Anda di halaman 1dari 39

CHALLENGE 3

PEMBUATAN RANCANGAN
DOKUMEN ISO 9001 : 2015
DI INDUSTRI PANGAN
1. Allyssa Nethania Q. A.
2. Dwi Pujiani
3. Laila Ramadhani
4. Nurcahaya
5. Yaya Aulia

Kelompok 3 - Kelas B2 - FSMS


01 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015

02 Interpretasi Klausul 4, 5, 6

TABLE OF 03 Rancangan Dokumen Manual ISO 9001 : 2015


CONTENTS
04 Kesimpulan

05 Lembar Kontribusi Peserta


SISTEM MANAJEMEN MUTU INTERPRETASI KLAUSUL
Kumpulan elemen-elemen dalam organisasi
yang saling terkait dan berinteraksi yang Klausul 4
mengelola proses2 dan sumberdaya yang Pada klausul ini, organisasi diminta untuk menetapkan
dibutuhkan untuk menetapkan kebijakan dan hubungan antar proses, isu internal dan eksternal, serta
sasaran mutu/kualitas, serta untuk mencapai hubungan dengan pihak yang berkepentingan.
hasil yang diinginkan terkait mutu/kualitas. Organisasi juga diminta untuk menetapkan ruang
lingkup penerapan
Klausul 5
Pada klausul ini, berisi kewajiban yang harus dijalankan
ISO 9001 : 2015 oleh top management. Persyaratan lama seperti
Dokumen regulasi yang berisi persyaratan - kebijakan mutu dan sasaran mutu tetap wajib dibua
persyaratan sistem manajemen mutu secara Klausul 6
spesfifik dan terperinci yang diterbitkan oleh Pada klausul ini, meminta setiap organisasi untuk
badan non pemerintah yang mengenali risiko dan peluang, berupaya untuk meraih
bertanggungjawab dalam mengembangkan peluang dan mencegah, mengurangi, dan menangani
standar untuk berbagai industri yang risiko hingga kewajiban setiap organisasi untuk
mempromosikan kualitas, keamanan dan memenuhi sasaran mutu mereka dengan menetapkan
efesiensi. rencana tindakan yang sesuai.
Rancangan Dokumen Manual
ISO 9001 : 2015

1. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP

Dokumen manual mutu ISO 9001:2015 adalah landasan penting bagi PT.
Harvest Milk Nusantara dalam operasi produksi dan distribusi keju
mozzarella, mencakup semua aspek sistem manajemen mutu perusahaan.
Dokumen ini memenuhi persyaratan ISO 22000:2018 dan 9001:2015,
terdiri dari 11 bab yang memaparkan kebijakan, metode implementasi,
struktur organisasi, identifikasi risiko, komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, serta panduan untuk mencapai keunggulan mutu dan
kepuasan pelanggan.
1.1 PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan PT Harvest Milk Nusantara

Waktu dan Lokasi Pendirian Tahun 2015, Kabupaten Malang

Jenis Usaha Perseroan Terbatas Biasa

Nama Brand Harvey

Nama Produk Keju Mozzarella

Kategori Pangan 01.6.1

Risiko Pangan Sedang


LOGO PERUSAHAAN LOGO BRAND

Persegi panjang berwarna biru Lingkaran dasar berwarna biru tua


Garis hitam pada tepi persegi psnjsng Garis lingkaran berwarna merah
Huruf H dengan bentuk kurva Huruf H
melengkung Simbol 5 bintang berwarna hitam dengan latar
Gerigi berwarna merah belakang berwarna kuning
Gambar sapi
Gambar susu
Garis lengkung berwarna putih
Tulisan Harvey berwarna biru dengan latar
belakang berwarna putih
1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

MISI
VISI
Menyediakan produk olahan susu berkualitas
Menjadi perusahaan tinggi yang memenuhi standar keamanan
produk olahan susu pangan dengan memanfaatkan teknologi
berkualitas yang praktik terbaik dalam industri
berorientasi pada Memberikan loyalitas dan kepuasan
kepuasan konsumen maksimal kepada para konsumen dan
dan kesejahteraan pemasok
peternak sapi. Menjalin kemitraan yang berkelanjutan dan
adil dengan peternakan sapi perah
1.3 KEBIJAKAN FOOD SAFETY-QUALITY

Manajemen mutu PT Harvest Milk Nusantara menetapkan, mengimplementasikan, dan


memelihara kebijakan food safety-quality, serta meninjau keefektifannya sesuai dengan rencana
strategis. Kebijakan ini mencakup komitmen untuk mematuhi standar ISO 9001:2015 dan
regulasi terkait, meningkatkan sistem manajemen food safety-quality melalui evaluasi berkala
dan pelatihan pegawai, memprioritaskan kebutuhan dan kepuasan pelanggan, menjaga
lingkungan kerja yang bersih dan aman, berkolaborasi dengan pemasok, dan bersikap transparan
dalam komunikasi dengan stakeholders. Dengan kebijakan ini, PT Harvest Milk Nusantara
bertekad menjadi pemimpin dalam industri produk olahan susu, terutama keju mozzarella,
dengan mengutamakan keamanan pangan dan kualitas produk.
1.4 TUJUAN MANUAL FOOD SAFETY-QUALITY

Manual Food Safety-Quality bertujuan memberikan panduan jelas bagi PT. Harvest Milk
Nusantara dalam memastikan keamanan dan kualitas produk sesuai standar ISO 9001:2015,
terutama untuk keju mozzarela. Manual ini memastikan setiap tahapan produksi dilakukan
dengan prinsip keamanan pangan dan kualitas, mengurangi risiko kontaminasi, dan
meningkatkan kepercayaan pelanggan. Selain itu, manual ini juga bertujuan meningkatkan
kesadaran dan komitmen personel terhadap keamanan pangan dan kualitas produk,
menciptakan lingkungan kerja yang terfokus pada pencegahan risiko. Ini tidak hanya untuk
memenuhi persyaratan ISO 9001:2015, tetapi juga untuk meningkatkan performa keseluruhan
perusahaan dalam memproduksi dan mendistribusikan produk keju mozzarela yang aman dan
berkualitas tinggi.
1.5 PENERAPAN DAN RUANG
LINGKUP SISTEM
MANAJEMEN FOOD SAFETY
QUALITY
1.6 PENERAPAN DAN RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN
FOOD SAFETY-QUALITY PENGECUALIAN/ PERSYARATAN
YANG TIDAK DIIMPLEMENTASIKAN PADA SISTEM
MANAJEMEN FOOD SAFETY-QUALITY

Pengecualian Terkait dengan Pengecualian Terkait dengan


Persyaratan ISO 22000:2018 tentang Persyaratan ISO 9001:2015 tentang
Pelabelan Produk: Penyusunan Dokumentasi
PT. Harvest Milk Nusantara telah PT. Harvest Milk Nusantara telah
mengimplementasikan sebagian besar persyaratan mengimplementasikan kebanyakan persyaratan ISO
ISO 22000:2018, namun dalam hal pelabelan produk, 9001:2015, namun terdapat pengecualian dalam hal
perusahaan belum sepenuhnya memenuhi penyusunan dokumentasi. Perusahaan belum
persyaratan tersebut. Hal ini disebabkan karena sepenuhnya menyusun prosedur operasional standar
mesin cetak label yang digunakan oleh PT. Harvest (SOP) untuk semua proses yang terkait dengan
Milk Nusantara masih dalam proses upgrade dan manajemen food safety-quality. Hal ini disebabkan
perbaikan. Sebagai hasilnya, mesin tersebut belum oleh perubahan struktur organisasi dan kebutuhan
memenuhi standar kualitas yang diperlukan untuk operasional yang sedang berlangsung, yang
mencetak label produk yang sesuai dengan ketentuan menghambat proses penyusunan SOP yang
ISO 22000:2018. komprehensif dan tersistematisasi.
1.7 STRUKTUR
ORGANISASI
1.8 PROSES BISNIS PT HARVEST MILK NUSANTARA
LANJUTAN.....
01 Dalam mencapai tujuannya, PT Harvest Milk
1.9 KEGIATAN Nusantara menjalankan pendekatan sistematis
dalam manajemen kualitas dan keamanan pangan
UTAMA
Kegiatan utama dari PT. Harvest Milk Nusantara
sebagai proses kegiatan utama, yaitu meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
adalah untuk menyelenggarakan kegiatan
tindak lanjut. Proses ini tidak hanya mencakup
layanan produksi dan distribusi produk olahan
pengelolaan operasional seperti penerimaan
susu agar memenuhi harapan stakeholder, dan
bahan baku, proses produksi, dan pengiriman
kegiatan penyelenggaraan kontrol kualitas.
produk jadi, tetapi juga melibatkan pengendalian
Fungsi tersebut dijalankan sebagai bagian dari
mutu dan pemantauan risiko secara berkelanjutan
upaya dalam mendukung sistem manajemen
mutu yang aman, lancar, dan handal.

Di kegiatan utama ini melibatkan seluruh


02 karyawan yang tercantum pada struktur
oganisasi
1.10 KEGIATAN PENDUKUNG PENYELENGGARAAN

Departemen Personalia & SDM Departemen Keuangan


Dalam hal terkait penelitian & pengembangan yang berhubungan Divisi keuangan dan akuntan merupakan
dengan operasional dan pemasaran. Divisi R&D bekerja sama dengan satu kesatuan yang saling ketergantungan.
divisi PPIC, Engineering & Maintenance, dan Pemasaran. Divisi keuangan bertanggung jawab
Dalam hal terkait pelatihan dan pengembangan seluruh karyawan, mengelola dana dan pengambilan
divisi HRGA bekerja sama dengan divisi R&D keputusan investasi, sementara divisi
Dalam hal terkait kegiatan personalia & SDM yang berhubungan akuntan bertanggung jawab untuk mencatat
dengan penggunaan dana perusahaan. Departemen personalia & dan melaporkan data keuangan.
SDM bekerja sama dengan departemen keuangan Dalam hal terkait keuangan perusahaan,
Dalam hal terkait perekrutan karyawan yang berhubungan layanan departemen keuangan bekerja sama dengan
informasi dan teknologi. Divisi HRGA bekerja sama dengan divisi IT seluruh departemen.
Dalam hal terkait pelatihan karyawan yang berhubungan dengan
pihak eksternal. Divisi R&D bekerja sama dengan badan pelatihan,
konsultan, serta stakeholder lainnya
Lanjutan...

Departemen Operasional
Dalam hal terkait kegiatan operasional yang berhubungan dengan penggunaan dana perusahaan. Departemen operasional
bekerja sama dengan departemen keuangan.
Dalam hal terkait kegiatan produksi, kepala bagian produksi bekerja sama dengan divisi PPIC dan divisi warehouse .
Dalam hal terkait pemeliharaan dan perbaikan mesin peralatan di area pabrik produksi, kepala bagian produksi bekerja sama
dengan divisi engineering & maintenance.
Dalam hal terkait kesehatan keselamatan kerja yang berhubungan dengan karyawan/pegawai dan kondisi lingkungan pabrik,
kepala bagian produksi bekerja sama dengan divisi SHE.
Dalam hal terkait pasokan bahan baku, divisi PPIC bekerja sama dengan divisi supply chain & logistik.
Dalam hal terkait penentuan standar mutu dan kinerja karyawan, divisi quality assurance bekerja sama dengan divisi SHE
dan divisi engineering & maintenance.
Dalam hal terkait regulasi standar sertifikasi mutu dan keamanan pangan, divisi quality assurance bekerja sama dengan
pihak eksternal seperti badan sertifikasi, pemerintah, dan stakeholder lainnya.
Dalam hal terkait keamanan pangan, divisi quality assurance bekerja sama dengan seluruh divisi quality control.
Dalam hal terkait pengendalian kualitas produk, seluruh divisi quality control terdiri dari QC bahan baku, QC produksi, QC
sanitasi, QC packing , dan QC laboratorium harus bekerja sama secara profesional mematuhi standar kualitas yang telah
dibuat oleh perusahaan.
Lanjutan...

Departemen Pemasaran
Dalam hal terkait kegiatan pemasaran yang berhubungan dengan penggunaan dana
perusahaan. Departemen pemasaran bekerja sama dengan departemen keuangan.
Dalam hal terkait penjualan yang melibatkan pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama, divisi penjualan bekerja sama dengan mitra-mitra eksternal seperti toko,
minimarket, supermarket, dan lain sebagainya.
Dalam hal terkait branding pemasaran produk yang berhubungan dengan masyarakat. Divisi
pemasaran juga bekerja sama dengan mitra-mitra eksternal seperti toko, minimarket,
supermarket, dan lain sebagainya.
Dalam hal terkait pengadaan, pemilihan, dan pengiriman pasokan bahan baku yang
berhubungan dengan kegiatan produksi. Divisi supply chain & logistik bekerja sama dengan
pihak eksternal seperti peternak sapi perah, supplier, distributor, pedagang besar, dan lain
sebagainya.
Dalam hal terkait pengiriman bahan baku dan hasil produksi, divisi supply chain & logistik
bekerjasama dengan divisi kepala bagian produksi, PPIC, dan warehouse.
2. ACUAN YANG MENGATUR
ACUAN YANG MENGATUR
ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan – Persyaratan untuk Organisasi
dalam Rantai Pangan
ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu Industri Manufaktur
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan
Pangan
Peraturan Menteri Perindustrian No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (Good Maufacturing Process)
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol
Veteriner Unit Usaha Produk Hewan
Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kategori Pangan
Peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2022 tentang Persyaratan Cemaran Logam Berat
Dalam Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba
dalam Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 tentang Label Pangan Olahan
SNI 8896 : 2020 tentang Kriteria Uji dan Syarat Mutu Keju Mozarella
3. ISTILAH DAN DEFINISI
3.1 ISTILAH TERKAIT KEAMANAN PANGAN
Istilah dan definisi terkait sistem manajemen keamanan pangan dalam manual atau pedoman ini
konsisten dengan standar ISO 22000:2018 dan ISO 9001:2015.

1. HACCP: Pendekatan identifikasi, penilaian, dan pengendalian bahaya pangan.


2. Bahaya Pangan Faktor yang berpotensi merugikan kesehatan, seperti mikroba patogen, bahan kimia berbahaya, dan benda
asing dalam makanan.
3. Kontaminasi: Penyisipan bahan asing (mikroba, kimia, fisik) ke dalam makanan yang membahayakan konsumen.
4. Keselamatan Pangan: Upaya pencegahan kontaminasi dan pengendalian bahaya untuk menjaga makanan aman dikonsumsi.
5. Higiene Pangan: Praktik sanitasi selama produksi, penyimpanan, dan penanganan makanan untuk mencegah kontaminasi.
6. Jaminan Mutu: Memastikan makanan memenuhi standar kualitas dan aman dikonsumsi melalui pengawasan selama rantai
pasokan.
7. Sertifikasi Pangan: Proses penilaian produk atau sistem produksi pangan sesuai standar untuk memastikan keamanan,
kualitas, dan kepatuhan hukum.
8. Bahan Tambahan: Zat yang ditambahkan ke makanan harus sesuai regulasi dan aman untuk kesehatan.
9. GMP (Good Manufacturing Practices): Pedoman produksi makanan yang baik untuk kebersihan, keamanan, dan kualitas
produk.
10. Sistem Pelacakan dan Pelaporan: Sistem melacak dan melaporkan informasi makanan untuk identifikasi masalah keamanan
pangan.
3.2 ISTILAH SISTEM MANAJEMEN FOOD SAFETY-QUALITY
DAN KEAMANAN PANGAN
1. Organisasi: PT. Harvest Milk Nusantara
2. Prosedur: Langkah-langkah kerja untuk mencapai kesesuaian.
3. Pelanggan: Penerima layanan/produk perusahaan.
4. Produk: Keju mozzarella merek "Harvey".
5. Supplier/Rekanan: Pihak eksternal yang menyediakan barang/jasa.
6. Badan Sertifikasi: Badan independen yang melakukan audit.
7. Wakil Manajemen/FSTL: Koordinator Tim Food Safety-Quality.
8. Document Controller: Anggota Tim Food Safety-Quality pengendali dokumen.
9. Pelaksana Proses: Bertanggung jawab dalam operasional.
10. Kepuasan Pelanggan: Persepsi pelanggan tentang pemenuhan persyaratan.
11. Perbaikan Berlanjut: Kegiatan untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan.
12. Pengendalian Food Safety-Quality: Upaya mencegah dan mendeteksi ketidaksesuaian.
13. Mampu Telusur: Kemampuan mengaitkan identifikasi produk/layanan dengan proses.
14. Verifikasi: Membandingkan persyaratan dengan hasil proses.
15. Tinjauan Ulang: Evaluasi kemampuan pemenuhan persyaratan.
16. Audit Internal: Pemeriksaan independen terhadap Sistem Manajemen Food Safety-Quality.
4. SISTEM MANAJEMEN
KEAMANAN PANGAN
4.1 PEMAHAMAN ORGANISASI DAN KONTEKSNYA
Dalam menjalankan tugasnya, terdapat isu internal maupun isu eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan
operasional dari PT. Harvest Milk Nusantara yang dijabarkan menggunakan Analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threats) . PT. Harvest Milk Nusantara melakukan pemantauan dan peninjauan secara periodik terkait
dengan isu internal dan isu eksternal. Kegiatan peninjauan ini dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun dan/atau
sesuai kebutuhan terhadap perubahan arah dan strategi PT. Harvest Milk Nusantara.

4.2. PEMAHAMAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN DARI PIHAK YANG BERKAITAN


Pelanggan: Jaminan layanan cepat, akurat, dan tepat waktu sesuai kebutuhan.
Shareholder/Pemilik/Manajemen: Transparansi dan akuntabilitas bisnis, serta hasil keuangan memuaskan.
Karyawan: Lingkungan kerja aman, dukungan pengembangan keterampilan, pengakuan atas kontribusi.
Penyedia Eksternal: Pembayaran tepat waktu, hubungan kerja yang saling menguntungkan.
Pemerintah (DJKI): Kepatuhan regulasi, kontribusi positif pada pembangunan ekonomi dan sosial.
SWOT Analysis
PT. Harvest Milk Nusantara

S W O T

Strenghts Weaknesses Oportunities Threats


1. Kualitas produk 1. Ketergantungan pada bahan 1. Ekpansi pasar 1. Persaingan dari Pproduk
2. Inovasi produk baku 2. Kemitraan Strategis pengganti
3. Pasar yang diversifikasi 2. Persaingan yang ketat 3. Produk Organin dan 2. Regulasi pangan yang
4. Proses produksi efisien 3. Rentan terhadap perubahan Berkelanjutan ketat
selera konsumen 4. Teknologi baru 3. Fluktuasi harga bahan
baku
4. Perubahan iklim
4.3 SISTEM MANAJEMEN FOOD SAFETY-QUALITY DAN PROSESNYA
PT. Harvest Milk Nusantara harus:
1. Menetapkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen food safety-quality, termasuk proses yang
diperlukan dan interaksi mereka, sesuai standar internasional.
2. Menentukan proses yang diperlukan, input-output, urutan, ketersediaan sumber daya, tanggung jawab, dan wewenang
terkait.
3. Mengidentifikasi dan mengatasi risiko serta peluang sesuai persyaratan.
4. Mengevaluasi proses, berkomunikasi, mengendalikan dokumen dan rekaman, serta meningkatkan keberlanjutan.

Selain itu, PT. Harvest Milk Nusantara juga harus:


1. Memelihara informasi terdokumentasi untuk mendukung operasional, termasuk hasil pemantauan, pengukuran kinerja,
dan kepatuhan produk/layanan.
2. Memelihara informasi terdokumentasi mengenai identifikasi risiko dan peluang operasional, serta tindakan yang diambil.
3. Memelihara informasi terdokumentasi tentang komunikasi internal dan eksternal, termasuk laporan audit, masukan
pelanggan, dan keputusan perubahan proses.
4. Memelihara informasi terdokumentasi mengenai pelatihan karyawan dan kesesuaian kompetensi dengan catatan
kehadiran dan evaluasi kerja.
5. Memelihara informasi terdokumentasi mengenai evaluasi pemasok dan kontraktor eksternal, termasuk kualifikasi,
performa, dan kepatuhan terhadap persyaratan keamanan.
5. KEPEMIMPINAN DAN
KOMITMEN
5.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
5.1.1 Komitmen KepalaDivisi/ PT. Harvest Milk Nusantara (Manajemen Puncak/Direktur/General
Manager) yaitu memastikan penyusunan dan penerapan sistem manajemen food safety-quality serta
efektifitas perbaikan.

5.1.2 Fokus Pelanggan


Identifikasi kebutuhan stakeholder saat ini maupun yang akan datang dilakukan dengan tujuan
memenuhi persyaratan stakeholder sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi stake
holder tersebut. Kepala Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara memastikan bahwa kebutuhan stakeholder
dimengerti dan dipenuhi melalui pelaksanaan penetapan dan evaluasi tujuan yang berkaitan dengan
kepuasan stakeholder pada rapat koordinasi Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara
5.2 KEBIJAKAN FOOD SAFETY-QUALITY DAN KEAMANAN PANGAN

5.2.1 Menetakan Kebijakan Food safety-quality


Direktur PT. Harvest Milk Nusantara bertanggung jawab untuk menetapkan Kebijakan Keamanan
Pangan dan meninjau kembali setiap tahun.

Direktur Utama bertanggung jawab atas penetapkan visi jangka panjang perusahaan, mengelola
kinerja keseluruhan perusahaan, pengambilan keputusan strategis,menjaga hubungan yang baik
dengan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa operasi perusahaan berjalan lancar dan efisien,
Menetapkan Kebijakan dan Standar, Menjaga Kepatuhan Hukum dan Etika pada semua tingkatan di
dalam perusahaan.

5.2.2 Mengkomunikasikan Kebijakan Food safety-quality


Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara akan melakukan komunikasi mengenai kebijakan food safety-
quality dengan menyampaikan kebijakan secara jelas, melakukan sosialisasi dan pelatihan,
menegakan pengawasan terhindar dari resiko reputasi.
KEBIJAKAN FOOD SAFTEY-QUALITY

PT. Harvest Milk Nusantara


menetapkan kebijakan
keamanan pangan yaitu :
5.3 PERAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
Manajemen Puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang relevan ditetapkan,
dikomunikasikan, dan dipahami dalam Divisi/PT. Harvest Milk Nusantara.

Manajemen Puncak harus menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk :


1. Memastikan sistem manajemen food safety-quality sesuai dengan persyaratan standar internasional;
2. Menetapkan strategi bisnis jangka panjang dan menengah perusahaan.
3. Menetapkan tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan.
4. Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

peran Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara. serta tanggung jawab dan wewenang sudah diatur dan ditetapkan pada Job
Description masing-masing karyawan.
6. PERENCANAAN
TINDAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI RISIKO Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara. harus merencanakan

DAN PELUANG tindakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko dan peluang


yang ada dengan cara:
1. Melakukan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
dengan berbagai metode seperti analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), analisis
PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal,
Environmental), atau teknik wawancara dan diskusi.
2. Mengintegrasikan Pengelompokan Risiko dan Peluang;
3. Mengevaluasi Pengembangan Strategi
4. Pemantauan dan Evaluasi

6.2 Penetapan sasaran food safety-quality ini


harus :
6.1 Dalam merencanakan sistem manajemen food safety-quality,Divisi/ PT. 1. Konsisten dengan kebijakan food safety-
Harvest Milk Nusantara. harus mempertimbangkan dan mengkaji isu internal quality;
2. Dapat diukur;
dan eksternal sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 dan pasal 4.2, serta 3. Jelas dan spesifik
menentukan risiko dan peluang yang perlu diidentifikasi untuk : 4. Sasaran harus realistis dan dapat di capai
5. Relevan dengan tujuan perusahaan
1. Memberikan jaminan terhadap sistem manajemen food safety-quality
2. Meningkatkan keamanan pangan dan kualitas produk keju, seperti
penggunaan teknologi baru, inovasi produk, atau peluang ekspansi pasar. 6.2.2 Dalam merencanakan sasaran food safety-
quality, PT. Harvest Milk Nusantara harus
3. Mencegah dan mengurangi risiko yang memiliki dampak terhadap menentukan :
keamanan pangan dan kualitas produk keju. Apa yang harus dilakukan;
Sumber daya apa yang diperlukan;
4. Mencapai peningkatan keamanan pangan, kualitas produk keju, kepatuhan Siapa yang bertanggung jawab;
terhadap regulasi, efisiensi operasional dan respon terhadap perubahan Kapan akan diselesaikan;
Bagaimana hasil sasaran food safety-quality
pasar. dievaluasi
6.3 PERENCANAAN PERUBAHAN
Perencanaan dan Implementasi Perubahan:

Tujuan dari Perubahan: Menentukan input dan output yang diharapkan


Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk meningkatkan Input bisa berupa bahan baku, sumber daya manusia, dan teknologi,
standar kualitas produk, efisiensi produksi, dan memastikan sedangkan output bisa berupa produk yang dihasilkan, laporan kualitas,
kepatuhan terhadap regulasi dan standar internasional yang dan laporan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.
berlaku.
Menentukan urutan dan interaksi antar proses.
Integritas Sistem: Pemetaan proses kerja untuk mengetahui bagaimana setiap proses
Integritas sistem harus tetap terjaga. Ini berarti bahwa setiap berinteraksi dan berurutan.
perubahan harus dilakukan dengan mempertimbangkan
dampaknya terhadap sistem secara keseluruhan dan tidak boleh Memastikan ketersediaan sumber daya.
merusak atau mengganggu fungsi sistem yang ada. Sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi perubahan tersedia.

Perubahan Perencanaan Lainnya: Mengatasi risiko dan peluang yang ditentukan sesuai dengan persyaratan.
Peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan, Identifikasi, penilaian, dan penanganan risiko serta peluang yang mungkin
peningkatan teknologi yang digunakan dalam proses produksi, muncul selama implementasi perubahan.
dan peningkatan kualitas bahan baku.
Mengevaluasi proses-proses
Ini melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja proses setelah
implementasi perubahan.
THANK YOU FOR
LISTENING
Kelompok 3
Kelas B2
LEMBAR KONTRIBUSI PESERTA

Lebih lengkapterlampur di link

Anda mungkin juga menyukai