Anda di halaman 1dari 2

REGIONALISME

Nama : Delia Putri


NPM : 2310631260024
Kelas : 2B

1. Do you think the EU still can still be used as an effective framework/blueprint


towards the process of regional integration?
Jawaban: Tentu, Uni Eropa masih bisa menjadi inspirasi yang efektif untuk
integrasi regional karena mereka sudah sukses dalam banyak bidang contohnya
seperti, kerjasama ekonomi, stabilitas politik, dan integrasi sosial antara negara-
negara anggotanya. Kita bisa ambil contoh dengan model pemerintahan
supranasional di UE– dimana keputusan diambil bersama dengan negara-negara
anggotanya yang bisa menjadi contoh bagus untuk wilayah lain yang juga ingin
jadi satu dalam integrasi mereka.

Tapi karena setiap wilayah punya keunikan sendiri, misalnya sejarah, politik,
ekonomi, dan budaya yang berbeda, kebijakan UE ini tidak bisa langsung disalin
begitu saja tanpa disesuaikan terlebih dahulu dengan kondisi negara. Meski begitu,
tentu ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari pengalaman UE dalam
membangun integrasi yang sukses.

2. Why might the "ASEAN Way" be seen as counterproductive to the concept of


cooperation within the context of regional integration?
Jawaban: Karena ASEAN Way ini sebenarnya seperti gaya kita di dalam ASEAN
dalam mengambil keputusan dan berdiplomasi yang memang membantu kita
kerjasama, tapi walaupun begitu, ada juga yang bilang gaya ini kadang membuat
kita jadi agak sulit untuk integrasi lebih dalam.

Pertama, Karena ASEAN punya prinsip pengambilan keputusan berdasarkan


konsensus. Artinya, semua negara ASEAN harus setuju sebelum keputusan
diambil. Meskipun ini bagus untuk inklusivitas, tapi kadang juga bisa membuat
proses pengambilan keputusan jadi lama dan solusi yang dihasilkan mungkin tidak
cukup efektif untuk masalah-masalah penting.

Kedua, prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara anggota. Ini membuat
anggotanya tidak bisa campur tangan dalam masalah masing-masing negara
ASEAN, yang juga bagus untuk menjaga stabilitas. Tapi terkadang hal ini juga
bisa membuat sulit untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia atau masalah-
masalah lain di dalam negara-negara ASEAN.
Selanjutnya, karena ASEAN sering mengadakan pertemuan informal dan
hubungan personal di antara pemimpin ASEAN yang mana hal itu bagus untuk
membangun kepercayaan, tapi kadang-kadang juga bisa membuat kita
menghindari diskusi yang penting atau masalah-masalah yang sensitif ketika kita
punya konflik dengan salah satu petingginya.

Integrasi yang lebih dalam juga menjadi terhambat karena kemajuan lambat dalam
menginstitusionalisasikan mekanisme yang diperlukan, seperti kerangka hukum
yang kuat dan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif.

Jadi, meskipun ASEAN Way punya kelebihan dalam menjaga perdamaian dan
stabilitas, tapi konsep ini juga perlu terus dikembangkan supaya bisa mengatasi
tantangan-tantangan yang lebih kompleks dan memfasilitasi kerjasama yang lebih
dalam di antara negara-negara ASEAN.

3. Do you think regionalization is an effective response towards the emergence of


globalization? Why is sovereignty a big key word under the concept of
regionalization?
Jawaban: Ya, karena konsep regionalisasi sendiri adalah ketika negara-negara atau
wilayah-wilayah berkolaborasi untuk membentuk kerjasama dalam berbagai
bidang, seperti ekonomi, politik, dan sosial yang mana hal ini tentunya sering
dilihat sebagai respons terhadap dinamika globalisasi yang semakin kompleks.

Karena pemahaman akan kedaulatan merupakan kunci dalam konsep regionalisasi,


dapat disimpulkan bahwa kedaulatan disni merujuk pada hak dan kewenangan
suatu entitas, baik itu negara atau kelompok, untuk mengatur diri sendiri tanpa
campur tangan dari pihak luar yang tidak diinginkan. Jadi, dalam konteks
kerjasama regional, menjaga kedaulatan merupakan aspek penting yang harus
diperhatikan. Meskipun anggota-anggota dalam kerangka regionalisasi bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, mereka juga harus menjaga kontrol dan
kebebasan dalam mengambil keputusan yang berdampak pada kepentingan mereka
sendiri.

Pada akhirnya, regionalisasi menjadi strategi yang penting namun harus dijalankan
dengan memperhatikan prinsip-prinsip kedaulatan dalam menghadapi dinamika
globalisasi. Hal ini memungkinkan untuk mencapai kerjasama yang efektif dan
berkelanjutan sambil tetap mempertahankan identitas, kepentingan, dan kontrol
yang mandiri bagi setiap entitas yang terlibat dalam kerangka regional tersebut.

Anda mungkin juga menyukai