Di susun oleh:
1. ARNAH
2. AYI MASTIA
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Karna atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah. Makalah ini berisi tentang BAB 3
FONETIK : TAHAPAN KOMUNIKASI, PROSES PEMBENTUKAN,TRANSKRIPSI
FONETIK
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik, saran, dan petunjuk yang bersifat membangun guna
kesempurnaan dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk yang membaca maupun penulisnya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
"keterbatasan",misalnya orang bisu atau tuli.Kemampuan untuk berbicara secara bertahap sesuai dengan
tingkatan usianya,yaitu sejak bayi,anak-anak,remaja,dan dewasa.Pemerolehan bunyi bahasa bisa dikaji secara
scientific atau ilmiah seperti mengetahui alat-alat ucap/berbicara dan proses pembunyian.Namun manusia
tidak menyadari bahwa dalam penyampaian dan pengucapan suatu kata akan memiliki makna. Bunyi dalam
suatu kata juga akan berpengaruh terhadap proses responsifitaslawan bicara kitn.
Perbedaan bunyi pada setiap pengucapan pasti memiliki sebab dan akibat.Ketika kita mendengar orang
berbicara,pasti akan terdengar lantunan bunyi yang berbeda dari setiap orang ketika berbicara
tersebut.Runtutan bunyi bahasa ini dapat dianalisis dan disegmentasikan berdasarkan tingkatan-tingkatan
kesatuannya yang ditandai dengan hentian-hentian atau jeda yang terdapat dalam runtutan bunyi
disebut fonologi.Adapun satuan bunyi yang menjadi objek studinya yaitu fonetik dan fonemik. Dalam hal
pembentukan bunyi.
Sebuah proses komunikasi memiki tahapan-tahapan komunikasi. Dalam berkomunikasi seseorang pasti
memliki pemikiran terlebih dahulu terhadap apa yang akan mereka sampaikan.Ada tiga tahapan dalam
komunikasi. Komunikasi merupakan sebuah proses dimana seseorng atau beberapa orang,kelompok,,
organisasi dan masyarakat menciptakan,menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang
lain.Yang pertama adalah tuhap Linguistik,kedua adalah tahap fisiologis,ketiga adalah tahap akustik.
Tahap linguistic adalah tahap pemilihan unsur yang sesuai dengan ide dari otak.Apa yang akan kita
lakukan dan apa yang akan kita sampaikan semua berproses terlebih dahulu melalui otak.Melalui respon
otak maka kita akan berpikir terlebih dahulu.
Tahapan yang kedua adalah tahap fisiologis.Tahap fisiologis adalah adalah gerakan-gerakan pada alat ucap
sedemikian rupa sehingga memunculkan tekanan udaradi sckelilingnya berpotensi menimbulkan fonesi.Apa
yang telah direspon olch otak akan diteruskan melaului responfisik tubuh.
Tahapan yang ketiga adalah tahapan akustik.Tahapan akustik adalah udara yang diakibatkan olch
gerakan alat ucap dan menimbulkan gelombang bunyi yang merambat keluar.Setelah melalui tahapan
linguistic dan fisiologis proses penerimaan ransangan melalui perantara udara akan diteruskan keluar dan
diterima olch alat pendengaran.
otak otak
Saraf Suraf
Alat Alat
ucap dengar
dilalui melalui arus udara, pita suara dan alat-alat ucap. Berikut ini merupakan penjelasan-penjelasan
a.Arus udara
Terdapat dua arus udara dalam proses pembentukan fone.Pertama adalah arus udara egresif dan
yang kedua adalah arus udara ingresif. Dalam kebanyakan bunyi bahasa,pembentukan bunyi itu
dilaksanakan dengan arus udara keuar dari paru-paru,arus udara demikian disebut egresif. Namun, dalam
bahasa-bahasa tertentu dapat juga bunyi itu terbentuk dengan arah udara masuk kedalam paru-paru,jika
demikian arah udara itu disebut in-gresif. Arus udara egresif dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu egrsif
pulmonik dan egresif glotalik.Begitu juga arus udara in-gresif dapatdibagi menjadi dua yaitu,in-gresif
a.Egresif pulmonik adalah bunyi yang terbentk dengan arus udara egresif
(keluar) dengan mekanisme pulmonik. Mekanisme udara pulmonik inlah udara
dari paru-paru sebagai sumber utamanya dihembuskan keluar dengan cara
mengecilkan ruangan paru-paru,otot perut dan rongga dada.
b. Egresif glotalik adalah bunyi yang terbentuk dengan arus udara egresif (keluar)
dengan mekanisme glotalik. Mekanisme glotalik terjadi dengan cara merapatkan pita-
pita suara sehingga glotis dalam keadaan tertutup rapat sekali.
c.Ingresif glotalik adalah bunyi bahasa yang terbentuk dengan arus udara ingresif
(masuk) dengan mekanisme glotalik.Bunyi dengan arus udara ingresif mekanisme
glotalik ini mungkin secara sempurna prosesnya sama dengan egresif glotalik
diatas.Jadi,merapatkan pita-pita suara sehingga glotis tertutup rapat sekali.Hanya
bersama-sama dengan itu rongga pangkal tenggorok yang disempitkan itu diturunkan
tidak dinaikan,kemudian udara masuk.
d. Ingresif velarik adalah bunyi bahasa yang terbentuk dengan arus udara ingresif
(masuk) dengan mekanisme velarik.mekanisme udara velarik terjadi dengan
menaikkan pangkal lidah ditempelkan pada langit-langit lunak.Bersama-sama
dengan itukedua bibir ditutup rapat kemudian ujung lidah dan kedua sisi lidah
merapat pada gigi atau gusi dalam itu dilepaskan turun serta dikcbelakangkan,
bibir dibuka sehingga ada kerenggangan ruangan udara pada rongga mulut.
Dengan demikian memungkinkan udara luar untuk mesuk.
Berikut adalah gambaran arus udara tersebut
b.Pita suara
Pita suara merupakan sumber bunyi. la bergetar atau digetarkan olch udara yang keluar atau
masuk paru-paru.Pita suara terletak dalam kerongkongan.Berikut ini adalah gambar tentang
empat kemungkinan posisi pita-pita suara.
B D
Bagian A adaluh pita suara dengan glotis tertutup pada permulaaan.Bagian B adalah
pita suara dengan glotis terbuka sedikit pada ujung anterior.Kemudian bagian C adalah Glotis
terbuka hampir sepanjang pita suara.Yang terakhir bagian D adalah pita suara terbuka
seluruhnya.
C.Alat-alat ucap
Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan
bunyi.Kita tidakakan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak
mengetahui sebaik-baiknya tentang alat ucap yang menghasilkan bunyi-bunyi
tersebut.Sebab itu dalam Fonologi dipelajari juga bagian-bagian tubuh yang ada sangkut-
pautnyadengan menghasilkan bunyi ujaran tersebut
Bunyi-bunyi yang terjadi pada alat-alat ueap itu biasanya diberi nama sesuai dengan alat
ucap itu namun disesuaikan dengan nama latinnya,Istilah yang dipakai untuk menamai bunyi
bahasa umumnya diambil dari bahasa Latin.Sebagai contoh,nama-nama bunyi ahasa yang
berhubungan dengan alat-alat bicara.
Nama alat ucap Nama bunyi bahasa
a.Komponen Supraglotal
Komponen supraglotal adalah alat-alat ucap yang berada di dalam rongga mulut
dan rongga hidung baik yang menjadi artikulator aktif maupun yang menjadi
artikulator pasif.
1)Rongga kerongkongan yang terletak di atas laring ini merupakan tabung dan di bagian
atasnya bercabang dua,yang berwujud rongga mulut dan hidung berperan sebagai tabung udara
yang akan turut bergetar apabila peta suara menimbulkan gearan pada arus udara yang lewat
dari paru-paru
2)Rongga hidung bentuk dan simensi yang relative tetapi dalam kaitannya dengan
pembentukan bunyi mempunyai fungsi sebagai tabung resonansi.Bunyi yang keluar
melalui rongga hidung saja disebut bunyi nasal,dan yang keluar melalui rongga mulut
saja disebut bunyi oral,dan yang kcluar melalui rongga hidung dan rongga mulut disebut
bunyi dinasalisasi
3)Rongga mulut rongga yang paling penting diatara ke 3 rongga yangada pada rongga
supraglotal. Selain dimensi dan bentuknya yang sangat bervariasi,bunyi-bunyi ujar yang
dihasilkan dari rongga mulut ini sangat banyak dan bervariasi.Hal ini karena keterlibatan
lidah,bibir,dan juga rahang yang mudah digerakan.Bagian-bagian alat ucap yang yang terdapat
dalam rongga mulut ysng bisa digerakan disebut articulator
Gigi atas (dentum) biasa disentuh olch bibir bawah, ujung lidah dan daun lidah
Pangkal gigi atas (alveolum)biasa disentuh oleh ujung lidah dan daun lidah
Langit-langit keras (palatum)biasa disentuh oleh ujung lidah dan daun lidah
·Langit-langit lunak (velum) biasa disentuh oleh belakang ludah Anak tekak
(uvula)biasa disentuk oleh akar lidah
b.Komponen laring(tenggorok)
komponen laring merupakan kotak yang terbentuk dari tulang rawan yang
berbentuk lingkaran.Di dalamnya terdapat pita suara.Laring berfungsi sebagai klep yang
mengatur arus udara antara paru-paru,mulut,dan hidung.Pita suara dengan
kelenturannya bisa membuka dan menutup, sehingga bisa memisahkan dan sekaligus
bisa menghubungkan antara udara yang ada di paru-paru dan yang ada di mulut atau
rongga hidung.
c.Komponen subglotal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan bunyi pada setiap pengucapan pasti memiliki sebab dan
akibat.Ketika kita mendengar orang berbicara,pasti akan terdengar lantunan bunyi
yang berbeda dari setiap orang ketika berbicara tersebut.Runtutan bunyi bahasa ini
dapat dianalisis dan disegmentasikan berdasarkan tingkatan-tingkatan kesatuannya
yang ditandai dengan hentian-hentian atau jeda yang terdapat dalam runtutan bunyi
terscbut.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya
jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA
- Moorhead,Gregory. W. Griffin, Ricky.2013. pelaku organisasi. Jakarta . selemba
empat
- P. Robbins, Stephen. A. judge, timothy. 2008. pelaku organisasi. Jakarta . selemba
empat
- Hhtp://arie5758.blogspot.com/2011/10/4-kepribadian-manusia-sanguin-
koleris.html#axzz5RY2ZHNdM. Diakses 19.09.2018