Anda di halaman 1dari 3

Dongeng Cerita Rakyat Roro Jonggrang

Dongeng cerita rakyat yang berikutnya dari Yumin kali ini adalah kisah Roro Jonggrang. Kisah Roro
Jonggrang dimulai ketika ayahnya, yakni raja Prambanan kalah dalam perang dengan Bandung
Bondowoso. Selain itu juga, Bandung Bondowoso juga ingin menjadikan Roro Jonggrang anak dari
raja Prambanan sebagai istrinya.

Roro Jonggrang menolak hal tersebut. Tidak terima akan hal tersebut, Roro Jonggrang dimasukan
ke dalam sel tahanan bersama Bi Sumi dan dayang-dayang lainnya.

Hampir setiap hari Bandung Bondowoso menemui dan meminta Roro Jonggrang menjadi istrinya.
Lelah karena terus diminta, Roro Jonggrang kemudian memberikan satu syarat kepada Bandung
Bondowoso.

Jika Bandung Bondowoso berhasil memenuhi syarat tersebut, maka Roro Jonggrang mau menjadi
istri Bandung Bondowoso. Syarat dari Roro Jonggrang adalah dia meminta Bandung Bondowoso
membangun 1000 candi dalam waktu satu malam.

Bandung Bondowoso menerima syarat tersebut. Dia kemudian meminta bantuan jin untuk
melakukannya.
Roro Jonggrang yang melihat bahwa Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan persyaratan
tersebut, kemudian bersama Bi Sumi melakukan ide untuk agar Bandung Bondowoso gagal
memenuhi persyaratan dari Roro Jonggrang tersebut.

Mereka membakar banyak jerami sehingga langit menjadi cerah, sementara dayang-dayang lainnya
membantu dengan menumbuk lesung dan membuat ayam berkokok yang merupakan tanda pagi
hari telah tiba.

Mendapati hal tersebut, Bandung Bondowoso gagal memenuhi persyaratan dari Roro Jonggrang
karena setelah dihitung ulang, jumlah candi yang dibuat kurang satu buah, atau hanya selesai 999
buah candi.

Marah akan hal tersebut, Bandung Bondowoso kemudian mengubah Roro Jonggrang menjadi candi
ke 1000 sehingga jumlah candi tersebut menjadi 1000 candi.

5. Joko Kendil

Dongeng cerita rakyat berikutnya adalah cerita tentang Joko Kendil. Dikisahkan pada zaman dahulu
kala, di sebuah desa terpencil di Jawa Tengah, hiduplah seorang anak yang bernama Joko Kendil.

Joko Kendil memiliki penampilan yang tidak menarik karena memiliki bentuk seperti kendil atau guci
kayu yang pendek dan lebar.

Seiring berjalannya waktu, Joko Kendil memiliki keinginan untuk menikah dengan putri raja.
Mendapati hal tersebut, ibu Joko Kendil sempat terheran-heran dan mengatakan itu hal yang
mustahil. Namun karena kasih sayangnya kepada Joko Kendil, ibu tersebut mencoba memenuhi
permintaan tersebut.
Sesampainya di istana raja, ibu Joko Kendil menyampaikan maksudnya kepada raja. Raja memiliki 3
orang putri, yaitu Dewi Kantil, Dewi Mawar dan Dewi Melati. Dari ketiga putri raja tersebut,
ternyata Dewi Melati mau menerima lamaran tersebut.

Joko Kendil dan Dewi Melati kemudian menikah, namun setiap harinya, Dewi Kantil dan Dewi
Mawar terus menghina Dewi Melati yang menikahi Joko Kendil.

Hingga pada suatu ketika, diadakanlah perlombaan ketangkasan di kerjaan. Joko Kendil tidak hadir
dalam acara tersebut karena sedang sakit.

Dalam acara tersebut, hadirlah seorang pangeran tampan dan gagah. Dewi Kantil dan Dewi Mawar
sangat menyukai pangeran yang tampan dan gagah tersebut sambil terus menghina Dewi Melati
dan Joko Kendil.

Tidak tahan dengan hinaan Dewi Kantil dan Dewi Mawar, Dewi Melati yang merasa kesal
kemudian membanting kendil atau guci tanah ketika berada di rumah.

Betapa terkejutnya Dewi Melati mendapati pria yang tampan dan gagah tersebut keluar dari kendil
tersebut. Pria tampan dan gagah tersebut kemudian menjelaskan bahwa dirinya adalah Joko Kendil.

Penampilannya yang seperti kendil selama ini adalah karena kehendak Dewata. Penampilannya
akan kembali seperti semula jika ada seorang wanita yang mencintainya dengan tulus.

Anda mungkin juga menyukai