Anda di halaman 1dari 4

Analisis bisnis merupakan sebuah tindakan mengevaluasi prospek dan juga risiko bisnis.

Analisis
bisnis ada dengan alasan untuk membantu seseorang dalam melakukan keputusan bisnis dengan
bantuan evaluasi dari laporan yang ada, baik laporan manajemen, laporan keuangan, produk, industry
dan juga strategi bisnis dari sebuah perusahaan. Analisis bisnis diawali dalam sebuah konsep bertindak
yang baik dan benar. Kerangka tersebut kemudian dipaparkan dalam sebuah komponen dan proses
analisis bisnis. Analisis bisnis diawali dengan adanya Analisa lingkungan bisnis. Secara sederhana analisis
lingkungan bisnis berfokus pada evaluasi dan analisis factor-faktor yang Nampak dari sebuah
perusahaan. Analis lingkungan bisnis dibagi menjadi 2 bagian yakni analisis produk/industry dan juga
analisis strategi. Analisis indutri menekankan pembahasan pada kemampuan sebuah perusahaan
mengembangkan kemampuan kompetitifnya. Analisis industry seringkali menggunakan konsep Analisa
yang dikemukakan porter (1985) atau dikenal sebagai analisis rantai nilai. Dalam kerangka tersebut
sebuah perusahaan dipandang sebagai sekumpulan pesaing yang akan saling berkompetisi dan
menunjukan kelebihannya. Kelebihan atau keunggulan kompetitif tersebut kemudian diyatakan oleh
porter sebaga five force atau lima kekuatan yang akan dibahas pada sub pembahasan berikutnya. Bagian
kedua dari analisis lingkungan bisnis adalah analisis strategi adalah evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan oleh perusahan dalam menangapi keadaan yang ada dan dalam upaya menciptakan
keunggulan kompetitif. Proses kedua dalam analisis bisnis adalah analisis akuntansi. Analisis akuntansi
adalah evaluasi apakah akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi yang sesungguhnya. Hal
tersebut menjadi relevan dikarenakan akuntansi merupakan dianggap sebagai sebuah produk politik
kepentingan. Akuntansi dalam menghadapi perkembangan pola interaksi ekonomi meresponnya dengan
penerapan kebijakan yang beragam (metode depresiasi yang diakui lebih dari 1). Keberagaman tersebut
memunculkan sebuah masalah komparabilitas. Atau sebuah masalah dimana sebuah laporan keuangan
tidak bisa dibandingkan antara satu sama lain satu sama lain atau antar periode dikarenakan perbedaan
metode pencatatan yang digunakan. Tentunya masalah tersebut menjadi sebuah hambatan bagi
seorang pengguna laporan keuangan. Maka dari itu diperlukan analisis akuntansi agar setiap penguna
dapat menentukan keputusan bisnisnya dengan tepat. Selain alasan tersebut terdapat alasan penting
lainnya dimana, pada praktiknya akuntansi menciptakan distorsi akuntansi dimana distorsi tersebut
terjadi karna 1, manajemen berusaha memake up laporan keuangannya atau melakukan sebuah
tindakan illegal dengan sengaja, 2 manajemen tidak sengaja melakukan tindakan yang keliru dalam
sebuah pencatatan akuntansi dan yang ke-3 adalah karena keberagaman metode akuntansi. Proses
ketiga dalam sebuah analisis bisnis adalah Analisa laporan keuangan. Analisa laporan keuangan adalah
penggunaan laporan keuangan guna mengevaluasi kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan dibagi
kedalam beberapa bagian. Bagian pertama adalah analisis profitabilitas atau sebuah Analisa yang
bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah menciptakan keuntungannya, yang kedua adalah
analisis resiko atau bagaimana sebuah perusahaan membayar kewajibannya. Yang ke tiga analisis arus
kas, dalam analisis arus kas kita melihat bahwa setiap bagian dari laporan keuangan memiliki hubungan
keterkaitan yang harus setiap dari kita dapat membacanya. Ketiga proses analisis bisnis tersebut mulai
dari analisis lingkungan, analisis akuntansi dan juga analisis keuangan akan membawa setiap dari
penganalisa pada Analisa prospektif atau lebih sederhananya Analisa prospektif merupakan Analisa yang
memberikan gambaran masa depan/prospek mengenai perusahan itu sendiri, baik dari sgi keuntungan
dan juga aspek-aspek lainnya. Analisis prospektif pada akhirnya akan memberikan mengenai nilai
intrinsic sebuah perusahaan. Nilai intrinsic adalah nilai sebuah perusahaan yan ditetapkan tanpa melihat
harga pasar saham atau pola-pola kenainkan saham, tetapi didasarkan pada Analisa
mendalam,funfamental, teoritis dan sistematis. Pada prinsipnya nilai intrinsic akan digunakan dalam
pengambilan keputusan dimana seseorang akan mengambil /membeli saham pada saat harga pasar
berada dibawah nilai intrinsic atau dikonsisi undervalue. Menjaga saat harga pasar mendekati nilai
intrinsic dan menjual saat harga pasar berada diatas nilai intrinsic atau over value. Dalam pembahas
yang lebih lanjut, agar konsep dan juga proses analisis bisnis bisa lebih terlihat dengan jelas berikut
penulis akan memaparkannya dalam studi kasus. Dalam studi kasus kali ini penulis akan memposisikan
diri sebagai seorang investor yang akan memutuskan untuk membeli atau tidak sebuah perusahan.
Penulis akan memilih salah satu perusahaan yang sudah tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) lalu
mengimplementasikan komponen dan juga analisis bisnis yang telah dipelajari pada bab sebelumnya.
Dalam melakukan analisis bisnis penulis akan menggunakan pendekatan five force yang dikemukakan
oleh porter sebagai alat bantukan dalam keputusan yang akan diambil.

https://docs.google.com/document/d/1CLYyjNaz62VHBd6pRQP_que-Pd4b9H-FPGe-RMpiw7o/
edit

Analisa perbandingan

Aspek Pt trisula textile Asia pacific fiber Pt argo


pembanding indonesia
Produk 1. 100% polyster 1. Serat 1. Benang
(ancaman 2. Polyster rayon (polyster) a. Menyisir
produk 3. Polyster katun 2. Benang b. Campuran
penganti) 4. Corporate filamen c. Dikartu
uniform 3. Mari d. Pewarna
5. Retail product menang benang
6. Thick and thin Bersama 2. kain
stretch yarn
7. Kain sehat
stretch
8. Ultra stretch
with texture
9. Denim stretch
10. Kain dengan
fungsi khusus
Pemasaran 1. Dalam negri 1. Bekerjasam 1. Focus
(kekuatan a. Sumatra a dengan melakukan
pelanggan) utara industry Kerjasama
b. Sumatra global dibidang
barat (pakaian tekstil
c. Riau jadi,tekstil
d. Sumatra rumah
selatan tangga,
e. Lampung otomotif,
f. Banten alas kaki,
g. Jakarta pakaian olah
h. Jawa barat raga,
i. Jawa hygiene dan
tengah perawatan
j. yogyakarta Kesehatan
k. jawa timur
l. bali
m. Kalimantan
tengah
n. Kalimantan
selatan
o. Kalimantan
timur
p. Kalimantan
barat
q. Sulawesi
selatan
r. Sulawesi
tengah
s. Sulawesi
utara
t. Sulawesi
tengara
2. Luar negri
a. Amerika
serikat
b. Eropa
c. Vietnam
d. Timur
tengah
e. India
f. Sri langka
g. Myanmar
h. Thailand
i. Singgapura
j. Jepang
k. Australia
l. Malaysia

Segmen 1. Manufaktur 1. Inovasi yang 1. Penggunaan


bisnis 2. Distribusi didasarkan teknologi
(ancaman 3. Seragam pada bertaraf
barang 4. Retail kebutuhan international
pengganti konsumen 2. Manufaktur
3. Penyewaan
Gudang
Pengalaman 50 tahun berdiri 38 tahun berdiri
dalam bisnis
(persaingan
kompetitif)

Strategi 1. Menjalani 1. Mendaftarkan


pemasaran Kerjasama merek
(kekuatan dengan premium atas
pelanggan) distributor portofolio
2. Meningkatan produk
ekspor garmen khusus
3. Meningkatkan
penjualan
seragam
4. Meningkatkan
pefektifitas
penjualan retail
5. Meningkatkan
pemasaran
digital
6. Meningkatkan
perluasan
strategi produk
7. Dan perusahaan
juga
mengembangkan
strategi
pemasaran
untuk tahun
2023
Aspek tawar 1. Berinovasi 1. Optimalisasi
menawar dengan mencari mesin
pemasok alternatif bahan 2. Pengembangan
baku penganti organisai dan
2. Meningkatkan sumber daya
produktifitas
mesin

Anda mungkin juga menyukai