Anda di halaman 1dari 6

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh dalam pusat pendidikan.

Guru
memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan
secara formal di sekolah. Peran guru juga sangat berkaitan dengan keberhasilan peserta didik,
terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar dan paling berpengaruh terhadap
terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu upaya perbaikan yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang
signifikan apabila tidak didukung oleh guru yang berkualitas dan professional. Ketika seorang
guru bertindak, dia menunjukkan kapasitas dan kemauannya untuk melaksanakan tugas
pendidikan sesuai dengan rancangan kurikulum, pelaksanaan kegiatan pendidikan, dan
penilaian hasil belajar (Safarudin dkk., 2022)
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru di SMA Kota Batam
adalah motivasi. Motivasi kerja guru juga sangat penting dalam mempengaruhi kinerja guru
untuk mencapaitujuan pendidikan. Motivasi merupakan kekuatan pendorong bagi seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan nyata.
Masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik
menuntuT guru untuk memiliki kinerja yang dapat memberikan dan merealisasikan harapan dan
keinginan semua pihak. Kinerja guru menjadi tuntutan yang sangat penting dalam mencapai
keberhasilan pendidikan. Diperlukan kinerja guru yang sangat baik dalam pelaksanaan tugas
untuk meraih mutu pendidikan yang baik pula. Parameter keberhasilan kinerja guru menjadi
mutu pendidikan yang baik secara umum (Hendra, 2020)
Menurut (Siregar & Panjaitan, 2022), kepuasan kerja guru adalah keseluruhan kesan
yang dimiliki guru terhadap pekerjaannya di berbagai bidang, seperti sumber daya
pendidikan, prosedur belajar mengajar, prestasi sekolah, gaji dan pengakuan, dan agensi.
Pembelajaran dimulai ketika guru senang dengan itu. Hal ini ditunjukkan oleh antusiasme guru
terhadap pekerjaannya, kemudahan dalam perencanaan pelajaran, kesenangan di tempat
kerja, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan teman sebaya. Hal ini sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kinerja seorang guru. Studi sebelumnya oleh (Ariska dkk., 2021; Garaika,
2020; Ginting & Siagian, 2021; Sari dkk., 2022; Tilawati, 2020) terus menghasilkan
kontradiksi temuan. Ditemukan bahwa motivasi kerja secara signifikan dan positif
mempengaruhi kinerja guru. Motivasi kerja, menurut penelitian lain oleh (Ariska dkk., 2021)
tidak memiliki dampak yang berarti terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti
tertarik pada apakah motivasi berdampak pada kinerja guru. Guru memiliki kepuasan
ketika pelajaran disiapkan dengan tujuan menyampaikannya dengan benar. Berbagai penelitian
sebelumnya oleh (Ardi, 2021; Garaika, 2020; Ginting & Siagian, 2021) mendukung hal
tersebut. Ini menyiratkan bahwa kepuasan kerja guru secara positif dan signifikan
dipengaruhi oleh motivasi. Selain itu, studi sebelumnya tentang kepuasan kerja terus
menghasilkan hasil yang beragam, seperti yang dinyatakan oleh (Ariska dkk., 2021; Garaika,
2020). Kinerja guru dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh kebahagiaan kerja.
Ketika guru hadir, mereka menunjukkan kapasitas dan komitmennya untuk
melaksanakan tugas pembelajaran seefektif mungkin dalam hal pengembangan
kurikulum, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. (Samudi,
2022) mengemukakan pandangan sebaliknya, dengan menyatakan bahwa istilah “aktivitas”
berasal dari istilah “efisiensi kerja” (atau lebih khusus lagi, “kegiatan yang sungguh-sungguh
dilakukan oleh seseorang”). Standar kompetensi guru dikembangkan dan diintegrasikan ke
dalam kinerja guru secara keseluruhan, termasuk kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, dan keahlian mata pelajaran. Indikator kinerja guru dalam penelitian ini
didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun
2007 tentang Persyaratan Kualifikasi Akademik dan Kualifikasi Guru pada Kementerian
Pendidikan. Sudah tentu, ada variabel tambahan yang mempengaruhi kinerja, seperti
kepemimpinan dan lingkungan tempat kerja. Pemimpin sekolah harus berusaha keras untuk
menjadikan sekolah mereka institusi yang berprestasi. Kemampuan untuk membuat keputusan,
kemampuan untuk bekerja sama, dan keinginan untuk berusaha sangat penting untuk sukses.
Selain itu, setiap unit sekolah harus memiliki keinginan dan kemampuan untuk bekerja sama
untuk membangun komunitas yang didasarkan pada moral dan etika yang sehat (Mulyasa, 2022).
Pendidikan yang berkualitas dimulai dari penyiapan SDM unggul, pelajaran yang
disampaikan oleh guru akan menjadi inti dari proses pendidikan dan menjadi tolak ukur untuk
pendidikan secara keseluruhan, tugas tersebut dibebankan kepada sekolah untuk dapat
memaksimalkan kinerja guru yang ada untuk mencapai tujuan proses pendidikan dilingkungan
sekolah, karena guru merupakan komponen paling utama sebagai pembimbing murid dalam
mencapai Pendidikan yang baik, termasuk di Kepulauan Riau, jumlah guru PNS di Kepulauan
Riau pada tahun 2019 terdapat 28.806 guru (Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau), dengan
semakin bertambahnya sekolah yang ada di Kepulauan Riau maka kebutuhan akan guru pengajar
juga semakin bertambah, untuk itu diharapkan pihak sekolah lebih memperhatikan kinerja dari
setiap guru karena akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran didalam kelas, guru memiliki
tugas untuk menyampaikan materi kepada murid dengan jelas dan mudah dimengerti dan
tentunya hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan mengingat tidak semua murid memiliki daya
tangkap yang kuat, disinilah kualitas seorang guru akan diuji bagaimana cara mengatasi murid
yang seperti ini didalam kelas. Setiap guru dituntut untuk bisa membuat seluruh murid
memahami pelajaran yang disampaikan untuk itu kompetensi guru harus ditingkatkan agar
pembelajaran tidak monoton dan lebih menyenangkan agar dapat diterima dengan baik oleh
murid, mengingat jumlah murid SMA yang ada di Kota Batam berjumlah 25.437 murid (Badan
Pusat Statistik Kota Batam, 2020). Pada Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang
diadakan di Dataran Engku Putri Batam Center Bapak Rudi selaku Walikota Kota Batam
mengatakan “saya ingin suatu saat Batam dikenal sebagai kota Pendidikan”, (Jpnn.com
25/04/2019) agar tujuan tersebut dapat tercapai Bapak Rudi mengajak Staff Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan untuk membangun sarana dan prasarana yang memadai, maka tidak menutup
kemungkinan tujuan pak Rudi tersebut akan tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut
membutuhkan lebih banyak konstribusi dari Lembaga terkait terlebih lagi Dewan Pendidikan,
“Komite sekolah merupakan komponen penting dari sekola, untuk mencapai kualitas
pembeleajaran yang lebih maju, semua komponen hendaknya bekerja sama” (H. Amsakar
Achmad Wakil Walikota Batam, Gerbangkepri.com, 20/10/2019) pada rapat koordinasi
Sambutan dan pertemuan dengan komite sekolah se-Kota Batam. Dengan adanya Komite
disekolah akan berdampak positif dan memajukan sekolah karena ide-ide yang diberikan oleh
Komite, ide yang diberikan berupa pemberdayaan dan menguatkan untuk kemajuan Pendidikan
Kota Batam.
Sitorus (2020) menyatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mendorong orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepala sekolah bertindak sebagai
pemimpin dan bertanggung jawab atas organisasi sekolah. Kemampuan kepala sekolah dalam
mengelola dan membina sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen, dan kepemimpinan
sangat memengaruhi hasil sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab sebagai administrator
untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi semua
kegiatan akademik di sekolah. Mereka juga bertanggung jawab sebagai manajer pendidikan
untuk memastikan bahwa setiap siswa memaksimalkan potensinya untuk menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai (Alhabsyi et al., 2022; Suherman, Yusuf, et
al., 2022).
REFERENSI

Siregar, M., & Panjaitan, D. T. M. R. (2022). Pengaruh Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap
Motivasi Kinerja Guru SMA GKPI PADANG BULAN. Jurnal Darma Agung, 30(2), 1305.
https://doi.org/10.46930/ojsuda.v30i2.3112

Ariska, E., Unimal, R., & Unimal, Y. (2021). Pengaruh Sertifikasi Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru Dengan Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada SMA/se-derajat di Kecamatan Kota Juang Bireuen). JURNAL
KEBANGSAAN, 10 (19), Article 19

Garaika, G. (2020). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening Terhadap Kinerja. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 21(1), Article 1.
https://doi.org/10.30596/jimb.v21i1.4181

Ginting, G., & Siagian, V. (2021). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Guru Di Sekolah Adent Air Bersih Medan Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Manajemen
Ubhara, 3(2), 96–107. https://doi.org/10.31599/jmu.v3i2.965

Ardi, H. A. (2021). Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru
Sekolah Dasar Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika,
11(1), Article 1. https://doi.org/10.37859/jae.v11i1.2519

Sari, H. F., Ekawarna, E., & Sulistiyo, U. (2022). Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Guru. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), Article 1.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2113

Tilawati, S. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah
Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Manajemen Pendidikan Dasar, Menengah Dan Tinggi
[JMP-DMT], 1(3), Article 3. https://doi.org/10.30596/jmp-dmt.v1i3.6852

Samudi, S. (2022). Pengaruh Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Efikasi Diri, Terhadap
Kinerja Guru Pada Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Pendeglang Banten. Aksioma Ad
Diniyah : The Indonesian Journal Of Islamic Studies, 10(1), Article 1.
https://doi.org/10.55171/jad.v10i1.654

Hendra, H. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi, Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Universitas Tjut Nyak Dhien Medan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4813

Safarudin, R., Malfi, F., Sudirman, S., Sabri, A., & Hidayati, H. (2022). Implementasi Fungsi-Fungsi
Manajemen Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Islam. Science and Education Journal
(SICEDU), 1(2), 472–480. https://doi.org/10.31004/sicedu.v1i2.69

Mulyasa, H. E. (2022). Manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah. Bumi Aksara.

Alhabsyi, F., Pettalongi, S. S., & Wandi, W. (2022). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru. Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan, 1(1), 11–19.
Suherman, A., Indrianingsih, I., & Yusuf, Y. (2022). The Influence Of Lecturer Competence, Teaching
Style, And Work Culture On Student Preferences In The Accounting Profession. Jurnal Ekonomi, 11(03),
471–477

Sitorus, R. M. T. (2020). Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja.


Scopindo Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai