Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATERI SAMBUT MAHASISWA BARU

KIP-K UMNU KEBUMEN 2023/2024

Oleh

ABDUL MALIK MUWAFA (BG23008)

UNIVERSITAS MA'ARIF NAHDLATUL ULAMA


KEBUMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
INGGRIS

2015/2016
ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Makalah Materi Sambut Mahasiswa Baru KIP-


K” bertujuan mengetahui hal apa saja yang harus diakukan Mahasiswa
penerima KIP-K.Sebagai mahasiswa penerima KIP-K harus tau apa
saja hak dan kewajibannya.Makalah ini ditulis melalui penelitian
lapangan berdasarkan seminar oleh beberapa pembicara .
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa makalah adalah tulisan ilmiah
yang membahas satu permasalahan tentang hasil kajian pustaka/lapangan.
Kemudian, isi dari makalah ini merupakan suatu hasil
merangkum/meringkas tulisan menjadi sebuah karya tulis dengan
perbandingan secara proporsional antara yang dirangkum dengan hasil
penelitian. Lebih lanjut, buku adalah kumpulan kertas/bahan lain yang dijilid
menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan/gambar. Terakhir,
makalah ini pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat dan saling
membutuhkan.

Kata kunci : makalah, rangkuman materi, mahasiswa KIP-K

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang


Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudul
“Makalah Materi Sambut Mahasiswa Baru KIP-K UMNU Kebumen ” ini dalam
rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang
penelitian.

Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari


kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca
akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih
lanjut.

Tulisan ini dapat penuh selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama
rekan- rekan pengurus Himawadiksi KIP-K yang telah memberikan
masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya,
semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.

Kebumen, 7 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
1.5 Metode ........................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4


2.1 KIP-K .......................................................................................................... 4
2.1.1 Hak dan kewajiban mahasiswa KIP-K ........................................... 4
2.1.2 Dasar Hukum ...................................................................................... 4
2.1.3 Skema PIP Pendidikan Tinggi ............................................................... 4
2.1.4 Komponen Pembiayaan Program KIP-K .................................................. 5
2.2 Tipe Kecerdasan ....................................................................................... 9
2.2.1 Tipe Kecerdasan manusia ................................................................... 9
2.2.2 Proses belajar mahasiswa .................................................................... 9
2.3 Ansos ............................................................................................................... 11
2.3.1 Analisis dan gerakan social....................................................................... 11
2.3.2 Fungsi analisis sosial ............................................................................. 11
2.3.3 Langkah-langkah melakukan Ansos ................................................ 18
2.3.4 Social Movement .................................................................................... 20

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 22


3.1 Simpulan ......................................................................................................... 22
3.2 Saran ............................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan sebuah program bantuan


sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung akses
pendidikan tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu
agar dapat mengejar pendidikan tinggi tanpa terkendala secara finansial. Dengan
diterbitkannya KIP Kuliah, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan akses
pendidikan dan menciptakan landasan yang lebih merata bagi pembangunan
sumber daya manusia di Indonesia.

Penerapan KIP Kuliah melibatkan proses seleksi dan verifikasi yang ketat untuk
memastikan bantuan tersebut tepat sasaran. Selain memberikan manfaat
finansial, program ini juga memperkuat komitmen pemerintah dalam memajukan
sektor pendidikan tinggi sebagai salah satu pilar pembangunan nasional. Dengan
adanya KIP Kuliah, diharapkan masyarakat yang kurang mampu tetap memiliki
kesempatan yang setara dalam mengejar mimpi pendidikan tinggi dan
berkontribusi positif pada perkembangan bangsa.

Peluncuran KIP Kuliah juga bertujuan untuk memberikan dorongan pada


pertumbuhan sumber daya manusia unggul di Indonesia. Dengan memberikan
bantuan finansial kepada mahasiswa kurang mampu, program ini diharapkan
dapat merangsang minat dan partisipasi dalam pendidikan tinggi, memperkuat
fondasi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Adanya seleksi
dan verifikasi ketat dalam pemberian KIP Kuliah menunjukkan komitmen
pemerintah untuk memastikan alokasi bantuan tepat sasaran, menghindari
penyalahgunaan, dan memastikan manfaat optimal bagi penerima manfaat.
Sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional, KIP Kuliah bukan
hanya sebuah langkah menuju inklusivitas pendidikan, tetapi juga investasi
jangka panjang dalam pembentukan generasi penerus yang berkompeten dan
berdaya saing tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja hak dan kewajiban mahasiswa KIP-K merdeka?

2) Bagaimana pengelolaan program PIP pendidikan tinggi?

3) Bagaimanakah proses belajar seorang mahasiswa?

4) Berapa tipe kecerdasan manusia dan apa saja?


2
5) Apakah analisis sosial itu?dan apa fungsinya?

6) Bagaimanakah langkah-langkah melakukan Ansos?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban sebagai mahasiswa
penerima KIP-K merdeka.

2) Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan PIP pendidikan tinggi dan


siapa saja yang mengelolanya.

3) Untuk Mengetahui proses belajar ada berapa macam bagi mahasiswa.

4) Untuk mengetahui tipe-tipe kecerdasan manusia.

5) Untuk mengetahui apa yang disebut analisis sosial beserta fungsinya.

6) Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja dalam melakukan Ansos


(Analisis sosial ).

1.4 Manfaat
1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang apa saja hak
dan kewajiban dan cara belajar mahasiswa KIP-K supaya menjadi
lebih unggul.

2) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca


tentang KIP Kuliah,proses belajar mahasiswa,tipe kecerdasan manusia,dan
bagaimana mahasiswa melakukan analisis sosial.

2
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
seminar pada acara Himawadiksi KIP-K, metode deskriptif dalam menganalisis
data, dan metode informal (naratif) dalam penyajian hasil analisis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KIP-K
2.1.1 Hak dan kewajiban mahasiswa KIP-K merdeka.

Hak dan kewajiban KIP Kuliah, atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah,
mencakup akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang
mampu. Haknya melibatkan pembebasan biaya kuliah, bantuan hidup, dan
sarana akademis. Kewajibannya termasuk pemenuhan syarat akademis,
menjaga integritas, dan melaporkan perkembangan akademis secara berkala.

2.1.2 Dasar Hukum


KIP KIP Kuliah diperuntukkan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau sederajat, yang memiliki nilai akademik baik. KIP Kuliah
bukanlah beasiswa, tetapi merupakan bantuan dari pemerintah. Program
ini memiliki dasar hukum Pasal 76 Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi.

KIP Kuliah disertai syarat prestasi. Pasalnya, hal ini demi menjamin
penerima KIP benar-benar menyelesaikan kuliahnya.

2.1.3 Skema PIP Pendidikan Tinggi


KIP-Kuliah ditujukan secara eksklusif hanya untuk yang
tidak mampu secara ekonomi. Siswa yang secara akademik unggul tapi
mampu secara ekonomi tidak diperkenankan mendaftar. Dalam hal
Anda mendaftar KIP Kuliah dan
ternyata tidak layak menerima karena ternyata mampu secara ekonomi,
ada beberapa kemungkinan yang terjadi:

A. Jika dianggap kelalaian ringan/tidak disengaja, tidak akan ditetapkan


sebagai penerima KIP Kuliah namun dianggap sebagai mahasiswa
reguler
B. Jika dianggap melakukan pengisian data yang tidak benar secara
sengaja dan atau pemberian bukti pendukung yang tidak sah (cara
mendapatkannya) dapat dibatalkan statusnya dalam seleksi masuk

22
PT. Status kelayakan juga bisa berdasarkan laporan dari masyarakat,
misalnya ada laporan penerima KIP Kuliah yang orang tuanya tiap
tahun pergi umroh, dalam hal tersebut kami akan berkoordinasi dengan
perguruan tinggi terkait untuk melakukan verifikasi ulang.

Apakah penerima KIP Kuliah boleh menikah?


Pada prinsipnya tidak ada larangan untuk menikah. Namun, perlu
dipahami bahwa salah satu kriteria pemberian beasiswa pendidikan
melalui KIP Kuliah adalah kondisi ekonomi penerima yang lemah atau
tidak mampu. Jika di kemudian hari ditemukan perubahan kemampuan
ekonomi, maka Kemendikbud dapat mencabut KIP Kuliah.Perlu juga
kami sampaikan bahwa penghentian bantuan hanya diperkenankan
untuk mahasiswa yang ternyata terbukti tidak layak. Misal dalam satu
kasus ada salah satu penerima yang membeli barang mewah dalam
tahuntahun terakhir ini. Dalam kasus itu akan dikirimkan tim verifikasi
untuk memastikan kelayakan penerima yang bersangkutan. Intinya jika
Anda layak jangan khawatir akan dihentikan.1. Komponen Pembiayaan
Program KIP Kuliah

2.1.4 Komponen Pembiayaan Program KIP-K

1. Komponen Pembiayaan Program KIP Kuliah

a. Program KIP Kuliah diberikan dalam bentuk uang tunai dengan


rincian komponen biaya sebagai berikut:
1) bantuan biaya pendidikan;
2) bantuan biaya hidup; dan/atau
3) bantuan biaya pengelolaan.

b. Bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a angka


1) diberikan secara langsung ke rekening Perguruan Tinggi setiap
semester untuk membiayai operasional pendidikan yang terkait
langsung dengan proses pembelajaran bagi penerima Program KIP
Kuliah sesuai ketentuan lamanya waktu studi.

22
c. Bantuan biaya hidup sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 2)
diberikan secara langsung ke rekening penerima Program KIP Kuliah
setiap semester untuk membantu biaya hidup selama menempuh proses
pendidikan di Perguruan Tinggi sesuai ketentuan lamanya waktu studi.

d. Bantuan biaya pengelolaan sebagaimana dimaksud pada huruf a


angka 3) diberikan secara langsung ke rekening Perguruan Tinggi
Negeri dan LLDIKTI yang digunakan untuk membantu biaya:

1) kedatangan bagi penerima Program KIP Kuliah yang berasal dari


luar provinsi;
2) hidup sementara penerima Program KIP Kuliah; dan/atau
3) pelaksanaan Program KIP Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri
dan LLDIKTI.
e. Ketentuan lamanya waktu studi sebagaimana dimaksud pada
huruf b dan angka c sebagai berikut:
1) program sarjana dan diploma empat paling lama 8 (delapan)
semester;
2) program diploma tiga paling lama 6 (enam) semester;
3) program diploma dua paling lama 4 (empat) semester;

4) program diploma satu paling lama 2 (dua) semester; dan5) program


profesi paling lama 4 (empat) semester.

f.Besaran bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada


huruf a angka 1) berdasarkan kebutuhan biaya pendidikan
penerima KIP Kuliah per semester yang ditetapkan oleh Rektor.
g. Besaran Biaya Pendidikan penerima KIP Kuliah yang ditetapkan oleh
Rektor sebagaimana dimaksud pada huruf f dengan ketentuan:
1) sebesar Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per
semester untuk penerima KIP Kuliah lanjutan (on going);dan
2) paling banyak sebesar:
a) Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) per semester untuk penerima
KIP Kuliah baru mulai tahun akademik 2021/2022 pada program studi
dengan nilai akreditasi A atau akreditasi unggul;

22
b) Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) per semester untuk penerima
KIP Kuliah baru mulai tahun akademik 2021/2022 pada program studi
dengan nilai akreditasi B atau akreditasi Sangat Baik; dan

c) Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester untuk
penerima KIP Kuliah baru mulai tahun akademik 2021/2022 pada
program studi dengan nilai akreditasi C atau akreditasi Baik.

2.2 Tipe Kecerdasan


2.2.1 8 Tipe Kecerdasan
1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic-verbal Intelligence)

Seorang anak dengan kecerdasan linguistik memiliki kemampuan yang


baik dalam memanipulasi kata-kata, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu, anak dengan kecerdasan linguistik sangat baik dalam
menulis berbagai jenis karya sastra, mengingat informasi, membaca, dan
mempelajari bahasa baru.

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Logical-mathematical Intelligence)

Mama, anak dengan kecerdasan logika-matematika memiliki kemampuan


yang sangat baik dalam menganalisis masalah secara logis, menyelesaikan
persoalan matematika, dan menyelidiki permasalahan secara ilmiah.

3. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-kinesthetic Intelligence)

Seorang anak dengan kecerdasan kinestetik akan memiliki kemampuan


yang sangat baik dalam mengelola dan mengkoordinasikan tubuh sehingga
performanya akan sangat bagus saat mengikuti pelajaran olahraga atau menari di
sekolah.

4. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)

Seorang anak dengan kecerdasan spasial pandai dalam memvisualisasikan


dan mengenali pola ruang yang luas maupun area yang lebih terbatas. Oleh karena
itu, anak dengan kecerdasan spasial sangat baik dalam mengenali arah, membaca

22
peta, menyusun puzzle, membaca grafik, memahami video, dan memahami
gambar.

5. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence)

anak dengan kecerdasan musikal memiliki tingkat apresiasi yang tinggi


terhadap musik. Ia juga mampu mengenali jenis suara, perbedaan nada, serta
ritme sebuah suara. Kemampuan ini membuat si Kecil mampu memainkan
instrumen musik untuk menirukan maupun menyusun karya musik sendiri.

6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal cenderung lebih pandai


dalam berkomunikasi, peka terhadap emosi orang lain, mudah dalam
menyesuaikan diri, memilki rasa empati yang tinggi dan suka menolong orang
lain.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)

jika si Kecil diberkahi dengan kecerdasan intrapersonal ia akan memiliki


pemahaman yang baik tentang dirinya sendiri. Ia dapat menganalisa dengan baik
apa yang sedang dirasakan, bagaimana kondisi emosionalnya, hingga apa yang
menjadi motivasi dan ketakutan terbesarnya dalam melakukan sesuatu.

8. Kecerdasan Naturalis (Naturalistic Intelligence)

Anak dengan kecerdasan naturalis bukan hanya berbakat untuk merawat


dan menjalin hubungan baik dengan hewan, Ma. Selain itu, si Kecil juga memiliki
kemampuan untuk mengenali serta membedakan berbagai flora dan fauna.

2.2.2 Proses belajar mahasiswa


a. Proses belajar mahasiswa dapat dipahami melalui lensa tiga tipe
kecerdasan utama: kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan praktikal.

1. Kecerdasan Kognitif:
- Fokus pada aspek kognitif atau intelektual mahasiswa.
- Proses ini melibatkan pemahaman konsep, analisis, dan penyelesaian
masalah.
22
8 - Mahasiswa dengan kecerdasan kognitif tinggi mungkin cenderung
menyukai pembelajaran yang menantang secara intelektual dan memerlukan
pemikiran analitis.

2. Kecerdasan Emosional:
- Berkaitan dengan pemahaman dan pengelolaan emosi mahasiswa.
- Proses ini melibatkan pengembangan kecerdasan emosional untuk
mengatasi stres, menjaga motivasi, dan membangun hubungan yang positif.
- Mahasiswa dengan kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih
mampu mengatasi tekanan dan menjaga keseimbangan emosional dalam
proses pembelajaran.

3. Kecerdasan Praktikal:
- Menekankan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks
praktis.
- Proses ini melibatkan pengembangan keterampilan praktis, seperti
pemecahan masalah sehari-hari dan pengambilan keputusan.
- Mahasiswa dengan kecerdasan praktikal yang tinggi cenderung efektif
dalam mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata.

Memahami kombinasi kecerdasan ini dapat membantu pendekatan


pembelajaran yang holistik, mendukung pengembangan seluruh potensi
mahasiswa, dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna.

2.3 Ansos
2.3.1 Analisis dan gerakan social
Analisis gerakan sosial melibatkan pemahaman mendalam terhadap
perubahan sosial, penyebab, dan dampaknya. Ini melibatkan penelitian terhadap
struktur, strategi, dan tujuan gerakan. Aspek kunci termasuk identifikasi aktor,
dinamika internal, serta interaksi dengan faktor eksternal seperti kebijakan
pemerintah dan opini publik. Keseluruhan analisis ini dapat memberikan
wawasan tentang dampak gerakan sosial terhadap masyarakat dan kebijakan.

22
Tujuan analisis gerakan sosial adalah menyelidiki, memahami, dan
menjelaskan dinamika serta dampak gerakan tersebut dalam konteks sosial.
Beberapa tujuan kunci meliputi:

1. Pemahaman Penyebab dan Tujuan: Menganalisis akar penyebab


gerakan sosial dan tujuan yang ingin dicapai oleh para pelakunya.

2. Strategi dan Taktik: Menyelidiki strategi dan taktik yang digunakan


oleh gerakan sosial dalam mencapai tujuannya, seperti demonstrasi, kampanye,
atau kegiatan advokasi.

3. Dinamika Internal: Memahami struktur internal gerakan, termasuk


peran anggota, pemimpin, dan dinamika keputusan di dalamnya.

4. Pengaruh Faktor Eksternal: Menganalisis bagaimana faktor eksternal,


seperti kebijakan pemerintah atau opini publik, mempengaruhi gerakan sosial.

5. Dampak Sosial: Menilai dampak gerakan sosial terhadap masyarakat


dan institusi, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.

6. Prediksi dan Rekomendasi: Memberikan prediksi tentang


perkembangan masa depan gerakan sosial dan memberikan rekomendasi
kebijakan untuk mengatasi isu-isu yang diangkat oleh gerakan tersebut.

Tujuan akhirnya adalah memberikan wawasan yang mendalam terhadap


peran dan kontribusi gerakan sosial dalam membentuk perubahan sosial serta
memberikan pandangan kritis terhadap isu-isu yang mereka usung.
2.3.2 Fungsi analisis sosial
a. MenentukanAnalisis sosial memiliki beberapa fungsi utama, yang
mencakup pemahaman mendalam terhadap struktur sosial, interaksi
antarindividu, serta dinamika masyarakat. Beberapa fungsi tersebut antara
lain:
1. Mengidentifikasi Pola dan Struktur Sosial: Analisis sosial membantu
mengidentifikasi pola-pola perilaku, norma, dan struktur sosial yang
membentuk suatu masyarakat.
2. Menjelaskan Perubahan Sosial: Memahami faktor-faktor yang memicu
perubahan sosial, baik dalam hal kebijakan, teknologi, atau budaya.
3. Mendukung Pengambilan Keputusan: Memberikan landasan informasi
bagi pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam
merancang program atau kebijakan sosial.

22
4. Menggali Akar Permasalahan Sosial: Melalui analisis sosial, dapat
ditemukan akar permasalahan sosial, yang memungkinkan pengembangan
solusi yang lebih efektif.
5. Mengidentifikasi Kesenjangan dan Ketidaksetaraan: Mengungkap
ketidaksetaraan dan kesenjangan sosial, baik dalam distribusi sumber daya
maupun dalam peluang masyarakat.
6. Memahami Interaksi Sosial: Analisis sosial membantu dalam pemahaman
interaksi antarindividu, kelompok, dan institusi dalam suatu masyarakat.
7. Memberikan Wawasan tentang Budaya dan Nilai: Membantu memahami
budaya dan nilai-nilai yang menjadi dasar masyarakat, serta bagaimana hal
ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
8. Membentuk Pemahaman tentang Identitas Sosial: Mengidentifikasi dan
memahami identitas sosial, termasuk kelompok-kelompok minoritas dan
mayoritas, serta dampaknya terhadap dinamika sosial.
9. Merancang Intervensi Sosial: Analisis sosial digunakan untuk merancang
program-program intervensi sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Melalui berbagai fungsi ini, analisis sosial menjadi alat penting dalam
membantu kita memahami dan mengatasi berbagai tantangan dan dinamika
kompleks dalam masyarakat.
2.3.3 Langkah-langkah melakukan Ansos

Tahapan Analisis Sosial


Adapun langkah-langkah melakukan analisis sosial yang perlu dipersiapkan.
Diantaranya sebagai berikut.
1. Menentukan Objek
Langkah yang paling pertama dalam membuat analisis sosial adalah,
menentukan objek utama. Objek inilah yang akan menjadi sasaran masalah
yang akan digali. Saat menentukan objek analisis sosial, pastikan jika objek
tersebut harus rasional dan memiliki signifikansi sosial sesuai visi dan misi
organisasi.

2. Pengumpulan Data
Langkah-langkah analisis sosial yang kedua adalah mengumpulkan data atau
mengumpulkan informasi. Pastikan data yang terkumpul relevan. Jika perlu,
selama pengumpulan data, diperlukan recek data, agar data benar-benar teruji
validitasnya.

3. Identifikasi Masalah
Setelah data yang dikumpulan relevan dan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah. Di bagian ini, kamu boleh
menentukan variabel dan mengategorisasikan aspek-aspek penting yang
sekiranya penting dan mendukung. Proses identifikasi inilah yang diharapkan
dapat digunakan untuk memahami substansi masalah dan menemukan
benang merah permasalahan yang terjadi di sosial.
22
4. Mengembangkan Persepsi
Langkah selanjutnya, barulah tahap mengembangkan persepsi terhadap
masalah dari sudut pandang objektif. Saat mengembangkan persepsi ada
banyak implikasi konsekuensi dari objek masalah dan dapat dijadikan
sebagai kerangka tindak lanjut. Sehingga, dalam pengembangan persepsi
dibutuhkan keahlian dan kehati-hatian.

5. Menarik Kesimpulan
Langkah paling akhir dari proses analisis sosial, yaitu menarik kesimpulan.
Kesimpulan ini memiliki tujuan untuk memudahkan pembaca untuk
memahami secara singkat. Penulisan kesimpulan pada analisis sosial
setidaknya mengambil akar masalah, memuat pihak yang diuntungkan dan
dirugikan, memuat mana saja yang terlibat dan dampak yang muncul secara
politik.

Kesimpulan analisis sosial juga memuat dari perspektif ekonomi, dan


paradigma tindakan yang dapat dilakukan untuk proses perubahan sosial
ataupun dari aspek yang lain.
2.3.4 Social Movement
adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang
merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau
individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik
dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan nilai sebuah perubahan
sosial.[1] Sebuah tindakan perlawanan dapat dikatakan sebagai Gerakan Sosial
dengan memiliki suatu persyaratan.
 Lingkup
1. Gerakan reformasi - gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa
norma, biasanya hukum. Contoh gerakan semacam ini akan mencakup seperti,
serikat buruh dengan tujuan untuk meningkatkan hak-hak pekerja, gerakan
hijau yang menganjurkan serangkaian hukum ekologi, atau sebuah gerakan
pengenalan baik yang mendukung atau yang menolak adanya, hukuman mati
atau hak untuk dapat melakukan aborsi. Dalam beberapa gerakan reformasi
memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-norma moral
misalkan, mengutuk pornografi atau proliferasi dari beberapa agama. Sifat
gerakan semacam itu tidak hanya terkait dengan masalah tetapi juga dengan
metode yang dipergunakan, dari kemungkinan ada penggunaan metode yang
sikap reformis non-radikal yang akan digunakan untuk pencapaian akhir tujuan,
seperti dalam kasus aborsi agar dapat tercipta adanya pembuatan hukum
perundangan-undangan.
2. Gerakan radikal - gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera
terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara substansi
dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi, Contohnya termasuk Gerakan
Hak Sipil Amerika yang penuh menuntut hak-hak sipil dan persamaan di bawah
hukum untuk semua orang Amerika (gerakan ini luas dan mencakup hampir
seluruh unsur-unsur radikal dan reformis), terlepas dari ras, yang di Polandia
dikenal dengan nama Solidaritas /(Solidarność) gerakan yang menuntut
transformasi dari sebuah tata nilai politik Stalinisme menuju kepada tata nilai
sistem poltik sistem ekonomi atau ke dalam tata nilai sistem poltik demokrasi
atau di Afrika Selatan disebut gerakan penhuni gubuk Abahlali baseMjondolo
yang menuntut dimasukkannya para penghuni gubuk secara penuh ke dalam
penghunian kehidupan kota.
 Jenis Perubahan
1. Gerakan Inovasi - gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu,
nilai-nilai, dan lain-lain gerakan advokasi yang tak umum kesengajaan untuk
22
efek dan menjamin keamanan teknologi yang tak umum adalah contoh dari
gerakan inovasi.
2. Gerakan Konservatif - gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada,
nilai, dan sebagainya Sebagai contoh, anti-abad ke-19, gerakan modern
menentang penyebaran makanan transgenik dapat dilihat sebagai gerakan
konservatif dalam bahwa mereka bertujuan untuk melawan perubahan teknologi
secara spesifik, namun mereka dengan cara yang progresif gerakan yang hanya
bersikap anti-perubahan (misalnya menjadi anti-imigrasi) sedang untuk hasil
tujuan kepentingan tidak pernah didapat hanya merupakan bersifat bertahan.
 Target
1. Gerakan fokus berkelompok - bertujuan memengaruhi atau terfokus pada
kelompok atau masyarakat pada umumnya, misalnya, menganjurkan perubahan
sistem politik. Beberapa kelompok ini akan berubah atau menjadi atau akan
bergabung dengan partai politik, tetapi banyak tetap berada di luar sistem partai
politik partai.
2. Gerakan fokus Individu - fokus pada yang memengaruhi secara personal atau
individu. Sebagian besar dari gerakan-gerakan keagamaan akan termasuk dalam
kategori ini.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

22
Makalah ini menguraikan bahwa Program KIP tidak sekadar
menyediakan bantuan finansial bagi siswa dengan latar belakang ekonomi rendah,
tetapi juga memiliki peran signifikan dalam mengakui dan mendorong
pengembangan berbagai tipe kecerdasan manusia. Program ini tidak hanya
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses pendidikan, tetapi juga
menghargai potensi dan keunikan masing-masing individu dalam aspek
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan seni.

Selain itu, makalah ini menyoroti bahwa Program KIP memberikan


kontribusi positif terhadap analisis sosial dengan meminimalkan ketidaksetaraan
dalam pendidikan. Dengan memberikan dukungan kepada mereka yang mungkin
menghadapi hambatan finansial, program ini membantu menciptakan lingkungan
belajar yang inklusif. Analisis sosial mengenai implementasi KIP menunjukkan
bahwa langkah-langkah ini secara efektif dapat mengurangi disparitas sosial,
memberikan peluang yang setara, dan mendukung pembangunan masyarakat yang
lebih berkeadilan.
3.2 Saran
Tulisan hanyalah bersifat pendahuluan. Untuk itu perlu
dilakukan penyempurnaan oleh semua pihak yang berkecimpung dalam bidang
akademik. Demikian pula penyempurnaan dari segala aspek perlu
dilakukan demi kesempurnaan tulisan ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2024. KIP KULIAH 2023


https://kpiwalisongo.blogspot.com/2023/06/pendaftaran-program-
kartu-indonesia.html?m=1 Diakses pada 8
Januari 2024

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/264/type-kecerdasan Diakses
pada 8 Januari 2024
https://pgsd.binus.ac.id/2021/12/07/1372/
https://www.huma.or.id/isu-strategis/analisis-sosial#:~:text=Analisis
%20Sosial%20(ansos)%20merupakan%20salah,pendekatan%20akademis
%20dan%20pendekatan%20pastoral.
Diakses pada 8 Januari 2024.

23

Anda mungkin juga menyukai