A. Pendahuluan
Sekitar 15% dari kehamilan dan 85% persalinan dengan komplikasi, penyebab kematian
utama kira – kira 75% kematian ibu disebabkan perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat
kehamilan, dan partus lama. Sebagian besar komplikasi tidak bisa diprediksi artinya setiap
kehamilan berisiko. Meski begitu berisiko tinggi bila prosesnya berisiko lebih tinggi dari
kehamilan normal, baik bagi ibu maupun janin, baik selama kehamilan maupun persalinan
bahkan usai melahirkan. Ibu hamil yang termasuk resiko tinggi yaitu ibu dengan tinggi badan
kurang dari 145cm, bentuk panggul ibu yang tidak normal. Sedangkan penyebab tidak langsung
masih banyak kasus 3 terlambat dan 4 terlalu yakni terlalu muda (umur ibu kurang dari 20 tahun),
terlalu tua (lebih dari 35 tahun), terlalu sering melahirkan (jumlah anak lebih dari 4), terlalu dekat
jarak melahirkan (jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun), terlambat dalam mencapai fasilitas
kesehatan, terlambat mendapatkan pertolongan, dan terlambat mengenali tanda bahaya pada
kehamilan dan persalinan.
Faktor lain yaitu adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu, sering
terjadinya keguguran sebelumnya, riwayat operasi SC atau pengangkatan miom, dan ibu dengan
penyakit seperti darah tinggi, kelainan jantung, anemia, asma dan diabetes. Sedangkan risiko
yang diperoleh saat kehamilan yaitu hipertensi dalam kehamilan (HDK), diabetes mellitus pada
kehamilan, perdarahan pada kehamilan bias karena letak plasenta atau karena lepasnya plasenta
dari tempatnya, preekslamsia/ekslamsia, ketuban pecah dini (KPD), infeksi, dan letak janin yang
tidak normal (sungsang atau melintang). Dampak dari ibu hamil resiko tinggi atau ibu hamil yang
mengalami komplikasi, bukan hanya kematian pada ibu, juga mempunyai kontribusi besar
terhadap kematian janin dan bayi baru lahir karena disebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR),
prematur, asfiksia, infeksi dan cacat lahir.
B. Latar Belakang
Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan. Kehamilan
merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi tetap mempunyai faktor resiko untuk terjadinya
komplikasi. Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan yan adekuat sedini mungkin,
merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkan.
Untuk menurunkan AKI secara bermakna, deteksi dini kehamilan berisiko perlu lebih
digalakan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun masyarakat.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja melalui pemantauan
cakupan layanann secara terus menerus
2. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengenalan dini resiko tinggi ibu hamil dan macam –macam faktor resikonya
2) Melakukan pengendalian / pencegahan proaktif terjadinya komplikasi persalinan
3) Melakukan persiapan / perencanaan tempat / penolong persalinan sesuai kondisi ibu / bayi
4) Menemukan ibu resiko tinggi dengan koengertian kemungkinan terjadinya resiko
kematian / kesakitan pada ibu dan atau bayinya
5) Memberikan penyuluhan dalam bentuk KIE mengenai kondisi ibu dan janin pada ibu
hamil, suami dan keluarga tentang Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Kompikasi
(P4K)
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
F. Sasaran
Semua ibu hamil yang berisiko diwilayah kerja UPTD puskesmas rantau pulut II.
G. Jadwal Kegiatan
TAHUN 2023
N KEGI
DESA JA FE MA AP ME JU JU AGU SEP NO DE
O ATAN OKT
N B R R I NI LI ST T V S
1 Suka Maju Kunju
ngan
Bumil
Resti
2 Suka Kunju
ngan
Makmur
Bumil
Resti
3 Batu Kunju
ngan
Agung
Bumil
Resti
4 Suka Jaya Kunju
ngan
Bumil
Resti
5 Sukorejo Kunju
ngan
Bumil
Resti
6 Bumi Jaya Kunju
ngan
Bumil
Resti
7 Panca Jaya Kunju
ngan
Bumil
Resti
8 Ringin Kunju
ngan
Agung
Bumil
Resti
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil- hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab/ Kota setiap tanggal 5 bulan berikutnya, evaluasi kegiatan
dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi.