Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nayla Putri Ananda

Kelas : XI-2
No. Absen : 27

Biografi Ustadz Hanan Attaki

Tengku Hanan Attaki, Lc. adalah seorang pendakwah Indonesia yang menyampaikan
ceramah yang dekat dengan keseharian dan gaya anak muda. Ia merupakan pendiri gerakan
Jihad Sabilillah Pemuda Hijrah yang aktif berdakwah di komunitas pemuda seperti anak
punk, geng motor, skateboard, sepeda BMX, parkour, dan berbagai komunitas hobi lainnya.
Ia menjadi populer di kalangan anak muda sebab kajian yang dibawakan menarik dan
penyampaiannya mudah dimengerti. Selain aktif di Pemuda Hijrah, Hanan kerap diundang
untuk mengisi kajian di banyak tempat. Hanan Attaki resmi menjadi warga organisasi
Nahdlatul Ulama pada Kamis 11 Mei 2023 di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang,
asuhan Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, M.Ag. Hanan Attaki lahir pada tanggal 31 Desember
1981 dengan nama lengkap Tengku Hanan Attaki. Ia merupakan anak kelima dari enam
bersaudara. Orang tuanya memberi pendidikan Al-Qur'an sejak ia masih anak-anak. Setelah
besar, Hanan beberapa kali ikut kompetisi tilawah Musabaqah Tilawatil Quran di daerahnya.
Ustadz Hanan Attaki merupakan lulusan Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh pada
tahun 2000. Ia dikenal sebagai murid berprestasi sehingga mendapat beasiswa untuk kuliah di
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di sana, ia menekuni Fakultas Ushuluddin, Jurusan
Tafsir al-Qur’an hingga memperoleh gelar licence (Lc.) pada tahun 2004.

 Kehidupan Di Kairo
Hanan kuliah di Universitas Al-Azhar berkat beasiswa. Untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya selama kuliah, ia mencoba banyak bisnis, mulai dari catering, berjualan bakso,
hingga sebagai pengatur untuk pergi ke Hajar Aswad saat musim Haji tiba. Meskipun begitu,
Hanan juga aktif dalam berbagai kegiatan. Ia bergabung dalam kelompok studi Al-Qur’an
dan ilmu-ilmu Islam serta menjadi pemimpin redaksi dari buletin Salsabila. Prestasi Hanan di
bidang tilawah juga berlanjut di Mesir. Pada tahun 2005, Hanan sempat terpilih sebagai qori
terbaik Fajar TV, Kairo serta mengisi acara tilawah di channel Fajar TV dan Iqro TV. Di
Kairo, Hanan Attaki menikah dengan Haneen Akira yang juga seorang pendakwah. Mereka
bertemu dan menikah di saat sama-sama menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar. Dari
pernikahannya dengan Haneen Akira, mereka dikaruniai tiga orang anak bernama Maryam,
Aisyah dan Yahya.

 Pulang Ke Indonesia
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Mesir, Hanan kemudian tinggal di Indonesia tepatnya di
Kota Bandung bersama istri dan anaknya. Di Bandung, ia bekerja sebagai pengajar Sekolah
Qur`an Tafsir (STQ) Habiburrahman dan Jendela Hati serta menjadi direktur Rumah Qur`an
Salman di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian, ia mendirikan gerakan Pemuda
Hijrah pada bulan Maret 2015 sebagai media dakwahnya. Gerakan ini didirikan Hanan
beserta teman-temannya dalam menggaet anak muda untuk belajar agama Islam. Pemuda
Hijrah memiliki saluran (channel) di YouTube bernama Shift serta berbagai akun media
sosial. Media ini aktif mengadakan kegiatan seperti Ladies Day, Shift Ngabuburide, Teras
Tahfidz, Voice of Youth, dan Shift Weekend. Tagline-nya di akun Instagramnya, "Banyak
main, banyak manfaat, banyak pahala, sedikit dosa.

 Gaya Ceramah
Hanan Attaki terkenal karena gaya ceramahnya yang sering menggunakan bahasa kekinian. Ia
juga berpenampilan dengan pakaian yang gaul seperti kaos dipadukan kemeja flanel dan
kupluk serta gaya bercerita yang kerap kali menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak
muda. Isi ceramahnya banyak menyangkut hal-hal keseharian dan sepele tetapi sering
dirasakan banyak orang. Ceramah tentang rezeki, niat, doa, kesabaran, dan jodoh. Banyak
tema menarik dengan bahasa yang dimengerti anak muda. Hanan Attaki pun juga memiliki
akun YouTube Hanan Attaki. Selain banyak video ceramah, terdapat pula vlog traveling
maupun keseharian yang diselipi nilai-nilai Islam.
 Menjadi Warga NU
Secara resmi, Hanan Attaki menjadi warga Nahdlatul Ulama pada Kamis 11 Mei 2023. Hal
itu terungkap melalui kegiatan baiat yang dilakukannya kepada NU dibimbing Ketua
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
Pembaiatan dilakukan di sela acara halalbihalal 1444 H Keluarga Besar Pondok Pesantren
Sabilurrosyad Gasek di Malang, Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai