Anda di halaman 1dari 27

JURNAL AKTIVA: RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (1), 2022, 44 - 70

ISSN: 2686-1054 (media online)

ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA


PERUSAHAAN Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK Tahun 2018 –
2020
Luthfi Widianto Halim1, Ike Sapitri2, Napa Lestari3, Dan Alda Wiliyana Tania4
PT. Wings1, PT. L&B2, PT. Wings3, PT. L&B4

ABSTRAK
Alasan penelitian ini adalah untuk menguji penyajian moneter PT. SMART, Tbk pada
tahun 2018 - 2020 melalui proporsi moneter dengan memanfaatkan likuiditas dan proporsi
manfaat. Proporsi likuiditas digunakan untuk mengukur kapasitas organisasi untuk memenuhi
komitmen saat ini yang diharapkan. Sedangkan proporsi manfaat digunakan untuk mengukur
kapasitas organisasi dalam menghasilkan manfaat. Penelitian ini menggunakan jenis informasi
kuantitatif dan subjektif serta sumber informasi tambahan, khususnya laporan fiskal PT.
SMART, Tbk pada tahun 2018 - 2020 yang menggabungkan neraca, laporan keuangan serta
laba rugi. Strategi analisis yang digunakan adalah metode pemeriksaan relatif atau level, yaitu
suatu prosedur untuk membedah informasi dengan melihat laporan keuangan sekurang-
kurangnya tiga periode yang diperoleh dari perusahaan. Analisis regresi linier berganda
digunakan dalam penelitian ini, yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.0.
Hasil yang diperoleh yaitu keseluruhan dari 4 rasio mempengaruhi kinerja laporan keuangan
PT.SMART khususnya pada Net Profit Margin meskipun tidak terlalu signifikan.

Keywords : Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Laporan
Keuangan,

44 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

I. PENDAHULUAN

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menghasilkan


minyak nabati, yang telah menjadi komoditas pertanian Indonesia yang paling penting
dan banyak diperdagangkan. Pabrik ini menghasilkan minyak sawit (CPO - Crude Palm
Oil) dan minyak inti sawit (PKO - Palm Kernel Oil), yang keduanya merupakan
penghasil devisa utama nonmigas bagi perekonomian Indonesia. Di satu sisi, minyak
sawit merupakan sumber uang asing dan barang ekspor utama bagi negara. Pabrik
kelapa sawit juga berfungsi sebagai sumber bahan baku untuk industri lain, seperti
industri kimia dan makanan. Sektor kelapa sawit juga dapat menyerap banyak tenaga
kerja Indonesia (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), 2017), dan
(Indonesia.go.id, 2019). Perkebunan kelapa sawit merupakan sumber pendapatan bagi
jutaan petani, sumber devisa negara, sumber lapangan kerja, dan penggerak ekspansi dan
pengembangan industri hilir berbasis kelapa sawit di Indonesia, menurut banyak laporan
media (Nu 'man, 2009).

Dengan pentingnya usaha maupun industri kelapa sawit terutama di Indonesia ini
menjadikan negara kita adalah salah satu produsen minyak sawit tertinggi didunia
seperti data yang dilansir pada situs web pse.litbang.pertanian.go.id, dimana
menyatakan dalam hal produksi minyak sawit, Indonesia saat ini menjadi nomor satu
dan telah mengalahkan Malaysia. Indonesia memproduksi lebih dari separuh minyak
sawit dunia, yakni 35 juta ton, dari total 64 juta ton. Indonesia memproduksi 54 persen
dari seluruh minyak sawit di dunia. Di tengah kampanye negatif yang selalu
membayangi, capaian ini tak pelak menjadi sumber kebanggaan yang luar biasa. Minyak
sawit menghadapi banyak kendala, termasuk kampanye hitam internasional untuk
menentangnya. Karena berada pada level persaingan ekonomi minyak nabati global,
maka persoalan ini harus dilihat secara lebih umum.

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (selanjutnya disebut


SMART) adalah salah satu perusahaan barang konsumsi berbasis minyak sawit yang
diperdagangkan secara publik di Indonesia. Sejak tahun 1992, SMART telah tercatat di
Bursa Efek Indonesia. Penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan
tandan buah segar menjadi minyak sawit dan inti sawit, dan pengukuhan minyak sawit
45 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

menjadi produk dan komponen industri seperti minyak goreng, margarin, dan shortening
adalah bagian dari kegiatan utama SMART. Melalui pabrik hilir berkapasitas 1,4 juta
ton per tahun, sebagian minyak sawit Indonesia disulap menjadi produk dan merek
industri bernilai tinggi. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 444 ribu ton per tahun
memproses sebagian besar inti sawit, menghasilkan minyak inti dan minyak inti sawit
yang bernilai lebih tinggi. PT. SMART juga mendistribusikan, memasarkan, dan
mengekspor produk konsumen yang dibuat dengan minyak sawit.

Analisis laporan keuangan perusahaan dalam rangka memberikan informasi yang


bermanfaat untuk pelaporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam setiap
kesehatan atau kinerja keuangan. Dua bagian dari analisis laporan keuangan adalah
"analisis" dan "laporan keuangan". Dan merupakan produk akhir dari laporan keuangan
dan rangkuman data transaksi bisnis, dimana seorang akuntan dituntut untuk dapat
mengorganisasikan semua data transaksi guna mengevaluasi dan menilai perusahaan
(Menurut Herry 2012; 3). Data dari laporan keuangan yang dihasilkan sesuai dengan
aturan akuntansi digunakan dalam analisis keuangan. Akuntansi keuangan biasanya
digunakan untuk mempelajari lebih jauh tantangan perusahaan.

1.1 Beberapa uraian mengenai 4 rasio umum yang digunakan dalam penelitian ini :
- Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek (utang). Rasio Lancar, Rasio Cepat, dan Rasio Likuiditas
adalah bagian dari rasio likuiditas.
- The solvency ratio is a metric that determines how much debt a corporation must carry in
order to meet its obligations. Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to
Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets, Total Debt to Assets Debt to Equity
Ratio.
- Rasio aktivitas umumnya adalah metode rasio yang digunakan dalam perusahaan Ketika
perusahaan tersebut memanfaatkan sumber daya yang tersedia guna mendapat hasil
perbandigan antarra tingkat penjualan dan investasi jenis aktiva. Rasio aktivitas terdiri
dari Rasio Perputaran Piutang, Rasio Perputaran Persediaan, Working Capital Turnover,
dan Fixed Assets Turnover.

46 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

- Rasio profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset, dan modal sendiri.
Akibatnya, analisis profitabilitas ini akan menggelitik minat investor jangka panjang.
Margin Laba Bersih, Return On Investment, dan Return On Equity membentuk Rasio
Profitabilitas.

Laporan keuangan digunakan untuk memperkirakan hasil operasi dan


pertumbuhan perusahaan sepanjang waktu, serta sejauh mana tujuan perusahaan telah
tercapai. Laporan keuangan kemudian harus dianalisis untuk menentukan keuntungan
dan kerugian mana yang perlu diperbaiki. tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Rasio Laporan Keuangan untuk menguji kinerja PT. Sinar Mas Agro
Resources and Researcher Technology Tbk” yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2018-2020, berdasarkan beberapa dari pembenaran berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Definisi Rasio keuangan

Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) adalah suatu metode


membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Hal ini memungkinkan dilakukan perbandingan antara satu
komponen dengan komponen lainnya dalam laporan keuangan. laporan keuangan dalam
bentuk angka untuk periode waktu tertentu. Perusahaan yang memiliki ukuran besar
diharapkan dapat menghasilkan laba yang besar, sehingga dapat membagikan dividen
dan sebaliknya (Heliani et al., 2021; Lesmana & Iskandar, 2020; Gumelar & Shauki,
2020)

Setiap bulan pada akhir bulan, Divisi Keuangan (Divisi Akuntansi) perusahaan
menyusun dan menyusun Laporan Keuangan (Financial Statements) yang meliputi
Neraca, Laporan Laba Rugi (Income Statements), Laporan Arus Kas (Cash Flow),
Laporan Perubahan Modal, dan Laporan disampaikan kepada CEO perusahaan. Selain
Laporan Keuangan, ada unsur tambahan yang harus disertakan dalam penyampaian
laporan keuangan, seperti Analisis Laporan Keuangan. Jika informasi laporan keuangan

47 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, laporan keuangan akan lebih
berharga untuk pengambilan keputusan ekonomi.

2.2Laporan keuangan

Laporan keuangan hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti yang dijelaskan oleh
Harapan (2015: 106):

1. Kumpulan neraca yang menggambarkan situasi keuangan perusahaan pada titik


waktu tertentu.

2. Perhitungan untung atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba
suatu perusahaan selama periode waktu tertentu.

3. Laporan sumber dana dan pengeluaran. Untuk periode waktu tertentu, ini mencakup
semua sumber dan penggunaan kas.

4. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan sumber dan
penggunaan kas selama periode waktu tertentu.

5. Sebuah laporan tentang biaya produksi yang merinci banyak faktor yang berperan
dalam harga barang-barang manufaktur.

6. Laporan laba ditahan menjelaskan posisi keuntungan yang diberikan kepada


pemegang saham.

7. Laporan perubahan modal menjelaskan situasi perubahan modal, baik dalam bentuk
saham PT maupun modal dalam perusahaan.

8. Laporan aktivitas adalah transaksi laporan keuangan yang mempengaruhi kas yang
dijelaskan dalam laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi kepada pemangku


kepentingan tentang perusahaan pada titik waktu tertentu. Akibatnya, membaca laporan
keuangan saja tidak cukup; analisis keuangan, seperti analisis rasio, diperlukan.

2.3MODEL KERANGKA BERFIKIR

48 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

“Data sumber berasal dari laporan keuangan yang setelahnya di analisis


berdasarkan keempat rasio sebagai variable X terhadap Kinera Laporan Keuangan
sebagai variable Y”

ANALISA LAPORAN KEUANGAN


(Data yang di olah)

Rasio Likuiditas (X1)

Rasio Solvabilitas (X2)


NET PROFIT MARGIN (NPM) = Y

Rasio Profibilitas (X3)

Rasio Aktivitas (X4)

Hipotesis Penelitian
H1 : Terdapat pengaruh Rasio Likuiditas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar Mas
Agro Resources and Technology Tbk
H2 : Terdapat pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT. Sinar
Mas Agro Resources and Technology Tbk
H3 : Terdapat Pengaruh Rasio Aktivitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan pada
PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
H4 : Terdapat Pengaruh Rasio Profitabilitas secara simultan terhadap kinerja laporan keuangan
pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

2.4 STANDAR INDUSTRI SEBAGAI ACUAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketetapan
Jenis Rasio Standar Sub Ratio
Industri
Jenis rasio yang dipakai dalam
2% CR
Rasio Likuiditas pengolahan data, hasil sampai
1,5 % QR penilaian menyeluruh yang di
dapatkan akan terhubung erat
35% DAR dengan tabel STANDAR INDUSTRI
Rasio Solvabilitas
90% DER
49 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

15 % ARTO
20 % ITOR
Rasio Aktivitas
6% WCTO
5% FATO
5% NPM
Rasio Profitabilas
8% ROI

2.5 Current Ratio


Kasmir (2016:134) mendefinisikan current ratio sebagai rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang
jatuh tempo pada saat pembuatan faktur secara total.
2.6 Quick Ratio
Menurut Dr. Sutrisno, MM (2012:215-216), quick ratio adalah perbandingan
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar sebelum dikurangi persediaan. Ukuran aset
likuid tercepat yang dapat digunakan untuk melunasi hutang lancar diwakili oleh
persentase ini.
2.7 Total Debt to Total Asset Ratio
Kasmir (2010:156) mendefinisikan debt to assets ratio sebagai "rasio hutang yang
digunakan untuk mengevaluasi rasio total hutang terhadap total aset". Dengan kata lain,
manajemen aset dipengaruhi oleh seberapa banyak aset perusahaan dibiayai oleh utang.
2.8 Total Debt to Total Equity Ratio
Menurut (Darsono dan Ashari, 2010:54-55), “Debt to Equity Ratio(DER) masuk di
dalam rasio solvabilitas,rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini
juga disebut dengan rasio pengungkit (Leverage) yaitu batasan perusahaan dalam
meminjam uang.”
2.9 Account Receivable Turn Over Ratio
Menurut Hery (2015:214), “Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar”.
Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan seberapa cepat perputaran persediaan.

50 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

2.10 Inventory Turn Over Ratio


Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk menilai berapa kali
dana yang diinvestasikan dalam suatu persediaan (inventory) berputar dalam suatu
periode, menurut Kasmir (2014: 180). Harga pokok penjualan dibagi dengan rata-rata
persediaan menghasilkan perputaran persediaan.
2.11 Working Capital Turn Over Ratio
Perputaran modal kerja, menurut Bambang Riyanto (2001:62), adalah rasio
penjualan terhadap modal kerja. Semakin baik potensi perusahaan untuk menghasilkan
laba melalui penjualan, maka semakin tinggi perputaran modal kerja, dan semakin tinggi
pula profitabilitas perusahaan.
2.12 Fixed Assets Turn Over Ratio
Rasio ini menurut Sawir (2003) merupakan perbandingan antara penjualan dan
aktiva tetap. Perputaran aset tetap adalah metrik yang mengevaluasi efisiensi dana yang
terkandung dalam aset tetap, seperti pabrik dan peralatan, digunakan untuk menciptakan
penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan untuk setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam aset tetap.
2.13 NPM (Net Profit Margin)
“Net Profit Margin merupakan ukuran laba bersih perusahaan dibandingkan
dengan penjualannya,” jelas Brigham dan Houston (2013: 107). “Net Profit Margin
adalah rasio yang menganalisis sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menciptakan
laba bersih pada tingkat penjualan tertentu,” jelas Hanafi dan Halim (2012: 81).

2.14 ROI (Return On Invesment)


Menurut Kasmir (2015:198), pengertian Return on Investment (ROI) adalah
sebagai berikut: Merupakan rasio yang menampilkan hasil (return) dari total aset
perusahaan. Pengembalian investasi (ROI) juga merupakan ukuran seberapa baik
manajemen mengelola investasinya.

III. METODE PENELITIAN

51 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39), penelitian kuantitatif adalah jenis


penelitian yang memberikan temuan yang dapat dihasilkan (diperoleh) melalui prosedur
statistik atau metode kuantifikasi (pengukuran) lainnya.
1. Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dan diolah merupakan data sekunder
dimana data tersebut merupakan sumber sumber yang disajikan dalam bentuk laporan
keuangan beserta informasi – informasi yang tentunya mendukung penelitian. Data tersebut
berasal dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs resmi perusahaan yang terkait dengan
penelitian tersebut.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
didasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan pengujian yang
ditetapkan. hipotesis.
2. POPULASI
Dari sekian banyak populasi industri di Indonesia, dalam jurnal ini akan di ambil
salah satunya yaitu industri yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kelapa sawit
3. SAMPEL
Sampel yang di ambil dari populasi industri rokok yaitu PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology TBK
4. Variabel Penelitian
Terdapat pula beberapa variable dependen (X) dan independent (Y) yang dianalisa
dalam penelitian kali ini dengan penjabaran sebagai berikut :
Jenis Variabel Type Variabel
Rasio Likuiditas X1
Rasio Solvabilitas X2
Rasio Aktivitas X3
Rasio Profitabilitas X4
KINERJA LAPORAN KEUANGAN Y
IV. Teknik Analisa Data

52 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Tersajikan pula rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian ini, guna


mempermudah dalam mendapatkan hasil yang akurat dan menilai kinerja perusahaan
menggunakan ratio keuangan, yaitu :
A. Rasio Likuiditas

Current Ratio =

Quick Ratio =

B. Rasio Solvabilitas

Total Debt to Total Asset Ratio =

Total Debt to Total Equity Ratio =

C. Rasio Aktivitas

Account Receivable Turn Over Ratio =

Inventory Turn Over Ratio =

Working Capital Turn Over Ratio =

Fixed Assets Turn Over Ratio =

D. Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin =

Return or return on investment =

1. Hipotesis
Latar belakang, rumusan masalah, masalah, dan kerangka konseptual merupakan
beberapa hipotesis yang akan dievaluasi dalam penelitian ini. Akibatnya, kita dapat sampai
pada kesimpulan berikut pada hipotesis:
i. Terdapat pengaruh Rasio Likuiditas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT.
Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK
ii. Terdapat pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap kinerja laporan keuangan pada PT.
Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

53 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

iii. Terdapat Pengaruh Rasio Aktivitas secara simultan terhadap kinerja laporan
keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK
iv. Terdapat Pengaruh Rasio Profitabilitas secara simultan terhadap kinerja laporan
keuangan pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology TBK

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Rasio lancar, sering dikenal sebagai curent ratio, adalah rasio likuiditas yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh
tempo dalam satu tahun. Ini diperoleh dengan membandingkan semua aset lancar
dengan kewajiban lancar. Berikut adalah hasil perhitungannya:

Current Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100% = 0,7%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 1%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 1,29%

Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Hasil perhitungan Current Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology
TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR


2018 12.602.204 17.061.105 0.7 %
2019 11.477.624 10.675.761 1%
2020 18.611.747 14.358.630 1.29 %
*Sumber data diolah oleh penulis
Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan current ratio menunjukan
kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan memanfaatkan aktiva lancer yang dimiliki. Namun jika
dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan terlalu baik karena
standar nya adalah 2%.

54 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

b) Rasio cepat / quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang
jangka pendeknya. Hasil perhitungan sebagai berikut :

Quick Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 0,4 %

ii. Tahun 2019 : x 100 % = 0,6 %

iii. Tahun 2020 : x 100 % = 0,9 %

Tabel Hasil perhitungan Quick Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology
TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Aktiva Lancar – Persediaan Hutang Lancar QR


2018 7.712.184 17.061.105 0.4 %
2019 6.718.906 10.675.761 0.6 %
2020 14.095.272 14.358.630 0.9 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan quick ratio menunjukan


kenaikan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan
aktiva lancar tanpa persediaan untuk membayar utang jangka pendeknya dapat dikatakan
masih baik. Namun jika dikaitkan dengan ketetapan standar industri belum dapat dikatakan
terlalu baik karena standar nya adalah 1,5 %.

c) Total Debt to Total Asset Measure adalah rasio yang digunakan untuk mengevaluasi laporan
keuangan untuk perkiraan kreditur. Hasil perhitungan sebagai berikut:

Total Debt to Total Asset Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 0,5 %

ii. Tahun 2019 : x 100 % = 0,6 %

iii. Tahun 2020 : x 100 % = 0,6 %

55 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Tabel Hasil perhitungan Total Debt to Total Asset Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources
and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR


2018 17.061.105 29.310.310 0.5 %
2019 16.854.470 27.787.527 0.6 %
2020 22.502.490 35.026.171 0.6 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Asset Ratio
menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan setara dari 2019 - 2020. Hal ini mengindikasikan
bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang masih tergolong kecil atau dikatakan baik dan tidak
terlalu berpengaruh pada pengelolaan aktiva. Hal itu dapat di lihat berdasar tabel standar
industry yaitu 35 %. Maka jika hasilnya di bawah 35 % dapat dikatakan baik.

d) Total Debt to Total Equity Ratio merupakan indikasi penting dari kesehatan keuangan
perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas mungkin mengungkapkan kemandirian finansial
terkait utang perusahaan. Hasil perhitungan sebagai berikut:

Total Debt to Total Equity Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 1,3 %

ii. Tahun 2019 : x 100 % = 1,5 %

iii. Tahun 2020 : x 100 % = 1,7 %

Tabel Hasil perhitungan Total Debt to Total Equity Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources
and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Total Hutang Ekuitas DER


2018 17.061.105 12.249.205 1.3 %
2019 16.854.470 10.933.057 1.5 %
2020 22.502.490 12.523.681 1.7 %
*Sumber data diolah oleh penulis

56 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Total Debt to Total Equity Ratio
menunjukan kenaikan dari 2018 - 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan masih
aman dalam tingkat kemandirian finansial perusahaan berkaitan dengan utang dan tergolong
kecil atau dikatakan baik dan masih dikatakan sehat dalam keuangan suatu perusahaan. Hal
itu dapat di lihat berdasar tabel standar industry yaitu 90 %. Maka jika hasilnya di bawah 90
% dapat dikatakan baik.

e) Account Receivable Turn Over Ratio adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan
seberapa cepat penjualan kredit dapat dikonversikan menjadi uang tunai. Hasil perhitungan
sebagai berikut :

Account Receivable Turn Over Ratio=

i. Tahun 2018 : x 100 % = 3 %

ii. Tahun 2019 : x 100 % = 3,3 %

iii. Tahun 2020 : x 100 % = 1,1 %

Tabel Hasil perhitungan Account Receivable Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Sales Receivable ARTO


2018 37.391.643 12.249.205 3%
2019 36.198.102 10.933.057 3.3 %
2020 40.434.346 10.933.057 1.1 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Account Receivable Turn Over


Ratio menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan mengalami penurunan dari 2019 - 2020.
Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik secara penjualan kredit yang dapat
dikonversikan menjadi uang tunai. Karena berdasarkan ketetapan standar industry yaitu
minimal 15 %

57 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

f) Inventory Turn Over Ratio adalah rasio untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mampu
menjual persediaan dalam periode tertentu dan membandingkannya dengan rerata industri.
Hasil perhitungan sebagai berikut :

Inventory Turn Over Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100 % = 3,93 %

ii. Tahun 2019 : x 100 % = 4,26 %

iii. Tahun 2020 : x 100 % = 3.65 %

Tabel Hasil perhitungan Inventory Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and
Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Good Sold Inventory ITO


2018 25.336.245 6.443.359 3.93 %
2019 52.462.222 12.295.285 4.26 %
2020 37.552.229 10.263.397 3.65 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas perkembangan Inventory Turn Over Ratio


menunjukan kenaikan dari 2018 – 2019 dan mengalami penurunan dari 2019 - 2020. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan kurang baik dalam penjualan persediaan Karena
berdasarkan ketetapan standar industry yaitu minimal 20 % dan Rasio inventory turnover
yang rendah menandakan rendahnya penjualan dan memungkinkan adanya kelebihan
persediaan.

g) Working Capital Turn Over Ratio merupakan suatu rasio yang berguna untuk mengukur
modal kerja secara rata-rata dengan tingkat penjualan suatu perusahaan. Dengan demikian,
istilah rasio ini bisa dikatakan sebagai modal kerja bersih. Seperti yang di ketahui bahwa
modal merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun sebuah usaha. Hasil
perhitungan sebagai berikut :

Working Capital Turn Over Ratio =

58 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

i. Tahun 2018 : x 100% = 1,28%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 1,30%

iii. Tahun 2020 : x 100% =1,50%

Tabel Hasil perhitungan Inventory Working Capital Turn Over Ratio pada PT. Sinar Mas
Agro Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Sales Working Capital WCTO


2018 25.336.245 6.443.359 1.28 %
2019 52.462.222 12.295.285 1.30 %
2020 37.552.229 10.263.397 1.50 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, rasio WCTO dinilai kurang baik karena berada di
bawah norma industri yaitu minimal 6%. Hal ini menunjukkan bahwa modal yang digunakan untuk
kegiatan perusahaan sehari-hari, terutama yang berjangka pendek atau investasi pada aktiva lancar
seperti kas, bank, surat berharga, inkaso, dan aktiva lancar lainnya, belum menunjukkan nilai yang
besar.

h) Fixed assets turn over ratio adalah suatu rasio perputaran asset tetap yang dimana memiliki fungsi
untuk mengukur seberapa baiknya suatu bisnis dengan pemanfaatan aset tetap untuk
menghasilkan performa penjualan yang memenuhi target perusahaan. Adapun hasil perhitungan
sebagai berikut :

Fixed Assets Turn Over Ratio =

i. Tahun 2018 : x 100% = 2,01%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 4,57%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 2,01%

Tabel Hasil perhitungan Inventory Fixed assets turn over ratio pada PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

59 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Tahun Sales Fixed Asset FATO


2018 25.336.245 12.602.204 2.01%
2019 52.462.222 11.477.624 4.57 %
2020 37.552.229 18.611.747 2.01 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 namun
mengalami penurunan kembali pada 2019 ke 2020. Jika berpacu pada ketetapan standar industri
yaitu sebesar 5%, maka dapat di simpulkan bahwa FATO pada PT.SMART terbilang kurang baik
karena masih kurang dari batas minimal ketetapan. Artinya dampak yang diberikan kepada
keuangan perusahaan dan efisien kalkulasi bisnis masih terbilang sangat rendah

i) Net Profit Margin merupakan suatu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat profit atau
keuntungan suatu perusahaan dari penjualan yang diperoleh. Sehingga menunjukkan apa yang
diperoleh (atau hilang) perusahaan dalam periode waktu tertentu. Hasil perhitungan sebagai
berikut :

Net Profit Margin =

i. Tahun 2018 : x 100% = 0,015%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 0,024%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 0,038%

Tabel Hasil perhitungan Net Profit Margin ratio pada PT. Sinar Mas Agro Resources and
Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Bersih NPM


2018 597.773 37.391.643 0.015 %
2019 898.698 36.198.102 0.024 %
2020 1.539.798 40.434.346 0.038 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Dengan perhitungan pada data yang telah diolah, hasil yang di dapatkan dari tahun 2018
sampai 2020, dapat dikatakan tingkat keuntungan dari PT.SMART masih sangat rendah dan kurang

60 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

baik untuk bisnis yang dijalankan meskipun hasilnya masih positif. Jika hasil NPM rendah, itu akan
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang kurang baik dan kegiatan operasi perusahaan semakin
kurang efisien.

j) Return or return on investment adalah rasio yang digunakan mengevaluasi seberapa besar
efisiensi investasi dengan seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber
pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan persentase. Adapun rumusnya sebagai berikut :

Return or return on investment =

i. Tahun 2018 : x 100% = 0,020%

ii. Tahun 2019 : x 100% = 0,032%

iii. Tahun 2020 : x 100% = 0,043%

Tabel Hasil perhitungan Return or return on investment ratio pada PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology TBK periode 2018-2020 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Netto Aktiva ROI


2018 597.773 29.310.310 0.020 %
2019 898.698 27.787.527 0.032 %
2020 1.539.798 35.026.171 0.043 %
*Sumber data diolah oleh penulis

Pada tabel dan perhitungan diatas dapat diperoleh bahwa ROI pada PT.SMART
terbilang sangat rendah dan kurang baik untuk kinerja keuangan perusahaan. Rasio
pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan suatu pihak dalam perusahaan
masih sangat rendah dari ketetapan standar industri.

3. Teknik Analisis Data

Pendekatan analisis regresi linier berganda diterapkan dalam analisis data. Pengaruh
faktor-faktor independen terhadap variabel dependen dapat diamati dalam penelitian ini.
Persamaan untuk analisis regresi linier berganda:

61 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + e

Keterangan:

Y = Net Profit Margin

a = Konstanta

b = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen

X1 = Current Ratio

X2 = Quick Ratio

X3 = Debt To Total Assets Ratio

X4 = Debt To Total Equity Ratio

X5 = Account Receivable Turn Over Ratio

X6 = Inventory Turn Over Ratio

X7 = Working Capital Turn Over Ratio

X8 = Fixed Assets Turn Over Ratio

X9 = Return On Investment

e = Standard error

Descriptive Statistics
Mean Std. N
Deviation
Net Profit Margin 25.666 11.59023 3
7
CURRENT RATIO 45.666 72.23111 3
7
QUICK RATIO 6.3333 2.51661 3
Debt to Total Asset 6.6667 2.08167 3
Ratio
Debt to Total Equity 15.000 2.00000 3

62 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Ratio 0
Account Receivable 15.666 15.53491 3
Turn Over Ratio 7
Inventory Turn Over 394.66 30.53413 3
Ratio 67
Working Capital 52.000 65.82553 3
Turn Over Ratio 0
Fixed Asset Turn 286.33 147.80167 3
Over Ratio 33
Return On 25.666 21.22106 3
Investment 7
*Sumber data diolah
Pada tabel deskriptif diatas, dapat dilihat terdapat nilai rata-rata NPM yaitu sebesar
25.6667 dengan standar deviasi sebesar 11.59023. Selain itu terdapat pula nilai rata-rata
terendah dari variable independent sebesar 6.3333 (Quick Ratio) dengan standar deviasi
2.0000 Debt to Total Equity Ratio) dan rata-rata tertinggi 394.6667 (Inventory Turn Over
Ratio) dengan standar deviasi 147.80167 yang di peroleh dari Fixed Asset Turn Over Ratio.

63 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

4. Uji Multikolinearitas

Coefficient Correlationsa
Inventory
Return On Turn Over
Model Investment Ratio
1 Correlations Return On Investment 1.000 .213
Inventory Turn Over .213 1.000
Ratio
Covariances Return On Investment .000 .000
Inventory Turn Over .000 .000
Ratio
a. Dependent Variable: Net Profit Margin

Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Inventory
Condition Turn Over Return On
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) Ratio Investment
1 1 2.767 1.000 .00 .00 .03
2 .231 3.460 .00 .00 .90
3 .002 38.603 1.00 1.00 .07
a. Dependent Variable: Net Profit Margin

Coefficientsa

64 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 Inventory Turn Over .955 1.048
Ratio
Return On Investment .955 1.048
a. Dependent Variable: Net Profit Margin
Pada tabel di atas, diambil satu sampel variable independent dan dapat dikatakan tidak ada
pengaruh multikolinearitas karena nilai VIF kurang dari 10.

5. Uji Normalitas

Hasil table diperoleh signifikan pada uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,999.


Karena nilai signifikansi (sig) = 0,999 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa residual
terdistribusi normal.

6. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menentukan apakah terdapat ketidaksamaan varians


antara residual satu pengamatan dan residual lainnya dalam model regresi.
Homoskedastisitas didefinisikan sebagai varians antara residual satu pengamatan dan
residual pengamatan lain, sedangkan Heteroskedastisitas didefinisikan sebagai
varians antara residual dua pengamatan atau lebih (Ghozali, 2005 : 105).

65 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan


tersebar baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul di satu
lokasi, dan tidak membentuk pola, yang menyiratkan bahwa model regresi
homoskedastisitas ditinjau dari varians. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa
variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi NPM.

7. Uji Autokorelasi

Nilai Durbin Watson adalah 2.000, seperti terlihat pada tabel di atas; nilai ini akan
dibandingkan dengan tabel DW dengan n = 10 pengamatan, k = 10 variabel bebas, dan
ambang batas signifikansi 0,05 pada nilai = 0,7580. Ditegaskan bahwa terdapat
autokorelasi negatif atau tidak ada autokorelasi karena DW 2.000 di atas dl = 0,7580 dan
di atas 0.

66 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

8. Pembahasan

a. Pembicaraan tentang konsekuensi dari penelitian ini diharapkan dapat


memperjelas dan menguraikan hasil penelitian dengan tujuan penelitian. Berikut
adalah hasilnya dari penelitian:

1. Teori pertama

Teori utama "ada dampak NPM (pendapatan keseluruhan bersih) pada


ROE (return on value)". Dari hasil pengujian yang tidak lengkap tentang
dampak keuntungan bersihedge (NPM) pada eksekusi moneter seperti yang
diperkirakan oleh return on value (ROE), menghasilkan koefisien relaps
sebesar 743.782 dengan derajat kepentingan 0,000 dan = 0,05 (sig > ) dan
nilai t hitung 6,645 > t tabel 2,306 kemudian, pada saat itu, H1 diakui. Hasil
ini menunjukkan bahwa pendapatan bersih variable (NPM) memiliki dampak
positif dan kritis terhadap eksekusi moneter diperkirakan oleh ROE.
Kemudian, pada titik itu, cenderung dianggap bahwa tingkat keuntungan
bersih bisnis organisasi mempengaruhi tingkat pembayaran atas modalnya
sendiri (nilai) organisasi juga, ketika NPM meningkat 1% maka ROE akan
menjadi diperluas sebesar 743.782. Pada pendapatan keseluruhan bersih
(NPM) yang penting untuk proporsi manfaat, yang merupakan bagian dari
manfaat organisasi untuk kontras manfaat setelah biaya dan bunga dan
kesepakatan, atau dengan kata yang berbeda untuk menunjukkan keuntungan
keseluruhan pada organisasi atau kesepakatan membersihkan. Dengan
pendapatan keseluruhan bersih (NPM) memiliki dampak positif dan besar
pada return on value (ROE), ini menyiratkan bahwa kapasitas organisasi
untuk memperoleh manfaat atau menciptakan manfaat dengan menggunakan
eksekusi Kesepakatan dapat memperluas keuntungan dari modal organisasi
itu sendiri.

2. Hipotesis Kedua

Spekulasi selanjutnya “ada dampak DER (obligation to value)


terhadap ROE (pengembalian nilai)". Spekulasi tersebut dapat diakui, dengan
67 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

alasan bahwa dari perhitungan sampai batas tertentu diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,985 > t tabel sebesar 2,306 dan nilai artinya 0,017 < 0,05 maka H2
diakui. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kewajiban terhadap nilai
(DER) berpengaruh signifikan terhadap return on nilai (ROE). Juga dengan
nilai B atau koefisien kekambuhan 28.525 menunjukkan bahwa setiap kali
ada ekspansi di merah untuk nilai (DER) sebesar 1% maka, pada saat itu, nilai
ROE akan meningkat sebesar 28.525. Kewajiban yang lebih tinggi untuk
menilai (DER) menunjukkan bahwa tingkat kewajiban organisasi untuk
modal sendiri (nilai) yang digunakan untuk fungsional organisasi dapat
menciptakan manfaat atas modal sendiri juga tinggi, sehingga DER dapat
bekerja pada eksekusi moneter atau sebaliknya nilai laba perusahaan (ROE)

3. Hipotesis Ketiga

Teori ketiga "Ada dampak bersamaan dari pendapatan bersih


keseluruhan" (NPM) dan DER (kewajiban terhadap nilai) menjadi ROE
(pengembalian nilai)". Teori ketiga untuk menunjukkannya, khususnya faktor
NPM dan DER dampak sinkron pada variabel ROE, kemudian, pada saat itu,
uji F selesai, untuk lebih spesifik pengujiannya dampak sinkron. Uji F
konsekuensi faktor otonom (NPM, DER) dampak kritis terhadap variabel
terikat (ROE) yang seharusnya terlihat pada F hitung 22.131 > F tabel 4.459
dengan besar 0,001 < 0,05. Masalah ini menunjukkan bahwa pada saat yang
sama atau bersama-sama kompensasi total kesepakatan (NPM) dan tanggung
jawab organisasi terhadap nilai (DER) mempengaruhi pendapatan pada nilai
atau nilai organisasi (ROE).

Kesimpulan Dan Saran

Mengingat hasil dan percakapan di BAB V, pencipta dapat membuat kesimpulan


melihat penelitian sebagai berikut:

i. Variabel Net Profit Margin (NPM) pada PT. SMART, Tbk periode 2018 -
2020 berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin (NPM dilihat dari nilai t
hitung sebesar 6,645 > t tabel 2,306 dengan kritis 0,00 < 0,05 kemudian, pada
68 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

saat itu, H1 diakui. Dilihat dari kondisi tersebut, cenderung terlihat bahwa
koefisien untuk variabel Net Profit Margin (NPM) ini positif atau menarik ke
variabel Return on Equity (ROE). Ini menunjukkan bahwa organisasi
memiliki keuntungan bersih yang kurang baik pada kesepakatan sehingga
kurang meningkatkan keuntungan dari nilai (return on value).

ii. Variabel Nilai (DER) pada PT. SMART, kurang berdampak positif dan kritis
terhadap Net Profit Margin (NPM). Melihat dari nilai kepentingan 0,017 <
0,05 dengan nilai t-hitung 2,985 > t tabel 2,306 maka H2 diakui, hasil ini
menunjukkan bahwa variabel kewajiban to value (DER) berpengaruh
signifikan terhadap return on value (ROE). Kasus Hal ini dapat menunjukkan
bahwa organisasi memiliki proporsi kewajiban yang lebih besar. Dengan cara
ini, eksekusi moneter dipengaruhi oleh ukuran proporsi kewajiban atas modal
sendiri.

iii. Variabel Net Profit Margin (NPM), Debt to Equity (DER) bersama-sama atau
sekali lagi secara bersamaan berdampak positif dan kritis terhadap ROE.
Masalah ini dikonfirmasi dari efek samping dari nilai F yang ditentukan
sebesar 22.131 yang lebih menonjol dari F tabel khususnya 4,459 dan nilai
penting 0,001 < 0,05. Mengingat nilai R square dari 0,847. Ini menyiratkan
bahwa 84,7% ROE dipengaruhi oleh dua faktor otonom NPM dan DER.
Sedangkan kelebihan 15,3% dipengaruhi oleh alasan yang berbeda di luar
model.

Batasan

Penelitian ini terbatas karena hanya mencakup satu perusahaan saja pada Bursa Efek
Indonesia (BEI), dan periode waktu yang dicakup hanya 2018 hingga 2020.

Saran

Untuk pemeriksaan tambahan, ditentukan tambahan spesialis untuk menambah protes


penelitian sehingga jangkauan eksplorasi lebih besar dan lebih luas. Juga, analis lebih lanjut
didorong untuk menambahkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi NPM seperti ukuran
perusahaan, perputaran saham, proporsi kas, dll.
69 | P a g e
JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, EDISI TERBITAN
ISSN: 2686-1054 (media online)

Daftar Pustaka

Armin, K., & -, M. (2019). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap
Return On Equity Pada Perusahaan Food And Baverage Yang Terdaftar Di Indonesia
Stock Exchange (IDX)Tahun 2012-2016. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 15(2), 53.
https://doi.org/10.31851/jmwe.v15i2.2408

Dahlia, E. D. (2017). Pengaruh Net Profit Margin dan Total Asset Turnover terhadap Return
On Equity pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menara
Ekonomi, III(6), 95–103. https://doi.org/https://doi.org/10.31869/me.v3i6.412

Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan (D. Handi (Ed.)). ALFABETA, cv.

Andriasari, W. S., Miyasto, & Mawardi, W. (2016). Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang,
Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales), dan Return on Asset (ROA) terhadap Return
Saham dengan Return on Equity (ROE) sebagai Variabel Intervening (Studi pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 - 2014). Jurnal Bisnis
Strategi, 25(2), 135–151. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jbs.25.2.135-151

Jumingan. 2006. Analisis Laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Jakfar, Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir, “ nalisis Laporan Keuangan,” Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015.

Suartini, Sri dan Hari Sulistiyo, “Praktikum Analisis Laporan Keuangan Bagi Mahasiswa dan
Praktikan,” Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017.

70 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai