Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

SISTEM TILANG ELEKTRONIK YANG MEMANFAATKAN


SISTEM CCTV

DISUSUN OLEH :
LUTHFI NUR SASONGKO
NIT. 2340501
MTP 1B
D III MANAJEMENT TRNASPORTASI PERKERETAAPIAN
POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang "SISTEM TILANG ELEKTRONIK" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pengendara
dalam keselamatan dan kedisiplinan di jalan dan meningkatkan rasa nasionalisme.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi,
memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada
waktunya.
Semoga dibalas oleh Allah Swt. dengan ganjaran yang berlimpah.Meski penulis telah
menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi

Madiun, 15 Januari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

MAKALAH BAHASA INDONESIA.............................................................................................................1


SISTEM TILANG ELEKTRONIK YANG MEMANFAATKAN SISTEM CCTV.....................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................4
BAB I......................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
Bab 2......................................................................................................................................................7
Pembahasan..........................................................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUPAN.........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1...................................................................................................................................................
GAMBAR 2...................................................................................................................................................
GAMBAR 3...................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi saat ini transportasi merupakan salah satu hal yangsangat penting.
Transportasi sebagai bagian dari kehidupan manusia karena mobilitas sebagai mahkluk sosial.
Dengan adanya transportasi dan sarana transportasi kita dapat menuju ke berbagai tempat
yang akan dituju dengan mudah, itu akan terjadi jika masyarakat dapat menggunakan serta
mengembangkan transportasi dan sarana transportasi. Namun tidak sedikit orang yang hanya
memikirkan kepentingan indiidu, sehingga mereka menggunakan transportasi dan sarana
transportasi tanpa memikirkan orang lain atau kepentingan umum.

Kepolisian mengeluarkan tindakan baru dalam penegakkan tertib lalu lintas bernama E-
Tilang (Tilang elektronik). Menurut Irsan (2018) ETilang adalah digitalisasi proses tilang
untuk memanfaatkan teknologi dengan harapan seluruh proses tilang akan lebih efisien dan
efektif, sehingga dapat membantu pihak kepolisian dalam manajemen administrasi. Menurut
Setiyanto (2017) bukan rahasia umum bila praktik suap-menyuap saat operasi lalu lintas
kerap terjadi. Itulah alasan yang mendasari kepolisian Republik Indonesia menerapkan sistem
E-Tilang, dimana sistem ini dipercaya dapat mengurangi praktik pungli (pungutan liar) dan
suap. Proses Tilang ini dibantu dengan pemasangan kamera CCTV (Closed Circuit Teleision)
di setiap lampu merah untuk memantau keadaan jalan.

GAMBAR 1

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang, maka permasalahan yang dapat di
rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Bagaimanakah pelaksaanaan sistem E-tilang dalam penyelesaian perkara tindak
pidana pelanggaran lalu-lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia
b) Apa yang menjadi kendala bagi Kepolisian Republik Indonesia Daerah Jawa Tengah
Resor Rembang dalam menjalankan tugasnya dalam menerapkan sistem E- tilang dalam
penyelesaian perkara tindak pidana pelanggaran lalu-lintas?
1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka


penelitian ini bertujuan agar pengendara lebih berhati-hati saat berkendara dan
memakai pakiaan yang safety saat berkendara

Bab 2
Pembahasan
2.1 TILANG ELEKTRONIK
Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile atau Tilang Elektronik berbasis ponsel
adalah metode baru penerapan disiplin berlalu lintas dengan menggunakan bukti foto
kamera handphone oleh petugas kepolisian. ETLE Mobile diprioritaskan di area yang tak
terdapat kamera ETLE statis. Pelanggaran akan difoto menggunakan ponsel anggota Lantas
yang memang sudah terlatih. Kemudian foto tersebut dijadikan barang bukti di Pengadilan.
Penerapan tilang dengan metode ini bertujuan untuk meningkatkan rasa disiplin berkendara
di masyarakat serta meminimalisir adanya oknum-oknum yang melakukan pemerasan saat
melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas.
Jenis Pelanggaran yang Terdeteksi
Dilansir dari laman Korlantas Polri, terdapat 10 jenis pelanggaran lalu lintas yang bisa
ditindak oleh tilang elektronik nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Berikut pelanggarannya :
1. Melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan
2. Tidak mengenakan sabuk keselamatan
3. Mengemudi sambil mengoperasikan smartphone
4. Melanggar batas kecepatan
5. Menggunakan pelat nomor palsu
6. Berkendara melawan arus
7. Menerobos lampu merah
8. Tidak menggunakan helm
9. Berboncengan lebih dari 3 orang
10. Tidak menyalakan lampu saat siang hari bagi sepeda motor
2.2 MEKANISME TILANG

Metode tilang dengan ETLE Mobile tidak sama dengan tilang manual maupun ETLE di
lapangan.Berikut mekanisme tilang dengan metode ETLE :
1.Secara otomatis, Perangkat ETLE menangkap pelanggaran lalu lintas yang dimonitor dan
mengirimkan media barang bukti pelanggaran ke Back Office ETLE di RTMC Polda Metro
Jaya.
2.Petugas mengidentifikasi Data Kendaraan menggunakan Electronic Registration &
Identifikasi (ERI) sebagai sumber data kendaraan.
3.Petugas mengirimkan surat konfirmasi ke alamat publik kendaraan bermotor untuk
permohonan konfirmasi atas pelanggaran yang terjadi.
Surat konfirmasi adalah langkah awal dari penindakan, yang mana pemilik kendaraan wajib
mengonfirmasi tentang kepemilikan kendaraan dan pengemudi kendaraan pada saat
terjadinya pelanggaran. Jika kendaraan yang dimaksud sudah bukan menjadi kendaraan milik
orang yang mendapat surat konfirmasi, maka hal itu harus segera dikonfirmasikan.
4.Penerima surat memiliki batas waktu sampai dengan 8 hari dari terjadinya pelanggaran
untuk melakukan konfirmasi melalui website atau datang langsung ke kantor Sub Direktorat
Penegakan Hukum.
5.Setelah pelanggaran terkonfirmasi, petugas menerbitkan tilang dengan metode
pembayaran via BRI Virtual Account (BRIVA) untuk setiap pelanggaran yang telah
terverifikasi untuk penegakan hukum.
Jika pemilik kendaraan tidak mengkonfirmasikan pelanggarannya akan mengakibatkan
pemblokiran STNK sementara. Baik itu ketika pindah alamat, telah dijual, maupun kegagalan
membayar denda.

GAMBAR 2

2.3 KELEMAHAN TILANG ELEKTRONIK

"Ada beberapa pelanggaran yang mungkin tidak bisa tercapture oleh kamera E-TLE," ujar Edy
saat dihubungi, Minggu 13 November 2022.Edy menjelaskan, kekurangan yang lain dalam
pemberlakuan tilang eletronik, ialah petugas tak bisa langsung memeriksa kelengkapan
surat-surat berkendara yang diduga melanggar.
Alhasil, kata dia, sanksi tilang bagi pengendara yang tidak memiliki atau membawa
kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK tidak bisa diterapkan.
"Jadi terkait dengan pelanggaran apakah tidak punya SIM, terus kedapatan tidak membawa
SIM atau STNK tentu halnya itu tidak tercapture atau tidak bisa diambil tindakan
pelanggaran lalu lintas oleh E-TLE," kata Edy."Kemudian, kamera E-TLE belum juga tidak
dapat merekam pelanggaran penggunaan knalpot bising. Hal itu karena penindakan
kendaraan yang menggunakan knalpot bising memerlukan pengukuran secara langsung oleh
petugas," sambung dia.Selain itu, tambah dia, kamera E-TLE juga tidak dapat menindak
pelanggar lalu lintas yang kendaraannya tak menggunakan plat nomor. Sebab, kamera E-TLE
juga tidak bisa mengidentifikasi identitas pelanggar maupun jenis kendaraannya.

GAMBAR 3
Salah satu kelemahan E-TLE yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah munculnya kasus salah tilang.
Hal itu bermula dari pengakuan seorang warga Jakarta Selatan bernama Egir Rivki, yang diduga
menjadi korban salah tilang kamera E-TLE. Awalnya ia mendapatkan surat konfirmasi tilang dari
kepolisian, padahal dia merasa tidak melanggar lalu lintas seperti yang disangkakan. Pada hari
pelanggaran, dia dan keluarganya tidak sedang berkendara. Terlebih waktu pelanggaran yang
tercantum dalam surat terjadi pada Kamis dini hari. Dalam surat konfirmasi tilang elektronik yang
didapatkan Rivki, terdapat foto mobil merek Daihatsu Sirion berwarna hitam hasil jepretan kamera E-
TLE.

BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem E-tilang akan menggantikan sistem tilang manual yang menggunakan menggunakan
blanko/surat tilang, dimana pengendara yang melanggar akan dicatat melalui aplikasi yang
dimiliki personel kepolisian. E-tilang memiliki kelebihan pelayanannya lebih cepat dari pada
tilang konvensional. Kelebihannya adalah sistem ini sangat praktis dan cepat. Penerapan
sistem tilang elektronik (Etilang) itu untuk memfasilitasi kecepatan dan kemudahan,
keterbukaan pelaksanaan proses tilang atau sebagai pengganti proses tilang di tempat.
Khususnya di kepolisian yang merupakan salah satu program Kapolri untuk menuju polisi
yang profesional, modern dan dapat dipercaya. Program aplikasi Etilang dianggap mampu
menjawab atas apa yang menjadi pemberitaan di media elektronik maupun media sosial
tentang perilaku menyimpang oknum anggota Polri dalam melakukan aksi pungutan liar
(Pungli) terhadap para pelanggar lalu lintas. Penerapan E-tilang merupakan sebuah pilihan
yang efektif yang mencapai sasaran dalam pelaksanaan tilang kepada pelanggar perauran
lalu lintas walaupun belum dapat dikatakan bahwa E-tilang ini efektif karena penerapan E-
tilang di Indonesia masih dalam tahap uji coba dan dari uji coba tersebut akan diadakan
evaluasi untuk perbaikan pelayanan E-tilang selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka penulis memberikan masukan atau
saran terkait judul “SISTEM TILANG ELEKTRONIK” agar aparat Kepolisian khususnya Sat
Lantas Kota Metro dapat lebih mensosialisasikan kepada masyarakat terkait penerapan
sanksi E- Tilang bagi pelanggar lalu lintas berdasarkan UU No 22 tahun 2009, agar proses
penerapan aturan tersebut dapat berjalan secara maksimal, dan di patuhi oleh sgenap
lapisan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

https://www.auksi.co.id/detail-artikel/apa-itu-tilang-elektronik-bagaimana-cara-kerjanya-cek-
infonya-di-sini

https://poskota.co.id/2022/11/13/kelemahan-pada-tilang-elektronik-tak-bisa-tindak-knalpot-bising-
dan-motor-tanpa-plat-nomor

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/12/12001381/kelemahan-e-tle-dari-belum-bisa-
ciduk-pengendara-tak-pakai-helm-hingga?page=all

Anda mungkin juga menyukai