Anda di halaman 1dari 2

Organ Vestigial

Organ vestigial adalah organ, jaringan, atau sel dalam suatu tubuh yang tidak lagi berfungsi seperti
pada bentuk sifat nenek moyangnya. Ini adalah bukti evolusi dan karenanya, sangat membantu dalam
menjelaskan adaptasi. Struktur seperti itu dapat muncul karena mutasi gen yang menyebabkan perubahan pada
protein. Protein yang bermutasi ini menghasilkan pembentukan struktur sisa.

Namun, dalam populasi, keberadaan struktur seperti itu dapat meningkat jika hal tersebut cukup
bermanfaat. Misalnya, ular telah berevolusi untuk meluncur karena tidak lagi memiliki kaki, kecuali beberapa ular
yang masih memiliki kaki belakang (Boa). Pada manusia, usus buntu adalah contoh organ sisa yang baik. Organ
yang tidak berfungsi ini akhirnya mengalami kemunduran, mengecil dan akhirnya menghilang.

Pemeriksaan vestigialitas harus diatur dengan menarik kesamaan dengan rekan-rekannya sehubungan
dengan ciri-ciri homolognya. Pemaparan hal tersebut terjadi melalui berbagai proses evolusi , salah satunya
adalah hilangnya fungsi suatu fitur yang tidak mengalami tekanan seleksi positif sesuai dengan lingkungannya.

Organ vestigial bervariasi dari tidak berguna hingga menguntungkan berdasarkan seleksi. Beberapa
struktur, karena berkurangnya atau tidak ada kegunaan sama sekali, mengalami kemunduran dalam jangka
waktu tertentu untuk menghindari konsekuensi penyimpangan genetik atau tekanan selektif.

Contoh Organ Peninggalan


Berikut adalah beberapa contoh organ sisa:

1. Sinus

Tulang pipi manusia menahan sinus maksilaris. Wajah terdiri dari kantong-kantong udara yang disebut
sinus. Mereka dilapisi oleh lapisan mukosa yang tipis. Ini tidak memiliki kegunaan yang signifikan tetapi
infeksi dapat menyebabkan sinusitis.

2. Usus Buntu

Usus buntu adalah organ vestigial pada manusia yang berbentuk saluran kecil dan terletak di sebelah
kanan bawah perut, terhubung ke usus besar. Fungsi pasti usus buntu pada manusia tidak sepenuhnya
jelas, dan pada beberapa kasus, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti appendicitis, yang
memerlukan pengangkatan segera melalui operasi

3. Tulang Ekor

Tulang ekor, atau coccyx, adalah struktur tulang terdiri dari beberapa segmen kecil di ujung bawah
tulang belakang manusia. Pada manusia modern, fungsi utamanya kurang jelas, tetapi beberapa otot
dan ligamen masih terhubung ke tulang ekor. Namun, seiring evolusi, manusia kehilangan ekor
fungsional, dan tulang ekor menjadi organ vestigial yang merupakan sisa dari ekor yang ditemukan
pada nenek moyang manusia. Meskipun dulunya mungkin berfungsi sebagai alat keseimbangan atau
dukungan dalam evolusi manusia, saat ini tulang ekor dianggap memiliki peran yang sangat tereduksi
atau bahkan tidak berfungsi. Sebagai organ vestigial, keberadaan tulang ekor menggambarkan
perubahan morfologis yang terjadi selama evolusi dan menunjukkan adaptasi organisme terhadap
lingkungan baru.

4. Gigi Bungsu

Gigi bungsu, atau wisdom tooth, adalah gigi manusia yang tumbuh terakhir di setiap ujung rahang atas
dan bawah. Meskipun dalam evolusi manusia, gigi bungsu mungkin telah memiliki fungsi membantu
dalam mengunyah makanan kasar dan serat, pada manusia modern, seringkali gigi bungsu tumbuh
secara tidak sempurna atau terjebak di dalam gusi. Fungsi utama gigi bungsu saat ini menjadi kurang
jelas, dan mereka seringkali menyebabkan masalah kesehatan gigi, seperti impaksi, peradangan, atau
infeksi. Sebagai akibatnya, gigi bungsu sering dianggap sebagai organ vestigial, yaitu struktur tubuh
yang telah kehilangan atau mengalami penurunan signifikan dalam fungsi selama evolusi dan
keberadaannya pada manusia modern tidak lagi penting. Pencabutan gigi bungsu sering dilakukan jika
mereka menyebabkan masalah atau ketidaknyamanan.

5. Telinga Luar

Telinga luar adalah bagian dari sistem pendengaran manusia yang melibatkan struktur di luar membran
timpani. Ini mencakup bagian telinga yang terlihat, yaitu daun telinga (aurikula) dan saluran telinga.
Fungsinya mencakup mengumpulkan gelombang suara dari lingkungan sekitar dan mengarahkannya
ke saluran telinga untuk mencapai membran timpani. Meskipun telinga luar memiliki peran penting
dalam proses pendengaran, beberapa elemennya dapat dianggap sebagai vestigial dalam konteks
evolusi manusia. Misalnya, bentuk dan fleksibilitas daun telinga manusia mungkin memiliki sifat yang
berkurang dibandingkan dengan nenek moyang kita yang lebih mirip dengan hewan pemangsa,
menunjukkan adaptasi evolusioner terhadap perubahan gaya hidup dan lingkungan. Meskipun begitu,
penting untuk dicatat bahwa istilah "vestigial" mungkin lebih tepat diterapkan pada struktur-struktur lain
dalam tubuh manusia yang secara signifikan telah kehilangan fungsinya selama evolusi.

6. Tonsil

Tonsil adalah kumpulan jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan manusia,
terutama pada kedua sisi pangkal lidah. Fungsinya adalah sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh,
membantu melawan infeksi dengan menangkap dan melibatkan partikel-partikel penyebab penyakit
yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas dan mulut. Meskipun tonsil memiliki peran dalam
pertahanan imunologis, terkadang mereka dapat menjadi tempat infeksi atau peradangan berulang,
yang menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa ahli berpendapat bahwa, seiring evolusi, tonsil
mungkin telah kehilangan sebagian dari fungsinya dan menjadi organ vestigial, karena pengangkutan
mikroorganisme telah berkurang dengan adanya bagian lain dalam sistem kekebalan yang lebih
canggih. Namun, pandangan ini masih kontroversial, dan tonsil tetap memiliki peran dalam
perlindungan imunologis tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai