Anda di halaman 1dari 8

Megalit

Besemah
Lahat
Present by Naila, Raka, Ardiansyah ( X RPL)
Pengantar
Dataran tinggi Besemah
Besemah atau Pasemah merupakan dataran tinggi
sepanjang 70 KM yang membentang ke arah barat laut
Tenggara yang merupakan bagian dari gugusan Bukit
Barisan. Di dataran tinggi inilah yang kemudian dikenal
oleh para arkeolog karena ditemukan sebaran
peninggalan arkeologis dari masa megalitik.

Sejarah penelitian
Budaya megalitik Besemah mulai diteliti pertama kali
dan ditulis oleh L. Ullmann dalam artikelnya Hindoe-
belden in binnenlanden van Palembang yang dimuat
oleh Indich Archief (1850). Dan ia menyimpulkan bahwa
arca-arca tersebut merupakan peninggalan dari masa
Hindu. namun pendapat ini ditentang oleh Van der
Hoop pada tahun 1932, ia menyatakan bahwa
peninggalan tersebut dari masa yang lebih tua.
Teknologi dan Budaya
Pemanfaatan Logam (Perunggu)
Dari hasil penelitian ini diketahui, manusia pendukung
budaya megalitik di Besemah cenderung sudah mengenal
dan bahkan sudah memanfaatkan alat kerja dari bahan
logam (perunggu). Mereka sudah memiliki kemampuan yang
baik dalam memahat patung dari batu besar jenis batuan
andesit, dengan sudut yang tajam juga runcing

Ciri khas patung megalitik Besemah


Gaya perupaannya yang bersifat dinamis-piktorial dan cenderung
realistik, dan menjadi karya patung megalitik terbaik di
zamannya khususnya yang berada di wilayah Besemah, karena
telah memvisualkan seluruh anggota badan dari sosok objeknya
secara lengkap, baik berupa manusia maupun binatang. Patung
tsb representasi dari nenek moyang sesuai kosmologi masyarakat
Besemah
Megalitik Besemah
Interaksi Budaya
Arus Globalisasi
Penampilan peninggalan budaya megalitik Besemah sangat
"sophiscated" dengan tampilnya pahatan-pahatan yang
begitu maju, dan digambarkan alat-alat yang dibuat dari
perunggu memberikan tanda bahwa megalitik Besemah telah
berkembang dalam arus globalisasi (pertukaran) budaya
yang pesat.

Artefak Perunggu

Alat-alat perunggu yang dipahat adalah nekara


yang merupakan kebudayaan Dongson, Vietnam.
Patung Megalitik Besemah
Berdasarkan ungkap rupa simboliknya diketahui,
bahwa patung tersebut adalah representasi dari
arwah nenek moyang sesuai kosmologi
masyarakat Besemah di kala itu. Sebagai bagian
tidak terpisahkan dari upacara maupun ritual
mistis dalam rangka pemujaan terhadap arwah
leluhur. Patung-patung megalitik Besemah juga
merepresentasikan suatu masyarakat yang
berbudaya mistis – agraris dengan pola peladang,
dan berjiwa patriotik
Temuan Besemah
Temuan peninggalan megalitik di
Besemah begitu banyak variasinya,
berdasarkan survei yang dilakukan
peneliti Balai Arkeologi Palembang, Budi
Wiyana telah menemukan 19 situs
megalitik baik yang tersebar secara
mengelompok maupun sendiri (1996)
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai