Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM

KEGIATAN KELOMPOK DAN MASSA BENTUK UPAYA


PROMOSI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
KOMUNIKASI DALAM TEAM WORK
KELOMPOK 1
MATERI
1. Komunikasi 5. Team work

2. Komunikasi kelompok 6. Komunikasi dalam team


work
3.Komunikasi massa

4. Promosi kesehatan
ANGGOTA KELOMPOK
1. Ajeng Anindya Azahra (234110708)
2. Fauziah Alfiezi Putri ( 234110720 )
3. Diwa Aulia Fitri (234110718)
4. Elvina wilda (234110719)
5. Khairunnisa Ulshifa (234110727)
KOMUNIKASI
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari kata Communicare (bahasa Latin) yang artinya menjadikan sesuatu
milik bersama. Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung.
Menurut (Priyanto,2009) Komunikasi merupakan proses yang sangat penting dalam hubungan
antar manusia.

Dalam profesi kesehatan komunikasi menjadi sangat bermakna karena menjadi metode utama
dalam mengimplementasikan proses keperawatan maupun kebidanan. Menurut (Burgess,1988)
Komunikasi adalah Proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan
meneruskan makna atau arti dan pemahaman dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut
(Knapp, 2003) Interaksi antar pribadi yang menggunakan simbol linguistik, seperti sistem
simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal.
KOMUNIKASI DAPAT DIKELOMPOKKAN DAN
DIDEFINISIKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. Komunikasi secara mekanistis
3. Komunikasi secara psikologistis
Komunikasi secara mekanistis adalah suatu
proses dua arah yang menghasilkan Komunikasi secara psikologistis adalah suatu
transmisi informasi dan pengertian antara proses dimana komunikator mentransmisikan
masing-masing individu yang terlibat
stimuli (biasanya verbal) untuk menggerakkan
(Kossen, 1986).
individu lain (audience) berperilaku (Hovland
dkk, 1953).

2. Komunikasi secara sosiologistis


4. Komunikasi secara antropologistis
Komunikasi secara sosiologistis adalah suatu
proses dimana seseorang memberikan tafsiran
Komunikasi secara antropologistis adalah
terhadap perilaku orang lain (ucapan, gerak, dan
sikap) kemudian yang bersangkutan memberikan
suatu peristiwa yang terjadi apabila makna
reaksi terhadap perasaan yang disampaikan oleh diberikan kepada suatu perilaku tertentu.
orang lain tersebut (Sukanto,1994)
TIGA MACAM MODEL
KOMUNIKASI
01 02 03
Komunikasi Searah Komunikasi Dua Arah
Komunikasi Berantai
Komunikasi dua arah adalah Komunikasi dua arah adalah model
Komunikasi adalah model
model komunikasi dimana komunikasi dimana komunikator
komunikasi dimana komunikan
komunikator mengirim mengirim pesan
menerima pesan/berita dari
pesannya melalui saluran (berita) dan diterima oleh
komunikator kemudian disalurkan
/media dan diterima oleh komunikan, setelah disimpulkan kepada komunikan kedua,
komunikan, sedangkan kemudian komunikan kemudian dari komunikan kedua
komunikan memberikan umpan mengirimkan umpan balik kepada disampaikan kepada komunikan
sumber berita atau komunikator. ketiga, dan seterusnya.
balik (feed back).
KOMUNIKASI KELOMPOK
McLean ( 2005 ) Singgih ( 2003 )
Menurut (Singgih,2003) Komunikasi kelompok adalah
Menurut McLean (2005) yang dimaksud dengan komunikasi
suatu bentuk komunikasi antara tiga orang atau lebih
kelompok adalah sebuah proses dinamis dimana sebagian
yang berinteraksi satu dengan lainnya untuk satu tujuan.
kecil orang terlibat dalam sebuah percakapan. Komunikasi
Orang-orang yang terlibat biasanya mengisi peran-peran
kelompok secara umum didefinisikan sebagai pelibatan tiga
dan mentaati peraturan-peraturan serta norma-norma
hingga delapan orang. Semakin besar sebuah kelompok
yang secara implisit atau eksplisit disetujui para
maka akan semakin mudah untuk memecahnya ke dalam
anggotanya.
beberapa kelompok yang lebih kecil.

HumanCom ( 1980 )

Sedangkan menurut Kelompok Sarjana Komunikasi Amerika (HumanCom, 1980),


komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama
yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
sama lainnya, an memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Contohnya, keluarga, kelompok studi, atau kelompok diskusi. Komunikasi
kelompok dapat juga terjadi pada kelompok kecil (small group communication).
Berdasarkan beberapa definisi komunikasi kelompok di atas, kegunaan dalam kebidanan,
tentulah sangat menunjang tujuan bagi kesehatan ibu dan anak. Utamanya ketika
dilakukan suatu kegiatan- kegiatan bagi para bidan dalam sistem komunikasi kelompok
tersebut, selama melalui forum tersebut dimanfaatkan seefektif mungkin dalam berbagai
bentuk dan tujuan, yakni berfokus pada kesehatan ibu dan anak tersebut

Handy dalam Tyastuti (2008) memberikan pengertian mengenai pentingnya


kegunaan komunikasi kelompok, antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan sosial.
2. Membentuk konsep diri.
3. Memberi/menerima dukungan dan bantuan.
4. Berbagi dengan orang lain.
KOMUNIKASI KELOMPOK MEMILIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK
PENTING DIANTARANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Kelompok memiliki beragam tujuan untuk menjaga keberadaannya dan
masing-masing memiliki gaya tersendiri untuk menjalankannya.

2. Interaksi dalam kelompok bersifat saling ketergantungan, ukuran, serta


durasi waktu yang membedakannya dengan kelompok individu pada
umumnya.

3. Tujuan kelompok serta tujuan anggota kelompok dinyatakan dan saling


berinteraksi dalam bentuk yang dapat berdampak pada kesuksesan.
DUA JENIS BENTUK KOMUNIKASI KELOMPOK
Secara teoritis, dalam ilmu komunikasi yang membedakan kelompok kecil
atau kelompok besar bukanlah jumlah anggota kelompok secara
matematis tetapi berdasarkan kualitas proses komunikasi (Tyastuti,
Kusmiyati, & Handayani, 2010).

Komunikasi dalam kelompok kecil Komunikasi dalam kelompok besar


Komunikasi dalam kelompok ⁠ omunikasi dalam kelompok
K
kecil (small group besar (large group
communication), yaitu communication), yaitu komunikasi
komunikasi dengan tujuan dengan tujuan untuk mengubah
untuk mencapai perubahan sikap dari komunikan. Umumnya
komunikan bersifat heterogen,
pengetahuan dari komunikan.
dari jenis kelamin, pekerjaan,
Jenis komunikasi ini
pendidikan, atau agama yang
berlangsung secara dialogis
beragam. Contohnya adalah orasi
(verbal) seperti ceramah,
di suatu tempat. Komunikator
rapat, kuliah, diskusi, dll.
dalam situasi ini disebut dengan
orator.
DUA TAHAP PENDEKATAN
KOMUNIKASI KELOMPOK
1. Tahap gagasan
Pada tahap ini komunikator dan komunikan saling mengemukakan gagasan/ide
dalam memecahkan masalah.

2. Tahap emosional sosial


Tahapan ini merupakan tahapan saling menjaga rasa kebersamaan dalam
membina persatuan dan menenggang rasa dalam menjaga keinginan bersama.
KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi umum bukan pribadi. Pesan yang
disampaikan ditujukan pada khalayak/semua orang. Bentuk komunikasi ini menyampaikan
pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran secara tidak langsung dan satu arah pada
publik yang tersebar.

Pesan yang disampaikan dalam komunikasi ini ditujukan kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah banyak dengan menggunakan melakukan komunikasi massa lebih sukar bila dibandingkan
dengan komunikasi antar pribadi. Komunikasi massa yang berhasil adalah komunikasi kontak pribadi
dengan pribadi yang diulang ribuan kali secara serentak.

Dalam komunikasi massa, ada dua tugas komunikator agar pesan yang disampaikan diterima
komunikan, yaitu apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana harus menyampaikan pesannya
(Tyastuti, Kusmiyati, & Handayani, 2010). Salah satu contoh bentuk komunikasi massa adalah
informasi dari Kementrian Kesehatan tentang program Jampersal yang ditayangkan di televisi.
Ciri ciri komunikasi massa

Komunikasi massa, menurut Neumann dalam Rakhmat (2005),


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Bersifat tidak langsung, harus melalui suatu media teknis


seperti televisi, radio, dll.
b. Bersifat satu arah, dimana tidak ada interaksi antara
komunikator dengan komunikan
c. Bersifat terbuka, siapa saja dapat menjadi komunikan.
d. Secara geografis komunikannya tersebar.
Karakteristik Komunikasi Massa

a. Bersifat umum (terbuka untuk semua orang).


b. Heterogen.
c. Menimbulkan keserempakan (serempak kontak dengan sejumlah
besar penduduk dalam jarak yang jauh dan dalam keadaan terpisah).
d. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non pribadi.
Model Komunikasi Massa

a. Model jarum hipodermik artinya komunikasi massa menimbulkan efek yang


kuat, terarah, segera, danlangsung.

b. Model komunikasi satu tahap yaitu saluran komunikasi massa langsung ke


massa komunikan tanpa melalui orang lain, meskipun pesan tidak mencapai dan
tidak menimbulkan efek yang sama bagi komunikan.

c. Model komunikasi dua tahap yaitu ide atau pesan dari radio atau surat kabar
diterima pemuka pendapat, baru disampaikan ke penduduk/ pengikut.

d. Model komunikasi tahap ganda yaitu gabungan dari beberapa model yang lain
(Tyastuti, Kusmiyati, & Handayani, 2008).
PROMOSI KESEHATAN
Menurut Kemenkes (2011) Promosi kesehatan adalah suatu upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri agar mereka dapat menolong diri sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986) dalam Heri.D.J. Maulana (2009) hal. 19
mendefinisikan promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan individu
meningkatkan control terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi
yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri.

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan seseorang untuk meningkatkan control


dan peningkatan kesehatannya. WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu
proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan control terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri
(Maulana,2009).
TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
GREEN, 1991 DALAM MAULANA, 2009 TUJUAN PROMOSI
KESEHATAN TERDIRI DARI TIGA TINGKATAN YAITU:
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode
tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang,
contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan
berjalan lima tahun.

b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka
menengah contohnya: cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi
kesehatan berjalan tiga tahun.

c. Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka
pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang
tanda- tanda bahaya ditempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.

Halaman 01
SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan oleh
perawat adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Agar promosi kesehatan dapat lebih
tepat sasaran, maka sasaran tersebut perlu dikenali lebih rinci, dan jelas melalui pengelompokkan
sasaran promosi kesehatan, meliputi:

01 02 03
Sasaran primer Sasaran sekunder
Sasaran tersier
sasaran primer yaitu mereka sasaran sekunder yaitu
sasaran tersier yaitu mereka
yang diharapkan dapat mereka yang mempengaruhi
yang berpengaruh terhadap
menerima perilaku baru. sasaran primer.
keberhasilan kegiatan seperti
para pengambil keputusan
atau penyandang dana
PRINSIP PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
Prinsip promosi kesehatan menurut WHO pada Ottawa Charter for health
promotion (1986) mengemukakan ada tujuh prinsip pada promosi kesehatan,
antara lain :

a. Empowerment (pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk


memungkinkan seseorang untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang
mempengaruhi kesehatan mereka.
b. Partisipative (partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif dalam pengambilan
keputusan.
c. Holistic (menyeluruh) yaitu memperhitungkan hal- hal yang mempengaruhi kesehatan dan interaksi
dari dimensi-dimensi tersebut.
d. Equitable (kesetaraan) yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang di dapat oleh klien.
e. Intersectoral (antar sektor) yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi terkait lainnya atau
organisasi.
f. Sustainable (berkelanjutan) yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan promosi kesehatan yang
berkelanjutan dalam jangka panjang.
g. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program kebijakkan.
TEAM WORK
Apa perbedaan kelompok kerja
dengan tim kerja ???
TEAM WORK
Kelompok Kerja (Work Group)
Kelompok yang berinteraksi untuk membagi
informasi dan membuat keputusan yang
tujuannya untuk membantu setiap anggota
bekerja di dalam area tanggung jawabnya Tim Kerja (Team Work)
Sekumpulan individu yang menghasilkan
sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha tersebut menghasilkan
kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
input individual
PENDAPAT PARA AHLI
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok
orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi
di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan orangorang yang
memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi
dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda
dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu
sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas.

Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang terkoordinasi.
Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis,
yaitu:
1. Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari
struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan
beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.

3. Tim Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari
tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4. Tim dengan Tugas Khusus


Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal
untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
5. Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh
orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi
pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan
pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6. Tim Pemecahan Masalah


Tim pemecahan masalah biasanya terdiri dari lima hingga dua belas
karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka
bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
DIMENSI DALAM TIM KERJA

Dimensi Personal
a. Tim yg efektif memiliki komitmen yg Dimensi Proses
dalam satu dengan yang lain. a. Tim yang efektif sangat terbuka terhadap
b. Segenap tim saling menularkan perubahan.
anthusiasme. b. Mereka memiliki kesadaran yang kuat akan
c. Setiap orang rindu memberi kontribusi keterkaitan segenap anggota tim.
demi mencapai tujuan bersama.
Empat dimensi
efektif
dalam
tim kerja
Dimensi Relational Dimensi Strategis
a. Tim yang efektif berkomunikasi secara a. Tim yang efektif fokus kepada visi yg
terbuka dan jujur. menjadi pendorong untuk terus maju
b. Mereka berkolaborasi dengan kesediaan bersama.
untuk saling melengkapi demi mencapai b. Mereka menyepakati dan mengikuti
tujuan bersama. sasaran yang jelas.
c. Mereka memanage konfliks secara bijak.
KOMUNIKASI DALAM TEAM WORK
Untuk dapat membangun kerjasama dalam sebuah tim, diperlukan
komunikasi antaranggotanya agar tujuan bersama dapat tercapai.

Pernahakan kita memba- yangkan apa yang terjadi dalam


suatu tim apabila setiap anggota tim tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dengan anggota tim lainnya?
KOMUNIKASI DALAM TEAM WORK
Seberapapun hebatnya kemampuan individu
dalam suatu tim' mereka tidak akan ada
gunanya apabila tidak dapat berkomunikasi
antara yang satu dengan lainnya. Mereka
hanya akan menjadi sebuah kelompok yang
tidak tahu ke mana arah yang akan dituju.
Keahlian mereka ahan menjadi sia-sia apabila
mereka tidak dapat mengkomunikasihannya
dengan orang lain.
KOMUNIKASI DALAM TEAM WORK

" No man is lord of anything, though in and of him there be much consisting, till he
communicate his part tu other."

William Shakespeare
Contoh nyata yang sering kita lihat adalah pada pertandingan sepak bola.

maksudnya disini adalah Sering kali pada pertandingan sepak bola, di mana terdapat suatu tim
yang bertabur bintang dengan skil individu yang tinggi kalah oleh sebuah tim yang berisikan
pemain dengan kemampuan skill individu yang tidak begitu menonjol. Apa yang menyebabkan tim
tersebut dapat menang? Komunikasi yang baik dan saling pengertian antarpemain dalam tim
tersebutlah yang menyebabkan tim yang diisi oleh pemain yang memiliki skill rata-rata dapat
berubah menjadi tim yang hebat dan menakutkan.
Hal ini telah diakui oleh pelatih sepak bola manapun di dunia ini.
Mereka mengakui bahwa kemampuan individu merupakap
hal yang penting, tetapi ada hal yang Iebih penting dalam suatu
-tim sepakbola; yaitu kerjasama tim, kesadaran akan tugasnya
masing-masing dan saling pengertian antarpemain tim tersebut.
Demikianlah apabila kita cermati dengan seksama bahwa komunikasi efektif dalam
tim pada hakekatnya adalah proses komunikasi yang efektif dalam berbagai dimensi
organisai. Tim akan memberikan kontribusi yang besar terhadap organisasi apabila
didukung oleh komunikasi yang efektif pada setiap elemen organisasi. Komunikasi
tidak bisa efektif apabila tidak didukung oleh tim yang efektif.
감사합니다
(TERIMA KASIH)
ANY QUESTIONS ??

Anda mungkin juga menyukai