Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

USAHA DAN ENERGI

KELOMPOK 1 X-3
DISUSUN OLEH:
ALYA FADIYAH ALILATULBARIZA (3)
CHERYL ANASTASNYA VINDA (9)
JIHAN NABILA MUBAROKAH (16)
MUHAMMAD AKBAR SASMITA WIJAYA (21)
PRAYOGA SUJHA SAPUTRA (27)
TUJUAN

1. Mengukur energi potensial dari sebuah benda jika diukur dari ketinggian
yang sama dan massa yang sama
2. Mengetahui kecepatan benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
3. Mengetahui besar usaha yang diberikan pada sebuah benda dengan massa
tetap dengan tetapan gravitasi
PENJELASAN MATERI

1. Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya.
Energi ini tersembunyi pada benda tetapi bila di beri kesempatan energi ini bisa
di manfaatkan contoh misalnya energi potensial pada pegas yang ditarik terjadi
juga pada pada karet atau busur panah. Contoh yang kedua adalah Energi
potensial gravitasi yaitu energi yang dimiliki benda yang disebabkan oleh
ketinggian terhadap suatu titik acuan tertentu.
Besar energi potensial gravitasi sebanding dengan massa, percepatan gravitasi
serta ketinggian
Ep = m g h

Keterangan
 m=massa (kg)
 g=percepatan gravitasi (m/s2)
 h=ketinggian (m)

2. Energi kinetik
Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak,
misalnya orang yang sedang berlari atau sepeda yang dikayu. Besar kecilnya
energi kinetik suatu benda bergantung kepada massa dan kelajuan benda
tersebut. Rumus perhitungan energi ini sebagai berikut. EK = 1/2 mv² atau EK =
0,5 mv²
Keterangan:
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

3. Energi mekanik
Gabungan antara energi kinetik dan energi potensial gravitasi dinamakan
energi mekanik. Besarnya energi mekanik yang dimiliki oleh suatu benda pada
setiap perubahan posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum
kekekalan energi mekanik.
Rumus energi ini adalah EM = EK + EP
Keterangan
EM = Energi mekanik benda (J)
EK = Energi kinetik benda (J)
EP = Energi potensial benda (J)
A. ALAT DAN BAHAN
1. Malam atau plastisin
2. Penggaris
3. Kelereng

B.LANGKAH – LANGKAH
1. Siapkan alat dan bahan
2. Jatuhkan 2 buah kelereng di ketinggian yang sama
3. Ukur kedua bola yang sudah dijatuhkan tersebut. Kedalaman
bola pertama 0,2 cm dan kedalaman bola kedua 0,2 cm.
4. Ukur diameter kedua bola. Diameter bola pertama 0,8 cm dan
diameer bola kedua 0,8 cm
5. Pada percobaan kedua, kedua kelereng dijatuhkan pada
ketinggian yang berbeda
6. Ukur kedalaman bola pertama dan kedua. Kedalaman bola
pertama 0,3 cm dan kedalaman bola kedua 0,2 cm.
7. Ukur diameter kedua bola. Diameter bola pertama 0,6 cm dan
diameter bola kedua 0,9 cm

C. HASIL PERHITUNGAN
1. Kelereng dijatuhkan pada ketinggian 30 cm
Massa (m) = 2,25 gram  0,00225 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10
Ketinggian (h) = 30cm = 0,3 m

V² = 2 . g . h
= 2 . 10 . 0,3
= 6 m/s²
Energi Potensial
EP = m . g . h
= 0,0025 . 10 . 0,3
= 0,00675 joule
EK = ½ . mv²
= ½ . 0,00225. 6 m/s²
= 0,00675 Joule
EM = EP + EK
= 0,00675 + 0,00675
= 0,0135 Joule

2. Kelereng dijatuhkan pada ketinggian 20 cm


Massa (m) = 2,25 gram  0,00225 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10
Ketinggian (h) = 20cm = 0,2 m

V² = 2 . g . h
= 2 . 10 . 0.2
= 4 m/s²

Energi Potensial
EP = m . g . h
= 0,00225 . 10 . 0,2
= 0,0045 joule
EK = ½ . mv²
= ½ . 0,00225. 4 m/s²
= 0,0045Joule
EM = EP + EK
= 0,0045 + 0,0045
= 0,009 joule

Anda mungkin juga menyukai