Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUGAS KOLABORASI

MUHAMMAD ADAM PANDJI SAHARUDDIN, SP.


199711282022031008
DINAS PERTANIAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat / abdi negara

yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut ditegaskan dalam UndangUndang No 5 Tahun

2014 yang menyatakan bahwa untuk memenuhi tuntutan nasional dan tantangan

global dalam mewujudkan Aparatur Sipil Negara sebagai bagian dari reformasi

birokrasi, maka Pemerintah Pusat merasa perlu menetapkan Aparatur Sipil Negara

sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola, mengembangkan diri serta wajib

mempertanggungjawabkan kinerja selain menerapkan prinsip merit dalam

pelaksanaan Manajemen ASN.

Kolaborasi dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama, interaksi, antar individu

kompromi maupun kelompok dari beberapa berbagai elemen yang terkait proses

kolaboratif baik dari individu langsung, lembaga atau pihak yang terlibat secara

langsung maupun tidak langsung yang akan menerima akibat dan manfaat..

Penjelasan tersebut menegaskan bahwa berbagai bentuk kerja sama,interaksi di

pemerintahan, maupun resolusi konflik di berbagai aktor yang terlibat secara

langsung maupun tidak langsung akan menerima dampak dari penyelenggaraan

Lembaga pemerintahan.Proses kolaboratif memerlukan partisipasi, kesetaraan

kekuasaan, sertakompetensi yang memadai dari para pemangku kepentingan. Kondisi

ini terlihatsulit terjadi pada masyarakat yang cenderung memiliki tingkat

partisipasi,kesetaraan kekuasaan,dan kompetensi rendah (masyarakat non

kolaboratif), suatu kondisi masyarakat yang masih terjadi terutama di negara-negara

berkembang.

Individu ataupun organisasi yang ingin mengejar dan menggapai cita-cita atau

tujuan yang besar dalam dunia moderen saat ini dirasakan serba kompleks dan rumit.

Hal ini semakin sulit diwujudkan apabila dilakukan secara sendiri-sendiri karena

semakin banyak, berat, dan tajamnya persaingan antarpihak yang saling berebut

sumber daya yang semakin terbatas. Oleh sebab itu, kerja sama intensif antarpihak
yang dikonsepkan sebagai kolaborasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus kita

lakukan. Jadi, kolaborasi yang secara sederhana dimaknai sebagai working together

merupakan sebuah strategi yang harus ditempuh dengan tujuan untuk mempermudah,

memperingan, dan mempercepat pencapaian tujuan, baik yang dilakukan oleh para

individu maupun organisasi dalam mengejar cita-citanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membangun kolaborasi mengacu pada indikator kolaboratif

culture organisasi pemerintah

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui kolaboratif culture dalam organisasi pemerintah


BAB II ISI

Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk

menggambarkan suatu pola hubungan kerja sama yang dilakukan oleh lebih dari satu

pihak. Ada sekian banyak pengertian tentang kolaborasi yang dikemukakan oleh

berbagai ahli dengan sudut pandang yang beragam. Beragamnya pengertian tersebut

didasari oleh prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi

tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian, untuk

mendefinisikan secara utuh dan menyeluruh konsep kolaborasi tidaklah mudah.

Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling berpartisipasi

dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi informasi, berbagi

sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan

bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah. Secara umum, kolaborasi adalah

adanya pola dan bentuk hubungan yang dilakukan antarindividu ataupun organisasi

yang berkeinginan untuk saling berbagi, saling berpartisipasi secara penuh, dan saling

menyetujui atau bersepakat untuk melakukan tindakan bersama dengan cara berbagi

informasi, berbagi sumber daya, berbagi manfaat, dan berbagi tanggung jawab dalam

pengambilan keputusan bersama untuk menggapai sebuah cita-cita untuk mencapai

tujuan bersama ataupun untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh

mereka yang berkolaborasi

Untuk membangun kolaborasi yang efektif dalam organisasi pemerintah,

seorang ASN dapat merujuk pada indikator kolaboratif budaya organisasi pemerintah

berikut:

1. Masalah Organisasi Di Bahas Secara Terbuka

Keterbukaan dalam organisasi pemerintah penting untuk membangun rasa

saling percaya antar anggota tim. Salah satu cara untuk mencapai keterbukaan adalah

dengan memastikan bahwa semua informasi penting tersedia dan diakses oleh semua

anggota tim.
2. Staf/Sdm Sebagai Aset Berharga dan Dihargai

Sorang ASN seharusnya dihargai dan diperlakukan sebagai aset berharga oleh

organisasi. Organisasi dapat memberikan penghargaan, peluang pengembangan,

imbalan yang adil, dan membangun budaya kerja yang sehat untuk menunjukkan

bahwa ASN sangat berharga bagi organisasi dan memberikan kontribusi yang besar

pada kesuksesan organisasi.

3. Mendorong Adanya Kerja Sama

Kolaborasi atau kerjasama adalah kunci dalam membangun budaya kolaboratif.

