Anda di halaman 1dari 11

Paradigma

Penelitian Kualitatif
Mata Kuliah :
Metodologi Penelitian Pendidikan Islam

Program Studi :
Manajemen Pendidikan Islam

Dosen : Dr. Muchlis Anshori, S.Th.I., M.Pd.I.


M . B E N I S A S O N G K O
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 0 3

FA H M I H A K I M
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 1 5

TEAM
J U D I A N T O N O
2 2 . 0 4 0 6 . 0 0 0 8
ADD YOUR TITE

3
Pendahuluan

Jika seseorang Mengapa dia bertindak & Cara memandang

mengadakan penelitian, berperilaku demikian, demikian merupakan

secara sadar atau tidak, karena dalam dirinya paradigma, dan jika

dalam dirinya ada cara sudah terbentuk satu seseorang mengadakan

memandang hal atau perangkat kepercayaan penelitian kualitatif, ia

peristiwa (fenomena) yang didasarkan atas perlu mendalami

tertentu. asumsi-asumsi tertentu paradigma yang


yang dinamakan Aksioma menyertainya.
atau Paradigma.
Paradikma

 Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk


menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran.

 Usaha untuk menemukan & mengejar kebenaran dilakukan oleh para


filsuf, peneliti ataupun para praktisi melalui model-model tertentu.
Model tersebut dikenal dengan paradigma
Definisi Paradikma menurut Ahli

Kuhn (1962)
Paradigma adalah: Pola atau model tentang bagaimana sesuatu terstruktur (bagian & keterkaitannya) atau bagaimana
bagian-bagian tersebut berfungsi (berperilaku dalam konteks khusus atau dimensi waktu)

Harmon (1970)
Paradigma adalah: Cara Mendasar untuk mempersepsikan, berpikir, menilai dan melakukan yang terkait dengan
sesuatu secara khusus.

Baker (1992)
Paradigma adalah:
Seperangkat aturan (tertulis atau tidak tertulis) yang melakukan dua hal:
a. Hal yang membangun atau mendefenisikan batas-batas
b. Hal yang menceritakan kepada anda bagaimana seharusnya melakukan sesuatu di dalam batas-batas tertentu agar
bisa berhasil.

Capra (1996)
Paradigma adalah: Konstelasi konsep, nilai-nilai persepsi dan praktek yang dialami bersama oleh masyarakat, yang
membentuk visi khusus tentang realitas sebagai dasar tentang cara mengorganisasikan dirinya.
Macam-macam Paradikma

Terdapat bermacam-macam paradigma, tetapi yang mendominasi ilmu pengetahuan adalah:

a. Paradigma Keilmuan (Paradigma Ilmiah/Scientific Paradigm).


• Paradigma Ilmiah bersumber dari pandangan Positivisme.
• Positivisme, berakar dari pandangan Auguste Comte & Emile Durkheim (abad 19 & awal abad ke-20)
• Para positivis mencari fakta & penyebab fenomena sosial & kurang mempertimbangkan keadaan subyektif individu.
• Durkheim menyarankan kepada para ahli ilmu pengetahuan sosial untuk mempertimbangkan fakta sosial atau
fenomenari sosial sebagai sesuatu yang memberikan pengaruh dari luar atau memaksakan pengaruh tertentu
terhadap perilaku manusia

b. Paradigma Alamiah (Naturalistic Paradigm)


• Paradigma alamiah bersumber dari pandangan fenomenologis.
• Paradigma alamiah bersumber dari pandangan Max Weber yang diteruskan oleh Irwin Deutcher.
• Pandangan fenomenologi berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir maupun bertindak
orang-orang tersebut, yang dibayangkan atau dipikirkan oleh orang-orang tersebut.
Penelitian Kualitatif

Dikatakan oleh Denzin dan Yvonne bahwa Penelitian kualitatif merupakan multi metode
yang fokus, melibatkan interpretasi, pendekatan alamiah pada materi subjek. Ini berarti
bahwa penelitian kualitatif studi segala sesuatu dalam setting alamiah mereka, berusaha
mengerti dan menginterpretasi, fenomena dalam pengertian sesuai arti masyarakatnya.
Penelitian kualitatif melibatkan studi menggunakan dan mengkoleksi variasi materi-materi
empiris, studi kasus, pengalaman personal, introspektif, life histori, interview, observasi,
sejarah, interaksional, dan teks visual yang mengambarkan rutinitas dan problem waktu dan
arti hidup individual (Sumaryadi, 2017).
Berbagai paradigma digunakan dalam strategi dan metode penelitian kualitatif, dari
konstruktivisme hingga kajian budaya, feminism, dan model-model studi etnik. Penelitian
kualitatif digunakan dari berbagai disiplin tidak hanya satu disiplin keilmuwan. Penelitian
kualitatif menggunakan semiotic, narrative, isi (content), wacana (discourse), arsip, analisa
phonemic, bahkan statistic. Selain itu menggunakan pendekatan, metode dan teknik teknik
etnometodologi, phenomenology, hermeneutic, feminism, rhizomatik, dekonstruksionisme,
etnografi, interview, psikoanalisa, kajian budaya, survey, observasi partisipasi dan yang lain.
Penelitian kualitatif menekankan realitas alami konstruksi sosial, hubungan kedekatan antar
peneliti dan yang diteliti dan suasana situasional yang menajamkan penelitian. Pencarian
jawaban pertanyaan penelitian yang menekankan bagaimana pengalaman social dibentuk dan
memberikan arti (Denzin dan Yvonne dalam Sumaryadi, 2017).
Kesimpulan

Penelitian kualitatif merupakan multi metode yang fokus, melibatkan interpretasi, pendekatan
alamiah pada materi subjek. Ini berarti bahwa penelitian kualitatif studi segala sesuatu dalam
setting alamiah mereka, berusaha mengerti dan menginterpretasi, fenomena dalam
pengertian sesuai arti masyarakatnya. Penelitian kualitatif menekankan realitas alami
konstruksi social, hubungan kedekatan antar peneliti dan yang diteliti dan suasana situasional
yang menajamkan penelitian. Pencarian jawaban pertanyaan penelitian yang menekankan
bagaimana pengalaman social dibentuk dan memberikan arti
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai