Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN


STUNTING BAGI BIDAN PUSKESMAS

RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA

RUMAH SAKIT KRISTEN LENDE MORIPA


JL. El Tari No. 2, Tlp/Fax: (0387) 21085, email: lendemoripa@gmail.com
Waikabubak - Sumba Barat
Nusa Tenggara Timur

2022
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Kurang energi dan protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010,
sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang
sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1%
anak memiliki kategori sangat pendek.
Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian bayi. Menurut
WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk,
oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat.
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan
menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang
ditemukan. Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana
gizi buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan. Gizi
buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat,
demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas
perawatan, Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan.
Penanganan gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap merupakan jawaban terhadap
pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perbaikan Gizi, yaitu setiap anak
gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai dengan standar. Untuk
melakukan penanganan anak gizi buruk secara rawat jalan dan rawat inap diperlukan
buku pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak gizi buruk.

2. Tujuan khusus
Terlaksananya pendampingan kepada jejaring rujukan :
 Dilakukannya penapisan anak gizi buruk
 Terselenngaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai standar
 Tercapainya peningkatan status gizi anak
 Dilakukannya pendampingan anak gizi buruk pasca rawat inap dan rawat jalan
 Dilakukannya pemantauan dan evaluasi pelayanan anak gizi buruk

II. Jadwal dan Judul materi Pelatihan (Sabtu, 18 Juni 2022)


No Waktu-Jam Materi Nara Ket
sumber
1 12.00- 12.15  Absensi Peserta Panitia

 Doa Pembukaan Panitia

12.15-12.45  Pembukaan dan dr. Loeta


Gambaran Umum Lapoe
kegiatan Moekoe
 Pembinaan kepada (Direktur)
fasilitas Kesehatan
Jejaring Rujukan
tentang stanting
2 12.45-13.00 Pre test Panitia
3 13.00-13.15 ISHOMA Panitia
4 13.15-14.00 Wita Materi I ( Stanting) dr. Eva. J. J.
Sapulete, M.
biomed, Sp.A
5 14.00-14.15 Post Test Panitia
6 14.15-15.00 Penutup Panitia

IV. Peserta

Dokter umum, Bidan dan perawat Puskesmas, Bidan dan staf ahli gizi Rumah Sakit Kristen
Lende Moripa,

V. Waktu dan Tempat

 18 Juni 2022
 Aula lt. 3 Rsk. Lende Moripa

VI. Biaya

Dibebankan kepada RBA Rumah Sakit.

No Keterangan Volume Frekuensi Biaya Jumlah


1 Nasi kotak 50 1 hari Rp.15.000 Rp. 750.000

3 Air mineral 1 dos 1 hari Rp. 25.000 Rp. 25.000

Total Rp. 775.000

BAB II
ISI

1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam mempersiapkan kegiatan Pembinaan Jejaring Rujukan
Tentang stunting bagi Bidan, perawat, dokter Puskesmas di RS Kristen Lende Moripa,
dimulai dengan mengajukan proposal pembinaan jejaring rujukan pada tanggal 15 Juni
2022. Kemudian diadakan rapat untuk membahas kegiatan tersebut dan membentuk
panitia penyelenggaraan pembinaa tersebut. Hasil pertemuan :
Susunan panitia kecil pelaksanaan pembinaan rujukan Stunting :
a. Pelindung : dr. Loeta Lapoe Moekoe
b. Ketua Pelaksana : Dewi Shinta, Amd. Keb.
c. Pemateri :
1. dr. Loeta Lapoe Moekoe
2. dr.Eva J.J. Sapulete, SpA

d. Sekretaris : Dewi Shinta, Amd. Keb


e. Seksi dokumentasi: Ade Irmsa P. Dolu,. Amd.Keb
f. Seksi konsumsi : Bertaria P. Wedo, S.Gz
Susunan acara Pembinaan Jejaring Rujukan bagi Bidan, Perawat, dan dokter Puskesmas
di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa
a. Pembukaan oleh MC (Febri D. L. Kore, Amd. Keb)
b. Kata sambutan oleh Direktur RS Kristen Lende Moripa (dr. Loeta L. Moekoe)
c. Pre test
d. Penyampaian materi oleh pemateri (dr. Eva J.J. Sapulete, SpA.,)
e. Sesi tanya jawab
f. Simulasi resusitasi
g. Post test
h. Penutup

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembinaan Jejaring Rujukan Bagi Bidan, perawat dan dokter Puskesmas
dilaksanakan pukul 12.00 WITA dengan dihadiri peserta pelatihan sebanyak 38 orang.
Selama dilakukan Pembinaan Jejaring Rujukan di rumah sakit, peserta selalu
memperhatikan pelatihan dengan baik, aktif dan pada akhir pelatihan ada sesi diskusi,
sesi Tanya jawab.

3. Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
Semua persiapan berjalan dengan baik.
b. Evaluasi pelaksanaan
Saat pelaksanaan sudah berjalan dengan lancar tetapi ada beberapa hambatan yaitu
kehadiran peserta yang terlambat sehingga terganggunya efisensi waktu dan tidak
mengikuti pre test.

4. Daftar pertanyaan saat diskusi


No. Daftar pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana membedakan anak stunting Stunting adalah keadaan pendek akibat
karena orang tuanya juga kecil? gangguan nutrisi, infeksi berulang yang
tidak di tangani dalam jangka waktu
yang lama, untuk itu harus sering
evaluasi di posyandu padfa kurva
pertumbuhan sejak anak itu lahir
2 Apakah stunting setelah 2 tahun bisa Ada 2 masalah akibat stunting yaitu
sembuh? pertumbuhan otak dan tinggi badan.
Pertumbuhan otak sangat pesat pada 2
tahun pertama otomatis setelah 2
tahun, tidak bisa di perbaiki, tetapi
tinggi badan bisa sampai masa pubertas.
Yang perlu di laukan adalah
PENCEGAHAN
3 Ada bayi usia 12-20 bulan, dengan Jika pada masa ini anak masih ASI,
kenaikan berat badan yang lambat. hsarus di batasi sehingga nutrisi
Bagaimana upayanya? dominan di dapatkan dari makanan
padat. (manajemen nutrisi apakah
kurang baik, misalnya kurang protein
hewani, apakah frekuensi dan jumlah
cukup / porsi dapat mencapai 1/3 porsi
dewasa.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari Pembinaan Jejaring Rujukan bagi Bidan, perawat dan dokter Puskesmas di rumah
sakit yang diberikan pada Bidan Puskesmas, membuat peserta mengerti, memahami tentang
rujukan dan penanganan stunting, sehingga terlaksananya pelayanan penanganan dan rujukan
stunting sesuai standar serta penguatan sistem rujukan pelayanan stunting mulai dari faskes awal
Puskesmas sehingga dapat mencegah peningkatan stunting.

B. SARAN
1) Bagi peserta : Dengan Pembinaan Jejaring Rujukan bagi Bidan, perawat dan dokter
Puskesmas yang telah diselenggarakan di rumah sakit Kristen Lende Moripa peserta
dapat menerapkannya dalam pelayanan penanganan stunting di Puskesmas maupun saat
merujuk
2) Bagi Rumah Sakit : dengan pembinaan Jejaring Rujukan bagi bidan, perawat dan dokter
Puskesmas maka diharapkan tercapainya Visi dan Misi dari Rumah Sakit.

BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban kami sebagai
panitia dalam mengadakan Pembinaan Jejaring Rujukan bagi Bidan, perawat dan dokter
Puskesmas. Mungkin terdapat banyak kekurangan untuk evaluasi perbaikan kami
selanjutnya dan semoga dengan adanya pelatihan ini dapat memberi manfaat bagi seluruh
staf Rumah Sakit Kristen Lende Moripa untuk perbaikan.

Lampiran

1) Daftar hadir setiap peserta


2) Undangan pelatihan
3) Materi yang disampaikan
4) Foto pelatihan
5) Soal-soal pre dan post test
6) Hasil nilai pre dan post test

Mengetahui, Hormat saya,


Direktur RS Kristen Lende Moripa Ketua Panitia

dr. Loeta Lapoe Moekoe Dewi Shinta, Amd.Keb

Anda mungkin juga menyukai