Anda di halaman 1dari 2

1.

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Pertanyaannya adalah sejauhmana negara melindungi
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi

Jawaban :
Bentuk perlindungan negara terhadap inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi adalah dengan dibuatkannya UU Nomor 13 Tahun 2016
Tentang Paten, sehingga di dalam undang-undang tersebut termuat hal-hal
yang menjadi hak-hak inventor, misalnya jika ada seseorang yang tanpa
persetujuan pemegang paten dilarang dalam membuat, menggunakan,
menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk
dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten, maka UU
Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten memberikan sanksi terhadap orang
tersebut, sanksi tersebut misalnya termuat dalam Pasal 161 UU Nomor 13
Tahun 2016 Tentang Paten

2. Di dalam makalah saudara, ada pembahasan tentang joint venture, dapatkan saudara
jelaskan apa itu joint venture dalam bisnis?

Jawaban :
Joint venture adalah suatu bisnis atau usaha yang dilakukan oleh dua atau
lebih entitas bisnis dalam periode waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Umumnya, kerja sama itu akan diciptakan untuk memberikan sebuah tujuan
yang spesifik sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama. Pada
joint venture, sistem kerja sama yang terjalin akan berakhir ketiak tujuan-
tujuan telah terpenuhi semua dengan baik. Kecuali bila pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya memutuskan untuk terus melanjutkan kerja sama
tersebut. Para pihak yang terkait, baik perusahaan yang terlibat di dalam
sistem joint venture diatur dengan perjanjian kontrak yang sudah disepakati
bersama. Isi yang ada di dalam perjanjian tersebut berisi mengenai penetapan
berbagai hal. Mulai dari kewajiban, persoalan berbagi keuntungan dan
kerugian, berisi mengenai hak dan kewajiban masing-masing dan sejenisnya.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Alih Teknologi dan seperti apa contohnya?

Jawaban:
Alih Teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi antarlembaga, badan, atau orang, baik yang
berada dalam lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri
ke dalam negeri atau sebaliknya. Adapun contohnya adalah pelaksanaan alih
teknologi yaitu perjanjian lisensi antara PT XL Axiata Tbk (dahulu PT
Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL sebagai penerima lisensi dan
Blackberry sebagai pemberi lisensi dalam rangka pengembangan teknologi di
Indonesia.

4. Jelaskan Urgensi pengaturan alih teknologi dalam penanaman modal asing di


Indonesia?

Jawaban:
Urgensi pengaturan alih teknologi dalam penanaman modal asing di
Indonesia adalah sebagai acuan/ketentuan dasar guna menunjang alih
teknologi dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja warga negara
Indonesia serta untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional seperti
yang dijelaskan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, serta dalam Pasal 39 Undang-Undang No. 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian yang telah diatur sedemikian rupa agar pemerintah
dapat menjalankan fungsi eksekutifnya dengan memaksa adanya alih
teknologi, dan apabila penyedia teknologi tidak melakukan alih teknologi
maka akan dikenai sanksi, dengan sanksi tersebut bertujuan agar penyedia
teknologi benar-benar melakukan alih teknologi kepada pihak nasional atau
dalam negeri.

5. Jelaskan Akibat hukum bagi penanam modal asing yang tidak melakukan alih
teknologi

Jawaban :
Akibat hukum bagi penanam modal asing yang tidak melakukan alih teknologi
tererbut ada dua, yaitu
Pertama, pemerintah dapat menarik atau mencabut fasilitas terhadap penanam
modal asing tersebut, mengingat bahwa Pasal 18 Undang-Undang No. 25 tahun
2007 tentang Penanaman Modal menjelaskan bahwa pemerintah akan memberi
fasilitas kepada penanam modal yang akan melakukan penanaman modal apabila
memenuhi kriteria dalam ayat (3) yang salah satunya yaitu melakukan alih
teknologi.
Kedua, tertuang dalam Pasal 39 ayat (4) Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian yang menjelaskan bahwa, penyedia teknologi dalam proyek putar
kundi yang tidak melakukan alih teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikenai sanksi administratif berupa;
a.) Peringatan tertulis,
b.) Denda administratif, dan/atau
c.) Penghentian sementara.

Anda mungkin juga menyukai