Anda di halaman 1dari 4

WEEK 2 MEDIA LANGUAGE AND CULTURE

Nama: Yusuf Nico Nugraha

NIM: 125221054

Mata Kuliah: Pengantar Kajian Budaya (BUK208)

Define and explain the following concepts using recommended materials in Hebat. Providing the
citation is a must. Using AI (bard/chatgpt etc) is prohibited.

CONCEPT DEFINITION

1. REPRESENTATION Representasi berarti menggunakan bahasa untuk mengatakan


sesuatu yang bermakna tentang, atau untuk mewakili, dunia
secara bermakna, kepada orang lain.' Anda mungkin bertanya,
'Hanya itu saja?' Ya dan tidak. Representasi merupakan bagian
penting dari proses dimana makna diproduksi dan dipertukarkan
antar anggota suatu budaya. Hal ini melibatkan penggunaan
bahasa, tanda-tanda dan gambar yang mewakili atau mewakili
sesuatu. Namun ini bukanlah proses yang sederhana dan mudah,
karena Anda akan segera mengetahuinya. HALL, s. (ed.) (1977)
Representation: cultural representations and signifying practices,
London, Sage/The Open Universjty (Book 2 in this series).

2. MEDIA makna media ialah perantara sebuah pesan antara penerima dan
pengirim media pesan. HALL, S. (1960) 'Encoding and
decoding' in Hall, S. et al. (eds) Culture. Media.

3. MASS MEDIA Seperti disarankan sebelumnya, penting bagi kita untuk tidak
melihat gambaran visual dan media massa hanya sebagai jendela
dunia, yang menunjukkan kepada kita ‘kebenaran’ dan ‘realitas’.
Apa yang diberikan media massa kepada kita adalah pandangan
dunia yang dipilih, yang selalu diberikan kepada kita dari sudut
pandang dan sudut pandang tertentu. Longhurst, B., Smith, G.,
Bagnall, G., Crawford, G., & Ogborn, M. (2016). Introducing
Cultural Studies (3rd ed.). Routledge.
https://doi.org/10.4324/9781315690070

4. MARXIST THEORIES OF di setiap zaman, ide-ide mencerminkan basis ekonomi


THE MEDIA masyarakat, dan dengan demikian 'ide-ide yang berkuasa' adalah
ide-ide dari kelas penguasa yang mengatur perekonomian
kapitalis, dan sesuai dengan kepentingan-kepentingan
dominannya. FOUCAULT, M. (1960) Power/Knowledge,
Brighton, Harvester.

5. REGULATION Regulasi pada dasarnya adalah masalah kekuasaan meskipun


transparansi makna yang dicapai melalui pembiasaan budaya
mungkin menyembunyikan praktik-praktiknya. Barker, C.

1
WEEK 2 MEDIA LANGUAGE AND CULTURE

(2000) Cultural Studies: Theory and Practice. London. and


Thousand Oaks, CA: Sage.)

6. DISCOURSE Wacana adalah merupakan kumpulan pengetahuan yang


terorganisasi dan terorganisir, dengan aturan dan ketentuan yang
mengatur praktik tertentu (cara berpikir dan bertindak). (John
(ed.), Cultural Theory and Popular Culture: A Reader, 4th
edition, Harlow: Pearson Education, 2009.)

7. POWER RELATION 'tidak ada hubungan kekuasaan tanpa konstitusi korelatif dari
suatu bidang pengetahuan, atau pengetahuan apa pun yang tidak
mengandaikan dan pada saat yang sama merupakan hubungan
kekuasaan' (Foucault, 1977: 27).

8. IDEOLOGY Ideologi dipahami sebagai pengalaman hidup dan kumpulan


gagasan sistematis yang berperan untuk mengatur dan mengikat
sebuah blok elemen sosial yang beragam, bertindak sebagai
semen sosial, dalam pembentukan blok hegemonik dan
kontrahegemonik. Barker, C. (2000) Cultural Studies: Theory
and Practice. London and Thousand Oaks, CA: Sage.

9. HEGEMONY Proses pembuatan, pemeliharaan, dan reproduksi rangkaian


makna, ideologi, dan praktik otoritatif ini disebut hegemoni.
Hebdige, D. (1979) Subculture: The Meaning of Style. London
and New York: Routledge.

10. IDENTITY Identitas merupakan konstruksi budaya karena sumber daya


diskursif yang menjadi bahan pembentukan identitas
bersifat budaya. (Woodward, K. (ed.) (1997) Identity and
Difference. London and Thousand Oaks, CA: Sage.)

11. ENCODING encoding secara umum mengacu pada proses di mana tanda-
tanda disusun menjadi kode-kode. (HALL, S. (1960) 'Encoding
and decoding' in Hall, S. et al. (eds) Culture. Media.Language,
London, Hutchinson.)

12. DECODING decoding mengacu pada proses penerimaan dimana pembaca


memahami kode-kode dan menghasilkan makna darinya.
(HALL, S. (1960) 'Encoding and decoding' in Hall, S. et al. (eds)
Culture. Media.Language, London, Hutchinson.)

13. CIRCUIT OF CULTURE 'sirkuit budaya' menunjukkan bahwa, pada kenyataannya,


makna-makna dihasilkan di beberapa tempat berbeda dan
diedarkan melalui beberapa proses atau praktik berbeda (sirkuit
budaya). WOODWARD, K. (ed.) (1997) Identity and
Difference, London, Sage/The Open University (Book 3

2
WEEK 2 MEDIA LANGUAGE AND CULTURE

in this series).

14. MASS/POPULAR Budaya massa adalah istilah merendahkan yang dikembangkan


CULTURE oleh kritikus sastra konservatif dan teoritikus Marxis sejak tahun
1930an dan seterusnya untuk menunjukkan inferioritas budaya
kapitalis berbasis komoditas sebagai sesuatu yang tidak autentik,
manipulatif, dan tidak memuaskan. (pU GAY, P., HALL.
S.JANES, LMAcKAy, H. and NEGUS, K. (1997) Doing
CulturalStudies)

15. CULTURAL STUDIES kajian budaya didasari oleh cara yang diatur untuk berbicara
tentang 'objek' yang dibawa oleh kajian budaya dan yang
menyatu di sekitar konsep, gagasan, dan perhatian utama.
(Barker, C. (2000) Cultural Studies: Theory and Practice.
London and Thousand Oaks, CA: Sage.)

16. SYMBOLIC POWER Simbolik adalah jaringan makna intersubjektif, yang ada sebagai
struktur yang harus kita masuki. (Storey, John (ed.), Cultural
Theory and Popular Culture: A Reader, 4th edition, Harlow:
Pearson Education, 2009.)

17. SUBCULTURE Subkultur adalah Penanda ‘budaya’ dalam subkultur secara


tradisional mengacu pada ‘keseluruhan cara hidup’ atau ‘peta
makna’ yang membuat dunia dapat dipahami oleh para
anggotanya. (C. Nelson, and P. Treichler (eds), Cultural Studies.
London and New York: Routledge.)

18. LANGUAGE Jadi bahasa merupakan pusat makna dan budaya dan selalu
dianggap sebagai gudang utama nilai-nilai dan makna budaya.
HALL, S. (1960) 'Encoding and decoding' inHall, S. et al. (eds)
Culture. Media. Language, London, Hutchinson.

19. SOCIAL CLASS social class atau golongan sosial ialah merujuk kepada
perbedaan hierarkis antara insan atau kelompok manusia dalam
masyarakat atau budaya (Barker, C. (2000) Cultural Studies:
Theory and Practice. London and Thousand Oaks, CA: Sage.)

20. SEMIOTICS Semiotika adalah studi (atau 'sains') tentang tanda dan makna
yang dikembangkan dari karya rintisan Saussure. (Semiotics,
structuralism Saussure, F. de (1960) Course in General
Linguistics. London: Peter Owen.)

According to those 20 concepts you have defined, in your opinion, what is the significance of
learning Cutural Studies? What is the main goal of analyzing culture including media, language,
and another cultural products? (100-150 words)

3
WEEK 2 MEDIA LANGUAGE AND CULTURE

Menurut saya pentingnya dalam pembelajaran ilmu budaya sangatlah penting, mengapa
demikian? karena menurut saya semua orang yang dilahirkan di dunia ini pasti memiliki
tradisi budayanya masing-masing, entah diturunkan dari orang tuanya ataupun memang sudah
ada dari nenek moyangnya. Karena kita terlahir dan pasti memiliki budaya yang telah
diwariskan, saya ingin agar kita semua dapat terus meneruskan dan menurunkan budaya yang
telah ada dari sebelum kita terlahir. Oleh karena itu dengan mempelajari dan mengamalkan
dari ilmu budaya, menurut saya hal tersebut terlihat kita bangga akan budaya masing2 yang
kita miliki. Kemudian untuk tujuan utam dari menganalisis budaya adalah untuk memahami
perubahan budaya dari waktu ke waktu. Analisis produk budaya dari masa lalu sampai dengan
sekarang bisa melihatkan bagaimana nilai-nilai dari budaya dari masa lalu hingga sekarang
apakah telah mengalami perubahan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai