PEMBUATAN RANCANGAN
DOKUMEN ISO 9001 : 2015
DI INDUSTRI PANGAN
1. Allyssa Nethania Q. A.
2. Dwi Pujiani
3. Laila Ramadhani
4. Nurcahaya
5. Yaya Aulia
02 Interpretasi Klausul 4, 5, 6
1. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Dokumen manual mutu ISO 9001:2015 adalah landasan penting bagi PT.
Harvest Milk Nusantara dalam operasi produksi dan distribusi keju
mozzarella, mencakup semua aspek sistem manajemen mutu perusahaan.
Dokumen ini memenuhi persyaratan ISO 22000:2018 dan 9001:2015,
terdiri dari 11 bab yang memaparkan kebijakan, metode implementasi,
struktur organisasi, identifikasi risiko, komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, serta panduan untuk mencapai keunggulan mutu dan
kepuasan pelanggan.
1.1 PROFIL PERUSAHAAN
MISI
VISI
Menyediakan produk olahan susu berkualitas
Menjadi perusahaan tinggi yang memenuhi standar keamanan
produk olahan susu pangan dengan memanfaatkan teknologi
berkualitas yang praktik terbaik dalam industri
berorientasi pada Memberikan loyalitas dan kepuasan
kepuasan konsumen maksimal kepada para konsumen dan
dan kesejahteraan pemasok
peternak sapi. Menjalin kemitraan yang berkelanjutan dan
adil dengan peternakan sapi perah
1.3 KEBIJAKAN FOOD SAFETY-QUALITY
Manual Food Safety-Quality bertujuan memberikan panduan jelas bagi PT. Harvest Milk
Nusantara dalam memastikan keamanan dan kualitas produk sesuai standar ISO 9001:2015,
terutama untuk keju mozzarela. Manual ini memastikan setiap tahapan produksi dilakukan
dengan prinsip keamanan pangan dan kualitas, mengurangi risiko kontaminasi, dan
meningkatkan kepercayaan pelanggan. Selain itu, manual ini juga bertujuan meningkatkan
kesadaran dan komitmen personel terhadap keamanan pangan dan kualitas produk,
menciptakan lingkungan kerja yang terfokus pada pencegahan risiko. Ini tidak hanya untuk
memenuhi persyaratan ISO 9001:2015, tetapi juga untuk meningkatkan performa keseluruhan
perusahaan dalam memproduksi dan mendistribusikan produk keju mozzarela yang aman dan
berkualitas tinggi.
1.5 PENERAPAN DAN RUANG
LINGKUP SISTEM
MANAJEMEN FOOD SAFETY
QUALITY
1.6 PENERAPAN DAN RUANG LINGKUP SISTEM MANAJEMEN
FOOD SAFETY-QUALITY PENGECUALIAN/ PERSYARATAN
YANG TIDAK DIIMPLEMENTASIKAN PADA SISTEM
MANAJEMEN FOOD SAFETY-QUALITY
Departemen Operasional
Dalam hal terkait kegiatan operasional yang berhubungan dengan penggunaan dana perusahaan. Departemen operasional
bekerja sama dengan departemen keuangan.
Dalam hal terkait kegiatan produksi, kepala bagian produksi bekerja sama dengan divisi PPIC dan divisi warehouse .
Dalam hal terkait pemeliharaan dan perbaikan mesin peralatan di area pabrik produksi, kepala bagian produksi bekerja sama
dengan divisi engineering & maintenance.
Dalam hal terkait kesehatan keselamatan kerja yang berhubungan dengan karyawan/pegawai dan kondisi lingkungan pabrik,
kepala bagian produksi bekerja sama dengan divisi SHE.
Dalam hal terkait pasokan bahan baku, divisi PPIC bekerja sama dengan divisi supply chain & logistik.
Dalam hal terkait penentuan standar mutu dan kinerja karyawan, divisi quality assurance bekerja sama dengan divisi SHE
dan divisi engineering & maintenance.
Dalam hal terkait regulasi standar sertifikasi mutu dan keamanan pangan, divisi quality assurance bekerja sama dengan
pihak eksternal seperti badan sertifikasi, pemerintah, dan stakeholder lainnya.
Dalam hal terkait keamanan pangan, divisi quality assurance bekerja sama dengan seluruh divisi quality control.
Dalam hal terkait pengendalian kualitas produk, seluruh divisi quality control terdiri dari QC bahan baku, QC produksi, QC
sanitasi, QC packing , dan QC laboratorium harus bekerja sama secara profesional mematuhi standar kualitas yang telah
dibuat oleh perusahaan.
Lanjutan...
Departemen Pemasaran
Dalam hal terkait kegiatan pemasaran yang berhubungan dengan penggunaan dana
perusahaan. Departemen pemasaran bekerja sama dengan departemen keuangan.
Dalam hal terkait penjualan yang melibatkan pelanggan baru dan mempertahankan
pelanggan lama, divisi penjualan bekerja sama dengan mitra-mitra eksternal seperti toko,
minimarket, supermarket, dan lain sebagainya.
Dalam hal terkait branding pemasaran produk yang berhubungan dengan masyarakat. Divisi
pemasaran juga bekerja sama dengan mitra-mitra eksternal seperti toko, minimarket,
supermarket, dan lain sebagainya.
Dalam hal terkait pengadaan, pemilihan, dan pengiriman pasokan bahan baku yang
berhubungan dengan kegiatan produksi. Divisi supply chain & logistik bekerja sama dengan
pihak eksternal seperti peternak sapi perah, supplier, distributor, pedagang besar, dan lain
sebagainya.
Dalam hal terkait pengiriman bahan baku dan hasil produksi, divisi supply chain & logistik
bekerjasama dengan divisi kepala bagian produksi, PPIC, dan warehouse.
2. ACUAN YANG MENGATUR
ACUAN YANG MENGATUR
ISO 22000:2018 Sistem Manajemen Keamanan Pangan – Persyaratan untuk Organisasi
dalam Rantai Pangan
ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu Industri Manufaktur
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan
Pangan
Peraturan Menteri Perindustrian No. 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (Good Maufacturing Process)
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol
Veteriner Unit Usaha Produk Hewan
Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kategori Pangan
Peraturan BPOM Nomor 9 Tahun 2022 tentang Persyaratan Cemaran Logam Berat
Dalam Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba
dalam Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan
Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 tentang Label Pangan Olahan
SNI 8896 : 2020 tentang Kriteria Uji dan Syarat Mutu Keju Mozarella
3. ISTILAH DAN DEFINISI
3.1 ISTILAH TERKAIT KEAMANAN PANGAN
Istilah dan definisi terkait sistem manajemen keamanan pangan dalam manual atau pedoman ini
konsisten dengan standar ISO 22000:2018 dan ISO 9001:2015.
S W O T
Direktur Utama bertanggung jawab atas penetapkan visi jangka panjang perusahaan, mengelola
kinerja keseluruhan perusahaan, pengambilan keputusan strategis,menjaga hubungan yang baik
dengan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa operasi perusahaan berjalan lancar dan efisien,
Menetapkan Kebijakan dan Standar, Menjaga Kepatuhan Hukum dan Etika pada semua tingkatan di
dalam perusahaan.
peran Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara. serta tanggung jawab dan wewenang sudah diatur dan ditetapkan pada Job
Description masing-masing karyawan.
6. PERENCANAAN
TINDAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI RISIKO Divisi/ PT. Harvest Milk Nusantara. harus merencanakan
Perubahan Perencanaan Lainnya: Mengatasi risiko dan peluang yang ditentukan sesuai dengan persyaratan.
Peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan, Identifikasi, penilaian, dan penanganan risiko serta peluang yang mungkin
peningkatan teknologi yang digunakan dalam proses produksi, muncul selama implementasi perubahan.
dan peningkatan kualitas bahan baku.
Mengevaluasi proses-proses
Ini melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja proses setelah
implementasi perubahan.
THANK YOU FOR
LISTENING
Kelompok 3
Kelas B2
LEMBAR KONTRIBUSI PESERTA