PIJAT BAYI
Oleh :
HURUM AINI
NIM. 2015201012
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023
Proposal Skripsi
Diajukan Oleh
HURUM AINI
2015201012
( ) ( )
NIK. NIK.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan propsal skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW Yang telah membimbing dan
mendidik umatnya dengan ilmu dan akhlak menuju jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas
Abdurrab Pekanbaru dalam rangka mencapai gelar S. Keb. Dalam penyusunan proposal
skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini dapat terselesaikan
atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat yang
luar biasa.
Tak lupa penulis juga permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan
proposal skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan hal yang kurang berkenan.
Penulis hanya dapat mendo’akan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan
tulus dalam penyusunan proposal skripsi ini semoga amal shalih yang akan dibalas oleh
Allah SWT. Penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I Pendahuluan
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterlambatan pertumbuhan anak usia dini adalah masalah umum yang merajalela di
seluruh negara. Angka kejadian kondisi ini jauh lebih tinggi daripada masalah kronis lain
yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan utama sepanjang hidup. Statistik menunjukkan
bahwa pada tahun 2015, sekitar 12-16% anak mengalami keterlambatan perkembangan di
seluruh dunia, dengan angka yang lebih tinggi mencapai 50% di Asia dan 30% di Afrika
(Amaliah et al., 2019). Pada tahun 2013, Indonesia mencatat tingkat keterlambatan
pertumbuhan anak sekitar 11-16%. Angka ini kemudian menurun sedikit pada tahun 2014,
dengan sekitar 10-14% anak mengalami gangguan perkembangan. Namun, pada tahun 2015,
terjadi peningkatan yang signifikan dengan angka sekitar 13-18% anak yang mengalami
keterlambatan perkembangan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2023).
Berdasarkan penelitian (Arpan et al., 2022) yang menyatakan bahwa jika seorang
anak mengalami hambatan dalam tahap perkembangan sosialnya, bisa berujung pada
ketidakbahagiaan serta kecenderungan untuk merasa tidak menyukai dirinya sendiri. Hal ini
bisa membentuk individu yang cenderung menjadi egosentris, introvert, kurang berinteraksi
sosial, atau bahkan menunjukkan perilaku anti sosial. Konsekuensinya, anak mungkin
kesulitan berbaur dalam lingkungan sosial dan masyarakat, yang pada gilirannya dapat
mengganggu masa depannya. Deteksi dini perkembangan anak sangat penting dalam
mengetahui tahapan perkembangannya. Prosedur ini dapat dilakukan melalui penggunaan
kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) atau tes Denver Developmental Screening Test.
Pijat bayi atau baby massage adalah cara bagi orang tua untuk mengekspresikan kasih
sayang kepada anak mereka melalui sentuhan kulit. Sentuhan dan pelukan dari seorang ibu
merupakan kebutuhan pokok bagi bayi, dan hal ini memiliki dampak besar pada pertumbuhan
serta perkembangan mereka. Melalui pijatan lembut, sentuhan ini memberikan rangsangan
yang mendorong perkembangan bayi (Lestari et al., 2023).
Sejak dalam kandungan, bayi telah merasakan sentuhan dari air ketuban. Kelahiran,
melalui proses melalui jalan lahir, merupakan sentuhan atau pijatan pertama bagi bayi. Proses
kelahiran bisa menjadi pengalaman yang traumatis, sehingga sentuhan dari ibu sangat penting
untuk memberikan kenyamanan pada bayi. Melalui kontak kulit dengan kulit dan sentuhan
lembut penuh kasih sayang dari ibu, ikatan cinta dan hubungan emosional akan semakin kuat
terjalin antara ibu dan bayi (Ismarina et al., 2022).
Pijat bayi merupakan bentuk kasih sayang yang melibatkan rangsangan sensori untuk
mendukung perkembangan dan pertumbuhan optimal, terutama selama 1000 hari pertama
kehidupan. Pijat bayi memiliki beragam manfaat, termasuk memberikan efek menenangkan,
meningkatkan peredaran darah, memperkuat sistem kekebalan tubuh, memperbaiki
pencernaan, meningkatkan nafsu makan, serta membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi
yang lebih baik. Selain itu, pijat bayi juga berkontribusi pada penambahan berat badan,
membantu bayi merasa rileks, tidur lebih lama, meredakan gejala seperti kolik atau ketika
tumbuh gigi, memperkuat massa tulang, dan memperkuat ikatan emosional antara bayi dan
ibunya (Sab’ngatun & Sulistiani, 2023).
Dr. Frederick Leboyar menyatakan bahwa sentuhan, gosokan, dan pijatan memiliki
peran yang sama pentingnya bagi bayi seperti halnya mineral, vitamin, dan protein. Dalam
masa golden age, sentuhan dianggap krusial karena bayi memerlukan kehangatan dari ibunya.
Melalui sentuhan tersebut, bayi dapat mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang lebih
kuat (Panglipurwati, 2023).
Pijat bayi dapat memperkuat hubungan emosional dan kasih sayang antara orang tua
dan bayi. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua yang melakukan pijat pada bayinya.
Sentuhan dan pandangan penuh kasih sayang dari orang tua pada bayi akan membentuk
ikatan emosional yang kuat di antara keduanya. Sentuhan orang tua menjadi landasan bagi
perkembangan komunikasi yang akan membantu menumbuhkan rasa kasih sayang yang
saling berkesinambungan, yang pada gilirannya akan memengaruhi pembentukan nilai-nilai
moral yang baik dan kepercayaan diri pada anak (Hanifa, 2022).
Tidak semua ibu memiliki kemampuan untuk melakukan pijat bayi, sehingga
beberapa ibu memilih membawa bayi mereka ke fasilitas kesehatan atau tempat pemijatan
yang dioperasikan oleh tenaga medis. Beberapa ibu enggan melakukan pijatan sendiri karena
mereka khawatir melakukan kesalahan dalam memijat, merasa bahwa bayi terlalu kecil atau
masih lemah, merasa bahwa kondisi kesehatan bayi cukup baik, atau karena kurang familiar
dengan teknik pijat yang tepat (Haryani et al., 2019).
Orang tua semakin menyadari pentingnya melakukan pijat bayi. Oleh karena itu,
dibutuhkan dorongan yang positif dari orang tua agar mereka mau melakukan pijat bayi yang
memiliki manfaat besar bagi perkembangan bayi. Motivasi diartikan sebagai dorongan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan, sementara motif merujuk pada
kebutuhan, keinginan, atau impuls yang menjadi alasan di balik tindakan seseorang. Motivasi
merupakan pendorong yang merangsang seseorang untuk melakukan tindakan tertentu (R et
al., 2021).
Motivasi merupakan bagian dari perilaku yang tidak hanya terkait dengan kebutuhan,
tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal pada individu serta lingkungan
sekitarnya. Ketika seseorang melakukan tindakan, mereka didorong oleh dorongan untuk
memenuhi kebutuhan, meraih kepuasan, menghindari ketakutan, keinginan untuk mengetahui
lebih banyak, mencapai tujuan pribadi, insentif, dan alasan lainnya. Perilaku yang dilakukan
secara berulang-ulang cenderung menjadi kebiasaan karena adanya motivasi yang mendorong
individu untuk terus melakukannya (Prihantony, 2021).
Beberapa faktor yang memengaruhi motivasi meliputi tingkat pendidikan, aspirasi
atau harapan individu, pengalaman masa lalu, lingkungan sekitar, dan dorongan internal.
