Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadia Salma Fahira

NPM : 2306245434

Kelas : MPKT - D

LTM 7

Perilaku dan Karakter Wirausaha Sukses Berlandaskan Etika

1. Perilaku Wirausaha dan Perbedaannya dengan Perilaku Konsumen dan


Produsen

Perilaku Wirausaha

Wirausahawan adalah individu yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil


risiko dan ketidakpastian. Mereka memiliki visi dan mampu memobilisasi sumber daya untuk
mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan.

Perilaku wirausaha adalah perilaku yang mengupayakan solusi atas permasalahan


yang ada di masyarakat. Solusi tersebut dapat berupa ide bisnis atau produk yang ditawarkan
kepada masyarakat dan mendapat sambutan yang baik, artinya laku dijual dengan
keuntungan.

Karakteristik Perilaku Wirausaha:

● Inovatif: Memiliki kemampuan untuk menghasilkan ide baru dan kreatif.


● Pengambil Risiko: Berani mengambil risiko yang terukur untuk mencapai tujuan.
● Berorientasi pada Tindakan: Memiliki inisiatif dan tekad untuk menyelesaikan tugas.
● Fleksibilitas: Mampu beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi rintangan.
● Motivasi Prestasi: Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan dan sukses.

Hal ini dapat dicontohkan seperti seorang wirausahawan yang melihat kesulitan
masyarakat dalam mendapatkan transportasi dan membuka usaha ojek online. Perilaku
wirausahawan ini bermanfaat bagi masyarakat karena menyelesaikan masalah, meningkatkan
kualitas hidup, dan menciptakan lapangan kerja. Wirausahawan yang sukses tidak takut
gagal, berani mengambil risiko, dan mampu mengatasi berbagai tantangan. Semangat yang
tinggi menjadi kunci untuk melewati rintangan dan frustasi dalam menjalankan bisnis.

Perbedaan dengan Perilaku Konsumen

● Tujuan: Wirausahawan fokus pada penciptaan nilai dan keuntungan jangka panjang,
sedangkan konsumen fokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan sesaat.
Wirausahawan melihat peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru yang
dapat memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat dan menghasilkan
keuntungan. Konsumen, di sisi lain, hanya ingin membeli produk atau layanan yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan harga yang terbaik.
● Risiko: Wirausahawan berani mengambil risiko yang terukur untuk mencapai tujuan
mereka. Mereka siap menghadapi kegagalan dan belajar dari pengalaman tersebut.
Konsumen, di sisi lain, berusaha meminimalkan risiko. Mereka lebih memilih produk
atau layanan yang sudah terbukti dan terpercaya.
● Kontrol: Wirausahawan memiliki kontrol penuh atas bisnis mereka. Mereka dapat
membuat keputusan tentang produk, layanan, harga, dan strategi pemasaran.
Konsumen, di sisi lain, memiliki kontrol yang terbatas atas produk dan layanan yang
mereka beli. Mereka hanya dapat memilih dari produk dan layanan yang tersedia di
pasar.

Contoh: Seorang wirausahawan melihat banyak orang yang kesulitan mendapatkan


transportasi umum di daerahnya. Ia kemudian membuka usaha jasa ojek online yang
mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Wirausahawan ini mengambil risiko dengan
memulai bisnis baru, dan ia fokus pada penciptaan nilai dan keuntungan jangka panjang. Di
sisi lain, seorang konsumen membeli smartphone baru karena ingin memiliki teknologi
terbaru. Konsumen ini fokus pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan sesaat, dan ia
berusaha meminimalkan risiko dengan membeli produk dari merek yang sudah terkenal.

Perbedaan Wirausahawan dan Produsen

● Fokus: Wirausahawan fokus pada inovasi dan pertumbuhan. Mereka selalu mencari
cara untuk meningkatkan produk dan layanan mereka, serta mengembangkan bisnis
mereka ke pasar baru. Produsen, di sisi lain, fokus pada efisiensi dan stabilitas.
Mereka ingin memaksimalkan keuntungan dengan memproduksi produk atau layanan
dengan biaya yang rendah dan kualitas yang konsisten.
● Ketidakpastian: Wirausahawan berhadapan dengan ketidakpastian yang tinggi.
Mereka harus mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi. Produsen,
di sisi lain, memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih rendah. Mereka dapat
memprediksi permintaan pasar dengan lebih mudah dan merencanakan produksi
mereka dengan lebih akurat.
● Motivasi: Wirausahawan termotivasi oleh visi dan peluang. Mereka ingin
menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat. Produsen, di sisi
lain, termotivasi oleh keuntungan dan pangsa pasar. Mereka ingin menghasilkan
keuntungan sebanyak mungkin dan menjadi pemimpin pasar di industrinya.

Contoh: Seorang wirausahawan mengembangkan teknologi baru untuk menghasilkan energi


yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Wirausahawan ini fokus pada inovasi dan
pertumbuhan, dan ia termotivasi oleh visi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Seorang
produsen memproduksi sepatu dengan biaya yang rendah dan kualitas yang konsisten.
Produsen ini fokus pada efisiensi dan stabilitas, dan ia termotivasi oleh keuntungan dan
pangsa pasar.
2. Jenis pendapatan invdividu yang perlu anda ketahui dan terapkan untuk
kegiatan anda 10 tahun kedepan

Di era penuh peluang dan tantangan ini, membangun masa depan sejahtera menjadi
dambaan setiap individu. Salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan ini adalah
memahami dan menerapkan strategi pendapatan yang tepat.

Pendapatan memiliki arti yang berarti segala sesuatu yang diperoleh, baik dalam
bentuk uang tunai maupun non-tunai, yang dapat dimasukkan ke dalam kolom pendapatan
pada anggaran. Berdasarkan video yang terdapat di EMAS, terdapat tiga jenis pendapatan
umum.

1. Pendapatan yang Diperoleh:

● Jenis pendapatan paling umum, diperoleh dari bekerja, baik mandiri maupun di bawah
perusahaan.
● Contoh: Gaji, upah, bonus, komisi, tip.
● Sumber: Pekerjaan tetap, freelance, pekerjaan sampingan.

2. Pendapatan Pasif:

● Diperoleh tanpa harus bekerja secara aktif.


● Contoh: Pendapatan sewa, royalti, keuntungan modal dari investasi.
● Sumber: Menyewakan properti, karya kreatif, investasi.

3. Pendapatan Portofolio:

● Diperoleh dari bunga, dividen, dan keuntungan modal atas investasi.


● Contoh: Bunga deposito, dividen saham, keuntungan modal dari penjualan aset
investasi.
● Sumber: Deposito, reksa dana, saham, obligasi, properti.

Adapun strategi yang akan saya rencanakan dalam 10 tahun depan, yaitu :

1. Diversifikasi Pendapatan -> Tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan, tetapi
mengkombinasikan berbagai jenis pendapatan untuk meminimalkan risiko dan
memaksimalkan keuntungan. Contoh: Bekerja sebagai karyawan tetap sembari membangun
bisnis sampingan dan berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.

2. Meningkatkan Keahlian -> Penting untuk meningkatkan keahlian agar tetap kompetitif dan
meningkatkan nilai jual. Contoh: Mengikuti pelatihan, mempelajari keterampilan baru yang
membantu dalam bisnis.

3. Memulai Bisnis -> mempertimbangkan untuk memulai bisnis sendiri jika memiliki jiwa
wirausaha. Contoh: Memulai bisnis online, memulai bisnis kecil di bidang yang diminati dan
memiliki potensi pasar besar.
4. Menabung dan Berinvestasi -> Menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat dan
masa pensiun dan berinvestasi untuk meningkatkan peluang mencapai tujuan keuangan.
Contoh: Membuka rekening tabungan khusus untuk dana darurat, berinvestasi di reksa dana
pensiun.

5. Konsultasi dengan Ahli Keuangan -> Mendapatkan bantuan dalam merancang strategi
keuangan yang tepat. Ahli keuangan dapat membantu membuat anggaran, memberikan saran
tentang instrumen investasi yang tepat

3. Karakter wirausaha yang sesuai dengan diri anda masing masing kekuatan atau
kelebihan anda dalam variabel BETSCA

Seorang wirausahawan sukses perlu memiliki karakter yang kuat dalan berbagai
aspek, dan hal ini dapat dipetakan dengan kerangka kerja BETSCA. Saya sendiri memiliki
beberapa kekuatan dan kelebihan yang selaras dengan variabel-variabel dalam BETSCA yang
telah dijelaskan dalam video melalui EMAS.

Pertama, dalam hal Bricolage (Keterampilan Beradaptasi), saya memiliki kemampuan


untuk berpikir kreatif dan fleksibel dalam menyelesaikan masalah dengan sumber daya yang
ada. Saya senang mencari solusi inovatif dan mudah beradaptasi dengan perubahan situasi.

Kedua, dalam hal Effectuation (Pengaruh), saya memiliki tekad dan keyakinan yang
kuat untuk mencapai tujuan. Saya mampu melihat peluang di mana orang lain melihat
rintangan, dan saya mampu menginspirasi serta memotivasi orang lain untuk bekerja sama.

Ketiga, dalam hal Thinking Structurally (Berpikir Struktural), saya memiliki


kemampuan untuk menganalisis situasi secara logis dan sistematis. Saya mampu melihat
gambaran besar dan memahami hubungan antar variabel, sehingga mampu membuat rencana
yang matang dan terstruktur.

Keempat, dalam hal Cognitive Adaptability (Kemahiran Kognitif), saya memiliki


kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan informasi baru dengan cepat. Saya mampu
berpikir kritis dan memecahkan masalah secara kreatif, serta memahami dan menyesuaikan
diri dengan kebutuhan orang lain.

Kombinasi kekuatan dan kelebihan dalam variabel BETSCA ini menjadikan saya
pribadi yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam dunia wirausaha.
Saya yakin karakter-karakter ini akan membantu saya dalam mencapai tujuan dan
membangun bisnis yang sukses di masa depan.

4. Kesimpulan
Wirausahawan yang sukses memiliki karakter etis, inovatif, berani mengambil risiko,
dan berorientasi pada tindakan. Mereka berbeda dari konsumen dan produsen dalam fokus
jangka panjang, pengambilan risiko terukur, dan kontrol penuh atas bisnis. Memahami jenis
pendapatan dan strategi keuangan, seperti diversifikasi, peningkatan keahlian, dan investasi,
penting untuk mencapai kesuksesan. Kerangka kerja BETSCA, dengan fokus pada
adaptabilitas, pengaruh, pemikiran struktural, dan kemahiran kognitif, membantu
wirausahawan menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Dengan menggabungkan
karakteristik etis, pemahaman keuangan, dan keterampilan BETSCA, wirausahawan dapat
membangun masa depan yang sukses dan sejahtera.

5. Daftar Pustaka

Aswin. (2023, 14 November). Perilaku Wirausaha [Video]. EMAS2 Universitas Indonesia.

https://emas2.ui.ac.id/repos/P7_VID_Aswin_Perilaku_Wirausaha.mp4

Aswin. (2023, 14 November). BETSCA [Video]. EMAS2 Universitas Indonesia.

https://emas2.ui.ac.id/repos/P7_VID_Aswin_BETSCA.mp4

Mambrol, N. (2016, Maret 21). Konsep Bricolage Claude Levi Strauss. Literary Theory and

Criticism. Diakses dari

https://literariness.org/2016/03/21/claude-levi-strauss-concept-of-bricolage/

Sarasvathy, S. D. (2001). Effectuation: Elements of entrepreneurial expertise. Edward Elgar

Publishing. Diakses dari

https://innovationenglish.sites.ku.dk/model/sarasvathy-effectuation/

Tim Quipper. (2023, November 1). Teori Perilaku Produsen: Pengertian, Faktor, dan Analisis.

Quipper Blog. Diakses dari

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/teori-perilaku-produsen-ekonomi-k

las-10/

Anda mungkin juga menyukai