Anda di halaman 1dari 22

Vitamin

Dosen pengampu :

Ratih Rizki Nirwana, S.Si., M.Pd


Kelompok 5

Ustufiya Ikmaaliddiini (23070260103)


Alya Gusti Regita Cahyani (23070260104)
Marc Anthony (23070260107)
Apa itu vitamin?
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
bermolekul rendah yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Tubuh membutuhkan beberapa vitamin dalam
jumlah yang cukup, yang terdiri dari vitamin
yang larut lemak (A, D, E, K) dan vitamin yang
larut dalam air, terdiri dari vitamin C vitamin B:
tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam
pantotenat (B5), vitamin B6, vitamin B7,
asamfolat (B9), dan vitamin B12.
Vitamin larut lemak
Vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang tidak bisa
diserap langsung oleh tubuh, tetapi harus dibawa terlebih
dahulu oleh chylomicrons (lipoprotein kaya trigliserida).
Setelah itu, vitamin tersebut akan berjalan melalui sistem
limfatik usus halus dan masuk ke sirkulasi darah di dalam
tubuh.
Fungsi vitamin larut lemak
1. Vitamin A: Mendukung dan meningkatkan kesehatan mata.
Vitamin ini dikenal sebagai jenis vitamin antioksidan dan mampu
larut di dalam minyak.
2. Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium dan fosfor dalam
tubuh, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
3. Vitamin E: Bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel
tubuh dari kerusakan.
4. Vitamin K: Penting untuk proses pembekuan darah dan
kesehatan tulang.
Sumber vitamin larut lemak
1. Vitamin A: Sumbernya antara lain daun bayam, daun kelor, daun
singkong, cabe, tomat, wortel, hati, kuning telur, susu, dan ikan.
2. Vitamin D: Sumbernya antara lain ikan berlemak, susu, dan telur.
3. Vitamin E: Sumbernya antara lain biji-bijian, kacang-kacangan, dan
sayuran berdaun hijau.
4. Vitamin K: Sumbernya antara lain sayuran berdaun hijau, brokoli, dan
Brussels sprouts.
Vitamin larut air
Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang dapat larut
dalam air dan tidak disimpan dalam tubuh. Mereka harus
diambil setiap hari melalui makanan atau suplemen karena
tubuh tidak menyimpannya dan kelebihannya akan
dikeluarkan melalui urine.
Fungsi vitamin larut air
1. Vitamin B1 (Tiamin): Berfungsi dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan
energi dan penting untuk fungsi saraf yang sehat.
2. Vitamin B2 (Riboflavin): Berperan dalam produksi
energi dan juga berfungsi sebagai antioksidan.
3. Vitamin B3 (Niacin): Dibutuhkan untuk metabolisme
energi dan sintesis banyak senyawa biologis.
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat): Penting dalam
metabolisme lemak dan protein.
5. Vitamin B6 (Piridoksin): Dibutuhkan untuk sintesis
hemoglobin dan neurotransmiter.
6. Vitamin B7 (Biotin): Berperan dalam metabolisme
lemak dan protein.
7. Vitamin B9 (Asam Folat): Penting untuk pembentukan
DNA dan pertumbuhan sel.
8. Vitamin B12 (Kobalamin): Diperlukan untuk produksi sel
darah merah dan fungsi saraf yang sehat.
9. Vitamin C (Asam Askorbat): Bertindak sebagai
antioksidan dan diperlukan untuk produksi kolagen.
Sumber vitamin larut air
1. Vitamin B1 (Tiamin): Sumbernya antara lain daging, biji-bijian,
dan kacang-kacangan.
2. Vitamin B2 (Riboflavin): Sumbernya antara lain susu, daging, dan
sayuran berdaun hijau.
3. Vitamin B3 (Niasin): Sumbernya antara lain daging, unggas, ikan,
dan biji-bijian.
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat): Sumbernya antara lain
daging, biji-bijian, dan sayuran.
5. Vitamin B6: Sumbernya antara lain brokoli, lentil, kacang
polong, alpukat, gandum utuh, jamur, ubi jalar, biji bunga
matahari, kembang kol, sayuran berdaun hijau, telur, labu,
stroberi, dan hati.
6. Vitamin B7: Sumbernya antara lain hati sapi, ubi jalar, kuning
telur, kacang-kacangan.
7. Vitamin B9 (Folat): Sumbernya antara lain sayuran berdaun
hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
8. Vitamin B12: Sumbernya antara lain daging, susu, dan ikan.
9. Vitamin C: Sumbernya antara lain buah-buahan dan sayuran,
terutama jeruk dan stroberi.
Fitokimia
Senyawa fitokimia adalah senyawa
kimia yang ditemukan secara alami
dalam makanan tumbuhan. Mereka
memberikan warna, aroma, dan rasa
pada makanan, serta memiliki potensi
untuk memberikan manfaat kesehatan.
Klasifikasi Fitokimia
Favlonoid: Termasuk flavonol, flavon, flavanol, dan antosianin.
Ditemukan dalam buah, sayuran, teh, dan anggur.
Karatenoid: Termasuk beta-karoten, lutein, dan likopen. Ditemukan
dalam sayuran berdaun hijau, wortel, tomat, dan buah-buahan
berwarna oranye dan merah.
Fenolik Asam: Termasuk asam fenolat, asam hidroksisinnamat, dan
asam elagik. Ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian,
dan teh.
Saponin: Ditemukan dalam kedelai, kacang-kacangan, dan
tanaman legum lainnya.
Fitosterol: Termasuk beta-sitosterol, campesterol, dan
stigmasterol. Ditemukan dalam minyak nabati, biji-bijian, dan
kacang-kacangan.
Alkaloid: Termasuk kafein, teobromin, dan kapsaisin. Ditemukan
dalam teh, kopi, cokelat, dan cabai.
Terpenoid: Termasuk mentol, limonen, dan karvakrol. Ditemukan
dalam minyak esensial dari tanaman aromatik.
Pengaruh Proses Kimia dan Fisika pada
Vitamin dan Senyawa Bioaktif dalam Bahan
Makanan

Proses Kimia
Proses Fisika
Oksidasi
Pencahayaan
Panas
Penggilingan
Pencairan
Penyimpanan
Penambahan Bahan
Kimia
Proses Kimia

Oskidasi
Paparan oksigen dapat menyebabkan kerusakan
vitamin, terutama vitamin A, C, dan E.

Panas
Pemanasan dapat menyebabkan perubahan struktur
amolekuler vitamin dan senyawa bioaktif dalam
bahan makanan.
Proses Kimia

Pencairan
Vitamin C dan B kompleks dapat larut dalam air.

Penambahan bahan kimia


Penggunaan bahan kimia seperti pengawet dan
pewarna makanan dapat memengaruhi bioavailabilitas
vitamin dan senyawa bioaktif.
Proses Fisika
Pencahayaan
Paparan sinar matahari dapat merusak vitamin B2 dan
riboflavin.
Penggilingan
Proses penggilingan dan pemurnian dapat mengurangi
jumlah vitamin yang terkandung dalam biji-bijian dan sereal.

Penyimpanan
Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan
penurunan kadar vitamin dalam makanan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai