Anda di halaman 1dari 37

MA1201 MATEMATIKA 2A

Hendra Gunawan
Semester II, 2016/2017
29 Maret 2017
Kuliah yang Lalu
12.1 Fungsi dua (atau lebih) peubah
12.2 Turunan Parsial
12.3 Limit dan Kekontinuan
12.4 Turunan fungsi dua peubah
12.5 Turunan berarah dan gradien
12.6 Aturan Rantai
12.7 Bidang singgung dan aproksimasi – Bag I
12.8 Maksimum dan minimum
12.9 Metode pengali Lagrange
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 2
Kuliah Hari Ini
12.1 Fungsi dua (atau lebih) peubah
12.2 Turunan Parsial
12.3 Limit dan Kekontinuan
12.4 Turunan fungsi dua peubah
12.5 Turunan berarah dan gradien
12.6 Aturan Rantai
12.7 Bidang singgung dan aproksimasi – Bag II
12.8 Maksimum dan minimum
12.9 Metode pengali Lagrange
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 3
MA1201 MATEMATIKA 2A

12.5 TURUNAN BERARAH


• Menentukan turunan berarah dari
suatu fungsi di suatu titik dalam arah
tertentu

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 4


Laju Perubahan dalam
Arah Sembarang
Misalkan z = f(x,y). Turunan z
parsial fx dan fy mengukur laju P
perubahan nilai f dalam arah
sejajar dengan sumbu-x dan y
sumbu-y. Bagaimana bila kita
bergerak dalam arah lainnya? x

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 5


Review: Definisi Turunan Parsial
Misalkan p = (x,y), i = (1,0), dan j = (0,1). Maka
kedua turunan parsial dari z = f(x,y) di p dapat
didefinisikan ulang sebagai
f (
p)  f (  hi ) f ( p)
lim p  .
x
h0 h
f (
p)  f (  hj) f ( p)
lim .
3/28/2014
p 
(c) Hendra Gunawan 6
y
h0 h

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 7


Definisi Turunan Berarah
Dengan menggantikan i atau j dengan vektor
satuan u = (u1,u2) sembarang, maka kita dapat
mendefinisikan turunan berarah dari z = f(x,y)
di p = (x,y) sebagai
D f(
p)  f (  hu ) f ( p)
lim .
p 
u
h0 h
Jadi, Di f ( p)  f x ( p) dan
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 8
Dj f ( p)  f y (
p).

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 9


Hubungan dengan Gradien
Jika f mempunyai turunan (atau linear secara
lokal) di p, maka f mempunyai turunan berarah
di p dalam arah vektor u = (u1,u2) sembarang,
dan
Du f ( p)   f ( p  f x ( p)  f y ( p).
u ) u1 u2

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 10


Fakta ini dapat dibuktikan sebagai berikut: 

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 11


Bukti
Karena f mempunyai turunan di p, maka
f (  hu ) f (  ( p) (hu )  (hu ) (hu
p  p) f  ),
dengan lim (hu )  Bagi kedua ruas dgn h,
 0.
h0

f(  hu ) h f(
p  f ( p)  u
 p)
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 12
  (hu )  u.
Hitung limitnya untuk h  0, kita peroleh
Du f ( p  ( p)  u.
) f

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 13


Contoh
Turunan parsial dari f (x, y) x  y di (1, 2)
2 2

adalah 
Di f (1,2)   2; D j f (1,2)  2  4.
(1,2) (1,2)
2x y
Turunan berarah dari f di (1, 2) dalam arah
vektor u = (0.6, 0.8) adalah
Du f (1,2  (2,4) (0.6,0.8)  1.2
)
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 14
 3.2  4.4.
yang ternyata lebih besar daripada Dj f(1, 2).

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 15


Laju Perubahan Maksimum
Misal θ adalah sudut antara u dan ( p) . Maka
f
Du f ( p)   f ( p)   f ( p cos.
u u )
Jadi Du f(p) akan bernilai maksimum bila θ = 0
dan minimum bila θ = π.

 0 f ( p) f ( p) .
Du 
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 16
  f ( p)  f ( p) .
 Du 

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 17


Contoh
Tentukan dalam arah vektor manakah turunan
berarah dari f (x, y)  x2  y 2 di (1,2) mencapai
(a) nilai maksimum;
(b) nilai minimum.
Tentukan laju perubahan maksimum dan
minimumnya.

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 18


Kurva Ketinggian dan Gradien
Pada kurva ketinggian, nilai f konstan. f ( p)
Jadi, jika kita bergerak dalam arah
vektor singgung u pada kurva tsb, maka u
laju perubahan ketinggiannya akan
sama dengan nol:
Du f ( p)    ( p  0.
u f )
Jadi vektor gradien f di p tegak lurus pada
kurva ketinggian f yang melalui p.
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 19
Contoh
Misal f (x, y) 2
x  y . Maka turunan berarah
2


dari f di (1, 2) dalam arah vektor u 1
(2,1)
= sama dengan nol: 5

Du f 1
( p) (2,1)   0.
 (2,4)

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 20


5
Ini terjadi karena vektor u merupakan vektor
singgung pada kurva ketinggian f di (1, 2).

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 21


Soal 1
2
Diketahui f(x,y) = 1 untuk (x,y) dengan 0 < y < x ,
dan f(x,y) = 0 untuk (x,y) lainnya. Buktikan
bahwa f mempunyai turunan berarah di (0,0)
dalam arah sembarang, tetapi f tidak mem-
punyai turunan (bahkan tidak kontinu) di (0,0).

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 22


Soal 2
Diketahui f (x, y) x 2
 y 2
.

Gambarlah peta kontur dan medan
gradiennya (yang menggambarkan vektor-
vektor gradien f di sejumlah titik) pd sistem
koordinat yg sama.

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 23


Soal 3
Diketahui f (x, y) x 2
 y 2
.

Gambarlah peta kontur dan medan
gradiennya (yang menggambarkan vektor-
vektor gradien f di sejumlah titik) pd sistem
koordinat yg sama.

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 24


MA1201 MATEMATIKA 2A

12.6 ATURAN RANTAI


• Menggunakan Aturan Rantai untuk me-
nentukan turunan fungsi komposisi
antara fungsi dua peubah dengan fungsi
vektor
• Menentukan turunan dari fungsi satu
peubah yang diberikan secara
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 25
implisit

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 26


Aturan Rantai, Versi Pertama
Jika x = x(t) dan y = y(t) mempunyai turunan di t
dan z = f(x,y) mempunyai turunan di (x(t),y(t)),
maka z = f(x(t),y(t)) mempunyai turunan di t
dengan
dz z dx z dy
dt  x dt  y dt .

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 27


Contoh
2 3 2 2
Misalkan z = x y dengan x = t + 1 dan y = t – 1.
Maka

dz z dx z dy
  2xy 3
 3x y (2t)
2 2
dt dx dt  dy dt
(2t)
 4t(t 1)(t 1)3  6t(t 1)2 (t 1)2
2 2 2 2

 4t(t 2
1) (t 4
1) 
2

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 28


4
6t(t 1) 2

 2t(t 1)(5t  4t 1).


4 4 2

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 29


Soal
2
Diketahui volume tabung V = πr h. Misalkan
pada saat r = 10 cm dan h = 20 cm, tabung tsb
mengembang dengan jari-jarinya bertambah 1
cm per jam dan tingginya bertambah 0.5 cm per
jam. Berapakah laju pertambahan volumenya?

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 30


Aturan Rantai, Versi Kedua
Jika x = x(s,t) dan y = y(s,t) mempunyai turunan
parsial di (s,t) dan z = f(x,y) mempunyai turunan
di (x(s,t),y(s,t)), maka z = f(x(s,t),y(s,t)) mem-
punyai turunan di (s,t) dengan
z z x z y
s  x s  y s .
z z x z y
t  x t  y t .

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 31


Contoh
Misalkan z = x2y dengan x = s + t dan y = 1 – st .
Maka
z z x z y  2xy(1) x2 (t)
s  x s  y s

  t) st)   t) 2 .
2(s (1 t(s

z z y
x x z t y t
t  
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 32
 2xy(1) 
x2 (s)
  t) st) s(s  t) 2 .
2(s (1 

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 33


Turunan Fungsi Implisit (Lagi)
Misalkan F(x,y) = 0 mendefinisikan y secara
implisit sebagai fungsi dari x. Maka,
dengan menurunkan terhadap x, kita
peroleh:
dy
F dx F  0.
x dx  y dx
Jadi,
dy F
dx  F
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 34
/ x
/ y .

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 35


Turunan Fungsi Implisit (Baru)
Misalkan F(x,y,z) = 0 mendefinisikan z secara
implisit sebagai fungsi dari x dan y. Maka, dgn
menurunkan secara parsial terhadap x dan y,
kita peroleh:
z / x
  F / z .
x F
/ y
z F / z .
y   F
3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 36
Contoh/Latihan
3 2 3
1. Diketahui x + 2x y – y = 0. Tentukan dy/dx.
2 3 3
z
2. Diketahui 3x z + y – xyz = 0. Tentukan
dan z x
y .

3/28/2014 (c) Hendra Gunawan 37

Anda mungkin juga menyukai