Penelitian ini menyoroti motivasi ibu terkait dengan pemberian pijat pada bayi. Di sisi lain,
setiap orang tua berharap agar tumbuh kembang anak mereka optimal. Untuk mencapai
tumbuh kembang yang optimal, penting bagi orang tua, terutama ibu, untuk selalu
memberikan perhatian, pengawasan, dan perawatan yang cermat terhadap anak. Meskipun
proses tumbuh kembang anak dapat berjalan secara alami, namun sangat bergantung pada
peran serta orang tua dalam hal ini (Sundari & Maulidia, 2019).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tumbuh kembang anak dengan status gizi di
provinsi Riau dalam wilayah Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru pada tahun 2020
menunjukkan status gizi buruk 4,20%, gizi kurang 14,00% dan balita yang sangat pendek
sebesar 11,20% dan pendek 18,50%. Hasil tersebut disebabkan masih kurangnya pengetahuan
ibu terkait tumbuh kembang anak dan juga pijat bayi yang harusnya diterapkan untuk
menekan buruknya tingkat tumbuh kembang anak (Wahyuni, 2020).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
merumuskan dalam judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu untuk melakukan
pijat bayi di Puskesmas wilayah Pekanbaru”.
faktor yang mempengaruhi motivasi ibu untuk melakukan pijat bayi di Puskesmas/ Posyandu
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi
di Puskesmas/ Posyandu
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis adalah sebagai
berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
Lakukan pijatan pada perut bayi dari bagian atas ke bawah, menirukan
gerakan mengayuh sepeda. Mulailah dengan pijatan dari bagian kiri atas
perut ke arah bawah, dengan jari-jari membentuk pola seperti huruf I, lalu
L terbalik.
c) Bagian Dada
e) Bagian Lengan
Pijat lembut dan putarlah dari pundak hingga pergelangan tangan dengan
kedua tangan. Pijat telapak tangan menggunakan ibu jari, dimulai dari
telapak hingga ujung jari. Usaplah bagian belakang tangan dari
pergelangan hingga ujung jari dengan lembut. Peras sekeliling
pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
f) Bagian Muka
Faktor Pemungkin :
1. Sarana
2. Prasarana
Faktor Penguat :
Orang Yang Berpengaruh
Keterangan :
BAB llI
METODE PENELITIAN
Penelitian ini jenis desktiptif dengan pendekatan kuantitatif, dalam penelitian ini,
proses penelitian menggunakan angka mulai dari pengumpulan,penafsiran dan penyajian
hasil.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kota Pekanbaru, Penelitian ini akan di lakukan pada
bulan January sampai Maret 2024
Populasi dari penelitian ini seluruh ibu yang memiliki bayi usia 1-12 bulan yang
telah ditetepkan di puskesmas Pekanbaru mulai dari bulan january s/d maret 2024.
Teknik pengambilan sampel ditentukan dari jumlah populasi penelitian. Sampel
dalam penelitiaan ini menggunakan metode total sampling yaitu cara pengambilan sampel
dengan menggunakan populasi manjadi sampel. Minimal sampel pada penelitian adalah
sebanyak 30 responden.
1. Univariat
2.Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh antara dua
variabel. Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan yaitu antara variabel dependen (motivasi ibu terhadap pijat bayi)
dan variabel Independen (faktor-faktor yang mempengaruahi). Pada penelitian ini
menggunakan taraf signifikansi 5%
1. Izin penelitian
Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu uji ethical clerance
untuk memastikan penelitian ini telah memenuhi prinsip menghormati harkat
dan martabat manusia dan tidak merugikan (NO.069/KEPUNIVRAB/Vll/2023).
Selanjutnya peneliti mengajukan permohonan izin padaa institusi penelitian yang
ditujukan kepada puskesmas.
2. Informed consent
3. Anonymity
Untuk menjamin kerahasiaan responden peneliti tidak mencantumkan
nama mereka (anonymity). Data akan disimpan dengan nama kode khusus nama
responden hanya diketahui peneliti atau masiang-masing responden bila mereka
menginginkannyaa.
