa seorang peneliti tidak akan mendapatkan
sebuah fakta atau suatu kenyataan dari suatu
peristiwa atau kejadian atau subjek yang diteliti
apabila si peneliti membuat jarak (distance)
dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti
dokumentasi Wawancara
dengan realitas yang ada harus bersifat interaktif.

Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip


triangulasi, yaitu penggunaan berbagai macam
metode, sumber data dan data.

Observasi
Contoh Penelitian
ANALISIS IMPLEMENTASI PELAYANAN PENGADUAN
“LAPOR SLEMAN” SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI
PUBLIK BAGI MASYARAKAT SLEMAN (STUDI
DESKRIPTIF KUALITATIF TENTANG ANALISIS
IMPLEMENTASI PELAYANAN PENGADUAN “LAPOR
SLEMAN” SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI PUBLIK
BAGI MASYARAKAT SLEMAN DI DINAS KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA KABUPATEN SLEMAN)

Pelayanan Pengaduan Lapor Sleman sudah


berhasil menjadi sarana komunikasi publik
dalam menghubungkan masyarakat Sleman
dengan Pemerintah Sleman
semalam aku
menonton sebuah
Konstruktivisme
film...
Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu
hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu
sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat
dibentuk, dan merupakan satu keutuhan.
Kenyataan ada sebagai hasil bentukan dari
kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan
hasil bentukan manusia itu tidak bersifat tetap
tetapi berkembang terus.

Tujuan dari constructivism adalah untuk


bersandar sebanyak mungkin pada pandangan
dari para partisipan tentang situasi tertentu.
Contoh Penelitian
“DINAMIKA KONSTRUKSI IDENTITAS ZAINICHI
KOREA GENERASI KETIGA TERHADAP
HOMOGENITAS JEPANG”

Dimana Fokus dari penelitian dalam


paradigma ini adalah proses atau sejarah
panjang diskriminasi terhadap Zainichi Korea
sebagai kelompok minoritas asing terbesar di
Jepang.
Critical
Seorang peneliti yang menganut paradigma Critical memandang bahwa kenyataan itu
ini dapat merancang, misalnya studi etnografi sangat berhubungan dengan pengamat
yang akan mengubah cara berpikir yang tidak dapat dipisahkan satu sama
masyarakat, mendorong masyarakat untuk lain serta nilai – nilai yang dianut oleh
berinteraksi, membentuk jaringan, menjadi pengamat tersebut turut mempengaruhi
aktivis, dan membentuk berbagai kelompok fakta dari kenyataan tersebut.
berorientasi aksi, dan membantu individu
untuk mempelajari kondisi kehidupan mereka
sendiri (Madison, 2005; Thomas, 1993).
Contoh Penelitian
“ANALISIS RESEPSI PEREMPUAN MUSLIM TERHADAP
KOMODIFIKASI PENGGUNAAN JILBAB DALAM IKLAN
WARDAH VERSI TRUE COLORS-DEWI SANDRA”

Hasil penelitian menunjukkan resepsi perempuan muslim


terbagi menjadi tiga yaitu dominant hegemonic position,
yaitu informan terpapar oleh media dan menerima makna
dari sebuah pesan dan menyadarkannya kembali sesuai
dengan makna yang dimaksud oleh pengirim. Posisi kedua
yaitu negotiated position, bahwa informan memahami
hampir sama dengan yang didefinisikan oleh pengirim
namun melakukan beberapa pengecualian dalam
penerapannya. Posisi ketiga adalah Oposisi yakni informan
menolak makna pesan yang dimaksudkan dan
menggantinya dengan cara berpikir mereka sendiri.
Kesimpulan
Paradigma dalam Penelitian kualitatif paradigma dalam
penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain: Postpositivism,
Constructivism, dan Critical. Penelitian kualitatif ini adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran).
Kuali Kuanti bikin bingung anak kuliah
Mahamin nya harus sambil bahagia
Mau gak mau kita harus segera selesaikan kuliah
Supaya gak beratin biaya dan orang tua

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai