Anda di halaman 1dari 31

GEOTEKTONIK-3

BENYAMIN SAPIIE
INDRA GUNAWAN

GEODYNAMIC RESEARCH GROUP ITB


2023
TRIPPLE JUNCTION AND PLATE MOTION
Sistim Lempeng Global (The Global Plate System)

• Segmen batas lempeng merupakan garis menerus antara dua lempeng


yang berhenti pada triple junction.
• Triple junction merupakan titik temu ketiga lempeng.
• Lempeng litosfer aktif harus bergerak sebagai satu unit. Gerakannya pada
bumi harus bergerak sebagai busur lingkaran.
• Suatu segmen batas tidak perlu terdiri dari hanya satu jenis segmen
(divergen, konvergen, transform).
• Bahkan, tiap segmen dapat terdiri dari dua jenis batas lempeng
• Umumnya batas lempeng berupa pertemuan batas pemekaran dan batas
transform. Pola tersebut merupakan suatu aturan bagi pematang tengah
samudra.
• Batas konvergen biasanya digambarkan dengan bentuk kurva.
Triple Junction

• Terdapat sembilan jenis triple junction. Tiap jenis


batas disimbolkan dengan huruf R (rift) untuk
batas divergen; T (trench) untuk batas
konvergen; dan F (fault) untuk batas transform.

9 jenis triple junction


Triple Junction
TRIPLE JUNCTION
CONTOH TRIPLE JUNCTION DAN LOKASINYA
EVOLUSI TRIPLE JUNCTION JENIS RRR
Jenis Sesar Transform (Varieties of Transform Faults)
• Tuzo Wilson di tahun 1965 mengenai enam jenis sesar transform, yang ditentukan berdasarkan jenis
batas lempeng (divergen atau konvergen) dimana sesar transform menghubungkan ujung keduanya.

• Jenis A, sesar transform menghubungkan dua batas


divergen. Jenis ini adalah ciri batas kerak samudra yang
biasa ditemukan pada pematang tengah samudra.

• Pada jenis B dan C, sesar transform menghubungkan


batas divergen dgn batas konvergen.

• Jenis D, E dan F, menghubungkan sesar transform pada


dua batas divergen.

• Dalam pergerakan lempeng diantara enam jenis


transform tersebut, jenis A dan E tidak mengalami
perubahan panjang, jenis F bertambah panjang dan jenis
D bertambah pendek.

• Transform scar hanya dapat terbentuk jika ada batas


divergen (jenis A, B, C)
BATAS TRANSFORM
JENIS BATAS LEMPENG TRANSFORM
Rotasi Lempeng pada Bola (Plate Rotation on a Sphere)
• Lempeng litosfer adalah fragmen kulit bola yang bergerak sebagai satu kesatuan pada permukaan bola.
Jika suatu fragmen kulit bola tersebut diletakkan pada bola lainnya (dengan ukuran bola yang sama),
maka akan terdapat gerakan fragmen tersebut akan mengikuti pola lingkaran.

• Gerakan fragmen tersebut juga akan memiliki suatu


kutub rotasinya. Dalam ilmu, kutub rotasi tersebut
dinamakan Kutub Euler (Euler Pole).
• Gerakan fragmen kulit bola akan mengikuti Teorema
Euler, yang menyatakan bahwa gerakan suatu
fragmen bola terhadap permukaan bola akan
membentuk rotasi terhadap kutubnya.
• Gerakan lempeng selalu membentuk busur dari
lingkaran besar (great circle), sementara perubahan
posisi titik referensi dari perpindahan lempeng akan
menghasilkan busur lingkaran kecil (small circle)
Kutub Euler (Euler Pole)

• Pada satu lempeng yang sama dan pada


satu kali gerakan akan teramati bahwa
bagian lempeng yang terletak dekat
dengan kutub rotasi akan bergerak lebih
pendek daripada bagian lempeng yang
terletak jauh dari kutub rotasi.
Contoh Bumi dgn tiga lempeng A, B, C.

• Dengan menerapkan garis sesar sebagai busur lingkaran kecil, maka busur lingkaran besar dapat
ditentukan. Sehingga Kutub Euler sebagai titik temu busur lingkaran besar dapat ditentukan.
• Tiga lempeng (lempeng A, B, dan C). Batas lempeng B dan C memiliki Kutub BC. Kutub tersebut
menggambarkan gerakan relatif antara lempeng B dan C.
Kutub Euler (Euler Pole)
Kecepatan Relatif Lempeng

• Yang dimaksud dgn gerakan lempeng adalah gerakan relatif salah satu
lempeng terhadap lempeng lainnya.
• Gerakan lempeng yang sebenarnya adalah gerakan terhadap mantel dan inti
bumi. Namun gerakan tersebut sangat sulit untuk diukur.
• Segmen batas divergen merupakan busur lingkaran besar. Busur tersebut
menghubungkan batas segmen dgn kutub rotasi.
• Segmen batas divergen dipisahkan oleh sesar transform. Semakin besar jarak
batas divergen dari kutubnya (kutub rotasi AB), maka kecepatan lempeng
semakin meningkat. Sehingga, batas divergen yang terletak semakin jauh dari
kutub (kutub AB) akan menghasilkan semakin banyak litosfer samudra yang
baru.
• Hal tersebut juga akan berakibat pada batas lempeng B dan C (batas
konvergen/subduksi). Semakin jauh jarak subduksi dari kutub AB (bukan
kutub BC), maka kecepatan subduksi akan meningkat.
Kecepatan Relatif Lempeng
Cox (1985)
MECHANISM OF PLATE MOVEMENT

• Arthur Holmes (1930) arus konveksi


• Harry Hess dan Dietz (1960) sea floor spearding

• KONVEKSI MANTLE
• DUA JENIS SYSTEM KONVEKSI

MANTLE PLUME
Possible Driving Mechanisms for Plate Tectonics

1. Ocean ridge push

2. Gravity sliding (down slope of an


ocean ridge)

3. Gravitational pull on a cold plate


(down a subduction zone)

4. Carried on convection cell.


The Driving Mechanism
Gaya yang terlibat dalam Gerakan Lempeng

Semua gaya yang terlibat dalam gerakan lempeng dibagi menjadi dua kategori:

• Driving force adalah gaya yang cenderung menghasilkan gerakan lempeng


relatif terhadap astenosfer, atau gaya pada satu lempeng relatif terhadap
lempeng lainnya di sepanjang batas sesar. Gaya gravitasi adalah agen yang
mengendalikan gaya ini. Gaya gravitasi berasal dari energi potensial pada litosfer
yang terdongkrak oleh proses tektonik dari mantel.
• Resisting force adalah gaya yang terbentuk akibat adanya driving force. Gaya ini
cenderung membentuk resistansi yang sama atau berlawanan dengan gerakan
lempeng. Konsep ini dinyatakan oleh Keary dan Vine: karena kecepatan
lempeng sekarang terlihat konstan, tiap lempeng haruslah berada dalam
kesetimbangan dinamik, dengan driving force yang menjadi seimbang oleh gaya
yang menghambatnya.
Gaya yang terlibat dalam Gerakan Lempeng

• Pada sesar transform, dasar gaya yang terjadi adalah ridge-push


force yang terletak pada bidang sesar dimana terdapat perbedaan
kecepatan dengan lempeng sebelahnya. Pada bidang sesar tersebut
terdapat friksi yang membentuk strain energy dan dilepaskan ketika
stick-slip terjadi atau melalui fault creep.

• Namun, ridge-push force dan slab-pull force tetap dipertimbangkan


sebagai gaya yang dominan.

• Sementara Newtonian viscous shear dipertimbangkan sebagai


resisting force utama pada permukaan lempeng.
• Ridge-push force (FRP) hadir
sebagai gaya gravitasi pada
lempeng samudra. Gaya ini
bermula dari pematang, dimana
kemiringan lempeng pada
pematang adalah curam. Gaya ini
berpasangan dengan mantle-drag
force (RD).

• Pada lempeng yang menunjam,


gaya gravitasi dinamakan slab-pull
force (FSP). Gaya ini pada bagian
atas dan bagian bawah dihambat
oleh mantle-drag force (RD). Pada
ujung bawahnya, lempeng
menekan batuan mantel. Uyeda
menamakan gaya ini sebagai ‘slab-
resistance force.’
Gerakan Lempeng Relatif (Relative Plate Motion)

• Gerakan lempeng sebenarnya adalah gerakan relatif dari satu lempeng


terhadap lempeng lainnya, atau gerakan relatif dari tiga lempeng terhadap
salah satu lempengnya.

• Untuk mempermudah, salah satu dari tiga lempeng tersebut diasumsikan


tetap pada tempatnya (fixed position). Namun ini tidak berarti lempeng
tersebut tidak bergerak terhadap mantel.

• Beberapa peneliti memilih Lempeng Afrika sebagai referensi fixed plate


karena beberapa hotspot di Perisai Afrika mengandung lava dengan rentang
umur geologi yang panjang dan tersusun dengan kronologi tanpa terganggu
struktur geologi. Bukti tersebut menunjukkan bahwa litosfer benua afrika tetap
pada tempatnya dalam jangka waktu yang panjang terhadap sumber magma
(mantle plume) di mantel atas.
RELATIVE PLATE MOTIONS
RELATIVE AND ABSOLUTE PLATE MOTIONS
RELATIVE PLATE MOTION
PLATE BOUNDARIES

Anda mungkin juga menyukai