4. Confidentiality
Kepada responden juga disampaikan bahwa segalaa informasi yang
diberikan akan dijamin kerahasiaannya ( Confidentiality) hanya akan diketahui
oleh kelompok tertentu saja informasi tersebut akan peneliti sajikan, utamanya
dilaporkan pada hasil riset. Setelah mereka setuju untuk berpartisipasi dalam
riset ini semua partisipan diberikan bahwa mereka tetap saja mengundurkan diri
dari penelitian walaupun mereka menghendaki. Mereka juga diberitahu jika
selama proses pengumpulan data menyebabkan ketidaknyamanan emosional
atau stress mereka dapat langsung menghentikan saat itu juga. Tujuan penelitian
harus etik dalam arti hak responden dan yang lainnya harus dilindungi.
3.10 Alur penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisa data
Hasil
Aisyah, Cahyani, N., Cahyani, A. N., Ki, J., Dewantara, H., & 10 Kentingan, N. (2023).
Penerapan Mobilisasi Dini terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Ibu Post Sectio
Caesarea Maryatun Universitas ’Aisyiyah Surakarta. Jurnal Riset Rumpun Ilmu
Kesehatan (JURRIKES), 2(2), 58–73. https://doi.org/10.55606/jurrikes.v2i2.1688
Amaliah, N., Mumthi’ah Al Kautsar, A., & Syatirah. (2019). Faktor Keluarga Terhadap
Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun di RA Nurul Hidayah. Jurnal Midwifery, 1(2), 68–
78. https://doi.org/10.24252/jmw.v5i2.41095
Anugrahwati, R., Silitonga, J., Keperawatan, A., & Manggala, H. (2020). Kemampuan
Belajar Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa di Akademi Keperawatan Hermina
Manggala Husada Jakarta. 1–7.
Arpan, W. D., Puspita, Y., Febrina, L., Andini, I. F., & Kurniyati. (2022). The effect of
puzzle game on the personal social development of children age 3-5 years old. Keywords
in Qualitative Methods, 10(2), 27–36.
Azkiya, F., & Fairuza, F. (2023). Efektifitas Pemberian Massage Counter Pressure dan
Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Nyeri pada Kala I Fase Aktif Persalinan
Normal di PMB Filda Fairuza, S.ST., M.Kes Tahun 2023. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Delima, 5(2), 69–74. https://doi.org/10.60010/jikd.v5i2.91
Bastian, A., Syarifah, & Tukiman. (2019). Pijat Bayi Oleh Pemijat Bayi Tradisional Di
Kecamatan Medan Area. Pijat Bayi Oleh Pemijat Bayi Tradisional Di Kecamatan
Medan Area, 1, 2.
Gunardi, H. (2021). Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi, Kasih Sayang,
Stimulasi, dan Imunisasi Merupakan Langkah Awal Mewujudkan Generasi Penerus
yang Unggul. EJournal Kedokteran Indonesia, 9(1), 1.
https://doi.org/10.23886/ejki.9.2.1
Haerani, H., Kurniati, K., & Sari, D. purnama sari. (2022). Optimalisasi Tumbuh Kembang
Bayi Melalui Edukasi, Terapi Pijat Bayi (Baby Massage) Di Dusun Tombolo Kelurahan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan Tahun 2022. Jcs, 4(2), 1–9.
https://doi.org/10.57170/jcs.v4i2.46
Hanifa, F. N. (2022). Pengaruh Pijat Bayi Dengan Tumbuh Kembang Bayi. Jurnal
Kesehatan, 11(1), 27–32. https://doi.org/10.37048/kesehatan.v11i1.424
Haryani, N., Subiyanto, A. A., & Suryani, N. (2019). Effect of Health Education. 6498250.
https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.01.02
Haryanti, Febriyanti, S. N. U., & Wijayanti, H. (2022). Perbedaan Efektifitas Pemberian Pijat
Tuina Dan Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wedung 2 Demak. Prosiding Pekan Publikasi Ilmiah Mahasiswa, September, 55–60.
Ismarina, Prihayati, Ikhlasiah, Marthia, & Sunengsih. (2022). Pengaruh Pemberian Pijat Bayi
Terhadap Ketidak Nyamanan (Rewel). Journal Of Infromation Systems And
Management, 01(06), 71–88.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Stimulasi Dini, Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah.
Kementrian Kesehatan RI.
Laka, B. M., Burdam, J., & Kafiar, E. (2020). Role of Parents in Improving Geography
Learning Motivation in Immanuel Agung Samofa High School. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(2), 69–74. https://doi.org/10.47492/jip.v1i2.51
Lestari, A. A., Mahendra, A. B., Larasati, B., Pitaloka, D. A., & Nur, M. (2023). Efektifitas
Pijat Bayi dalam Membantu Tumbuh Kembang Terutama Meningkatkan Berat Badan.
02(11), 970–975.
Natalia, & Khairiah, R. (2020). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi Menyusu pada Bayi
Usia 0–6 Bulan di Klinik Wanasari Medika Karawang. Wellness and Healthy Magazine,
2(February), 187–192. https://doi.org/10.30604/well.261422022
Oktonamara, F., & Indriati, G. (2023). Gambaran kesesuaian jenis alat permainan untuk
stimulasi perkembangan pada anak usia toddler. 14(1).
Prihantony, D. I. (2021). Aspek Motivasi dalam Pembentukan Perilaku. Jurnal Bestari, 2(1),
35–41.
Retno, W., Siti, M., & Nopri, P. N. (2022). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan
Kader Kesehatan Tentang Cara Komunikasi Terapeutik pada Saat Pijat Bayi. Jurnal
Pengemas Kesehatan, 1(01), 18–21. https://doi.org/10.52299/jpk.v1i01.4
Rokayah, Y., & Nurlatifah, L. (2018). Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Dan
Perkembangan Pada Bayi Usia 5-6 Bulan Di Desa Rangkasbitung Barat Tahun 2017.
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 5(2), 156–167.
https://doi.org/10.36743/medikes.v5i2.56
Sab’ngatun, & Sulistiani, A. (2023). Hubungan Motivasi Ibu Dalam Melakukan Pijat Bayi
Dengan Kenaikan Berat Badan Bayi. Jurnal Kebidanan, XV(01), 54–63.
Saidah, S., Lidia, B., & Fauziah. (2020). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi
Usia 3-6 Bulan Di Kelurahan Sempaja Selatan Samarinda. Bunda Edu-Midwifery
Journal (Bemj), 3(2), 22–26.
Sari, I. (2018). Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Manajemen Dalam Penguasaan
Keterampilan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris. Jurnal Manajemen Tools, 9(1), 41–
52.
Sari, M. N. (2019). Efektifitas Pijat Bayi Pada Peningkatan Berat Badan Neonatus. Jurnal
Keperawatan, 8(1), 819–826.
Sundari, S., & Maulidia, K. (2019). Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu Memberikan
Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi. Jurnal Ilmu Kebidanan, 1(1), 49–54.
Taamu, L, M., & Saadi, D. M. (2019). Hijp : health information jurnal penelitian video pijat
bayi sebagai media peningkatan keterampilan ibu dalam merangsang perkembangan
motorik bayi. Hijp : Health Information Jurnal Penelitian, 11.
Wahyuni, I. (2020). Analisis Faktor Masalah Pertumbuhan: Status Gizi, Stunting Pada Anak
Usia < 5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jurnal
Kebidanan Mutiara Mahakam, 8(1), 51–70. https://doi.org/10.36998/jkmm.v8i1.82
Yeni, D. F., Putri, S. L., & Setiawati, M. (2022). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Siswa Smp N 1 X Koto Diatas. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi),
10(2), 133–140. https://doi.org/10.24127/pro.v10i2.6591