Anda di halaman 1dari 16

Perkembangan

Media dan Peta


Media di
Indonesia
Pengertian Media Massa
Media massa berasal dari istilah bahasa
inggris. Media massa merupakan singkatan
dari mass media of communication atau
media of mass communication.

Dapat diartikan juga bahwa media


massa adalah “komunikasi dengan
menggunakan sarana atau peralatan
yang dapat menjangkau massa
sebanyak-banyaknya dan area yang
seluas-luasnya”.
karakteristik media massa
(Cangara, 2003:134)

BERSIFAT MELEMBAGA
BERSIFAT SATU ARAH
MELUAS & SEREMPAK
BERSIFAT TERBUKA
MEMAKAI PERALATAN TEKNIS/MEKANIS
Perkembangan Media Massa di
Indonesia
Sendjaja (2000)

Di bidang pertelevisian, selain jaringan TVRI saat itu

A. terdapat 10 (sepuluh) stasiun televisi swasta, yaitu


RCTI, TPI, SCTV, ANTEVE(ANTV), INDOSIAR, METRO TV,
TRANSTV, LATIVI, GLOBAL TV, DAN TV7 (sekarang
Trans7). Di samping itu kini telah beroperasi 7 televisi
berlangganan satelit, 6 televisi berlangganan
terestrial, dan 17 televisi berlangganan kabel.
Dunia penyiaran radio saat itu mengalami kemajuan
B. meskipun tidak sepesat televisi. Hingga akhir tahun
2002, terdapat 1188 Stasiun Siaran Radio di Indonesia.
Jumlah itu terdiri atas 56 stasiun RRI dan 1132 Stasiun
Radio Swasta.
Perkembangan industri dan bisnis penyiaran ini tampaknya telah
C. mendorong tumbuh pesatnya bisnis ‘Rumah Produksi’ (Production
House/PH). Sebelum krisis ekonomi, tercatat ada 298 buah
perusahaan PH yang beroperasi di mana sekitar 80% di antaranya
berada di Jakarta. Pada saat krisis, khususnya antara tahun 1997-
1999, jumlah PH yang beroperasi menurun drastis sampai sekitar
60%.

Dunia bisnis media penerbitan, khususnya surat


D. kabar dan majalah, juga mengalami peningkatan
khususnya dalam hal kuantitas. Pada tahun 2000,
menurut laporan MASINDO, terdapat 358 media
penerbitan. Jumlah tersebut terdiri atas 104 surat
kabar, 115 tabloid, dan 139 majalah.
Peta Konglomerasi
Media di Indonesia
Peta Konglomerasi
Media
dikutip BBC Indonesia dari buku Media Power in Indonesia karya
Ross Tapsell
Indonesia Media
Landscape Report
2022
Indonesian Media Landscape 2022
merupakan laporan kajian yang
diluncurkan oleh Imogen Communication
Institute (ICI). Laporan ini menyajikan
situasi terkini dari lanskap media massa
di Indonesia meliputi cetak, online dan
televisi dalam lingkup nasional dan lokal
di 34 provinsi di Indonesia
NATIONAL PRINT MEDIA
Daftar kategori surat kabar, majalah, dan tabloid cetak nasional didasarkan pada keberadaan edisi
cetak dan jumlah eksemplar, data berdasarkan wawancara dengan beberapa lembaga pemantau media,
data dapat bervariasi dan mungkin tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
NATIONAL NEWS
TELEVISION
Daftar kategori televisi berita
nasional didasarkan pada
keberadaan stasiun TV saat ini,
ketersediaan program berita, dan
pengoperasian ruang redaksinya.
Data berdasarkan wawancara dengan
beberapa praktisi TV dan daftar dari
Asosiasi TV, data dapat bervariasi
dan mungkin tidak menggambarkan
kondisi sebenarnya.
NATIONAL ONLINE
NEWS MEDIA
Daftar kategori media berita online
nasional didasarkan pada keberadaan
media online, ketersediaan konten
berita, ketersediaan ruang redaksi
standar dan praktik laporan lapangan.
Data menggunakan daftar dari
asosiasi berita online. Data tersebut
juga menggunakan alexa rank
nasional dan internasional dari
alexa.com dan jumlah pageview
website dari statsshow.com. Data
dapat bervariasi dan mungkin tidak
menggambarkan kondisi sebenarnya.
LOCAL NEWS MEDIA
BY PROVINCES

Daftar media lokal menurut provinsi didasarkan pada masing-masing jenis media lokal; TV, koran dan
online yang beroperasi di setiap provinsi. Data diperoleh dari asosiasi media lokal, dan wawancara
dengan beberapa analis bisnis media lokal dan praktisi media lokal. Daftar yang teridentifikasi tidak
lengkap. Data dapat bervariasi dan mungkin tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.
Kesimpulan
Industri media merupakan salah satu sektor dengan
pertumbuhan yang cepat di Indonesia. Dimulai pada
masa orde baru Soeharto, industri media mulai
berkembang setelah reformasi tahun 1998. Industri
media tumbuh dengan luar biasa, tetapi didominasi oleh
hukum survival of the fittest yaitu tidak semua dapat
bertahan di tenagh sengitnya kompetisi serta tidak
semua mampu mengatasi rumitnya permasalahan bisnis
media. Apa yang tertinggal dalam peta industri media di
Indonesia adalah sejumlah kelompok media yang
ketahanannya dimungkinkan oleh ekspansi dan
konsentrasi kepemilikan. Hal ini, sebagian besar didorong
oleh motif keuntungan dan kepentingan bisnis, bukan
oleh keinginan untuk menyediakan ruang-ruang bagi
para warga Negara untuk terlibat dalam media.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai