NIM: 222011005
BATUSANGKAR
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
negara, karena berkaitan erat dengan pembentukan sumber daya manusia yang
sentral pada kepala sekolah sebagai pemimpin yang mampu memotivasi dan
guru yang tidak hanya memiliki kecakapan teknis yang tinggi dalam mengajar,
tetapi juga memiliki sifat inovatif, reflektif, mandiri, mampu berkolaborasi, dan
berorientasi pada kepentingan peserta didik. Kepala sekolah sebagai motor utama
dalam penerapan program ini diharapkan dapat menciptakan budaya belajar di
profesional.
program ini diatasi melalui kekuatan dari dalam diri guru. Semangat dan tekad
guru untuk mengembangkan diri menjadi guru pembelajar yang lebih baik
dan memotivasi serta semangat guru dalam mengatasi hambatan, Program Guru
meningkatkan kualitas pendidikan melalui peran aktif dan kontribusi guru dalam
2015)
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepemimpinan dan
Namun, belum banyak penelitian yang secara khusus mengkaji hubungan antara
pengajar praktek yang berhasil lolos dari 36 calon guru penggerak. Sementara itu,
pada Angkatan 10, jumlah pengajar praktek yang berhasil lolos mencapai 23
orang dari 110 calon guru penggerak. Analisis terhadap data ini dapat
jumlah calon guru penggerak dan pengajar praktek yang berhasil lolos dapat
menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif dan perbaikan
terhadap motivasi guru (Bass, 1985; Leithwood et al., 2004; Hallinger, 2011).
Dalam konteks pendidikan, kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tetapi juga memiliki peran penting
dalam memotivasi staf akademik untuk terlibat aktif dalam berbagai program
pengembangan profesional.
Penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk mengisi celah pengetahuan ini dan
studi oleh Jones (2018) menyoroti pentingnya manajemen kepala sekolah dalam
pengembangan profesional.
lingkungan kerja yang mendukung dan memotivasi guru untuk mencapai kualitas
memberikan umpan balik positif, dan menciptakan iklim kerja yang mendukung.
Dengan memberikan arah yang jelas, dukungan, dan pengakuan terhadap usaha
guru, kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi guru untuk aktif berpartisipasi
menyoroti bahwa kepala sekolah yang memiliki visi jelas, mampu memotivasi tim
pengajar, dan fokus pada peningkatan hasil belajar siswa dapat berkontribusi pada
bukan hanya berdampak pada motivasi guru tetapi juga berkontribusi pada hasil
kinerja siswa. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tidak hanya
seluruh anggota sekolah." Hal ini menunjukkan bahwa manajemen kepala sekolah
tidak hanya berkaitan dengan tugas administratif tetapi juga membentuk iklim
mampu mengelola sumber daya dengan bijak dan memotivasi staf sekolahnya
dapat meningkatkan kinerja guru dan, pada gilirannya, meningkatkan hasil belajar
siswa." Ini menunjukkan bahwa manajemen kepala sekolah bukan hanya tentang
aspek kunci dalam keberhasilan program tersebut. Berbagai penelitian dalam lima
Menurut penelitian oleh Sari et al. (2018), "Motivasi guru untuk mengikuti
pribadi dan profesional yang dapat diperoleh dari program tersebut." Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman guru terkait manfaat program secara pribadi dan
rekan kerja memiliki dampak signifikan pada motivasi guru untuk terlibat dalam
termasuk dukungan dari rekan kerja dan pimpinan, dapat menjadi pendorong
motivasi bagi guru untuk mengambil bagian dalam program seperti Guru
Penggerak.
aktif.
Dalam penelitian terbaru oleh Rahayu et al. (2022), ditemukan bahwa
tuntutan tugas mereka cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi." Ini
partisipasi.
juga disoroti oleh penelitian terkini. Menurut Hidayah et al. (2021), "Kepala
sekolah yang mampu memberikan arahan yang jelas, memberikan dukungan, dan
demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan yang lebih
dengan fokus pada Kota Sawahlunto sebagai studi kasus. Pemahaman yang
Indonesia, guru memegang peran sentral sebagai agen perubahan, dan untuk
yang mampu memotivasi dan membimbing guru untuk mengikuti program ini,
yang signifikan antar angkatan, dan analisis lebih lanjut diharapkan dapat
partisipasi guru. Selain itu, perbandingan antara jumlah calon guru penggerak dan
pengajar praktek yang berhasil lolos dapat menjadi dasar untuk pengembangan
memiliki peran kunci dalam membentuk lingkungan kerja yang kondusif dan
memotivasi guru. Kepala sekolah yang memberikan arahan yang jelas, dukungan,
dan menciptakan iklim positif dapat meningkatkan motivasi guru. Selain itu,
manajemen kepala sekolah juga penting dalam menciptakan lingkungan yang
sekolah, insentif, dan persepsi guru terhadap relevansi program dapat memotivasi
manajemen kepala sekolah, dan motivasi guru dalam mengikuti program ini.
pendidikan di tingkat lokal dan nasional serta menjadi dasar teoritis untuk
sehingga dapat memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif dan efisien.
Kota Sawahlunto serta memberikan landasan teoritis bagi penelitian lebih lanjut di
sebagai berikut:
penggerak.
pengajar praktek yang berhasil lolos, belum ada analisis mendalam terkait
sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada data dan kondisi yang ada pada empat
mereka.
calon guru penggerak dan pengajar praktek yang berhasil lolos, dengan
tersebut.
D. RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut:
Guru Penggerak dan guru yang tidak mengikuti tes tersebut di Kota
Sawahlunto?
Sawahlunto?
E. TUJUAN PENELITIAN
sebagai berikut:
Penggerak dan guru yang tidak mengikuti tes tersebut di Kota Sawahlunto.
F. MANFAAT PENELITIAN
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis:
profesional.
Penggerak.
2. Manfaat Teoritis:
profesional.
sebagai berikut:
(MLQ).
Penggerak.
pelaksanaan program.
3. Motivasi Guru:
Sawahlunto.
5. Kota Sawahlunto:
pendidikan lokal.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
kondusif.
kemampuan manajerial.
kondusif.
kemampuan manajerial.
manajerial.
berbasis pemberdayaan.
pendidikan.
i. Kepemimpinan Transformasional:
berdaya.
Leadership):
berdaya.
pendidikan.
2. Kepemimpinan Instruksional:
3. Pengembangan Kepemimpinan:
4. Pengelolaan Hubungan:
kepemimpinan.
hubungan kerja.
"Komunikasi interpersonal yang efektif antara kepala
komitmen guru.
pendidikan.
tulus dari kepala sekolah dapat menjadi pemicu bagi guru untuk
organisasi sekolah.
pendidikan.
guru, orang tua, dan siswa, menurut Hoy dan Miskel (2017).
pendidikan.
lingkungan pendidikan.
pengakuan.
motivasi ekstrinsik.
ekstrinsik.
sekolah.
intrinsik.
sekolah
kepemimpinan murid
berkepribadian Pancasila.
tantangan global.
berprestasi.
praktik.
motivasi guru.
Penggerak:
faktor, yaitu :
a. Motivasi Guru:
b. Dukungan Administratif:
c. Fasilitas Pelatihan:
berpartisipasi.
e. Budaya Organisasi:
f. Ketersediaan Waktu:
signifikan.
g. Pemberian Insentif:
Guru Penggerak.
faktor yang saling terkait. Motivasi guru menjadi dasar utama yang
yang kaya akan sumber daya alam seperti batu bara. Sebagai kota
ekonomi lokal.
i. Tantangan:
secara keseluruhan.
ii. Potensi:
masyarakat.
pengelolaan sekolah.
B. PENELITIAN RELEVAN
Motivasi, di sisi lain, berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru dan
pegawai, begitu juga dengan kedisiplinan. Hal ini menandakan bahwa motivasi
dan disiplin kerja memainkan peran penting sebagai mediator antara gaya
langsung terhadap kinerja guru dan pegawai. Hal ini dapat diartikan bahwa faktor-
faktor lain, seperti motivasi dan disiplin kerja, lebih dominan dalam memengaruhi
kinerja guru dan pegawai, perhatian pada motivasi dan disiplin kerja menjadi
krusial, bahkan jika gaya kepemimpinan tidak secara langsung memengaruhi hasil
kinerja. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
sekolah tersebut.
Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Nuryati pada tahun 2023
tentang Program Guru Penggerak yang saat ini menjadi fokus Kementerian
kepala sekolah sebagai pemimpin yang dapat memotivasi guru untuk aktif
menggerakkan mereka berasal dari kepala sekolah, yang memiliki tanggung jawab
signifikan pada peningkatan kualitas pembelajaran dan dampak positif pada dunia
pendidikan di Indonesia.
C. KERANGKA BERPIKIR
memotivasi dan menginspirasi para guru serta anggota sekolah lainnya. Sebagai
efektivitas pembelajaran.
Kepala sekolah tidak hanya berperan sebagai manajer administratif, tetapi juga
dan siswa. Peran kepala sekolah melibatkan manajemen sumber daya, fasilitasi
komunikasi efektif, dan menciptakan budaya pembelajaran yang mendukung
inovasi.
Peran kepala sekolah tidak hanya mencakup tugas administratif, tetapi juga
(2017), Forsyth (2018), Choi dan Park (2019), serta Johnson et al. (2020), dapat
motivasi intrinsik guru melalui peningkatan rasa tanggung jawab dan kepuasan
terhadap motivasi guru, baik secara langsung maupun dalam jangka waktu yang
lebih lama.
keseluruhan. Kesimpulan ini memberikan dasar yang kokoh bagi para pembuat
kebijakan dan praktisi pendidikan untuk merancang strategi yang berfokus pada
inovatif, dan memberikan dampak positif pada semua pihak yang terlibat.
KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH
MOTIVASI
GURU
MANAJEMEN
KEPALA SEKOLAH
D. HIPOTESIS
Hipotesis Utama:
Kota Sawahlunto.
Kota Sawahlunto.
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara manajemen kepala sekolah
Sawahlunto.
Sawahlunto.
Hipotesis Pendukung:
Hipotesis Tambahan :
H0: Tidak ada perbedaan signifikan dalam partisipasi guru dalam Program
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin mencari hubungan
digunakan pada proposal penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Selanjutnya, yang menjadi variabel terikat dalam proposal riset ini ialah Motivasi
(Y).
tanggal 1 Januari - Juni 2024. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
6 Munaqasyah √
Penyempurnaan
7 √
Munaqasyah
Pengandaan
8 Laporan √
Penelitian
dengan sederhana dan acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam riset ini
𝑛 = 𝑁 / (1+(𝑁 x 𝑒2)
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
n= 63 / ( 1+ (63 x 0,052)
n= 63 / ( 1+ ( 63 x 0,0025)
n= 63 / ( 1+ 0,1575 )
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data oleh peneliti adalah angket.
instrument dalam penelitian ini. Angket yang akan digunakan terdiri dari
yang bersifat positif dan adapula yang bersifat negatif. Dalam riset ini
pilihan ganda.
suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapai tujuan sekolah. Atau
sehingga semua sivitas sekolah akan menjadi nyaman untuk bekerja dan
supervisor.
Tabel 3.1
evaluasi.
dan 2), terdapat empat nomor butir yang mendukung aspek positif,
baik. Namun, ada dua nomor butir yang mengindikasikan aspek yang
10, dan 11), terdapat tujuh nomor butir yang memberikan dukungan
Ketiga, pada indikator pengarahan (butir 12, 13, dan 14), terdapat
lebih lanjut.
Keempat, dalam pengawasan dan evaluasi (butir 17, 18, 19, dan 20),
pada 15 butir dan indikasi perlu perhatian lebih lanjut pada 5 butir. Hal
lebih lanjut.
Tabel 3.2
berdasarkan skala likert 1-5, sehingga skor variabel motivasi kerja guru
diri.
Tabel 3.3
Kisi- Kisi Sikap Motivasi Guru
No
Variabel Dimensi Indikator Butir
Soal
Motivasi 1) Kebutuhan a. Terpenuhinya kebutuhan 1,2
Guru fisiologikal sandang dan pangan
b. Adanya tempat tinggal 3
c. Adanya waktu istirahat 4,5
d. Adanya kesempatan 6,7
berekreasi
2) Kebutuhan a. Adanya jaminan jiwa waktu 8
keselamatan keja
(rasa aman) b. Adanya jaminan 9,10
pengembangan karier
c. Adanya jaminan keamanan 11,12
dalam melaksanakan hak dan
kewajiban.
d. Adanya jaminan bahwa
pendapatnya dihargai orang 13,14,15
lain
3) Kebutuhan a. Adanya jaminan perhatian 16,17,
berkelompok dari atasan
(sosial) b. Adanya jaminan bahwa 18,19
segala perbuatan yang positif
dihormati dan dihargai orang
lain.
c. Adanya jaminan bekerja 20,21
sama.
4) Kebutuhan a. Adanya jaminan bahwa 22,23,24
penghormatan prestasinya dihargai dalam
bentuk reward berupa pujian,
sertifikat dan seremonial
5) Kebutuhan a. Adanya kesempatan untuk 25,26
aktualisasi diri berkreasi
b. Diberi kesempatan untuk 27,28
berprestasi
c. Diberi kesempatan untuk 29,30
meningkatkan kompotensi
diri
Jumlah 30
manajemen, angket dan angket motivasi. jenis angket yang digunakan adalah jenis
Dalam riset ini peneliti akan menyebarkan angket untuk mendapatkan data
1. Uji Asumsi Klasik/ Uji Prasyarat Uji asumsi klasik adalah uji
Adapun uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri dari uji
a. Uji Normalitas
jika pengujian dari setiap variabel nilainya > 0.05 maka sampel
normal
nilai dari data yang bersangkutan besar dari 0.05 (taraf signifikan).
Sebaliknya jika nilai dari data tersebut < 0.05, artinya sampel
α =0.05 atau 5%
G. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada riset ini menggunakan uji parsial (uji t), uji ini
dilakukan pada hipotesis satu, dua, dan tiga. Sedangkan pada hipotesis keempat
akan menggunakan uji simultan (uji F). Uji hipotesis berguna untuk mengetahui
Uji hipotesis ini akan bertujuan untuk melihat pengaruh signifikan antar
variabel. Penelitian ini peneliti menggunakan taraf signifikan 0.05 (α = 0.05) atau
guru
motivasi guru
terikat. Pengujian ini dilakukan pada uji hipotesis satu, dua, dan
tiga. Pada riset ini peneliti akan menggunakan aplikasi SPSS Versi
Press.
Psychology Press.
Practice. Springer.
Choi, J., & Park, S. (2019). A Longitudinal Study on the Motivational Impact of a
Choi, J., Kim, S., & Park, M. (2021). Obstacles in Sustaining Teacher Motivation
Enhancement Programs: A Longitudinal Study. Journal of Educational
40(3), 291-309.
Day, C., et al. (2019). Leading Professional Learning: Practical strategies for
Fitriana, D., et al. (2019). "Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Programs: Lessons from the Field. Educational Change and Reform Journal,
2(1), 78-96.
Fullan, M. (2019). The Principal: Three Keys to Maximizing Impact. John Wiley
& Sons.
https://doi.org/10.1108/09578231111116699
264–277. https://doi.org/10.21831/amp.v3i2.6342
Harmendi, M., Lian, B., & Wardarita, R. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
https://doi.org/10.15548/p-prokurasi.v2i2.2589
Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1969). Life Cycle Theory of Leadership. Training
Ingersoll, R. M., & Strong, M. (2011). The impact of induction and mentoring
Johnson, R., Smith, A., & Brown, L. (2020). Quantifying the Impact of
Joyce, B., & Showers, B. (2002). Student achievement through staff development
Practices. Routledge.
Leithwood, K., Day, C., Sammons, P., Harris, A., & Hopkins, D. (2006). "Seven
Leithwood, K., Day, C., Sammons, P., Harris, A., & Hopkins, D. (2018).
Leithwood, K., et al. (2020). "How school leaders contribute to student success."
27-42.
Leithwood, K., Harris, A., & Hopkins, D. (2016). Seven Strong Claims About
37.
Publications.
Robinson, V. M. J., Hohepa, M., & Lloyd, C. (2009). "School Leadership and
Identifying what works and why." Best Evidence in Brief, 13(2), 1-5.
Sari, A., et al. (2018). "Determinan Motivasi Guru dalam Mengikuti Pelatihan
Suryani, & Hendryadi. (2016). Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media
Group.
202-248.
Petunjuk Pengisian:
Di bawah ini terdapat pernyataan kepemimpinan kepala
sekolah, guru diharapkan membaca setiap pernyataan dengan sebaik-
baiknya kemudian diminta menjawab pernyataan ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dengan memberi tanda √ (centang) pada
kolom jawaban yang tersedia .
Pada kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau salah
untuk setiap pernyataan. Setiap pernyataan disediakan lima
kemungkinan jawaban yaitu:
a.( SS ) = Sangat sering
b.( SR) = Sering
c.( KK) = Kadang- kadang
d.( JR) = Jarang
e.( TP ) = Tidak pernah
Hanya ada satu pilihan jawaban dalam setiap pernyataan.
NO PERNYATAAN SS SR KK JR TP
1 Kepala sekolah menjadi pemrakarsa
pembaharuan untuk kemajuan kegiatan
pembelajaran di sekolah
2 Kepala sekolah mengimformasikan
gagasan-gagasan guru tentang KBM
kepada semua guru untuk
meningkatkan
layanan pembelajaran.
3 Kepala sekolah memiliki inisiatif dalam
melakukan pembaharuan program
pengajaran di kelas
4 Kepala sekolah secara demokratis
menerima gagasan-gagasan guru yang
inovatif dalam KBM
5 Kepala sekolah mengontrol pelaksanaan
KBM secara teratur
6 Kepala sekolah mengupayakan
pembinaan kegiatan ekstra kurikuler di
sekolah
dilakukan oleh guru-guru yang memiliki
kompetensi dalam bidangnya.
7 Kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler.
8 Kepala sekolah secara proaktif menggali
sumberdaya dari komite sekolah atau
masyarakat untuk meningktkan kualitas
layanan KBM
9 Kepala sekolah memberikan perhatian
khusus kepada guru yang memiliki
kreativitas tinggi
10 Kepala sekolah memandang guru-guru
sebagai patner kerja dalam
melaksanakan
setiap kegiatan sekolah
11 Kepala sekolah mendorong keterlibatan
semua guru dalam setiap kegiatan sekolah
12 Kepala sekolah memberikan teladan
tentang disiplin dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.
13 Kepala sekolah menjadi teladan dalam
melaksanakan tugas di sekolah
14 Kepala sekolah memiliki keyakinan yang
tinggi dalam menyelesaikan setiap
permasalahan yang terkait dengan program
sekolah
15 Kepala sekolah secara transparan
mengimformasikan tentang keuangan
sekolah
16 Kepala sekolah menginformasikan hasil
kegiatan supervise yang telah dilakukan
dalam rapat-rapat dewan guru
17 Kepala sekolah memperhatikan ruang
kerja guru dengan menyiapkan
fasilitas
penunjang yang dibutuhkan.
18 Kepala sekolah memberikan
kebebasan yang seluas – luasnya tanpa
kontrol kepada guru dalam
melaksanakan
tugasnya
19 Kepala sekolah menciptakan hubungan
yang harmonis untuk terwujudnya
suasanan kerja yang kondusif/
menyenangkan.
20 Kepala sekolah bersikap sangat kooperatif
sehingga guru senang bekerja dengan
kepala sekolah
21 Kepala sekolah memberikan penghargaan
kepada guru yang mampu menunjukan
prestasi kerja yang baik.
22 Kepala sekolah memberikan
kesempatan yang sama kepada guru-
guru yang
berprestasi untuk meningkatkan karir
23 Kepala sekolah menghargai segala
pendapat yang diberikan oleh guru
24 Kepala sekolah memberikan motivasi
kepada guru-Aguru untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi
25 Kepala sekolah secara adil menerapkan
sangsi kepada bawahan yang lalai
melaksanakan tugas.
26 Kepala sekolah melakukan pendekatan
pribadi (personal) terhadap guru yang
dianggap tidak disiplin dalam
melaksanakan tugasnya
27 Kepala sekolah menyusun program
supervise dengan melibatkan beberapa
orang guru.
28 Kepala sekolah mengimformasikan
program supervisi yang telah disusun
kepada seluruh guru
29 Program supervisi pengajaran yang
dibuat kepala sekolah, selalu mengacu
pada
peraturan yang berlaku
30 Kepala sekolah melaksanakan program
supervisi pengajaran berdasarkan
program
yang telah dibuat
31 Kepala sekolah memberikan
kepercayaan kepada guru untuk
mengambil keputusan yang berkaitan
dengan layanan dalam
KBM
32 Kepala sekolah melaksanakan
supervisi pengajaran dengan cara
melakukan
kunjungan kelas pada saat guru mengajar
33 Kepala sekolah melakukan identifikasi
terhadap masalah pengajaran yang
dihadapi guru dari hasil kegiatan supervisi
34 Kepala sekolah membantu guru dalam
memecahkan permasalahan KBM
berdasarkan temuan dalam kegiatan
supervise
35 Kepala sekolah memanfaatkan hasil
supervisi pengajaran untuk
perbaikan pembelajaran yang
dilakukan guru
Petunjuk Pengisian:
Di bawah ini terdapat pernyataan kepemimpinan kepala sekolah, guru
diharapkan membaca setiap pernyataan dengan sebaik-baiknya kemudian diminta
menjawab pernyataan ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan
memberi tanda √ (centang) pada kolom jawaban yang tersedia .
Pada kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap
pernyataan. Setiap pernyataan disediakan lima kemungkinan jawaban yaitu:
a.( SS ) = Sangat sering
b.( SR) = Sering
c.( KK) = Kadang- kadang
d.( JR) = Jarang
e.( TP ) = Tidak pernah
Hanya ada satu pilihan jawaban dalam setiap pernyataan.
NO PERNYATAAN SS SR KK JR TP
KUESIONER MOTIVASI
Petunjuk Pengisian:
Di bawah ini terdapat pernyataan motivasi kerja di sekolah, guru
diharapkan membaca setiap pernyataan dengan sebaik-baiknya kemudian diminta
menjawab pernyataan ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan
memberi tanda √ (centang) pada kolom jawaban yang tersedia .
Pada kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk setiap
pernyataan. Setiap pernyataan disediakan lima kemungkinan jawaban yaitu:
a.( SS )= Sangat sering
b.( SR) = Sering
c.( KK) = Kadang- kadang
d.( JR) = Jarang
e.( TP ) = Tidak pernah
Hanya ada satu pilihan jawaban dalam setiap pernyataan.
ALTERNATIF
NO PERNYATAAN JAWABAN
SS SR KK JR TP
1 Saya melakukan tugas dan tanggungjawab
sebagai guru dengan baik untuk dapat
memenuhi kebutuhan sandang
2 Saya melakukan tugas dan tanggungjawab
sebagai guru dengan baik untuk dapat
memenuhi kebutuhan tempat tinggal
3 Saya memiliki tempat tinggal dari profesi
saya sebagai seorang guru
4 Kondisi fisik dan kesehatan saya diperhatikan
oleh sekolah dengan cara memberikan waktu
beristirahat
5 Dalam seminggu saya mendapat waktu
istirahat 1 hari
6 Saya diberikan kesempatan oleh sekolah
untuk mengadakan rekreasi melalui kegiatan
studi banding, darma wisata
7 Dalam satu semester sekali, saya mendapat
kesempatan untuk rekreasi dengan siswa
8 Saya diikutsertakan dalam program asuransi
kesehatan oleh sekolah guna terciptanya rasa
aman dan kenyamanan dalam bekerja
9 Saya diberikan kesempatan oleh sekolah
dalam mengembangkan karier dan
mempromosikan diri untuk suatu tugas dan
jabatan yang lebih tinggi
10 Saya diberikan kesempatan untuk
meningkatkan kualitas SDM yang saya miliki,
guna menunjang karir kedepan
11 Saya dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan nyaman karena adanya jaminan rasa
aman di sekolah
12 Saya dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik karena adanya petugas
keamanan di sekolah
13 Saya diberikan kesempatan untuk
menyampaikan usul/pendapat oleh kepala
sekolah dalam setiap pertemuan/rapat
14 Pendapat saya selalu diterima dengan baik
oleh teman saya
15 Apabila ada hal yang kurang dipahami oleh
teman saya, mereka selalu meminta pendapat
saya
16 Saya diberikan kesempatan untuk maju dalam
karir oleh atasan saya
17 Atasan tempat saya bekerja sangat
memperhatikan kinerja saya
18 Setiap saya melakukan kegiatan yang positif,
teman-teman saya pasti akan mendukungnya
19 Pekerjaan saya yang baik, selalu dijadikan
teladan oleh teman-teman saya
20 Dalam bekerja saya sering bekerjasama
dengan teman saya
21 Hal-hal yang dianggap sulit, saya biasanya
kerjakan dengan teman
22 Prestasi yang saya dapat selalu diapresiasi
dengan baik oleh atasan dan teman-teman di
tempat bekerja
23 Guru yang mendapatkan prestasi kerja yang
baik, sering diumumkan pada kegiatan-
kegiatan resmi di sekolah
24 Atasan dan teman-teman saya, sering
memberikan pujian terhadap prestasi kerja
saya
25 Dalam bekerja, saya selalu melakukan inovasi
dan kreasi yang mampu menghasilkan hal
yang positif
26 Atasan saya memberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk berkreasi dalam bekerja
27 Atasan saya selalu menyediakan wadah bagi
saya untuk berprestasi
28 Saya tidak pernah dikekang dalam
melaksanakan pekerjaan, sehingga saya bisa
mengukir prestasi dalam bekerja
29 Atasan saya memberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk meningkatkan kompetensi diri
saya
30 Setiap ada kegiatan pelatihan, saya pasti
diberikan kesempatan untuk mengikutinya
Perolehan Skor Total ( Diisi Oleh Peneliti)