Anda di halaman 1dari 2

Selasa, 06 Oct 2020, 21:35 WIB

Allah SWT Berkuasa Cabut Kekuasaan Manusia, Jangan Sombong

Islam mengajarkan umatnya tidak menyombongkan kekuasaan dan jabatan.

Red: Nashih Nashrullah Rep: Meiliza Laveda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT berkuasa untuk mencabut jabatan, kekuasaan,


dan singgasana seseorang. Maka tak satupun umat manusia pantas menyombongkan diri
dengan kekuasaannya.

Hal ini ditegaskan dalam surat Ali Imran ayat ke-26. :

‫ُقِل اللهم ٰم ِلَك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتى اْلُم ْلَك َم ْن َتَش ۤا ُء َو َتْنِزُع اْلُم ْلَك ِمَّم ْن َتَش ۤاُۖء َو ُتِع ُّز َم ْن َتَش ۤا ُء َو ُتِذ ُّل َم ْن َتَش ۤا ُء ۗ ِبَيِد َك اْلَخْيُر ۗ ِاَّنَك َع ٰل ى ُك ِّل‬
‫َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬

Qulillāhumma mālikal-mulki tu’til-mulka man tasyā’u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā’u


wa tu‘izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā’, biyadikal-khaīr, innaka ‘alā kulli syai’ing
qadīr

“Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang
Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”

Dalam Tafsir Kementerian Agama RI yang dilansir dari laman resminya dijelaskan pada ayat
tersebut Allah menyuruh nabi untuk menyatakan Allah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
dan Mahabijaksana dengan tindakan-Nya.

Dalam menyusun, mengurus, merampungkan segala perkara, dan menegakkan neraca


undang-undang di alam ini. Maka Allah yang memberikan urusan pemerintahan kepada siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.

Ada kalanya Allah memberikan kekuasaan itu bersamaan dengan pangkat kenabian seperti
keluarga Ibrahim, dan ada kalanya hanya memberikan kekuasaan memerintah saja menurut
hukum kemasyarakatan, yaitu dengan mengatur kabilah-kabilah dan bangsa-bangsa.

Selain itu, Allah juga yang mencabut kekuasaan dari orang-orang yang Dia kehendaki. Yang
disebabkan mereka berpaling dari jalan yang lurus, yaitu jalan yang dapat memelihara
kekuasaan karena meninggalkan keadilan dan berlaku curang dalam pemerintahan. Hal itu
telah berlaku terhadap Bani Israil dan bangsa lain disebabkan kezaliman dan kerusakan budi
mereka. Allah juga memberi kekuasaan kepada orang yang Dia kehendaki, dan menghinakan
orang yang Dia kehendaki.

Orang yang diberi kekuasaan ialah orang yang didengar tutur katanya, banyak penolongnya,
mempengaruhi jiwa manusia dengan wibawa dan ilmunya, mempunyai keluasan rezeki dan
berbuat baik kepada segenap manusia.

Adapun orang yang mendapat kehinaan, ialah orang yang rendah akhlaknya, merasa lemah
semangat membela kehormatan, tidak mampu mengusir musuhnya yang menyerbu dan tidak
mampu mempersatukan pengikutnya.

Padahal tidak ada satu kemuliaan pun dapat dicapai tanpa persatuan untuk menegakkan
kebenaran dan menentang kedzaliman. Apabila masyarakat telah bersatu dan berjalan
menurut sunnatullah, berarti mereka telah menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi
segala kemungkinan. Banyak sedikitnya bilangan suatu umat tidaklah menjamin untuk dapat
mewujudkan kekuasaan dan menghimpun kekuatan. Seperti orang musyrik Makkah, orang
Yahudi, dan orang munafik Arab telah tertipu banyaknya pengikut dibanding dengan
pengikut Rasulullah SAW. Padahal itu tidak mendatangkan faedah sedikit pun bagi mereka.

Tafsir lain yang dilansir dari tafsirweb.com dari Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab
Saudi dalam ayat tersebut dijelaskan Allah SWT menunjukkan kepada Rasulullah dan orang-
orang beriman cara berdoa dan mengagungkan-Nya, kemudian mereka bermunajat.

“Ya Allah, Wahai pemilik segala kekuasaan, Engkau mengaruniakan kekuasaan dan harta
kepada hamba-Mu yang Engkau hendaki dan Engkau yang mengambilnya, Engkau
mengangkat dan menurunkan derajat hamba-Mu yang Engkau hendaki. Di tangan-Mu semata
segala kebaikan, Engkau mampu melakukan segalanya, tidak ada selain-Mu yang mampu
melakukannya. Engkau mengurangi waktu malam dengan memanjangkan waktu siang, dan
mengurangi waktu siang dengan memanjangkan waktu malam. Engkau mengeluarkan
makhluk hidup dari sesuatu yang mati seperti mengeluarkan tanaman hijau dari biji yang
kering, dan Engkau mengeluarkan sesuatu yang mati dari makhluk hidup seperti
mengeluarkan biji yang kering dari tanaman hijau. Dan Engkau mengaruniakan harta yang
tak terhingga kepada yang Engkau kehendaki.”

Sumber: https://khazanah.republika.co.id/berita/qhsb78320/allah-swt-berkuasa-cabut-
kekuasaan-manusia-jangan-sombong

Anda mungkin juga menyukai