Anda di halaman 1dari 3

“Pancasila punya kita” Resume Dialog/Diskusi

Pada saat ini bisa dikatakan Indonesia dalam keadaan “Darurat Pancasila”. Karena saat ini
kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tekanan. Hal ini disebabkan karena
para generasi yang merasa kebingungan, dan para orang tua berlaku pasif, dan juga beberapa
di antara mereka ingin menggeser atau mengganti paham ideologi ini. Pancasila yang
seharusnya menjadi suatu filosofi cara berpikir dan juga bertindak, namun dalam
kenyataannya Pancasila tidak dijadikan sebagai acuan cara berpikir kita.

Sikap yang tidak sesuai dengan Pancasila seperti contohnya para penyelenggara negara yang
tidak Amanah dengan tugas yang sudah dicantumkan pada Pancasila dan undang-undang
dasar. Dan juga mereka yang tidak menghargai kebhinekaan itu juga termasuk sikap yang
tidak sesuai dengan Pancasila.

Di dalam Pancasila terdapat lima sila. jika dilihat dari sila-sila yang ada Pancasila, rakyat
Indonesia masih belum sepenuhnya menjalankannya. Seperti rasa kemanusiaan dan juga
persatuan. Saat ini banyak masyarakat yang hanya memiliki rasa semangat untuk bertempur,
rasa untuk saling membenci dan saling menyingkirkan satu sama lain.

Pada Juni 1966, ada masa ketika Pancasila dijadikan sebagai tameng. Lalu ada kekhawatiran
situasi sekarang menyerupai, ketika Pancasila digunakan untuk menghakimi yang berbeda.
Menurut narasumber, Sidarto Danusubroto, Pancasila harus diberikan pemahaman, penalaran,
dan kejuangan, bukan hanya sekadar difalkan saja, tapi juga harus dipahami
Pancasila dibangun oleh budayawan, agamawan, dan negarawan. Pelabelan daridulu
membahayakan

Menurut Savic Ali, resiko ketika sebuah nilai dijadikan ideologi, itu akan ada konsekuensi
untuk pelabelan dan digunakan untuk mengatribusikan diri atau melabeling orang lain. Ini
terjadi dimana-mana, bukan hanya Pancasila. Contohnya agama, ketika agama dijadikan
ideologi, itu menjadi sifat politik. Karakter politiknya menjadi mengemuka dibanding nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Orde baru mempunyai penafsiran tunggal atas Pancasila,
dia tidak membenarkan, atau menerima penafsiran dari kelompk lain. Pemerintahlah yang
punya otoritas yang abstrak untuk menafsirkan Pancasila.

Ridwan Kamil menyebutkan ketika orde baru menafsirkan tunggal, masyarakat tidak dibuat
ruang untuk melakukan tafsir sendiri, itu menjadi kendala. Lahirnya Pancasila sudah selesai,
yang menjadi masalah ialah tafsir kekinian di hari ini. Di orde baru terlalu overdosis, di era
reformasi tidak ada dosis. Dan pada masa sekarang kurangnya dialog dan tidaknya adanya
penafsiran. Harapannya pemerintah memberikan pendidikan mengenai Pancasila yang tidak
overdosis, dan orang dewasa memberi keteladanan dalam nilai-nilai

Menurut Afi HInaya, generasi muda sekarang banyak yang tidak tahu apa makna dibalik
Pancasila itu. Di jenjang sekolah, Pancasila hanya dijadikan sebagai hafalan untuk ulangan,
yang setelah mendapat nlai, dibuang. Pancasila terlalu abstrak karena tidak dapat terlihat atau
dipegang. Untuk membuktikan Pancasila, dimulai dari contoh nyata para orang dewasa.
Contohnya adanya kemunduran mental, misal menyontek, kita cenderung permisif,
menganggap hal itu biasa.

Menurut Kikan, sebagai musisi, salah satu bentuk bela negara yang dibuat ialah memainkan
lagu-lagu nasionalis. Dan itu juga merupakan contoh nyata untuk menerapkan nilai-nilai
Pancasila

Savic Ali menyebutkan bahwa anak muda sangat visual, mudah menangkap sesuatu dengan
apa yang mereka lihat, contohnya melalui meia Instagram atau Facebook. Dari situ kita dapat
melihat peran media social sangat besar, baik menguatkan nilai Pancasila, atau
melemahkannya. Namun, menurut beliau media social lebih banyak mengarah melemahkan
nilai Pancasila.

Benny Susetyo menyebutkan kebanyakan orang hidup dalam kebudayaan kematian.


Contohnya menyontek, padahal itu perbuatan yang bertentangan dengan nilai Pancasila,
namun masih banyak orang yang menutup mata akan hal itu. Dan dengan tidak adanya
jaminan bahwa jika melakukan perbuatan benar akan sukses, orang-orang menganggap tidak
apa-apa jika melakukan perbuatan yang tidak benar. Lalu di media social, banyak orang yang
kurang kritis dan selektif dan itu dianggap kebenaran. Lalu ketka yang absurd itu dianggap
benar, tidak adanya perbandingan, kita akan hanya menerima saja. Dan ini menjadi salah satu
bahayanya media social.

Apa saja praktek baik yang sudah dilakukan dan dapat di duplikasi
Menurut Heri Santoso sebagai Kepala Pusat Studi Pancasila UGM, Pancasila itu sebagai
dasar negara sebagai pandang hidup dan paradigma ilmu tidak bisa langsung begitu saja.

Pertama Pancasila sebagai dasar negara adalah harus berani mengkoreksi undang undang
yang jelas jelas bertentangan dengan Pancasila. Yang kedua, para penyelenggara negara yang
jelas melanggar Pancasila harus dihentikan. Yang ketiga jalur Pendidikan, Pendidikan yang
baik adalah Pendidikan yang menyiapkan manusia untuk paham persoalan hidupnya,dan
kemudian siap untuk menghadapi masalahnya masa itu dan masa depan. Artinya pembenahan
Kembali sistem Pendidikan dan tinjau Kembali undang-undang.
Menurut Benny susetyo seorang rohaniawan Pancasila harus menjadi satu keyakinan,artinya
bahwa memang ini dibutuhkan sebagai life start daripada pandangan hidup bans akita, harus
menjadi satu penalaran (logos), penalaran ini merupakan kebutuhan bangsa dan menjadi
merupakan perekat.
Gaya yang paling baik untuk merekatkan di generasi kali ini menurut Ridwan Kamil ialah
memberikan pelajaran interaktif biarkan mereka menafsir sembari dibimbing. Sebenernya
nilai - nilai itu ada namun bagaimana cara menjelaskan cara Bahasa yang mudah dipahami

Pemerintah membentuk pembinaan idiologi pancasila sebagai solusi untuk masalah masalah
idiologi di indonesia yang muncul akibat keraguan pada pancasila. seperti beberapa
kelompok yang memimpikan pembentukan kepemimpinan baru dengan idiologi islamiah
keadaan indonesia pada saat ini sangat membutuhkan pemersatuan pemahaman idiologi
pancasila, hal ini terlihat dari masyarakat yang rindu akan pancasila, mereka membuat
idiologi baru yang yang tidak lepas dari pancasila. Hal itu dapat terjadi dikarenakan suatu
bangsa akan selalu membutuhkan pancasila

Mencari cara membudikan Pancasila tetapi jangan sampain terjebak propaganda dengan cara,
Menurut Benny susetyo seorang rohaniawan, pertama butuhnya ketegesan dari seorang
pemimpin untuk menegakkan supermasi hukum, yang kedua bagaimana pebatinan nilai
bagaimana cara panacasila di akulurasikan dalam hidup,yang ketiga merebut ruang
publik,maksudnya adalah kebenaran milik bersama, yang ketiga para pemimpin anatara kata
dan perbuatan satu jangan terjadi perbedaan penafsiran.

Menurut Savic Ali seorang aktivis gusdurian banyak nya kelompok yang membangun pagar
dari pagar bambu hingga pagar tembok dan terjadi pada level masyarakat sampai politiknya.
Ditengah kelompok yang hobi membangun pagar kita harus punya kesadaran untuk
membangun jembatan untuk menyatukan setiap kelompok.
Menurut Sidarto Danusubroto seorang Anggota dewan pertimbangan presiden, bahwa
panacasila ruh dari panacasila adalah keteladanan. Kita membutuhkan leadership baik
ditingkat pusat dan daerah.
Menurut Ridwan Kamil seorang walikota kota Bandung, kita isi kekosongan ini dengan
konten yang sifatnya interatif mudah dipahami oleh generasi hari ini, menertibkan dengan
cara yang tegas kombinasi memeberi konten baru dan memberikan keteladanan

Anda mungkin juga menyukai