Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN 5

Sebelum kita membahas strategi kemitraan --> sebenarnya --> ya how to bilding prektis in
partnership--> mari kita definisikan apa yang di maksud dengan partnership atau kemitraan
itu sendiri ?
Mungkin kita sendiri sudah tidak asing dengan istilah partnership dan biasanya Bahasa
partnership itu kita gunakan untuk menggambarkan pasangan, rekan atau mungkin kolega
bisnis

Tapi tentu saja partnership itu lebih luas definisinya dari itu, dimana kita mencari orang yang
tepat untuk diajak bekerja sama, dimana akan ada peran dan tanggung jawab masing2
Dan jika salah satu bekerja sendiri , maka pasti tujuannya tidak akan tercapai --> jadi sebegitu
kuat power dari hubungan tersebut

Dan --> Dalam bilding prektis in partnership ini --> Partnership itu sendiri adalah bagaimana
kita membangun Hubungan kerja yang berkelanjutan di mana keduanya saling membagi
risiko dan manfaat

Dan sebenarnya yang paling penting itu bukan hanya kita bisa memahami secara definition
saja -->
Tapi tentang bagaimana kita dan mitra kita setuju dan bersedia untuk berbagi definisi

NEXT

Dan tentunya dalam membangun sebuah hubungan, diperlukan adanya komitmen,


berkomitmen untuk ;

- Membuat proyek bersama – karena pada dasarnya pasti setiap pihak memiliki tujuan
independent masing2, dan sangat penting untuk saling menghargai masing2 tujuan, namun
tetap dalam partnership perlu ada kesamaan dalam mencapai tujuan
- Kemudian terkait sumberdaya – ini masing2 pihak pasti memiliki sumberdaya yang berbeda
bisa terkait koneksi, keahlian teknis, peralatan, dan sebagain
- Kemudian komitmen terkait akuntabilitas bersama atau risiko bersama. --> karena dilakukan
bersama maka hasil atau konsekuensi ya ditanggung juga bersama

NEXT

Dan kemitraan itu sendiri bisa ditentukan berdasarkan tingkat intensitasnya

Ini juga berkaitan dengan pola kerja samanya serta kempampuan secara eksplisit untuk
menentukan peran dan jenis hubungan kerja sama apa yang kita inginkan ?

- Shorterm --> kemitraan informal (intensitas rendah) --> biasanya ini tidak memerlukan misi,
struktur, atau perencanaan yang dilakukan bersama --> dalam hal ini partnership hanya
sekedar berbagi Informasi --> jadi setiap pihak berhak untuk mempertahankan otoritas dan
memisahkan sumber daya sehingga risiko hubungan semacam ini rendah. Bentuk
partnershipnya berupa asosiasi atau jaringan.
- Longterm --> hubungannya ini mencakup perencanaan dan sudah ada pembagian peran -->
dalam praktiknya hubungan partnership ini di dokumentasikan dengan cara yang tidak
mengikat hanya sekedar jabat tangan atau simbolis informal lainnya.. namun dalam
beberapa case didokumentasikan dengan cara formal dengan membuat perjanjian terkait
peran dan tanggung jawab masing2 mitra. Kemitraan semacam ini membutuhkan
komunikasi dan koordinasi yang lebih dalam.
- Yang terakhir adalah --> kemitraan formal yang lebih intensif. Hubungan ini membutuhkan
lebih banyak waktu dan energi dan membutuhkan komitmen yang kuat untuk mencapai
tujuan bersama, tetapi seringkali diperlukan hanya untuk tujuan konservasi yang jangka
panjang.

Dan seiring dengan waktu , jenis-jenis kemitraan ini sangat mungkin berevolusi sesuai
dengan kebutuhan bisnisnya

NEXT

Kinds/Degrees of Partnerships --> kainds or degrees of partnership

Komunikasi
Dua atau lebih kelompok/lembaga berbagi informasi (terutama yang terjadi pada lingkungan
eksternal mereka)

Cooperation/Kerja sama
Dua atau lebih kelompok/lembaga dengan kepentingan yang sama berbagi keahlian dan
sumber daya untuk mencapai tujuan bersama.

NEXT

Koordinasi
Dua atau lebih kelompok/lembaga saling mengoordinasikan sumber daya dan kegiatan
mereka agar tidak terjadi duplikasi, dan sumberdaya bisa terserap maksimal dan
menghasilkan kinerja yang lebih efektif

Kolaborasi
Dua atau lebih kelompok/lembaga mengembangkan visi bersama dan sama-sama
bertanggung jawab atas semua aspek perencanaan, pelaksanaan program, dan evaluasi.

NEXT

Dan memang perlu disadari , bahwa dalam bermitra setiap pihak pasti ingin mengalami
kemajuan,

Nah ini sebenaranya merupakan sebuah momentum, yaitu kecenderungan perusahaan


untuk bergerak maju
Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka semakin besar momentumnya, dan
apabila semakin cepat gerak suatu perusahaan, maka semakin besar pula
momentumnya.

Oleh karena itu, menjaga momentum perusahaan merupakan hal yang wajib dilakukan
oleh semua pihak/mitra/ stakeholder yang terlibat, khususnya internal perusahaan.

Untuk menjaga momentum, perusahaan dapat melakukan beberapa cara berikut ini,
seperti yang disampaikan pada slide ini

Memang setiap pihak mitra perlu peka terhadap setiap perubahan yang ada, jadi
diharapkan memiliki kompleksitas yang tinggi untuk melakukan perubahan, mulai dari
pendekatannya , bagaimana merencanakannya, mendesain, mengiplementasikan,
mengelola, mengukur dan mempertahankan perubahan di dalam pekerjaan
dan bisnis proses.

Dan yang perlu diingat Perubahan disini tidak hanya berbicara masalah sistem dan
aturan, tetapi juga terkait perilaku dan budaya urganisasi

Bahkan dibeberapa case dibutuhkan change agent untuk mendukung perubahan


ini.. change agent ini merupakan actor penggerak .. sebagai sistem pendukung

Dan jika dibutuhkan diperlukan pengembangan kompetensi dan keahlian untuk


mengikuti perubahan

Ingat - > inovasi merupakan kunci utama dalam mempertahankan momentum


perusahaan.

Dalam slide :
- Perluas jangkauan geografis
- Kembangkan mitra baru dan non-tradisional
- Memperdalam dan memperluas fokus
- Tinjau kembali perjanjian awal, fokus dan perbarui komitmen
- Berkolaborasi dengan kemitraan lain
- Kembangkan Strategi EXIT yang anggun

NEXT

Diagram ini menggambarkan pendekatan strategis untuk membangun, memelihara, dan


mengakhiri sebuah kemitraan.

Ada enam langkah, seperti yang dilihat ;


Ini hanya berupa pendekatan ya, mungkin realnya tahapan2 ini tidak berurutan, atau bahkan
ada beberapa tahapan yang terlewat

Dan perlu diingat juga setiap mitra memiliki karakteristik yang berbeda
mulai dari lembaga nirlaba hingga pemerintah hingga kemitraan berbasis komunitas (yang
muungkin akan jauh lebih fleksibel)
NEXT

Dan terkait triple helix mudah2an teman2 masih mengingatnya ya

Untuk membangun sebuah Ekosistem yang kuat, itu bisa dibantu dengan bermitra pada
pihak2 yang kuat, triple helix,” 

 Jadi Triple helix  melibatkan kolaborasi Akademisi, Pemerintah dan Industri untuk
memanfaatkan keahlian yang saling melengkapi dan memanfaatkan sumber daya – untuk
menciptakan sistem baru untuk inovasi

Setiap pihak bisa saling memanfaatkan keahlian untuk saling melengkapi dan mewujudkan
sinergi
antara misi publik, profitabilitas dan ilmu virtuoso.

Masing-masing sektor memiliki kekuatan dan kelemahan: --. Misal -->

- Akademisi unggul dalam menghasilkan pengetahuan, tapi mungkin hasil penelitian yang
dihasilkan tidak bersifat general dan relevan hanya untuk sekelompok orang saja;
- Sedangkan Pemerintah unggul dalam misi2 sosialnya, tapi mungkin tidak unggul dalam
memperoleh laba
- Dan kemudian industry sangat baik di bottom-line, terkait pengembangan produk dan
berorientasi pada profit namun mungkin dibeberapa kondisi kurang didukung penelitian
empiris atau misi2 sosial.

Saling ketergantungan antar sektor mendorong pola baru untuk kolaborasi …

NEXT

Institute for Triple Helix Innovation adalah organisasi nirlaba yang diamanatkan oleh kongres
dan didanai federal.

Institut mewakili sumber daya nasional dan internasional untuk praktik terbaik trilateral,
potensi inovasi, dan metodologi kolaboratif.

tujuan untuk mendorong kolaborasi interdisipliner antara sektor publik dan swasta;
dan, memfasilitasi penemuan, proses dan produk yang akan memberikan manfaat ekonomi
dan sosial jangka panjang.

fungsi triple helix index ini memang sebagai ;


- Pusat inovasi kolaboratif ~ Menghubungkan kolega baru untuk membangun jaringan
jaringan
- Triple helix jg bisa menjadi Penengah terbaik trilateral ~ baik itu secara disiplin & budaya
- Inovasi juga terkait dengan penemuan ~ Model, platform, alat & proses baru yang mengarah
pada fleksibilitas, kreativitas, kewirausahaan, dan inovasi kolaboratif
- Kemudian peran triple helix index yang lain yaitu Membangun dunia lebih baik ~ Melalui
kolaborasi yang membangun daya saing; dan membangun peluang profitabilitas dengan misi
sosial
NEXT

Jadi dengan adanya interkoneksi jaringan yang diciptakan, khususnya jaringan sosial ada
pertumbuhan eksponensial dalam nilai2 yang diciptakan
Kemudahan dalam mengakses informasi, metodologi, dan konektivitas

Terutama untuk masalah2 sosial yang sulit dipecahkan

NEXT

Dan dalam perkembangan global, banyak tercipta peluang baru yang juga - menuntut
keterampilan baru untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Setiap bidang harus merespon secara efektif setiap tuntutan perubahan (perubahan yang
dimaksud yaitu Pesatnya perkembangan teknologi – dimana terjadinya percepatan
kemampuan informasi dan komunikasi – ini semua sebenarnya merupakan peluang besar
Perkembangan ini juga menuntut kemitraan yang cenderung dinamis dan fleksibel

Dan tentu akan menjadi tantangan tersendiri jika sebagian organisasi masih bekerja secara
tradisional atau mungkin organisasi2 yang bersifat hierarkis dan tidak dapat dengan mudah
bekerja lintas organisasi

Ini aka menjadi Tantangan termasuk perbedaan agenda dan tujuan; sistem & praktik yang
kaku; masalah IP dan kepercayaan; dan, bias budaya dan kontekstual.

CATATAN PADA SLIDE :


Kewaspadaan
Kapasitas serap
Fleksibilitas
Pertukaran dinamis
Perbedaan
Kesadaran budaya
Interaksi gesit (gesit)

NEXT

Sebuah inovasi atau penemuan hebat itu memang bisa berasal dari bagaimana kita bisa
memadukan berbagai perspektif kita.

NEXT

Dan ini merupakan outcomes jika kita berhasil melakukan Kolaborasi

- Pengembangan produk yg berbasis pd bukti (krn ada penelitian yg dibantu pihak akademik)
- Proses transfer teknologi yang lebih lancar & transparan
- terciptanya Jaringan regional dan aliansi budaya
- struktur pendanaan yang lebih fleksibel
- dan masih banyak lagi

NEXT

Dalam prosesnya saat kita bermitra untuk menciptakan sebuah Inovasi --> itu dikelompokan
berdasarkan bbrp ketentuan
Atau kita sebutnya di cluster kan berdasarkan konsentrasi perusahaan, organisasi dan juga
universitas

Pengelompokan/clustering – ini bisa dikelompokkan berdasarkan Konsentrasi geografis


untuk memaksimalkan aliran informasi, kolaborasi, dan sumber daya, karena pihak2 yang
berlokasi sama akan lebih mudah untuk melakukan spin off

Knowledge spilllovers – nanti dalam praktiknya akan banyak sekail knowledge yang
dihasilkan sehingga dibutuhkan kehati2an untuk mengenali potensi penyebaran data dan
sebagainya

Absortive capacity - Kemampuan organisasi untuk mengenali pelluang --> mengadopsi


inovasi, melihat peluang dan, menggunakan informasi untuk mengembangkan produk atau
proses

Contoh : Cluster inovasi tradisional, seperti Silicon Valley (SILIKEN VAILEY) -->
merupakan pusat inovasi di Amerika Serikat (AS) yang berhasil mencetak banyak perusahaan
teknologi raksasa --> ini sangat bergantung pada lokasi bersama.

NEXT

Dan kalau kita lihat pada bagan ini, ini merupakan alat yang disebut HIT , Helic innovation
tools kits

Karena kembali lagi yang namanya inovasi itu unlimited ya, dalam hal ini akan banyak
penelitian, pengetahuan yang dibagikan melalui bbrp platform yang secara berkala dievaluasi

NEXT

Untuk mempermudah, ini bisa dicek secara keseluruhan,


Jadi, Inovasi itu bisa berasal dari berbagai sumber, mulai dr knowledge sharing maupun
spillover, dimana knowledge tersebut berassal. Dari berbagai informasi

Dalam hal ini triple helix index berperan untuk berkontribusi menghasilkan knowledge dan
mensupport informasi

dan yang mendasari hubungan/kolaborasi ini adalah ;

Budaya, nilai, kepercayaan dan komunikasi serta strategi dalam pemecahan masalah.

NEXT
Dan ini SDG yang pada pertemuan 2 sempat kita bahas ya

Jika SDG ini tercapai, semestinya ini berdampak pada spek Pendidikan, keshatan, eknomoi,
sosial maupun budaya dan rasanya mustahil jika tidak melibatkann sektor swasta
Dimana sektor tersebut bisa menyediakan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.

NEXT

Terutama sektor2 swasta yang mendalami berbagai bidang, lalu bagaimana proses dalam
memilihi mitra

PROSES PEMILIHAN MITRA

Define ID Key Criteria


ID Orgs and Make a Decision
Objectives Narrow the List
Gather Info

bagaimana Anda mengevaluasi calon potensial? Saya merekomendasikan proses delapan


langkah untuk perekrutan mitra aliansi yang efektif.

1. Tentukan dengan jelas tujuan dalam hal ini termasuk kita memvalidasi siapa pasar kita ?
Siapa pelanggan yang paling membutuhkan solusi dari kita ? Melalui proses ini kita bisa
mengidentifikasi kesenjangan kemudian solusi apa yang bisa diberikan secara realistis.
Dalam tahap ni pula kita tahu sebenarnya sumberdaya apa yang kita miliki dan tidak kita
miiki sehingga kita butuh bermitra dengan yang lain
2. mengembangkan Kriteria Pemilihan Mitra
saat kita memilih pasangan, kita harus tau apa yang kita cari, apa yang kita butuhkan, dari
sini kita bisa mengidentifikasi kriteria apa yang kita butuhkan. Mungki ada beberapa aspek
yang bisa menajdi pertimbangan
Area yang perlu dipertimbangkan: misal potensinya terkait nilai2 strategis yang diberikan,
pengaruhnya terhadap posisi kompetitif , kemudian apakah mitra tersebut kompatibel ?
kemudian apakah tujuan dan strategi mitra tersebut konsisten atau selaras dengan kita ?
reputasi mitra tersebut bagaimana ? kemudian apakah ada risiko jika kita bermitra dengan
pihak tersebut atau akses apa kir2 yang dapat diberikan
3. kemudian mengumpulkan informasi ; bisa ddengan membaca laporan kinerjanya
dalam hal ini bisa ya melibatkan pihak professional untuk membantu analisis
4. kemudian kita perkecil lagi opsinya, pilih mitra yang paling sesuai dan mememuhi kriteria
yang kita tentukan
5. nah baru kita bisa memutuskan

NEXT – PREPARE
Dan Ketika kita dihadapkan pada keputusan untuk bermitra, pasti ada PRO dan KONTRA
untuk dievaluasi sekali lagi –mungkin ini gambaran ya untuk meyakinkan sekali lagi sebelum
kita mengambil keputusan

To Partner or Not to Partner?

- Ide baru2 apa yang akan dihasilkan


- Sejauh apa skala ekspansinya
- Apakah akan ada Pertukaran keahlian antar kedua atau ketiga pihak
- Apakah kita sebagai pihak yang menerima atau menyediakan pendanaan atau mungkin
memperluas pendanaan
- Data dan akses apa saja yang akan kita dapatkan
- Atau mungkin Pengaruh apa yang kita dapatkan
- Seberapa besar biaya dan waktu yang akan kita keluarkan
- Kebutuhan koordinasi dan komunikasinya akan sejauh apa
- Kemudian terkait risiko
- Dan apakah kemitraan ini juga akan berpengaruh pada visi maupun strategi organisasi

Atau mungkin nanti ada lagi filter yang perlu dikaji lagi lebih dalam

NEXT - SELECT

Kemudian pada tahap seleksi, kita bisa menggunakan Scoping Checklist

Ini merupakan Formulir penilaian , dimana aka nada beberapa pertanyaan sistematis yang
ditujukan calon mitra kita, mana kira2 yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
kemitraan itu sendiri. Dan ini bisa digunakan sebagai evidence bahwa keputusan yang kita
buat itu based on fakta dan pertimbangan yang kuat

NEXT – NEGOTIATE AGREEMENT

Pada tahap ini kita telah memilih mitra atau sekumpulan mitra yang ingin kita ajak bekerja
sama, jadi inilah saatnya untuk mengunci kesepakatan dan mendokumentasikan kemitraan.

NEXT
Less Formal: More Formal: Most Formal:
No documentation Memorandum of Agreement Partnership
Oral Contract or Understanding Agreement
Joint Venture

Mungkin kita membutuhkan lebih banyak formalitas dengan membuat MoU , atau mungkin
formalitas hukum jika kita terlibat dalam proyek2 yang intens , terutama dengan pendanaan
yang besar
Namun jika intensitas rendah atau koordinasi kerjanya terlihat sederhana tidak perlu terlalu
formal.

NEXT
Selain tahap2an di atas, ada beberapa aspek yang juga tak kalah penting dalam bermitra, ini
penting bagi masing2 mitra,
Jadi mungkin dalam agreement sangat memungkinkan diutarakan harapan masing2 mitra,
dengan tujuan masing2 mitra bisa memahami satu sama lain

Dan untuk lebih mudah memahami , kita bisa memposisikan diri kita sebagai mitra tersebut
- Kenapa mereka ingin atau perlu bermitra dengan kita ?
- Kemampuan apa yang kita miliki yang mereka butuhkan untuk bersaing secara lebih efektif?
- tujuan, sasaran, dan strategi perusahaan apa yang terjadi pada mereka
- proposisi nilai apa yang bisa dihasilkan dari kemitraan ini

atau mungkin hal lain yang bisa kita identifikasi secara sespesifik mungkin

NEXT - SKIP

Characteristics and Essential Features of Partnership/Collaboration

Pengakuan akan perbedaan kekuasaan dan pembagian kekuasaan


Membangun hubungan
Menghargai perbedaan/melihat kekuatan dalam keragaman

Peserta yang tepat


Timbal balik/saling menguntungkan
egaliter
Adil
Fleksibilitas
Meningkatkan Kapasitas Masyarakat untuk Melibatkan dan Melibatkan Imigran dan
Keluarga Pengungsi. Sebuah model untuk Kolaborasi; Charlene Ball 2008

NEXT -SKIP

Identifying the Purpose of the Partnership

apa alasan untuk kemitraan?


yakinlah bahwa kemitraan ini akan meningkatkan tujuan bersama para mitra
visi bersama
tujuan bersama
keinginan untuk bekerja sama
untuk mengetahui hal ini kita harus meninjau kebutuhan dan kekuatan masing-masing mitra
serta populasi sasaran

NEXT

Dan kemitraan ini bukan hubungan berkelompok, namun melibatkan Personal attributes ,
seperti ;

- Kesabaran (terutama saat kita perlu melakukan adaptasi budaya, atau berkoordinasi dengan
pihak mitra)
- Menghargai kemampuan mitra dan lain-nya sesuai yang tertera pada layar
NEXT

Lalu skill apa yang dibutuhkan sebagai mitra yg baik

- Komunikator yang baik (terutama terkait koordinasi , lintas organisasi)


- Kemampuan untuk memotivasi
- Kemampuan terkait membuat perencanaan
- Keterampilan membuat keputusan --> dan yang tertera pada slide

NEXT

Dalam kemitraan ini setiap organisasi bisa memilih orang yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan untuk mewakili organisasi

Yang perlu diperhatikan adalah tingkat otoritas --> terutama untuk momen2 pengambilan
keputusan

NEXT

Saat membuat perencanaan bersama,


Masing2 pihak perlu menunjukan komitmenny masing2,
Yang bisa dituangkan dalam kesepakatan kemitraan
Dalam kesepakatan tersebut juga bisa dituliskan rencana2 strategis atau action plannya
Ini semua meliputi, peran tanggung jawab dan juga hasil yang diharapkan (pengukuranya
mungkin bisa melalui performance indikator)

NEXT

Dalam membuat agreement, masing2 pihak bisa memillih item2 mana yang disetujui dan
mana yang tidak

DALAM SLIDE
Components of an Effective
Partnership Agreement
From this list choose the items you agree need to be included in your agreement

Latar Belakang/Pernyataan Kebutuhan


Sasaran
Prinsip dan Nilai Bersama
Strategi
Alasan
Hasil yang diharapkan
Komitmen masing-masing Mitra
Termasuk peran bankir/tuan rumah, prosedur manajemen keuangan, masalah kewajiban
hukum, perwakilan
Struktur Organisasi Mitra
Pengambilan Keputusan
Rencana komunikasi
Rencana Resolusi Konflik
Kegiatan
Linimasa
Melacak Kemajuan
Melaporkan Prestasi

NEXT – SKIP -contoh

NEXT

Ini model kesepakatan kemitraan ya, gambarannya seperti ini tapi kembali lagi, model ini
bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Jadi bisa dituliskan ya visi dan misi yang ingin dicapai bersama, nama programnya apa,
resources yang dibutuhkan apa saja, strategi apa yang akan digunakan dan seterusnya

Untuk pencapaiann dari target yang telah ditetapkan juga akana diukur ya melalui beberapa
indicators of success yang dihitung melalui beragam (me-sure-ment tools) measurement tools

NEXT – SKIP

NEXT

Dan ini contoh2 aktivitasnya – implementasi dari kemitraan itu sendiri

NEXT

Selain rutin mengadakan pertemuan, saat project sudah berjalan dibutuhkan juga evaluasi
untuk mengukuru keberhasilan program
Ini juga untuk menunjukkan akuntabilitas satu sama lain

NEXT – SKIP

NEXT –

Saat melakukan evaluasi , bisa dibuat form2 seperti ini ya, partnership assesment

NEXT

Dan nanti saat hasil evaluasi sudah didapatkan, mungkin ada beberapa poin yang bisa
menjadi pertimbangan, misal jika tidak sesuai dengan yang diharapkan

Mungkin memang karena ada perbedaan gaya kepimpinan, atau perubahan strategi, atau
mungkin dari faktor eksternal

NEXT

Dan ini beberapa tantangan yang sangat mungkin dihadapi saat kita bermitra

Mulai dari ethical dilemma ya, terutama jika terkait perbedaan kebiasaan atau kebudayaan
Kemudian jika terjadi turnover juga, yang tentu saja pengurangan sumber daya manusia akan
mempengaruhi kinerja
Kemudian terkait kendala biaya jg sangat memungkinkan

NEXT

Jadi teman2 ini sedang pada tahapan building ya

Building- Building Practice in Partnership


a. Identifying partners and local initiatives; -> mengidentifikasi mitra dan inisiatif lokal
b. Identifying common challenges and opportunities; -> Mengidentifikasi tantangan dan
peluang bersama;
c. Assessing capabilities and opportunities for cross-sector cooperation; -> Menilai
kemampuan dan peluang kerjasama lintas sektor;
d. Drawing up a Partnership Agreement; --> Membuat Perjanjian Kemitraan;
e. Adopting organizational procedures;--> Mengadopsi prosedur organisasi
f. Agreeing on an Action Plan; --> Menyetujui Rencana Aksi
g. Agreeing on decision-making; --> Menyetujui pengambilan keputusan
h. Assigning roles and responsibilities; --> Menetapkan peran dan tanggung jawab;
i. Establishing task teams; --> Membentu tim tugas
j. Assessing results. --> menilai hasil

Baik sekian materi terkait bilding dalam kemitraan mudah2an dapat diterima dengan baik dan
sampai kita ketemu pada pertemuan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai