Anda di halaman 1dari 11

ARSITEKTUR MINANGKABAU

 Rumah Tradisional Minangkabau  Rumah


Gadang.
 Arsiteknya Datuk Tantejo Gurhano, yakni seorang
ahli pahat dan ukir berasal dari daratan Cina.

Rumah Gadang menurut ukurannya akan diuraikan


sebagai berikut (berdasarkan jumlah lanjarnya) :
a) Ruang dengan lanjar dua disebut Rumah
Gadang ‘Lipek Pandan’ yang umumnya
bergonjong sebanyak dua buah.
b) Ruang dengan lanjar tiga disebut rumah Gadang
“Balah Bubuang” yang umunya empat gonjong.
c) Ruang dengan lanjar empat disebut ‘Gajah
Muharam’ yang umurnya memakai empat
gonjong atau lebih. *Lanjar ialah ruangan dari depan ke be beakang, sedangkan
yang berjajar dari ke kiri ke kanan disebut ruang,
Menurut Gaya keselarasan dan luhaknya, Rumah
Gadang terbagi dua:

1) Rumah Gadang gaya Keselarasan ‘Koto Piliang’


disebut juga ‘Sitinjau Lauik’. Dibawah kepemipinan
Datuk Ketumanggungan.
 Kedua ujung rumah dibuat beranjung, yaitu
sebuah ruang kecil yang lantainya lebih tinggi.
 Perbedaan tinggi lantai menunjukan system
otokrat (bertingkat), menunjukan status sosial
mereka berjenjang.
2) Rumah Gadang gaya Keselarasan ‘Budi Caniago’
dibawah kepemimpinan Datuk Parpatih Nan
Sabatang.
 Bangunannya tidak beranjung atau berserambi.
 Memegang teguh azas demokrasi kerakyatan.
 Pemerintahannya berazaskan ‘dari bersama,
oleh bersama, dan untuk bersama’.
Beberapa jenis Rumah Gadang yang terdapat di
Kawasan Alam Minangkabau adalah sebagai berikut:

1) Gajah Maharam
Bentuk asal bangunan tradisi Minangkabau

2) Gonjong Ampek Sibak Baju


Bentuk asalnya Gajah Maharam dengan gonjong
ditengah menyerupai sibak baju.

3) Surambi Aceh Bagonjong Ciek dan Duo


Serambi ini muncul dari kebutuhan penerima tamu
yang bukan orang minang (colonial) yang tidak
diperbolehkan masuk ke dalam rumah
adat/gadang.
KONSEP ADAT MINANGKABAU
Dapat dijabarkan Konsep Minangkabau adalah
sebagai berikut :

• Dasar pandangan hidup ‘alam takambang jadi


guru’ sebagai unsur nilai dan wujud.

• Sistem penalaran merupakan norma dan kriteria,


yaitu ungkapan ‘petatah-petitih’ yang melahirkan
aspek-aspek nilai dan wujud. (petatah adalah
sumber peraturan yang mengatur segala
hubungan pergaulan dalam masyarakat, petitih
adalah aturan yang mengatur pelaksanaan adat).

• Prinsip adat basandi syariat, syariat basandi


kitab Allaah.
MORFOLOGI
Atap Gonjong

Pucuk rebung (bakal bambu), karena bagi masyarakat


Minangkabau rebung merupakan bahan makanan adat yang
selalu ada saat upacara-upacara adat. Selain itu, bambu
dianggap tumbuhan yang sangat penting dalam konstruksi
tradisional .

Tanduk kerbau karena kerbau merupakan hewan yang dianggap


erat dengan sejarah kemenangan Masy. Minang dalam adu
kerbau melawan pendatang yang ingin menduduki wilayah.
Bentuk bangunan yang menyerupai trapesium terbalik
merupakan representasi dari kapal atau perahu layar.

Jika tonggak ditarik lurus menuju dasar bumi, dianggap


sebagai akar dari rumah gadang, kokoh tertanam ke
bumi. Dipercaya menambah ketahanan rumah gadanag
terhadap guncangan-guncangan seperti gempa.
PENGARUH IKLIM TERHADAP ARSITEKTUR

Bangunan dinding rumah Gadang yang membesar ke atap disebut


Silek. Berguna pada musim hujan, membebaskan bangunan dari
terpaan air hujan.

Atap lancip berguna untuk membebaskan endapan air pada ijuk


yang berlapis-lapis. Air meluncur cepat pada atapnya.

Rumah Gadang relatif tahan terhadap goncangan gempa atau


angin kencang dengan pondasi yang tidak ditanam ke bumi.
Struktur Utama Rumah Gadang adalah rangakaian
tonggak-tonggak yang dirangkai dengan system lock
and key atau sistem mengunci.
PENGARUH ASPEK KELUARGA TERHADAP ARSITEKTUR
Masyarakat Minangkabau memiliki sistem kekeluargaan
matrilineal, seorang anak dianggap sebagai keturunan dari
ibunya, bukan ayahnya.

Hal yang biasa bagi saudara perempuan yang telah menikah


untuk tetap berada di rumah orang tuanya. Seorang anak
lelaki yang sudah remaja, sudah tidak memiliki tempat lagi di
rumah orang tuanya. Biasanya mereka keluar dari rumah dan
tidur di surau bersama pemuda-pemuda lain sampai dia
dijemput oleh wanita yang melamarnya.

Aspek keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap


jumlah dan susunan ruang pada rumah Gadang. Rumah
Gadang pada umumya terdiri dari tiga ruang sampai sebelas
ruang, tergantung dari jumlah wanita yang ada di rumah
tersebut. Tetapi rumah Gadang ini bukan rumah tumbuh.
Rumahnya sudah dedesain untuk ditempati oleh tiga generasi,
anak-ibu-nenek, dengan jumlah ruang maksimal 11 ruang. Bila
anggota keluarga wanita bertambah sampai ruang yang ada
sudah tidak cukup lagi, maka dibangunkan rumah yang baru.
MAKNA SIMBOLIK TANGGA PADA ARSITEKTUR RUMAH GADANG

Jumlah ganjil mengatakan bahwa Allaah SWT itu Esa, genap


adalah sempurna dan sudah lengkap, sempurna hanya milik
Allaah SWT.

Jenjang tangga memilki makna saling menghargai karena lebar


yang terbatas ‘talantuang dek kanaiak, talendo dek ka turun’
(tersinggung badan ketika naik rumah dan tersenggol ketika
turun).

Letak tangga yang berada di depan rumah memiliki makna


‘datang tampak muko, pai tampak pungguang’, kedatangan dan
kepulangan harus diketahui penghuni, maka perlu memberi
salam.
SUMBER :

Abdullah, dkk. (2015). Pola Ruang dalam Bangunan Rumah Gadang di Kawasan Alam Surambi Sungai Pagu – Sumatera
Barat. Skripsi Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.

Azmi dan Pane. (2018). Penerapan Arsitektur Tradisional Minangkabau pada Bangunan Perkantoran Bukittinggi (Studi
Kasus: Kantor Bersama DKPAD, Bapedda, Kesbangpolinmas, dan BAZ di Bukittinggi). Jurnal Arsitektur dan Perkotaan
“KORIDOR” Vol. 09 n0. 02 : 206 – 214.

Damayanti, Resky Annisa. (2014). Morfologis Bangunan Arsitektur Rumah Gadang dalam Konteks Kebudayaan
Minangkabau. Jurnal Dimensi Vol. 11 No. 1 : 65 – 77.

Dewi, Gemala. (2010). Arsitektur Vernakular Minangkabau (Kajian Arsitektur dan Eksistensi Rumah Gadang dilihat dari
Pengaruh serta Perubahan Nilai Budaya). Skripsi Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Indonesia.

Setiyowati, Ernaning. (2010). Pengaruh Budaya dan Nilai Islam: Terbentuknya Arsitektur Vernakular Minangkabau. Jurnal
el-Harakah Vol. 12 N0. 3 : 207-228.

Anda mungkin juga menyukai