Anda di halaman 1dari 2

PNBP padaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Mengacu pada PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 38 TAHUN 2012 tentang JENIS DAN
TARIF ATAS YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM :
a. Penelitian dan Pengembangan;
b. Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi;
c. Pembinaan Usaha Konstruksi
d. Pengolahan Data;
e. Pendidikan dan Pelatihan
Selain jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebaga
dimaksud pada ayat (1), jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak pada Kementerian Pekerjaan Umum meliputi
a. penggunaan peralatan konstruksi
b. royalti atas lisensi hak paten
pengembangan;
c. kerjasama Penelitian
Pendidikan dan Pelatihan

2 contoh
1. Penggunaan alat konstruksi
Penggunaan peralatan konstruksi adalah penggunaan peralatan/alat- alat besar dan/atau alat-alat bantu
yang dikuasai oleh UPT/ Satker di Kementerian PU dan dalam kegiatan operasinya ditujukan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.

Ketentuan tata cara penggunaan peralatan diatur oleh peraturan menteri

2.Hak Paten

hak Kekayaan Intelektual atau yang terbiasa di telinga kita disebut sebagai Intellectual Property
Rights (IPR) sebagaimana tertuang dalam UU No. 20 tahun 2005 tentang alih teknologi kekayaan
intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga
Litbang menjadi hal yang penting untuk dipahami bersama. Pasalnya, kekayaan intelektual dari
kegiatan penelitian dan pengembangan yang dihasilkan, akan menjadi milik inventor atau lembaga
litbang sendiri.
Hasil litbang yang dicapai dengan pemikiran para inventor dengan biaya yang tidak sedikit harus
dikelola dengan baik. Hak kekayaan intelektual terbagi 2 yakni hak kekayaan industri (industrial
property rights) yang meliputi paten, merek, desain industri, rahasia dagang, desain tata letak sirkuit
terpadu dan varietas tanaman dan yang kedua hak cipta (copyrights).

Paten merupakan hak eksklusif yang dekat dengan kegiatan litbang kita, diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi bidang ke-PU-an, untuk waktu tertentu. Hasil dari
kegiatan litbang yang dilakukan sendiri atau dapat memberikan persetujuannya kepada pihak lain
untuk melaksanakannya berhak mendapatkan hak eksklusif.
Hak eksklusif disini artinya hak yang hanya diberikan kepada pemegang paten. Jangka waktu yang
ditentukan adalah 10 atau 20 tahun, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri secara komersial,
atau dapat memberikan hak lebih lanjut kepada pihak lain. Artinya apabila tidak ada persetujuan maka
pihak lain dilarang melaksanakan paten tersebut.
Invensi di bidang teknologi yang menjadi ranah Badan Litbang Kementerian PU, dapat berupa
produk, proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. Setiap invensi berupa
produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk
paten sederhana. Hal ini tertuang dalam pasal 6 UU No. 14 tahun 2001.
Hak pemegang Paten diberikan untuk paten produk dan paten proses.Hak inventor dari suatu invensi
yang telah dihasilkan berhak memperoleh imbalan yang kayak dengan memperhatikan manfaat
ekonomi dari invensinya. Imbalan yang dibayarkan dapat berbentuk jumlah tertentu dan sekaligus,
persentase, gabungan dari jumlah tertentu dan sekaligus dengan hadiah atau bonus, gabungan antara
dan hadiah atau bonus, serta bentuk lain yang disepakati para pihak.
Namun, pemegang paten juga berkewajiban untuk membayar biaya tahunan atas produk atau
penggunaan proses yang sudah dipatenkan. Kecuali atas persetujuan Ditjen HKI dalam membuat
produk atau menggunakan proses secara regional.

Anda mungkin juga menyukai