Anda di halaman 1dari 11

Radio Kimia/CM/PSPK23CFI

Case Method Penemuan Radium oleh Marie Curie


Mata Kuliah Radio Kimia

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelas PSPK23C
Kelompok VI
Anggota Kelompok : NIM :
1. Halimatussadiyah Dalimunthe (4232431020)
2. Mutia Patmasari Batubara (4233131005)
3. Rina Syadilla (4232431007)

Pendidikan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuha Yang Maha Esa, atas kasih dan
izin-Nya sehingga case method “Penemuan Radium oleh Marie Curie” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. case method ini disiapkan sebagai
pemenuhan dari penugasan pada mata kuliah Radio Kimia..
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Marnida Yusfiani, S.Pd, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Radio Kimia.. Tak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah mau berkerja sama
menyusun case method ini.
Seperti kata pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, penulis menyadari
bahwa penyusunan case method “Penemuan Radium oleh Marie Curie” jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada para
pembaca guna penyempurnaan case method ini selanjutnya.

Medan, 27 Februari 2024

Kelompok 6

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................I


DAFTAR ISI .................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Biografi Marie Curie .......................................................................................... 2
B. Pendorong Marie Curie Untuk Memulai Penelitian Tentang Radioaktivitas .....3
C. Kontribusi Utama Marie Curie Dalam Penemuan Radium Dan Polonium ........4
D. Proses Isolasi Radium Dilakukan Oleh Marie Curie ......................................... 4
E. Dampak Penemuan Radium Dan Polonium Oleh Marie Curie Terhadap Ilmu
Kimia Dan Fisika .................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................8

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Marie Curie dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam
sejarah kimia dan fisika. Dia memenangkan Hadiah Nobel dalam Kimia pada tahun
1911 untuk penemuan radium dan polonium serta isolasi radium. Namun,
pencapaiannya tidak terlepas dari tantangan dan rintangan yang dia hadapi selama
proses penelitiannya. Dengan melakukan kajian literatur mengenai kasus di atas.
jelaskan dengan lengkap

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini sebagai
berikut:
1. Apa yang mendorong Marie Curie untuk memulai penelitian tentang radioaktivitas?
2. Apa kontribusi utama Marie Curie dalam penemuan radium dan polonium?
3. Bagaimana proses isolasi radium dilakukan oleh Marie Curie?
4. Apa dampak penemuan radium dan polonium oleh Marie Curie terhadap ilmu
kimia dan fisika?

C. Tujuan

Tujuan dibuat case method, sebagai berikut:


1. Mahasiswa memenuhi tugas yang diberikan dosen pengampu
2. Mahasiswa dapat mengetahui hal yang mendorong Marie Curie melakukan
penelitian radioaktivitas
3. Mahasiswa dapat mengetahui kontribusi Marie Curie dalam penemuan radium
dan polonium
4. Mahasiswa dapat mengetahui proses isolasi radium yang dilakukan Marie Curie
5. Mahasiswa dapat mengetahui dampak penemuan radium dan polonium oleh
Marie Curie terhadap ilmu kimia dan fisika

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Marie Curie

Marie Curie, lahir sebagai Maria Salomea Skłodowska pada 7 November 1867
di Warsawa, yang saat itu merupakan bagian dari Kerajaan Polandia di bawah
Kekaisaran Rusia, adalah seorang fisikawan dan kimiaawan terkemuka yang
memainkan peran penting dalam pengembangan penelitian radioaktivitas. Ia adalah
anak dari seorang guru sekolah menengah dan menerima pendidikan awal di sekolah
lokal sebelum melanjutkan pendidikannya dalam kondisi yang penuh dengan
tantangan.
Marie Curie adalah perintis dalam bidang radiologi dan meraih Hadiah Nobel
dua kali - pertama kali dalam Fisika pada tahun 1903 (bersama dengan suaminya,
Pierre Curie, dan Henri Becquerel) untuk penelitian mereka mengenai radiasi, dan
kedua kali dalam Kimia pada tahun 1911 untuk penemuannya terhadap elemen
polonium dan radium. Prestasi ini menjadikannya wanita pertama yang memenangkan
Nobel dan satu-satunya orang hingga saat ini yang memenangkan Nobel di dua
bidang ilmu yang berbeda (Fisika dan Kimia).
Tahun-tahun awal kehidupannya diwarnai dengan kesedihan, termasuk
kematian saudara perempuannya dan ibunya. Meski menghadapi tantangan besar,
termasuk hambatan gender dalam dunia akademik dan ilmiah, Curie menunjukkan
dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap ilmu pengetahuan, yang akhirnya
mengantarkannya pada penemuan yang revolusioner.
Marie Curie meninggal pada 4 Juli 1934, dekat Sallanches, Prancis, karena
aplastic anemia, yang diyakini disebabkan oleh paparan berkepanjangan terhadap

2
radiasi tinggi selama penelitiannya. Warisan ilmiahnya tetap berdampak hingga hari
ini, tidak hanya dalam bidang fisika dan kimia, tetapi juga dalam pengembangan
teknik medis dan penelitian radiologi.

B. Pendorong Marie Curie Untuk Memulai Penelitian Tentang Radioaktivitas

Tahun 1896, Henri Becquerel menemukan bukti radioaktivitas pada garam uranium.
Penemuan itu mendorong Marie melakukan penelitian lebih lanjut. Dari hasil
eksperimennya, sinar uranium bersifat konstan, tidak terpengaruh tidak peduli kondisi
atau bentuk uranium. Dari eksperimen itu, dia berhipotesis bahwa sinar konstan itu
berasal dari struktur atom unsur. Fenomena ini kemudian disebut oleh Marie sebagai
“radioaktivitas”.
Penelitian lebih jauh soal mineral membuat Marie menemukan unsur
radioaktif baru yang disebut “polonium”. Nama itu yang diambil dari nama negaranya,
Polandia. Meski terpisah jauh dari negerinya, Marie tetap punya ingatan, cinta, dan
patriotisme. Tak lama setelah penemuan itu, Marie dan Pierre kembali menemukan
unsur lain. Unsur baru itu dinamai radium, dari bahasa latin, radius, yang berarti sinar.
Namun, Eropa kala itu belum beranjak jauh dari alam feodalisme, termasuk dalam
ilmu pengetahuan. Kendati berhasil membuat penemuan penting, tapi kontribusi
Marie kurang diapresiasi.Sebagai misal, pada 1903, Marie dan Pierre diundang oleh
perkumpulan ilmuwan Inggris, Royal Institution. Mereka diminta bicara soal
radioaktivitas. Namun, karena faktor gendernya, dia tak diberi tempat untuk berbicara.
Yang boleh berbicara hanya suaminya.Pada 1906, Pierre mengalami kecelakaan tragis.
Di tengah hujan deras, dia terpleset di jalan dan kepalanya terlindas oleh roda kereta
kuda yang sedang melaju kencang. Di tengah kesedihan ditinggal Suami, Marie tetap
tegar. Dia menghabiskan waktu untuk melanjutkan penelitian yang sudah sempat
dikerjakan oleh dia dan suaminya. Dia juga yang menggantikan posisi suaminya di
Universitas Sorbonne.

3
C. Dalam Penemuan Radium Dan Polonium

Kontribusi utama Marie Curie dalam penemuan radium dan polonium sangat
inovatif. Pada tahun 1898, Marie Curie, bersama suaminya Pierre Curie, menemukan
polonium dan radium. Polonium diberi nama oleh Marie untuk menghormati tanah
airnya, Polandia, sementara radium juga diidentifikasi pada tahun yang sama.
Penemuan ini penting karena memperkenalkan unsur radioaktif yang sebelumnya
tidak diketahui ke dunia. Radium, misalnya, terbukti bermanfaat dalam pengobatan
kanker karena kemampuannya menghancurkan tumor ganas. Selain itu, penelitian
Marie yang cermat menghasilkan isolasi radium murni, sehingga membuatnya
mendapatkan Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1911.Karya Marie Curie tidak hanya
merevolusi bidang fisika tetapi juga memberikan dampak besar pada ilmu kedokteran
melalui penerapan radium dalam terapi kanker.

D. Proses Isolasi Radium Dilakukan Oleh Marie Curie

Marie Curie mengisolasi radium melalui serangkaian langkah-langkah yang


cermat. Berikut adalah prosesnya secara rinci:
1. Ekstraksi Uranium: Marie Curie mulai dengan bahan baku yang mengandung
uranium, seperti pechblende (sekarang dikenal sebagai pitchblende). Pada
awalnya, mereka menghancurkan sampel untuk memperoleh bubuk.
2. Pembentukan Amonium Urenil Oxalate: Sampel uranium yang dihancurkan
diubah menjadi larutan asam, dan kemudian dia bereaksi dengan larutan

4
amonium oksalat untuk membentuk amonium uranil oxalate. Ini membentuk
presipitat padat.

3. Pemisahan dengan Amonium Klorida: Amonium uranil oxalate kemudian dicuci


dan diendapkan dengan larutan amonium klorida. Hal ini membantu memisahkan
radium dan beberapa elemen lain yang terkandung dalam campuran.
4. Pemisahan dengan Proses Fraksinasi: Proses fraksinasi dilakukan untuk
mengisolasi radium lebih lanjut dari zat-zat lain. Ini melibatkan pengendapan
berulang dan pemisahan menggunakan teknik kimia yang cermat.
5. Pengendapan Radium Sulfat: Tahap selanjutnya melibatkan mengubah radium
yang terisolasi menjadi bentuk sulfatnya. Ini dilakukan dengan menambahkan
asam sulfat ke larutan yang berisi radium.
6. Pembersihan dan Pemurnian Tambahan: Hasil akhirnya kemudian dicuci dan
dimurnikan lebih lanjut untuk menghilangkan kontaminan dan memastikan
keberlanjutan isolasi radium.
Proses ini memerlukan tingkat kecermatan yang tinggi dan keterampilan kimia
yang mendalam. Marie Curie memimpin eksperimen ini dengan teliti, dan berhasil
menghasilkan isolat radium yang murni, mengarah pada penemuan unsur baru ini pada tahun 1898

E. Dampak Penemuan Radium Dan Polonium Oleh Marie Curie Terhadap


Ilmu Kimia Dan Fisika

5
Penemuan radium dan polonium oleh Marie Curie memiliki dampak besar
terhadap ilmu kimia dan fisika. Beberapa dampak utamanya adalah:
1. Pengembangan Teori Radioaktivitas: Penemuan radium dan polonium oleh Marie
Curie dan suaminya, Pierre Curie, membantu dalam pengembangan teori
radioaktivitas. Mereka menemukan bahwa unsur-unsur ini mengalami peluruhan
radioaktif, yang mengubah pandangan kita terhadap sifat atom dan membuka
jalan untuk pemahaman yang lebih dalam tentang radioaktivitas.
2. Pengembangan Ilmu Nuklir: Penemuan radium dan polonium menjadi tonggak
penting dalam pengembangan ilmu nuklir. Ini membuka jalan untuk penelitian
lebih lanjut tentang pemecahan inti atom, pembentukan unsur-unsur baru melalui
reaksi nuklir, dan penerapan energi nuklir.
3. Kontribusi terhadap Pengobatan Medis: Penggunaan radiasi dari radium di
bidang medis menjadi inovasi penting. Radiasi digunakan dalam pengobatan
kanker dan penyakit lainnya, memperkenalkan bidang radioterapi yang telah
menyelamatkan banyak nyawa.
4. Pemberian Pengakuan pada Wanita dalam Sains: Prestasi Marie Curie dalam
menemukan radium dan polonium membuatnya menjadi tokoh kunci dalam
memberikan pengakuan pada peran wanita dalam sains. Dia adalah perempuan
pertama yang meraih Nobel dalam dua bidang (fisika dan kimia) dan menjadi
inspirasi bagi wanita di seluruh dunia untuk mengejar karier ilmiah.
5. Pengaruh pada Struktur Atom: Penemuan radium dan polonium membantu dalam
memahami struktur atom, khususnya sifat radioaktif isotop dan peran nuklir
dalam fisika atom.
Dengan demikian, penemuan radium dan polonium tidak hanya memberikan
kontribusi besar terhadap ilmu kimia dan fisika, tetapi juga membentuk dasar bagi
perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam berbagai bidang.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kontribusi utama Marie Curie terletak pada penelitiannya dalam bidang


radioaktivitas, sebuah term yang ia ciptakan, yang revolusioner dalam ilmu fisika dan
kimia. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, Marie menemukan dua elemen baru,
polonium dan radium, melalui penelitian mereka yang teliti terhadap mineral uranium.
Penemuannya tidak hanya membuka jalan bagi pengembangan radiologi untuk
aplikasi medis, seperti dalam pengobatan kanker melalui terapi radiasi, tetapi juga
meletakkan dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang atom dan fisika nuklir. Kerja
keras dan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan, meskipun menghadapi tantangan
besar sebagai wanita di bidang yang didominasi oleh pria, membuatnya menjadi
wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dan satu-satunya orang yang
memenangkan Hadiah Nobel di dua bidang ilmu yang berbeda: Fisika dan Kimia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Curie, M. (2004). Marie Curie (p. 206).


Pasachoff, N. (1996). Marie Curie: And the science of radioactivity. Oxford
University Press.

Laman Web :

https://id.wikipedia.org/wiki/Marie_Curie
https://internasional.kompas.com/read/2018/10/04/16470331/biografi-tokoh-dunia-
marie-curie-satu-satunya-perempuan-peraih-dua
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5844006/penemu-radioaktivitas-yang-
meninggal-karena-temuannya-sendiri-siapakah-dia

Anda mungkin juga menyukai