Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Sistem Manajemen Bank

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ALMA (Asset Liabilities Management)

Dosen Pengampu: Roisiyatin, S.E.I., M.Si.

Disusun oleh:

Muhammad Rifqi

Muthia Faradhila Arzi

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAM BOGOR
2020M/1441H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
”Kaidah Khusus dalam Hukum Acara (HES)” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, dan arahan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini, yang telah membimbing kami membuat
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk
langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah terkait. Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan mendapat
ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Leuwiliang, 09 Maret 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
BAB II Pembahasan

1. Pengertian Manajemen Bank.............................................................................


2. Macam-Macam Sistem Manajemen Bank.........................................................
BAB III Penutup

A. Kesimpulan .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank pada hakikatnya adalah lembaga intermediasi antara para penabung dan investor.
Tabungan hanya akan berguna apabila diinvestasikan, sedangkan para penabung idak dapat
diharapkan untuk sanggup melakukannya sendiri dengan terampil dan sukses. Nasabah mau
menyimpan dananya di bank karena ia percaya bahwa bank dapat memilih alternative investasi
yang menarik.

Proses pemilihan investasi itu harus dilakukan dengan saksama karena kesalahan dalam
pemilihan bentuk investasi akan membawa akibat bank tidak bisa memenuhi kewajibannya
kepada para nasabahnya. Pada umumnya, bank mengkoordinasikan fungsinya tersebut melalui
apa yang disebut assets/liabilities management disingkat ALMA.

Tugas utama manajemen asset/liabilitas adalah memaksimalkan laba, meminimalkan risiko, dan
manajemen tersedianya likuiditas yang cukup. Potensi risiko yang dihadapi oleh bank
konvensional juga dihadapi oleh bank syariah, kecuali risiko tingkat bunga, karena prinsip profit
and loss sharing yang menjadi landasan sistem operasional.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa itu Manajemen Bank?
2. Mengetahui sistem macam-macam Manajemen Bank?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Bank


Manajemen perbankan merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala kegiatan
penyerapan atau pengumpulan dana, penyaluran utang piutang, pelaksanaan lalu lintas
transaksi keuangan serta pertukaran mata uang hal ini dilakukan agar lebih efektif terhadap
pencapaian tujuan yang telah dibuat.
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank, diantaranya adalah
pengumpulan dan penarikan dana, menetapkan segala kebijakan yang mengatur tabungan
dan penyaluran kegiatan kredit, membuat dana asing dan dana sendiri, serta mmengatur
keseimbangan antara investasi primer dan dana bank.
Manajemen perbankan memiliki peranan yang penting dan harus dimiliki oleh semua
lembaga keuangan mengingat segala kegiatan usaha sangat memerlukan sebuah manajemen
agar bisa menjadi lebih berkembang.

2.2. Macam-Macam Sistem Manajemen Bank


1. Unit Banking System
Sistem ini menyebutkan berlakunya pola operasional perbankan pada ruang lingkup
unit tersebut saja, berdiri sendiri dan mempunyai kewenangan yang mencakup kegiatan
di batas bank itu sendiri. Pada sistem ini (UBS = Unit Banking System) bank tidak
membuka cabang diluar distrik atau propinsinya atau terbatas pada Negara bagian
tertentu, seperti di Amerika Serikat misalnya. Di USA bank-bank di Negara bagian Ohio
tidak dapat beroperasi di Alabama, demikian sebaliknya. Jadi bank tersebut hanya bisa
beroperasi di dalam Negara bagian atau propinsinya saja. Contoh di Indonesia adalah
Bank Pembangunan Daerah (BPD). Misalnya BPD Sumatera Selatan tidak bisa
beroperasi di Lampung atau BPD Lampung tidak bisa beroperasi di Jakarta, Jawa Barat
atau Sumatera Utara; sebab di tiap-tiap propinsi ada Bank Pembangunan Daerah
tersendiri.
Tetapi tidak ada Kantor Pusat (Kantor Besar) dari semua BPD di Indonesia. Setiap
BPD mempunyai hak otonomi di daerahnya masing-masing dan mereka tidak ada
hubungan structural satu sama lainnya. Setiap BPD dimiliki oleh masing-masing pemda.
Ciri-ciri utama dari Bank yang menganut Unit Banking dalam sistem manajemennya
adalah:
a. Organisasi kecil
b. Ruang lingkup operasionalnya terbatas
c. Hanya sedikit sekali adanya delegation of authority
d. Keputusan kredit agar lebih cepat karena prosedurnya tidak berbelit dan langsung
ditangani Direksi.
e. Karena sistemnya kesatuan (unitarism) maka kekuasaan bisa terhimpun pada satu
tanga. Kadangkala hal seperti ini menimbulkan kelemahan-kelemahan tertentu.

Contoh lain adalah Bank-bank Pasar, yang bersifat unit banking dengan ruang lingkup
lebih lokal lagi. Misalnya di Jakarta Bank Pasar di Tanah Abang hanya beroperasi di
sekitar pasar itu saja. Dia tidak bisa beroperasi di pasar Senin atau pasar Jatinegara.

2. Branch Banking System


Bank-bank raksasa yang berpusat di Amerika Serikat menganut sistem ini. Juga
bank-bank di Negara bagian California, secara khusus menganut system ini. System
Branch Banking, dimana ada Kantor Pusat dan beberapa cabang di kota-kota lain dengan
sistem manajemen modern yang terpadu, berencana dan desentralisasi kewenangan dana
dan kredit ini, mula-mulanya berkembang di Inggris sejak permulaan abad lalu. System
Branch Banking memiliki beberapa kelebihan, tetapi juga mengandung beberapa
kelemahan.

Kelebihan-kelebihan System Branch Banking:


a. Organisasi besar dengan jaringan operasional luas
b. Kantor pusat bisa memikirkan perencanaan pengembangan bank dalam perspektif
jangka panjang, sedangkan cabang-cabang dan kantor wilayah bisa memikirkan
rencana-rencana jangka pendek.
c. Penerapan sistem organisasi lini dan staf dengan wawasan yang luas dapat lebih
berkembang
d. Ada delegation of authority yang lebih jelas dan mantap, terutama dalam wewenang
pemberian kredit berdasarkan status cabang.
e. Bidang usaha yang dibayai Bank dapat lebih luas variasinya karena menyangkut
berbagai daerah, bahkan sampai ke luar negeri.

Kelemahan Sytem Branch Banking:

a. Bagi kredit yang berjumlah besar (misalnya sampai ke Direksi) memakan waktu
cukup lama karena harus melalui jenjang status, misalnya ke cabang diatasnya dan
kantor wilayah.
b. Seiring tidak meratanya keterampilan manajerial dan teknis di cabang-cabang,
sehingga sering terjadi keterlambatan dalam mengetahui akibat-akibat langsung dari
suatu perubahan ekonomi atau perdagangan yang mempunya dampak luas bagi
pengelolaan dan kredit.

3. Group and Chained Banking System


Beberapa bank menggabungkan diri dalam pola manajemen terutama soal dana dan
kredit yang dipimpin oleh salah satu bank yang terbesar dalam kelompk atau perorangan
yang merupakan pemegang saham terbesar. Bank yang memimpin ini bertindak seperti
halnya Holding Company dan yang lainya seperti semacam anak-anak perusahaan.
Segala macam permasalahan manajerial seperti perhimpunan dana, penempatan dana
dalam earning asset dan kredit dibahas bersama dan diselenggarakan dengan dukungan
masing-masing anggota.
Kelebihan yang sering terjadi adalah timbulnya system monopoli oleh yang terkuat
atau timbulnya keputusan-keputusan sepihak yang kadangkala tidak memuaskan anggota
group. Chained Banking System biasanya terjadi karena beberapa bank dikuasai oleh satu
keluarga tertentu, sehingga pemimpin keluarga itu serta-merta menjadi bos besar
kelompok bank tersebut, walaupun mereka berada di berbagai daerah atau kota.
4. Sistem Campuran (Mixed System)
Sistem ini paling susah dipantau karena pada bagian kegiatan tertentu menggunakan
unit sistem dan pada bagian lain menjalankan branch system. Biasanya bank-bank besar
memberikan wewenang khusus bagi cabang-cabang tertentu, misalnya cabang khusus
atau cabang utama atau cabang-cabang di luar negeri yang seolah-olah seperti unit
banking system, apalagi bila cabang itu berada di luar negeri yang kebanyakan Negara
harus berdiri sendiri meskipun dengan jaminan kantor pusatnya.
BAB III
PENUTUP

Asset/liability management bank syariah lebih banyak bertumpu pada kualitas aset
dan hal itu akan menentukkan kemampuan bank untuk meningkatkan daya tariknya bagi
nasabah untuk menginvestasikan dananya melalui bank tersebut, yang berarti
meningkatkan kualitas pengelolaan liabilitasnya. Kemampuan manajemen untuk
melaksanakan fungsinya sebagai professional investment manager akan sangat
menentukan kualitas set yang dikelolanya. Teknik fund gap management tidak relevan
untuk digunakan sebagai eknik yang digunakan sebagai alat manajemen aset/liabilitas
bank syariah karena bank syariah tidak deadling dengan risiko tingkat bunga. Teknik
duration gap management dapat digunakan oleh bank syariah, bukan untuk menghindari
risiko tingkat bunga, melainkan lebih kepada tujuan pengelolaan cash flow atau
pengendalian likuiditasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Antonion Syafi’i. 2017. BANK SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK: GEMA INSANI.
Hal 177.
Jaya Prima Fanlia. Manajemen Perbankan. 14 Februari 2017.
Euis nuraidah. 2014. Sistem Manajemen Bank.

Anda mungkin juga menyukai