Seorang ASN harus memastikan bahwa semua anggota tim merasa terlibat dalam

proses pengambilan keputusan dan bahwa mereka saling mendukung untuk mencapai

tujuan bersama.

4. Adanya peraturan yang humanis bagi staf

Peraturan yang adil dan humanis sangat penting bagi staf dan juga organisasi.

Peraturan yang adil dan humanis harus memperhatikan hak-hak seorang Staf,

mencegah diskriminasi, diterapkan dan ditetapkan secara transparan, dan melibatkan

karyawan dalam pembuatannya. Dengan memiliki peraturan yang adil dan humanis,

organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, serta

memperoleh dukungan dan loyalitas dari staf.

5. Keterlibatan

Keterlibatan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan penting dalam

membangun kolaborasi yang sukses. Berikan kesempatan bagi setiap anggota tim

untuk berkontribusi pada ide-ide dan solusi.

6. Membangun Rasa Percaya Sebagai Mitra

Kepercayaan adalah kunci dalam membangun kolaborasi yang efektif. Untuk

mencapai kepercayaan, Seorang ASN harus menunjukkan komitmen pada nilai-nilai

organisasi, berkomunikasi secara jelas, dan memenuhi janji.


7. Organisasi Menganggap Perubahan Suatu Yang Alami

Organisasi yang menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami memiliki

keunggulan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang terkait dengan

perubahan. Namun, untuk memastikan bahwa perubahan dapat dihadapi dengan

efektif, organisasi juga perlu mempersiapkan diri dengan kemampuan manajemen

perubahan yang baik dan strategi perubahan yang tepat.

Dengan merujuk pada indikator-indikator tersebut, Seorang ASN dapat

membangun kolaborasi yang efektif dalam organisasi pemerintah. Namun perlu

diingat bahwa membangun budaya kolaboratif adalah proses yang berkelanjutan dan

memerlukan komitmen dari seluruh anggota tim.

Untuk membangun kolaborasi yang efektif dalam organisasi pemerintah,

seorang ASN dapat merujuk pada indikator kolaboratif budaya organisasi pemerintah

berikut:

8. Masalah Organisasi Di Bahas Secara Terbuka

Keterbukaan dalam organisasi pemerintah penting untuk membangun rasa

saling percaya antar anggota tim. Salah satu cara untuk mencapai keterbukaan adalah

dengan memastikan bahwa semua informasi penting tersedia dan diakses oleh semua

anggota tim.

9. Staf/Sdm Sebagai Aset Berharga dan Dihargai

Seorang ASN seharusnya dihargai dan diperlakukan sebagai aset berharga oleh

organisasi. Organisasi dapat memberikan penghargaan, peluang pengembangan,

imbalan yang adil, dan membangun budaya kerja yang sehat untuk menunjukkan

bahwa ASN sangat berharga bagi organisasi dan memberikan kontribusi yang besar

pada kesuksesan organisasi.

10. Mendorong Adanya Kerja Sama

Kolaborasi atau kerjasama adalah kunci dalam membangun budaya kolaboratif.

Seorang ASN harus memastikan bahwa semua anggota tim merasa terlibat dalam
proses pengambilan keputusan dan bahwa mereka saling mendukung untuk mencapai

tujuan bersama.

11. Adanya peraturan yang humanis bagi staf

Peraturan yang adil dan humanis sangat penting bagi staf dan juga organisasi.

Peraturan yang adil dan humanis harus memperhatikan hak-hak seorang Staf,

mencegah diskriminasi, diterapkan dan ditetapkan secara transparan, dan melibatkan

karyawan dalam pembuatannya. Dengan memiliki peraturan yang adil dan humanis,

organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, serta

memperoleh dukungan dan loyalitas dari staf.

12. Keterlibatan

Keterlibatan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan penting dalam

membangun kolaborasi yang sukses. Berikan kesempatan bagi setiap anggota tim

untuk berkontribusi pada ide-ide dan solusi.

13. Membangun Rasa Percaya Sebagai Mitra

Kepercayaan adalah kunci dalam membangun kolaborasi yang efektif. Untuk

mencapai kepercayaan, Seorang ASN harus menunjukkan komitmen pada nilai-nilai

organisasi, berkomunikasi secara jelas, dan memenuhi janji.

14. Organisasi Menganggap Perubahan Suatu Yang Alami

Organisasi yang menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami memiliki

keunggulan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang terkait dengan

perubahan. Namun, untuk memastikan bahwa perubahan dapat dihadapi dengan

efektif, organisasi juga perlu mempersiapkan diri dengan kemampuan manajemen

perubahan yang baik dan strategi perubahan yang tepat.


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dengan merujuk pada indikator-indikator tersebut, Seorang ASN dapat

membangun kolaborasi yang efektif dalam organisasi pemerintah. Namun perlu

diingat bahwa membangun budaya kolaboratif adalah proses yang berkelanjutan dan

memerlukan komitmen dari seluruh anggota tim.

3.2 Saran

Diharapkan kolaboratif dapat di implementasikan dalam dunia pekerjaan

sehingga dapat terciptanya harmonisasi antar pegawai pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai